Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Arsya cepat sekali mendapatkan teman baru. Kebetulan mereka sama-sama berhijab. Dinda nama nya meskipun usia nya di bawahnya satu tahun namun mereka cukup akrab dan Arsya tidak mempermasalahkan hal itu.
iya Arsya sengaja menunda kuliahnya satu tahun karena dia kemarin masih ingin membenahi dirinya di pesantren.
Selama kuliah di fakultas keguruan ini dia benar-benar nyaman berbeda dengan dulu meskipun fasilitas di fakultas ini tidak semewah kedokteran namun dirinya jauh lebih nyaman berada di lingkungan seperti ini. Mengingat dirinya berasal dari keluarga yang pas-pasan dan kuliah dengan bermodalkan beasiswa.
" Din pulang kuliah mau kemana?" tanya Arsya
" aku mau jemput kakak sepupu ku di bandara mau ikut kah?" tanya Dinda
" tidak terima kasih. Aku berencana mengajakmu ke taman kota. Ingin mencari suasana aja kan kita sudah selesai ujian. tapi nggak papa bisa lain kali. " ucap Arsya
" maaf ya aku sudah terlanjur berjanji. Tapi bagaimana jika kamu ikut aku aja. Nanti sekalian kita jalan -jalan." ucap Dinda
" tidak -tidak aku nggak enak. aku langsung balik kos saja." ucap Arsya
Mereka pun berpisah di parkiran kampus.
Waktu pun berjalan dengan cepat
Hari ini Arsya sudah menyelesaikan studinya S1 dalam waktu 3 tahun. Sedangkan sang kakak juga sudah selesai masa koas nya jadi sudah di Indonesia dan sekarang sedang melanjutkan studi spesialis nya.
" selamat ya sayang akhirnya jadi sarjana. " ucap Firman
" makasih kak. Selamat juga buat kakak maaf waktu kakak lulus koas nggak bisa ke sana. " ucap Arsya
" ok nggak papa. Ya udah yuk kita nyari makan. Kakak udah laper nih." ucap Firman
Mereka pun pergi meninggalkan area gedung dimana tempat Arsya wisuda
" gimana udah ada pandangan mau lanjut kuliah?" tanya Rangga
" aku mau lanjut tapi di sini aja boleh nggak kak?" ucap Arsya
" nggak pengen nyoba daerah lain gitu buat pengalaman" ucap Firman
" emang kakak menyarankan kemana?" tanya Arsya
" ikut kakak aja di Jakarta " jawab Firman
" kakak tau kan masalahku disana. " sedih Arsya
" apa kamu belum bisa melupakan nya de?" tanya Firman
" hanya takut kalau bertemu kembali aja kak. " ucap Arsya
" sudah.sudah kakak nggak mau bahas lagi. Terserah kamu mau dimana. Penting jaga diri baik-baik. Kakak saran in ambil luar negeri aja de buat pengalaman. Kakak yakin kamu pasti bisa. " ucap Firman
Dah yuk turun kita makan dulu. Mereka kemudian makan dalam diam.
Di tempat berbeda Dion juga sudah menyelesaikan masa koas nya hal itu jauh lebih cepat dari yang di bayangkan.
" selamat bro akhirnya selesai juga. " ucap Tio
" thanks. Dimana Rangga gue belum melihatnya tadi. " ucap Dion
" gue disini kenapa nyariin gue. " ucap Rangga
" cie selamat juga dr. Rangga udah sah menjadi dokter. " ucap Dion
Iya hari ini Dion dan Rangga akhirnya menyelesaikan masa koas nya sedangkan kedua temannya masih menunggu satu tahun lagi.
" Lho bener nggak mau ngasih tahu gue dimana Arsya berada?" ucap Dion melemah
" jadi lho masih nyariin gadis itu?" ucap Tio
" ini udah 4 tahun berlalu bro pasti dia sudah punya kehidupan sendiri sedangkan lho masih aja terpuruk " ucap Satria
" gue nggak akan tenang sebelum minta maaf ke dia. " ucap Dion
" seperti yang gue katakan ke lho. Gue hanya mengantar dia ke bandara dan ku lihat dia menuju ke gate penerbangan Surabaya. Setelah itu gue nggak tanya lagi. bahkan email ku pun tidak pernah di balas olehnya. " ucap Rangga
" Dia seperti hilang begitu saja. Gimana rencana kalian setelah ini?" tanya Tio
" gue pengen lanjut Spesialis dulu baru kerja. " ucap Rangga
" gue udah ketrima di Oxford nyusul kembaran gue disana. " ucap Dion
" gue mau ambil Surabaya siapa tau disana gue bisa menemukan nya. " ucap Rangga
" kabari gue kalau lho dapat informasi. " ucap Dion
" kapan rencana berangkat lho. Ucap Rangga
"lusa gue udah berangkat biar nanti nggak molor lagi. " ucap Dion
Sedangkan Arsya akhirnya memutuskan untuk memilih kampus luar negeri juga atas saran dari kakaknya. Namun Arsya memilih Firlandia sebagai negara tujuannya untuk menempuh studi S2. Karena di sana terkenal akan sistem pendidikan nya yang bagus.
