Inez, seorang perawat lansia.
Sejak sekolah Inez adalah gadis yang berjuang sendiri dan sudah hidup mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, selingkuhnya sang ibu mengakibatkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan, Ayahnya bernama Hendra sangat mencintai Istrinya tapi godaan lelaki lain telah membutakan mata Anita. Anita adalah ibunya Inez, dan sejak kematian Hendra suaminya Anita selalu menggunakan jasa lelaki brondong untuk menemani kesepiannya dan menutupi rasa bersalah nya.
Sejak saat itu, kebencian Inez pada ibunya sudah tak terbendung.
Hingga kini dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, Kakek itu sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.
Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Pak Wahyu terus berteriak, entah kenapa sejak Inez dan Angga menikah, sepertinya ke agresifan pak Wahyu menyatukan Inez dan Angga menjadi semakin intensif. Ya mereka sudah menikah, tapi mereka orang yang tidak saling mengenal, bahkan Inez bukan wanita murahan, bila di sandingkan dengan wanita seusianya Inez ini paling mahal, paling susah untuk pacaran, akibat sakit hati pada ibunya yang sering berselingkuh.
Angga anak orang kaya, dari harta kakeknya. Bisnis Kakeknya bukan kaleng kaleng untuk di kotanya, Bisnis berbagai Aspek serba Sabun , bernama PT WIJALEVER , PT yang bergerak di bidang segala serba sabun, di antaranya sabun kecantikan, sabun cuci piring hingga sabun cuci baju. Dengan nama Brand yang besar, WIJALEVER merajai pasar kota . Kekayaan Kakek Wijaya sudah tak ber seri. Angga memiliki Orang tua yang sama sama peselingkuh, dan tak pernah memperhatikan Angga.
Jika di runut dari nasib, Inez dan Angga itu senasib, sama sama tidak di urus orang tuanya, tapi di sini ada perbedaan, Inez berani hidup mandiri berbeda dengan Angga. Angga terlalu di manja Kakeknya, karena saking sayangnya Wijaya, ketika kecil saja sudah di belikan rumah mewah, rumah mewah yang sekarang di pakai, sebenarnya milik Angga, tapi karena manjanya Angga, akhirnya Kakek Wijaya memberikan hak atas Rumah pada Inez.
Angga marah? pasti, tapi itu sudah Wasiat kakeknya, bahkan menikah dengan Inez pun sama sama terpaksanya.
Terdengar ketukan dari pintu kamar.
"Tuan Nona? saya mau bicara"ucap Wahyu .
"Buka jangan Nieh Angga?"
"Buka aja kali penting"
Inez pun membuka pintu, betapa kaget nya karena Wahyu membawa catatan kegiatan bersama antara Inez dan Angga. Bahkan tercatat di sana, jadwal bulan madu ke Swiss.
"Apa itu pak?" tanya Inez
"Itu jadwal kegiatan, turuti dan patuhi saja ya?"
"Tunggu pak Wahyu, tidak bisa lah kita jadi boneka, kita punya keinginan sendiri, kita tak bisa di atur" ucap Angga.
Mata Wahyu menatap mata Angga,
"Tuan, saya ga rugi, jika anda menyerah sekarang, aku hanya menjalankan kewajiban saya sebagai Ajudan dan pelindung , sekaligus melindungi anda berdua"
"Terserahlah , mana sini jadwalnya!"
Ketika di buka gulungan Jadwal yang harus di kerjakan oleh Angga dan Inez sangatlah panjang, saat di jatuhkan ,Gulungan itu terus maju dan terjatuh hingga keluar kamar dan menuruni tangga terus saja hingga gulungan itu berhenti , tapi tak kunjung berhenti hingga ke luar dan ke area parkiran.
Panjang sekali jika di Ukur ada sekitar 100meter.
Angga dan Inez melongo melihat jadwal kegiatan yang harus di lakukan Angga dan Inez.
"Tapi Pak Wahyu, aku kan harus ke kantor, Gimana donk? kalau jadwal jadwal ini di tunda?"
"Tuan Angga Adalah CEO baru, Jadi Tidak perlu datang"
"Sejak kapan?"
Mata Angga langsung melotot mendengar kata kata Pak Wahyu, bahwa Angga telah menjadi CEO.
Sedangkan Inez Cuek saja ,bahkan dia malah memotong kuku kukunya yang panjang di balkon kamar.
Inez tidak perduli, Angga mau Jadi CEO mau jadi pewaris, sangat tidak perduli, Inez tidak perduli!.
Berbeda dengan Inez, Angga Justru sangat bangga, bahkan sampai dia memeluk pak Wahyu berkali kali.
"Bagaimana bisa saya jadi CEO pak?"
"25% yang kemarin di berikan adalah jabatan di perusahaan, tapi tetap Direktur utama Adalah Pak Arya"ucap Wahyu.
Sedangkan Sinta ibunya Arya mempunyai bisnis butik sendiri.
"Makasih pak! ini hadiah terbaik, baiklah akan aku laksanakan jadwal kegiatan ini bersama Inez, iya kan Nez?"
"Heuuummmm , atur saja sama kamu, aku ga perduli"
"Baik pak, kami berdua siap"
"Bagus, bacalah kegiatan pertama" perintah Wahyu.
"Harus sekarang?"
"Tentulah Tuan Angga"
Mata Angga yang merasa percaya diri, langsung membaca satu persatu Jadwal kegiatan pernikahan paksa ini.
" Yang pertama, aku dan IneZ harus tidur sekamar, sudah pak ! hari ini aku udah sekamar, ceklist Ya?"
"Iya, tapi entar malam dan selanjutnya harus tetap sekamar ya" sahut pak Wahyu.
