NovelToon NovelToon
Benalu Dalam Rumah Tanggaku

Benalu Dalam Rumah Tanggaku

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / istri ideal
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Mentari merupakan seorang perempuan yang baik hati, lembut, dan penuh perhatian. Ia juga begitu mencintai sang suami yang telah mendampinginya selama 5 tahun ini. Biarpun kerap mendapatkan perlakuan kasar dan semena-mena dari mertua maupun iparnya , Mentari tetap bersikap baik dan tak pernah membalas setiap perlakuan buruk mereka.

Mertuanya juga menganggap dirinya tak lebih dari benalu yang hanya bisa menempel dan mengambil keuntungan dari anak lelakinya. Tapi Mentari tetap bersabar. Berharap kesabarannya berbuah manis dan keluarga sang suami perlahan menerimanya dengan tangan terbuka.

Hingga satu kejadian membuka matanya bahwa baik suami maupun mertuanya dan iparnya sama saja. Sang suami kedapatan selingkuh di belakangnya. Hanya karena pendidikannya tak tinggi dan belum juga dikaruniai seorang anak, mereka pun menusuknya dari belakang.

Tak terima perlakuan mereka, Mentari pun bertindak. Ia pun membungkam mulut mereka semua dan menunjukkan siapakah benalu sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH DELAPAN

"Ck ... kak Galih, aku bisa belanja sendiri, kenapa mesti sok mau temenin sih? Kakak pulang aja sama, aku bisa sendiri kok," tukas Mentari yang saat ini sedang memilih sayur-sayuran untuk stok di dalam kulkasnya. Ia tak mau kejadian seperti saat Jervario mampir tapi ia tidak memiliki apapun untuk dimasak. Jadi malam ini, karena bosan, ia memilih pergi ke minimarket yang tak jauh dari apartemennya untuk membeli sayur-sayuran, buah-buahan, daging, telur, dan juga ikan. Apalagi sebenarnya Mentari lebih suka masakan rumahan dibandingkan makanan di rumah makan. Tapi sesekali Mentari pun suka untuk makan di luar. Doyan makan dan kulineran, tapi untungnya tidak membuat Mentari gemuk.

"Kamu ini kenapa sih, kakak temenin kayak nggak suka banget. Kenapa? Takut tercyduk seseorang? Ada cowok yang lagi kamu incar di sekitar sini?" sarkas Galih membuat Mentari memutar bola matanya malas.

"Ih, siapa juga lagi ada incaran. Lagi happy sendiri, malas urusin yang namanya cowok. Daripada ujung-ujung sakit hati, mending sendiri kan!"

"Trauma, hm?"

"Nggak. Cuma malas aja."

"Yakin?"

"Yakin lah."

"Di kantor banyak stok cowok ganteng kalau mau."

"Lebih ganteng dari mas Shandi?"

"Ngapain masih panggil mas-mas, entar dia ke'gr'an lho!"

Mentari terkekeh, "bagus itu. Biarin aja. Yang penting kan Riri ogah balik sama dia."

"Atau kamu mau kita pura-pura pacaran di kantor, biar dia cengo gitu tau bosnya kamu, pacarnya aku," bisik Galih sambil memainkan alisnya naik turun membuat mata Mentari melotot apalagi Galih seenaknya merangkul pundak Mentari. Yang melihat pasti akan mengira mereka memang merupakan pasangan.

Plakkk ...

Mentari memukul lengan Galih hingga terlepas.

"Jangan ngaco kak! Aku nggak mau yang dilabrak mbak Rena," omel Mentari membuat Galih terkekeh lalu mengacak rambut Mentari.

"Wah, panjang umur banget! Baru aja disebut, udah telepon aja," ujar Galih seraya tersenyum lebar.

"Siapa?" tanya Mentari lantas Galih menunjukkan layar ponselnya.

"Cie ... ayang beb nih!" goda Mentari saat membaca nama kontak istri Galih, Rena adalah Ayang Beb. Jangan lupakan ada simbol hati di belakangnya menunjukkan kalau pasangan itu sungguh romantis.

