Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Racun ?
“Lion kamu semakin besar saja, apa majikan kamu yang sekarang baik ?” Lanjut Khalisa
Singa besar itu kesayangan Khalisa, dia yang merawat Lion dari masih kecil. Khalisa yang membebaskan Lion dari pemburu lalu memeliharanya. Lion hanya berbaring di pangkuan Khalisa, seperti dulu saat bersamanya.
“Berarti majikanmu yang kejam dan sadis itu memperlakukan kamu dengan sangat baik” Ucap Khalisa tangannya sambil mengelus rambut Lion
Khalisa trsenyum, dia harus terbiasa dengan sikap Jack yang mungkin di luar nalar padanya. Dan untungnya Khalisa sudah terbiasa dengan bahaya, dia terlatih untuk hidup dalam kerasnya kehidupan.
“Lion, kita sudah lama tidak bertemu tapi kamu masih mengingat aku” Ujar Khalisa
Lion menjilat tangan Khalisa dan bermanja padanya.
“Kamu memang sangat pintar, hampir saja aku mati kalau kamu tidak datang” Lanjut Khalisa terkekeh
*****
Di dalam rumah besar, Jack duduk di kursi singgasananya. Ruangan itu menjadi ruangan favoritnya, ruangan rahasia nama ruangan yang selalu menjadi tempat jack mengontrol, memgatur dan menjalankan pekerjaannya. Anak buahnya berjejer di samping ruangan itu, Jack meminum alcohol sambil merokok.
“Apa wanita itu sudah menjadi santapan singa-singa kesayangku ?” Tanya Jack sambil tersenyum tipis
“Ijin aku memeriksa bos” Pinta salah satu anak buah Jack lalu Jack mengangguk sebagai jawaban
Anak buahnya bergegas keluar, sedangkan Jack menikmati setiap teguk minumannya yang di sedikan disana. Dengan kedua wanita yang melayaninya menuangkan minuman itu ke dalam gelas kosong di tangannya.
“Bos” Panggil anak buahnya yang tampak syok
“Ada apa ? apa kamu tidak menemukan tulang belulangnya ?” Tanya Jack
Dia menundukkan kepalanya …
“Bos, bu bos sedang masak di dapur” Jawab Anak buahnya
Duaaaaarrrr……
Gelas di tangan Jack terjatuh ke bawah, dia terkejut mendengar jawaban anak buahnya.
“Tidak mungkin, apa kamu mau mati ?” Tanya Jack marah
“Saya beneran bos, bu bos sedang memasak di dapur” Jawab Anak buahnya
Jack mengepalkan tangannya, bagaimana bisa wanita berjilbab itu bisa lolos dari para predator itu. Jack tahu tidak mudak keluar dari tempat itu, apalagi melawan singa besar kesayangannya. Sinag yang sudah di latih untuk membunuh, tidak mungkin mudah di taklukkan oleh wanita seperti Khalisa.
Jack bangun dari singgasananya, kedua wanita berpakaian seksi meraba dada dan lengannya. Namun justru Jack mencengkram tangan mereka berdua.
“Ampun bos” Ucap Kedua wanita itu kesakita, mereka meminta ampun kepada Jack
Jack melepaskan tangan mereka, dia berjalan keluar dari ruangan itu. Jack turun ke lantai bawah, dia harus memastikan sendiri apa yang dikatakan pengawalnya itu benar.
“Wanita itu memiliki beraoa banyak nyawa sih ?” Batin Jack
Banyak wanita yang bertemu dengannya baru kai ini bertemu wanita yang sama sekali tidak bisa di tebak dan dilumpuhkan dengan mudah.
Langkah kaki Jack semakin mendekat, terdengar suara lembut yang begitu merdu membuat bulu kuduk Jack berdiri, suara sholawat yang membuat langkah kaki Jack semakin berat dan jantungnya juga berdebar tak karuan.
Jack masuk ke dalam ruang makan, Khalisa terlihat menata piring dan gelas. Beberapa makanan sudah tersedia di atas meja.
“kamu masih hidup ?” Tanya Jack
Khalisa meliik kea rah Jack yang berdiri tak jauh darinya
“Kalau aku mati siapa yang akan menjadi istrimu” Jawab Khalisa lalu menuangkan air ke dalam gelas
“Apa kamu berniat meracuni aku setelah aku memberikan kamu kepada singa-singa lapar itu ?” Tanya Jack berjalan menghampiri Khalisa
“Tidak perlu terburu-buru, barusaja kita menikah. Bukankah masih banyak hadiah yang akan kamu berikan kepadaku ?” ucap Khalisa
Jack mendekat dan menarim pinggang Khalisa, wajah cantiknya itu terlihat jelas ketegasan di sana. Tidak ada sedikit pun rasa takut di dalamnya.
“Aku memang akan memberian kamu hadiah bersiaplah sayang” Jawab Jack
Khalisa meraba dada Jack, membuat dia menatapnya tajam.
“Kamu kesepian Jack, aku bisa membuatmu hangat” Ujar Khalisa
Jack mengambil tangan Khalisa, dia mencengkram tangan itu tapi Khalisa hanya tersenyum seperti tidak kesakitan sama sekali berbeda dengan kedua wanita tadi yang merasa kesakitan.
