Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Apa kau menyerah
Aku akan melelehkan tubuh mu, Rasakan apiku teriak Zhang Sun.
Shin Liu merasa panas nya api ini sangat berbahaya. Dia pun memaksimalkan energi pertahanan nya.
Raungan naga yg terbentuk dari energi api dengan cepat menyambar ke tubuh Shin Liu.
Dan boooom...!
Bergetar stadion terkena energi sisa. Shin Liu pun terlempar ke pembatas lalu pingsan..
"Pemenang nya Zhang Sun." tepuk tangan penonton pun semarak terdengar..
Zhang Lei pun tersenyum cerah. setelah tadi sempat berkeringat dingin menyaksikan putra kebangga'an nya hampir kalah.
"Kini ada tiga kandidat yg tersisa. kita lanjut kan tiga hari kedepan.."
Para penonton kemudian bubar. para panatua dan bangsawan serta Kaisar juga kembali ke ruangan yg di sediakan untuk istirahat..
Waktu istirahat di mamfa'at kan dengan baik oleh peserta yg tersisa..
Zhang San menghampiri Shin Liu yg terluka dalam. kemudian dia mengeluarkan pil warna putih tingkat tinggi dari cincin dimensi nya dan memberikan kepada Shin Liu.
"Minum lah.." ucap zhang San.
Tapi Shin Liu hanya memandangi nya "In...ini kan pil pemulih energi tingkat tinggi." menatap pil dan menatap muka Zhang San secara bergantian. lalu mendorong tangan Zhang San.
"Aku tak bisa menerima nya" ucap Shin Liu menolak
"Kenapa?" tanya Zhang San.
"Itu terlalu berharga!" jawab nya.
"Tak usah kau pikirkan. demi kebaikan mu. minum lah." Zhang San memaksa.
"Terima kasih, aku tak kan melupakan kebaikan mu saudara ku"
Zhang San pun berlalu meninggalkan Shin Liu yg sedang masa pemulihan..
Setelah keluar dari ruangan Shin Liu.
Ketika itu dia melihat ada keindahan yg mondar mandir entah mencari apa..
"Nona Xia!. Apa yg kau cari?" tanya Zhang San.
"Aku mencari mu" Jawab dengan muka merah menunduk.
"Ada keperluan apa nona Xia mencari ku?"
"Aku hanya.... aku hanyaa....." belom selesai dia berkata. kaki nya melangkah dan berlari. dia terlihat malu sekali.
Zhang San pun menggelengkan kepala nya. dan dia bergegas untuk menemui Zhang Wei.
Zhang San melepaskan tudung kepala nya. menampil kan barisan gigi yg tertata rapi di senyum nya yg menawan. Hidung mancung, mata besar membulat. alis tebal seperti pedang.
"San gege!" ucap Zhang Wei yg langsung terpesona dengan Tampilan Zhang San yg sekarang.
"Ayah slalu memikirkan mu. dan menyesali karna tak dapat membantu mu." ucap Zhang Wei.
"Apa kamu juga slalu memikirkan aku?" canda Zhang San.
Zhang Wei yg mendengar pertanya'an itu pun pipi nya memanas dan dia menunduk karna malu..
"Sampai kan salam ku pada paman Bei!."
"baik lah, aku pergi dulu." sahut Zhang Wei
"Sampai jumpa." ucap mereka bersama'an.
Hari ketiga.
Suara riuh penonton menderu mengisi arena. bangku yg kosong segera terisi. dan para petinggi banyak sudah yg datang..
"Mulai! mulai! mulai!" teriak para penonton yg tak sabar menyaksikan pertarungan epic.
Dengan menggunakan energi spiritual. wasit pun berkata. "Tenang! di harap menjaga ketertiban."
"Baik lah. sekarang kita akan memasuki babak berikut nya. Zhang Sun akan melawan Long San. silahkan naik ke arena.."
"Kalian siap?" tanya wasit.
" Yaaa!" jawab mereka serempak.
"Mulai!!" Zhang Sun dengan cepat menarik pedang nya. dan langsung menebas ke arah Long San. sementara Long San hanya berloncat loncatan dengan teknik langkah bayangan nya.
"Teknik Tingkat Pertama, Pedang Bara Api,"
Wuuuuss! api berkobar di pedang nya. dengan ganas dia menyerang Long San.
Berbagai macam cara sudah dia coba. tapi masih belom dapat menyentuh walau sehelai rambut pun
Sementara Long San masih cukup tenang. dia pun mulai melepaskan jurus.