Galih tersenyum lebar, "kakak angkat telepon dulu ya!" Mentari pun mengacungkan jempolnya ke arah Galih. Tak butuh waktu lama, 5 menit kemudian Galih sudah kembali lagi.

"Rena minta jemput. Mobilnya mendadak mogok di rumah mamanya."

"Oh ya udah, kakak pergi aja. Aku nggak papa kok!"

"Beneran? Tapi kan kakak udah niat pingin temenin kamu?"

"Aku nggak papa kok kak, santai aja."

"Kalau gitu, kakak tinggal ya!" pamit Galih sambil mengusap pelan puncak kepala Mentari. Usapan lembut yang menyiratkan kasih sayang Galih pada Mentari.

Sepeninggal Galih, Mentari pun kembali melanjutkan kegiatan belanjanya.

Saat hendak melihat buah-buahan tiba-tiba ada suara yang begitu familiar di telinganya tengah terdengar seperti sedang membicarakan dirinya. Mentari pun lantas menoleh ke sumber suara.

"Cih, berlagak nggak mau dimadu, tapi mainnya sama laki-laki yang lebih dewasa, suami orang lagi. Dasar, nggak tau malu," cibir Erna yang sudah bersedekap dada di belakangnya.

Mentari hendak bersikap biasa saja, masa bodoh. Tapi ternyata ada mantan mertuanya juga menyusul dengan sebuah troli berisi belanjaan di tangannya. Wajahnya tampak pucat. Tapi anehnya masih bisa menatapnya sinis.

"Ya begitulah, sayang. Benalu tetap aja benalu. Pasti dia itu jadi selingkuhan laki-laki tadi. Dia cuma mau manfaatin laki-laki itu sebagai tambang uangnya," timpal Rohani yang padahal belum benar-benar sehat tapi ternyata mulutnya masih setajam silet.

"Untung dia mandul Bu, kalo nggak, kasihan Shandi harus merawat anak yang bukan anaknya," timpal Erna membuat batas kesabaran Mentari habis. Baru siang tadi Septi mengganggunya, lalu pada malam harinya, gantian mantan mertua dan madunya yang mengganggunya. Entah apa enaknya mengganggu orang lain. Padahal Mentari tak pernah sama sekali mengusik mereka, tapi sepertinya mereka begitu candu untuk mengusiknya. Haruskah ia hancurkan mereka semua biar tau rasa?

"Tutup mulut kotor kalian! Aku tidaklah sebusuk itu untuk menjalin hubungan dengan orang lain disaat dirimu masih terikat dengan nama seseorang. Dan kau nyonya Rohani tapi kelakuan Rohalus, seharusnya kau banyak-banyak berzikir, udah tua tapi hidup masih julid dengan orang lain. Tidak takut adzab, hm? Dan kau ... " tunjuk Mentari pada Erna. "Kau pikir kau siapa ingin menghinaku, hah? Kau pikir kau hebat karena dapat merebut suamiku? tidak. Karena kau tak lebih dari jalaang yang sudah merebut suamiku. Tapi tak apa, aku ikhlas. Sampah memang jodohnya sampah. Dan aku terlalu berharga untuk menjadi bagian dari keluarga sampah seperti kalian."

"Kurang ajar, jadi kau menyebutku sampah? Dasar benalu murahan, terima ini," desis Erna yang langsung melayangkan telapak tangannya hendak menampar Mentari. Tapi dengan sigap, Mentari menahan lengan Erna lalu mencengkramnya kuat hingga ia meringis kesakitan.

"Jangan lancang kau! Kau pikir aku akan diam saja dengan perlakuanmu ini? Tidak. Bahkan aku dapat melakukan hal yang tak terduga, kau tahu itu!" desis Mentari menggeram marah.

"Lepas brengsekkk! Ma ... " rengek Erna pada sang mertua yang tampak mematung.

"Lepaskan tangan kotormu dari tangan menantuku, wanita murahan! Sudah mandul, benalu, masih sok dan sombong pula. Cepat lepaskan atau aku akan ... "

"Akan apa? Akan apa, hah? Sudah cukup ya kalian menginjak-injak harga diriku. Kesabaranku juga ada batasnya. Aku akan buat kalian semua menyesal karena telah memperlakukanku seperti ini. Dan kau SPG tak tahu malu, aku pastikan kau akan menyesal karena telah bermain-main denganku!" bentak Mentari sambil menghempaskan tangan Erna hingga ia hampir jatuh.