“Apa tangan kamu terbuat dari besi ?” Tanya Jack
“Bukan terbuat dari besi tetapi tanganku sudah mati rasa” Jawab Khalisa
Jack melepaskan tangan Khalisa saat mendengar jawabannya
“Sayang, aku dengan kamu tidak suka sayur. Jadi aku memasak banyak sayur. Mungin ini bisa menyadarkan kamu betapa hidup ini sangatlah berharga” Ujar Khalisa
“Apa kamu mau menjadikan ku singa yang jinak dan singa yang buas ?” Tanya Jack
“Jangan berpikir seperti itu, aku rasa tidak mudah melumpuhkan rusa jelmaan macan buas sepertimu” Jawab Khalisa
Jack tersenyum licik, dia duduk di kursi yang sudah di sediakan Khalisa untuknya.
“kamu mau makan nasi ?” Tanya Khalisa lalu tangannya mengambil tempat nasi dan meletakkannya di piring Jack
“Aku belum jawab iya, kenapa kamu sudah menaruh nasi ke piringku ?” Tanya Jack
“Kamu suka nasi, lagi pula ini istrimu yang memasak. Jadi kamu harus terbiasa” Jawab Khalisa
Jack hanya diam, matanya memperhatikan lengan baju Khalisa yang robek dan ada bekas cakaran disana. Darahnya sudah mengering.
“Kamu apakan singa-singa itu ?” Tanya Jack
“Kucing-kucing gemoy itu baru saja ku kepang rambutnya lalu aku timang-timang sambil bernyanyi nina bobo mereka agar tertidur pulas” Jawab Khalisa diiringi dengan senyuam manis
“Berani sekali, aku pikir kamu sudah menjadi santapannya” Sahut Jack
“Sayang singamu terlalu jinak untukku, mungkin saja mereka tahu bahwa aku istri kamu” Jawab Khalisa sambil meletakkan lauk pauk dan yang lainnya ke atas piring suaminya
Jack mengepalkan tangannya, istrinya bilang singa buas itu jinak dan di samakan dengan kucing gemoy.
“Sayang, ayo di makan. Jangan lupa berdoa biar racunnya tidak membunuhmu” Ucap Khalisa
Dia duduk di kursi yang berada di samping meja, lalu berdoa menengadahkan tangannya Jack memperhatikan istrinya itu.
“Kamu tidak berdoa dulu ?, aku tidak menjamin makanan itu aman atau tidak untuk kamu makan nanti” Ucap Khalisa
“Aku akan membunuhmu sebelum aku mati di tanganmu” Jawab Jack
“Siahkan saja” Jawab Khalisa lalu dia mengambil nasi dan lauk pauknya dan memakannya dengan santai
Jack terdia lalu memperhatikan piring miliknya dan mengambil sendok, tangannya mulai menyuapkan makan it uke dalam mulutnya. Perlahan giginya mengunyah merasakan rasa masakan istrinya lalu menyuapkan kembali makanannya sampai piringnya tandas tak tersisa.
“Mau tambah lagi sayang ?” Tanya Khalisa
Jack hanya diam, meski tak menjawab Khalisa tahu lalu dia mengambilkan makanan lagi untuk suaminya.
“Apa racun bisa seenak ini ?” Tanya Jack
“Terkadang permen yang rasanya manis lebih beracun yang racun yang biasa” Jawab Khalisa
Jack tersenyum licik, dia lalu kembali memakan makanannya.
Dua wanita seksi mengintip, mereka sudah lama menjadi pelayan yang bertugas melayani semua kebutuhan Jack. Keduanya sudah lebih dulu ada di rumah itu, mereka melihat Jack memakan masakan Khalisa.
“Siapa wanita itu ?” Tanya wanita 1
“Aku denger sih dia istrinya bos” Jawab wanita 2
“Sialan, kita berdua sudah lama di sini bertahun-tahun tidak pernah dilirik menjadi istrinya justru dia yang mendapatkan dengan mudahnya” Ucap wanita 1
“Singkirkan dia, wanita sepertinya pasti wanita lemah dan merepotkan” Jawab wanita 2
Ting …
Sebuah garpu melayang mengarah ke hadapan kedau wanita seksi yang mengintip itu. Seketika dua wanita itu mengindar hingga garpu mengenai tembok dan terjauh.
Ting …
Mereka berdua terkejut, jantung mereka berdebar tak karuan hampir saja garpu itu mengenai keduanya.
“Kalian sedang apa di sini ?” Tanya Khalisa
Kedua wanita seksi itu menatap Khalisa, mereka tidak berani menjawab karena takut kena marah Jack.
“Aku tidak suka bermain, tapi jika kalian ingin bermain mari kita selesaikan permainan ini” Ucap tegas Khalisa dengan tatapan tajam seperti elang membuat wanita seksi itu menjadi ketakutan.
“Kita pergi dari sini” Ajak Wanita 2
Wanita 1 mengangguk, lalu mereka berdua meninggalkan dapur.
“Dia bukan wanita sembarangan, dari mana dia ?” Ucap wanita 2
“Tatapan matanya sangat menakutkan, padahal dia seorang wanita bercadar pula” Jawab Wanita 1
Mereka berdua berjalan di lantai satu sambil membicarakan Khalisa.