NovelToon NovelToon
Pendekar Pemburu Yang Diburu

Pendekar Pemburu Yang Diburu

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Contest
Popularitas:7.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Baryodo Aman

Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.

Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.

Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.

Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.

Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Merasakan Pertarungan

Saat sudah berada di depan pintu kamar yang dimaksud, pria tersebut langsung menyendengkan telinganya untuk memastikan apakah kedua remaja itu sudah tertidur atau belum.

Setelah mengetahui bahwa kedua remaja itu sudah tidak bersuara lagi, Pria itu langsung mengembangkan senyumnya dan langsung mengaktivkan racun pelemah tulang yang seperti biasa sering mereka lakukan bagi orang - orang yang sudah menjadi sasaran mereka.

"Sepertinya ini akan menjadi pekerjaan yang sangat mudah bagiku."

Gumam pria pelayan itu di dalam hatinya sambil tersenyum penuh kemenangan.

Pria pelayan itu lalu kembali ke kasir dan melaporkan apa yang sudah dia lakukan.

"Bagus, tinggal menunggu waktu sedikit lagi lalu kita akan pergi menyapa mereka berdua."

Ucap pria kasir sambil tersenyum bahagia.

Beberapa saat kemudian, pria tersebut langsung melihat kearah orang - orang yang duduk seperti pengunjung dan langsung memanggil mereka.

"Pang De, Si Shouzi, Ba Heise...!!! Cepat kesini."

Ucap pria itu memanggil keltiga orang pria yang sedang duduk seperti seorang pengunjung.

Ketiga orang yang disebutkan namanya, langsung beranjak dari tempat duduknya dan bergerak mendekati pria yang memanggil mereka.

"Bagaimana tuan, apakah kita sudah bisa melakukan tugas sekarang???."

Tanya Pang De kepada pria kasir.

Iya....!!! sekarang lakukan tugas kalian."

Ucap pria kasir.

Dengan penuh percaya diri, ketiga orang tersebut mengikuti pria pelayan dari belakang dan menuju ke kamar tempat Ma Guang dan Xia Jiao beristirahat.

Setelah tiba di depan pintu kamar, pelayan tersebut membuka pintu kamar itu dan langsung masuk yang di ikuti oleh ketiga pria tadi.

Sesampainya didalam kamar, mereka berempat langsung tertawa melihat keadaan Ma Guang dan Xia Jiao yang sudah terbaring dengan posisi yang tidak normal.

" Itu menandakan bahwa racun pelemas tulang yang bisa membuat tubuh orang menjadi lemas seperti tidak bertenaga, telah bekerja dengan efektif kepada kedua remaja itu."

Ucap pria pelayan kepada ketiga orang lainnya.

" Ayo cepat selesaikan pekerjaan kalian bertiga."

Ketiga pendekar tersebut adalah anak buah dari Tangan Setan, sehingga tugas merekalah yang akan membawa Ma Guang serta Xia Jiao ke rumah Kepala Desa yang saat ini sudah di kuasai oleh kelompok Tangan Setan.

Disaat ketiga orang itu baru mau membopong tubuh dari Ma Guang, tubuhnya langsung bergerak dan bangkit menghajar pria tersebut.

Pria tersebut langsung terjatuh dengan mulut yang mengeluarkan darah

Ma Guang sendiri belum berpengalaman dalam mengukur kecepatan serta kekuatannya, sehingga serangan yang di lancarkan ke tubuh orang tersebut adalah kekuatan penuh darinya.

" Brengsek....ternyata mereka telah menipu kita...." ucap salah seorang dari mereka.

" Tangkap wanita itu dan bunuh prianya..."

Ucap sang pelayan memerintah kedua orang lainnya.

Dengan cepat kedua orang itu langsung menyerang kearah Ma Guang serta Xia Jiao.

Xia Jiao hanya diam di tempat dan menunggu apa yang akan orang - orang itu lakukan.

Pria yang tadinya terjatuh, kini sudah bangkit kembali dan ikut menyerang juga kearah Ma Guang.

Ma Guang menghindar sambil menangkis serangan kedua orang itu serta langsung membalas dengan tendangannya yang mengarah kearah perut serta wajah kedua orang itu.

Orang yang sudah terkena pukulan dari Ma Guang sebelumnya, kini terkena lagi pukulan untuk kedua kalinya, sedangkan orang yang satunya lagi mampu menghindari serangan dari Ma Guang.

Berbeda dengan keadaan teman mereka yang satunya lagi yang menyerang kearah Xia Jiao, dia dengan mudah mendekat dan menangkap Xia Jiao.

Namun kemudahan itu menjadi petaka bagi dirinya, sebab Xia Jiao telah diajarkan teknik untuk mengatasi hal seperti itu.

Xia Jiao langsung menendang pria tersebut di antara kedua selangkangannya serta langsung meninju muka pria tersebut.

Akibatnya pria tersebut langsung terjatuh sambil meringis kesakitan.

Sedangkan pelayan tersebut merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Karena seperti biasa, orang - orang yang akan menjadi buruan mereka selalu tidak berdaya disaat sudah menghirup Racun Pelemas Tulang itu.

Setelah melihat situasi yang sudah tidak berimbang itu, pelayan tersebut langsung ikut bergabung untuk menyerang Ma Guang.