Mendengar dirinya dipanggil SPG, sontak saja wajah Erna memucat. Mentari tentu menyadari perubahan raut wajah itu. Tapi ia hanya tersenyum menyeringai dan Erna pun menangkap senyum itu.

"Tari ... dasar kau wanita sialan. Kalau sampai terjadi apa-apa pada calon cucuku aku akan aku balas kau!" teriak Rohani saat melihat Mentari hendak berlalu begitu saja. Beberapa pasang mata sampai mengalihkan perhatian mereka ke arahnya menguat Mentari kian kesal. Tak mau ambil pusing, Mentari pun tetap melanjutkan langkahnya menjauhi kedua manusia menyebalkan itu.

Karena ulah Rohani dan Erna, Mentari lantas tak jadi berbelanja. Di apartemen, ia sedang menimbang apa yang akan ia lakukan untuk memberikan pelajaran pada manusia-manusia yang sudah merendahkannya itu.

Saat sedang melamun, tiba-tiba sebuah panggilan masuk dari Shandi.

Mentari tersenyum menyeringai, Mentari yakin Erna dan Rohani baru saja mengadu pada Shandi. Mentari jadi penasaran apa yang telah diadukan kedua perempuan itu. Lantas Mentari pun mengangkat panggilan itu dan mendengarkan apa saja yang dilontarkan Shandi.

"Heh, jalaang, apa yang telah kau lakukan pada istri dan calon anakku, hah? Kau ingin menyakiti Erna dan calon anakku? Kau pasti iri karena Erna bisa hamil anakku, sedangkan kau tidak. Iya? Dengarkan ini, bila terjadi apa-apa pada istri dan calon anakku, aku pastikan akan membalasmu," hardik Shandi murka. Entah apa yang sudah dikatakan Erna dan Rohani, sehingga Shandi menjadi murka.

"Dan kau, dengarkan aku baik-baik, aku tidak ridho atas setiap perbuatan yang telah kalian lakukan. Aku pastikan, kalian semua akan menyesal karena telah memperlakukan aku seperti ini. Aku harap, suatu hari kau akan mendapatkan pembalasan yang lebih menyakitkan dari apa yang telah aku rasakan," pungkas Mentari kemudian ia langsung menutup panggilan itu.

"Dasar, kumpulan manusia manipulatif! Lihat saja besok, aku akan berikan kejutan spesial untuk kalian semua," desis Mentari dengan gigi bergemeluk dan tangan terkepal.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Dyah Oktina
Semoga terus sehat ya thor.....Aamiin
Dyah Oktina
d hadapan jerva thor...
Frandamia 💀
Luar biasa
Riri Ara
ay ay dah, harus nya jangan cepet2 dong buat cemburu kek apa kek biar bisa liat di paksa mau hahahhaa aku juga mau wkwkwk
Yulia
cakeeeep abis
Oc Imoet
Luar biasa
Rai
hukum mertua dan ipar lampir
Rai
pasti anak dalam kandungan Erna bukan anak shandi...shandi itu yang mandul
Vien Habib
Luar biasa
Eka Novariani
siapa yang menabur angin, dia akan menuai badai....
Djenab Purwaningsih
Luar biasa
Sri Wahyuni
good mentari
Hawa Hawa
Lumayan
Dewi Dama
yg di hukum itu si mertua lampir
Dewi Dama
tampang korea...
Eka Novariani
😂😂😂🤣🤣🤣🤣 kena kau...skakmat
Eka Novariani
Nikmati aja kehamilan mu mentari... banyak yg mendukung mu 😍🥰
Eka Novariani
Anak kecil punya perasaan lebih peka.... walaupun blm melihat tanda2 nya tapi Asha sdh bisa merasakan bahwa ibu kandungnya berniat tidak baik padanya....
🍓🍓🍓
apakah itu usaha punya tari atau si cwok suka sama tari
🍓🍓🍓
heleh kebanyakan rencana lah kau tar🤣 langsung aja buang sampah tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!