Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Ciuman yang tidak disengaja.
Naomi merasakan tangannya sepertinya memeluk sesuatu, dan tubuhnya seperti terbang, tapi terasa sangat nyaman.
Hidungnya menghirup aroma maskulin, dan aroma itu terasa sangat enak dihirup oleh hidungnya.
Naomi semakin dalam mendekatkan hidungnya kearah aroma itu, dan bibirnya sampai menempel pada benda tersebut.
"Naomi!" sebuah suara bariton terdengar dengan berat memanggil namanya.
"Hemm..!" suara gumamannya menjawab suara tersebut, dia masih mengantuk dan tidak ingin membuka matanya, ini terasa nyaman.
Naomi tidak tahu dia ada dimana, dia merasakan sesuatu yang di peluknya begitu sangat nyaman sekali.
Dia sangat enggan untuk melepaskannya, dan aroma maskulin itu semakin dalam dihirupnya.
Bibirnya dia gesekkan pada benda yang beraroma tersebut.
"Naomi!" panggil suara bariton itu lagi dengan berat.
"Hmmm..!" lagi-lagi Naomi menjawab dengan gumaman.
Naomi merasakan tubuhnya perlahan diletakkan ketempat yang lembut, dan tangannya masih tetap memeluk benda yang beraroma tersebut dengan erat.
"Naomi!" kembali suara itu memanggil namanya dengan tekanan yang begitu berat seperti geraman.
Naomi memaksa matanya terbuka, matanya yang masih setengah mengantuk melihat tempat yang gelap tapi beraroma maskulin.
Tanpa sadar tangannya mengelus benda beraroma yang sedang di peluknya tersebut.
"Apa yang kau lakukan Naomi?!" suara bariton itu terdengar lagi begitu berat diatas kepalanya.
Mata Naomi langsung nanar terbuka, memfokuskan apa yang ada dalam pelukannya begitu mendengar suara geraman bariton tersebut.
Tangannya ternyata merangkul leher Jacob, dan wajah mereka sangat dekat sekali.
Berarti aroma yang tadi dihirupnya adalah aroma tubuh Jacob, dan menempelkan bibirnya ke leher Jacob.
Wajah Naomi langsung bersemu merah merasa malu, dan sontak membuatnya membeku ditempatnya, berarti tadi tanpa sadar dia telah mengecup leher Jacob.
Mata Naomi tidak berkedip menatap Jacob, dan mata Jacob yang juga menatapnya tidak berkedip.
Mereka saling menatap satu sama lain, hembusan nafas mereka saling menerpa wajah masing-masing.
Baru kali ini Naomi dengan jelas memperhatikan wajah kakak iparnya dari jarak yang sangat dekat.
Wajah Jacob ternyata sungguh tampan dengan rahang yang tegas, matanya tajam tapi lembut dengan bulu mata yang panjang.
Dan alis matanya yang tebal, juga hidung mancungnya yang tegas.
Jacob pria dewasa yang begitu tampan, dan terlihat berwibawa.
Tiba-tiba Naomi merasakan jantungnya berdebar-debar, dan pipinya semakin merona menatap wajah Jacob yang begitu dekat dengan wajahnya.
Naomi tanpa sadar menelan ludahnya, tidak percaya dengan apa yang ada dipikirkannya, baru kali ini dia mengagumi seorang lelaki.
"Berapa lama lagi kau tidak melepaskan tanganmu?" tanya Jacob dengan suara pelan tapi berat.
Sepertinya dia menahan sesuatu didalam dirinya.
"Oh, maaf kak!" Naomi melepaskan tangannya dari leher Jacob, dan dengan cepat mengangkat tubuhnya untuk duduk.
Tapi, dengan tindakannya tersebut malah membuat wajah mereka jadi bersentuhan.
Dan tanpa disengaja bibir Jacob jadi menempel ke bibirnya Naomi.
Mereka berdua membeku ditempatnya masing-masing, dan tidak bergerak sama sekali karena sama-sama terkejut.
Tidak tahu apa yang terjadi, tubuh Jacob rasanya seperti terkena setrum bersentuhan dengan bibir Naomi, dan perutnya seperti berpendar penuh gejolak yang sulit di artikannya.
Tubuhnya bergetar, hingga ada hasrat yang begitu kuat ingin merasakan bibir Naomi.
Dan tanpa bisa dikontrol Jacob, keinginannya yang begitu kuat ingin mengecup bibir Naomi pun dilakukannya.
Perlahan bibirnya dengan pelan mengecup bibir Naomi, mencium bibir itu dengan lembut.
Dan, Naomi diam saja tidak menghindar, matanya dia pejamkan memberikan bibirnya dicium Jacob.
Naomi merasa tubuhnya tidak menolak apa yang diperbuat Jacob padanya, bibir Jacob terasa lembut mengecup bibirnya.
Ini ciuman pertamanya, dan Naomi tanpa sadar menikmati momen ini, merasakan ciuman Jacob yang lembut dibibirnya.
Jacob menghentikan ciumannya.
Perlahan wajahnya dia jauhkan, mengambil jarak antara wajahnya dengan wajah Naomi, dan menatap Naomi.
Jacob tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Naomi memejamkan matanya menikmati kecupannya.
Jakun Jacob turun naik menelan air ludahnya, dia tidak percaya melihat pemandangan yang ada didepannya sekarang.
Naomi terlihat sangat cantik dan begitu menggoda.
Jacob merasakan tubuhnya ingin meraih tengkuk Naomi, dan merasakan kembali mengecup bibir Naomi yang terlihat begitu menggoda.
Tapi, kali ini dia ingin ciuman yang dalam, sangat dalam sampai menuntaskan perasaannya yang begitu membuncah.
Perlahan Jacob menghela nafasnya untuk menormalkan perasaannya yang terasa mulai tidak terkontrol.
Jemari jempolnya perlahan mengelus pipi Naomi.
Dan mata indah Naomi perlahan terbuka merasakan elusan Jacob, dan membuat Jacob semakin terpesona melihat Naomi.
"Sudah malam..tidurlah, jangan terlalu malam tidur..besok kau ada kuliah, jadi harus bangun pagi!" ucap Jacob lembut.
"Baik kak!" jawab Naomi pelan, dia merasa malu telah menikmati kecupan Jacob.
Jacob tersenyum melihat wajah Naomi yang bersemu merah, terlihat sangat imut.
Bersambung.....
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