Pertarungan kini menjadi 2 lawan 3, namun terlihat seperti 1 lawan 3, karena Xia Jiao hanya mununggu momentum yang tepat untuk menyerang lawannya.

Posisi berdiri Xia Jiao di samping kanan dari posisi berdiri Ma Guang, itu pun agak lebih kebelakang dari Ma Guang.

Ma Guang kini di sibukkan dengan serangan pukulan tangan dan kaki yang di lancarkan oleh ketiga orang tersebut.

Karena belum berpengalaman dalam bertarung, Ma Guang menjadi kesulitan dalam menghadapi ketiga orang itu.

Karena terlalu sibuk untuk menghindari serangan musuh, Ma Guang belum mendapatkan peluang untuk menyerang.

Setelah beberapa waktu berlalu, Ma Guang akhirnya memberanikan diri untuk mencoba menyerang.

Namun hal yang terjadi sangat tidak sesuai dengan harapan.

Disaat Ma Guang baru saja merubah posisinya untuk menyerang, satu tendangan sudah mendarat di perutnya.

Tubuh Ma Guang langsung terdorong kebelakang.

Sebelum dirinya memperbaiki posisi berdirinya, serangan secara bertubi - tubi yang di lancarkan oleh ketiga orang itu kembali datang kearah tubuhnya.

Akhirnya Ma Guang langsung menghentakkan kakinya dan mendorong tubuhnya kebelakang untuk menuju ke posisi tempat pedangnya di simpan.

Maksud dan tujuan dari gerakan yang Ma Guang lakukan belum di mengerti oleh mereka bertiga.

Dengan kecepatan gerakan tangannya, Ma Guang sudah mencabut pedang dari sarungnya dan langsung menebas kearah tiga orang yang menyerangnya.

Karena tidak menduga gerakan dari Ma Guang, sehingga ketiga orang tersebut tidak dapat menghidar serangan pedang yang datang.

Alhasil, ketiganya terkena tebasan pedang tersebut.

Satu diantaranya langsung meregang nyawa, karena kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya.

Sedangkan dua orang lainnya menderita luka yang serius.

Satu kehilangan tangannya dan sang pelayan menderita luka yang dalam dan panjang didadanya.

Melihat hal itu, Ma Guang tidak melanjutkan serangannya, melainkan tubuhnya mulai merasa lemas di ikuti dengan perutnya yang terasa mual.

Xia Jiao juga tidak jauh berbeda dengan apa yang menimpah Ma Guang.

Xia Jiao langsung mengeluarkan seluruh isi perutnya dan kepalanya mulai terasa pusing yang hinggga akhirnya terjatuh karena pingsan.

Ma Guang juga mengeluarkan isi perutnya, namun setelah melihat Xia Jiao sudah terjatuh karena pingsan, Ma Guang langsung meraih tubuh dari Xia Jiao dan langsung meninggalkan mereka dengan cara menerobos dinding kamar bagian belakang.

Setelah sudah berada di pekarangan, Ma Guang langsung berlari melewati gang yang gelap sambil mencari jalan yang aman untuk melarikan diri.

Satu orang yang di tendang selangkangannya langsung berlari menuju kasir dan melaporkan apa yang baru saja terjadi.

Sang kasir sontak menjadi kaget setelah mendengar hal itu, dia lalu menyuruh supaya memanggil anggota kelompok mereka yang lain untuk mengejar kedua remaja tersebut dan juga langsung melaporkan kepada pemimpin mereka yaitu Tangan Setan.

Sang kasir memang mendengar suara keributan, namun itu sudah menjadi hal yang biasa untuknya, karena seperti biasanya, mereka selalu menghajar orang - orang yang mereka tangkap jika itu seorang pria.

Setelah pria yang melapor kepada kasir tersebut pergi. Tidak lama kemudian mucul sekitar 15 orang pria dengan senjata ditangan mereka masing - masing.

" Kejar mereka, mereka berlari kearah sana..."

Sambil menunjukkan jarinya kearah Ma Guang dan Xia Jiao melarikan diri sesuai dengan keterangan yang disampaikan oleh pria yang ditendang selangkangannya.

" Baik..." jawab mereka yang langsung berlari menuju kearah yang ditunjuk oleh kasir tersebut.

Dan yang perlu di ketahui, penginapan itu memang tidak memiliki pelanggan yang lain, selain Ma Guang dan Xia Jiao, sehingga kejadiaan tersebut, tidak mengundang perhatian orang banyak.

Pria kasir itu pun langsung berjalan menuju kamar tempat pertarungan itu terjadi.

Sesampainya disana, mata pria tersebut terbelalak karena melihat apa yang anak buahnya alami.

Dia pun langsung memberikan pertolongan kepada orang yang tangannya sudah buntung itu.

Sedangkan sang pelayan sudah tidak tertolong lagi, karena luka yang di deritanya cukup parah, sehingga tidak lama dia bertahan hidup dan langsung meregang nyawa.

~Bersambung~

1
Putera Saaban
ini baru tak bosan
Putera Saaban
bosan bosan bosan
Putera Saaban
bosan
Albet Jalius
seru.....
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
Albet Jalius
siiip..... lanjut..... makin..... seru.....
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
Iman Resmana
Luar biasa
Albet Jalius
lanjut......
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
Albet Jalius
siiip..... lanjut....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!