"Teknik telapak dunia. Tapak penghakiman."
Wuuus! wuuuuus ! wuuuus! tiga tapak bersarang di tubuh Zhang Sun. dia pun termundur lima langkah ke belakang.
Suara tepukan tangan penonton pun terdengar lagi.
"Bangsat!" Zhang Sun pun menghimpun kembali energi nya dan meneriak kan teknik nya.
"Teknik Tingkat Kedua. Pedang Naga Api."
Energi sangat besar menampak kan naga api yg hendak melahap mangsa.
"Booom! asap mengepul debu beterbangan
"Tingkat Prajurit tahap puncak memang luar biasa." ucap para panatua yg ada di tribun khusus. mereka mengira sudah pasti yg menang adalah zhang sun. Zhang Lei dan para panatua klan Zhang pun tersenyum bangga.
Namun ketika wasit mengibaskan tangan nya, membuat mata semua orang terbelalak. yg tumbang bukan lah Long San melaikan Zhang Sun.
"Apa yg sebenar nya terjadi?? banyak yg bertanya tanya. Bukankah Tadi yg menyerang adalah Zhang Sun. tapi kenapa dia yg kalah.."
Sebelum nya. Ketika energi pedang naga api ingin menghangus kan nya. Zhang San menggunakan langkah bayangan untuk menghindar di padukan teknik api matahari. membuat nya tak takut dengan api. kemudian dia menyarangkan tapak penghakiman ke tubuh Zhang Sun..
"Wasit pun mengumumkan pemenang nya."
"Aku tidak terima!" kata itu terdengar dari tribun atas dan satu sosok melayang menuju tempat arena. sambil melepas kan serangan kepada Long San.
Baam! arena cekung kedalam meski sudah di cegat oleh wasit. yg sama sama memiliki tingkat raja tahap puncak..
Sambil memeluk anak nya yg pingsan. dan banyak mengeluarkan darah. dia menunjuk Long San.
"Dia pasti curang" ucap nya..
"Apa kau meragukan keputusan ku?" tanya wasit ke pada Zhang Lei.
"Tetua Zhang. anda jangan ikut campur atau anda akan bermusuhan dengan keluarga bangsawan Wen." ucap wasit lagi
Zhang Lei pun menggendong Zhang Sun yg lemah terkulai kehabisan energi. Sembari berkata dan menunjuk. "ingat pembalasan ku.."
Zhang San tersenyum di balik tudung nya..
"Hening! keheningan pun terjadi. mereka tak mengira Klan Zhang akan tak tau malu...."
Karna insiden itu Pertandingan pun di hentikan sejenak. untuk memperbaiki ke ada an arena yg hancur.
Selang beberapa sa'at pertandingan di lanjutkan. Riuh suara penonton pun bersahutan, kembali meramaikan babak penentuan.
Sebagian dari mereka ada yg bertaruh. banyak yg memilih Wu Tian. sedikit yg memilih Long San..
"Pertandingan terahir. Wu Tian dan Long San. silahkan naik ke arena."
"Wu Tian melesat dengan ilmu meringankan tubuh nya."
"Wu Tian.. Wu Tian!" banyak yg meng'elu elukan nya.
"Wu Tian, kau harus menang" suara pendukung nya memberi semangat. Menambah jejak kesombongan di wajah nya.
Sedangkan disisi Zhang San yg naik hanya berjalan kaki. di beri sorakan uuuuuu!, Tapi dia tak peduli.
"Apa kalian siap?" tanya wasit.
kedua nya menggukan kepala. Mulai!
"Wu Tian pun mencoba berputar mengitari Zhang San sambil berkata. "Ahir nya kita bertemu! bersiap lah untuk mati!" ucap Wu Tian penuh percaya diri
"Apa kau ingin menyerah!" sela Zhang San dengan tersenyum.
"Brengsek!! Jangan Harap bisa mengambil wanita ku." ucap Wu Tian lagi...
Dari orang2 Sabdraan,Petalukan menjadi bawahannya dan membangun Sekte Kebajikan di Alam Jiwa Zhan San bertambah maju kuat bertambah banyak bawahannya
eeeeh malah di sambut dengan
Permusuhan mau ditangkap di pekerjakan kerja Rodi/Paksa Itu Dewa beneran/Dewa Kawe
Salam sehat sukses selalu Author
Bersama seluruh keluarganya Aamiin