hari ini Dia sudah dijadwalkan berangkat ke negara tersebut. kebetulan dia tidak sendiri dari Indonesia. Ada salah satu temannya laki-laki bernama Raka yang sama-sama mendapatkan beasiswa tersebut.
" gimana udah siap semuanya?" tanya Raka
"insyaallah sudah kak. " ucap Arsya
mereka menuju ke Bandara di antarkan oleh biro perjalanan.
Arsya memulai kehidupannya yang baru di negeri sebrang untuk menimba ilmu. Semua sudah dipersiapkan oleh Arsya. Selama disana dia hanya ingin fokus belajar. Agar segera selesai dan cepat pulang ke negaranya.
Begitu juga dengan Dion dia segera bersiap untuk melanjutkan studinya juga ke luar negeri dia mau mengambil spesialis disana.
Sedangkan Rangga udah bersiap menuju ke Surabaya. Dia melanjutkan studi nya disana. selain untuk belajar di sana dia juga ingin mencari tahu tentang keberadaan Arsya. Namun waktu terus berlalu hingga studinya hampir selesai dia belum juga menemukan Arsya. Begitu juga dengan Dion disana belum menemukan keberadaan Arsya meskipun sudah di bantu oleh adeknya yang peralatan sudah jauh lebih canggih daripada di Indonesia.
" kemana sebenar nya gadis itu kak. Kenapa sulit sekali untuk di lacak?" tanya adeknya Dina
" gue juga nggak tau lagian kakak ini suka banget mainin perasaan cewek lihatlah sekarang kakak kena karma nya. " jengkel sang adek
" kamu kalau nggak mau bantu kakak jangan ngomelin kakak Mulu. pusing aku malahan. " ucap Dion
" sebentar lagi kakak sudah lulus apa rencana kakak selanjutnya. " tanya Dina
" aku mau balik aja ke Indonesia mengelola rumah sakit keluarga kita. Kamu kata mama nggak mau kerja di sana. " ucap Dion
" karir ku disini kak lagian aku tidak tertarik dengan dunia medis kak. " ucap Dina
" jaga dirimu baik-baik kalau sudah menemukan laki-laki yang kamu sukai segera bawa ke rumah. " ucap Dion
" jujur aku penasaran sama cewek itu kak. Sampai-sampai membuat kakak ku yang playboy ini menjadi tidak tertarik dengan wanita manapun. " ucap Dina
" dia gadis biasa jauh dari kesan glamor bahkan saat kuliah pun dia hanya menggunakan beasiswa ketika diluar sana banyak gadis yang bingung mempercantik diri untuk bisa mendapatkan laki-laki yang menjadi incarannya dia hanya cuek bahkan tidak tertarik dengan laki-laki manapun yang mendekatinya. " cerita Dion seraya membayangkan Arsya
" alah paling juga cantik kan aku kak. " jawab Dina kepedean
" sorry dia jauh dari lho. " ejek Dion ke adeknya
" tapi aku harus bersyukur pada nya karena berkat gadis itu akhirnya kakak tidak marah lagi padaku dan mau menemui ku setelah cukup lama kita berantem karena keegoisanku juga. " ucap Dina
" iya kakak juga minta maaf dulu sempat membencimu. " ucap Dion
Iya sebelumnya hubungan antara Dina dan Dion tidak baik. Dion sejak duduk di bangku SMA sangat ingin kuliah di luar negeri harus mengalah dengan adeknya Dina karena dia yang ketrima di sana. Bahkan orang tua nya tidak mau membiayai dirinya ke luar negeri jika bukan karena beasiswa seperti adeknya. Akhirnya dia marah dan memilih bertindak sesuka hatinya masih untung dia mau kuliah hingga selesai dan berhasil mendapatkan beasiswa di luar negeri seperti keinginan nya.
Selanjutnya mereka berdua mengobrol bersama