"Ya, ya bisa" sambil melipat jari tanda berbohong bagi Angga. Karena sejujurnya, Angga malas sekamar dengan Inez dari kampung, apalagi melihat selimut garis garis milik Inez yang bikin gatal ,jika di lihat, membuat Angga tak bisa tidur, karena selimut itu selimut rumah sakit yang di jual murahan.
Angga kembali membaca kegiatan Ke 2.
"Inez harus memasak makanan setiap pagi"
Mendengar Hal Itu sudah dilakukan dan Inez masuk kembali dan menaruh potongan kuku di meja, sambil dirinya duduk di sofa dengan kaki di angkat satu, Sama sekali tidak mencirikan wanita berpendidikan.
"Sudah pak, tadi pagi aku masak ko! benar kan Angga?"
"Iya pak, dia masakannya enak ko!" ujar Angga.
Berbohong sedikit demi menolong teman baru bagi Angga yaitu Inez . Begitupun Inez Menganggap Angga hanyalah ,teman kerja, kontrak sekarang.
Dua orang dari dunia berbeda di satukan, jadilah begini, tidak ada ke akuran. Lalu Angga menatap lagi jadwal kegiatan pernikahan paksa ini.
"Yang ketiga, jalan jalan ke pantai, maksudnya apa ini? aku dan Inez harus jalan jalan ke pantai? terus kita di sana ngapain?" tanya Angga.
"Ya entahlah, pikirin saja oleh anda berdua"
"Gimana Nez? kita ke pantai hari ini"
"Pantai? mau pantai mana?" tanya Inez.
"Pantai yang deket saja, aku malas jauh jauh, yang penting kita jalankan kegiatan ini"
"Terserah lah , aku ikut saja"
Tiba Tiba pak Wahyu harus ikut.
Setelah berkemas baju dan lain sebagainya. Inez dan Angga langsung menuju ke parkiran. Mobil Wahyu dan Mobil anak buahnya berjumlah 10 orang pun ikut. Sudah siap membuntuti dari belakang.
Inez dan Angga menghela nafas panjang melihat kelakukan pak Wahyu dan sepuluh prajurit bodyguard kakeknya itu.
"Kita mau main saja mereka ikut?" Tanya Inez.
"Takut kali, kita ga ke pantai,Hahahah" tawa Angga.
"Gue punya cara, kita kerjain mereka saja gimana?"
"Wah Nez, kamu berani?"
"Kenapa tidak!"
"Apa rencananya?"
"Sini aku bisik kan"
Dalam hati Angga dag dig dug, ketika mulut Inez menempel di kuping Angga untuk berbisik, bukan nya mendengarkan, Angga malah merasa merinding di buatnya.
Hingga bulu kuduk berdiri, termasuk peliharaan Angga kita namai saja Omen.
Lelaki normal, di bisik bisik pastilah Omen bangun. Angga langsung mengapit Omen dengan kedua pahanya. Takutnya Inez Melihat ada tonjolan di antara pahanya Angga.
Angga berusaha mengatur nafasnya.
"Huuuhhh, Huuuhhh, Huuuh" saat konsen mengatur nafas, Inez malah menabok lengan Angga.
"Woi ! jalan, ngerti ga aku bisikin apa tadi!"
"Ngerti ko, heheheh"
Padahal sama sekali Angga tidak mengerti. Saat ini, dia konsen menenangkan Omen kesayangannya. Agar tidak memberontak dan berbuat durhaka pada Angga.
Dalam Hati Angga.
"Kamu ga tidur, entar aku kasih air laut asin, kapok! Omen lo harus ngerti, Mami Inez belum mau, meski dia udah jadi mama mu! harga diri dong Omen! Masa aku harus maksa dekat? gengsi dong! masa aku dekati wanita kampung, malah tambah gengsi aku?"
Angga malah bercakap cakap dengan peliharaannya, agar tenang dan Slow.. Menjaga martabat seorang suami, meski ini pernikahan paksa.
Jalanlah mobil melaju, menuju pantai. 2 mobil mengikuti. Asli bikin risih, terutama Inez yang tak pernah dilakukan seperti ini, jika Angga dia sangat terbiasa.
Mata Inez menatap sekeliling kota. Karena Angga tadi ga konsen dengan rencana, diapun tak faham apa yang akan dilakukan Inez.
Mata Inez sangat awas entah apa yang di perhatikan.
Setelah menemukan yang di rencanakan Inez pun menyuruh Isi Bensin. Dan mengantri di belakang mobil pickup.
Saat mengantri, Inez menyuruh Angga turun dan langsung berganti mobil ,dengan Pickup depan. Karen tidak faham, Angga hanya menurut.
Setelah naik Pickup, Angga pun di pasangi topi, begitupun Inez, lalu kaca di naikan, Agar tak terdeteksi pak Wahyu dan lainnya.
"Hahahaha" Inez tertawa.
saat sadar, Angga pun ngamuk.
"Loh? kok kita di mobil Ini?,Mobil gue mana?" bentak Angga.
"Lah, ini kan yang gue rencanakan ,kita ganti mobil, di pom depan tadi"
"Terus mobil mewah Gue?"
"Di bawa teman gue, udah tenang saja, otomatis pak Wahyu dan lainnya akan mengikuti mobil itu, hingga ke Pantai Karina, sedangkan kita akan ke Pantai Amba, uuuuhhhh senangnya berlibur, tanpa Bodyguard!" teriak Inez.
Terus siapakah teman Inez yang di percaya menjalankan rencana ini?
Bahkan di percaya membawa mobil mewah Angga.
Siapakah dia?.
mampir dikarya aku juga ya jika berkenan/Smile//Pray/