NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Kania memasuki apartemennya dengan sedikit tergesa-gesa. Setelah bertemu Alam di swalayan tadi, Kania memutuskan untuk mengajak Farel pulang. Entah kenapa Kania sedikit tidak enak hati melihat tatapan Alam tadi.

Kania juga semakin merasa bersalah saat membuka ponselnya. Ternyata pesan yang dia abaikan dari Alam adalah untuk mengajaknya berbelanja. Kania tidak tau karena Kania sengaja tidak membukanya. Dan lebih parahnya lagi mereka malah bertemu di swalayan saat Kania bersama Farel.

Kania melihat Alam yang sedang memasukkan belanjaannya ke dalam kulkas. Kania ragu untuk menyapanya terlebih dahulu, sehingga Kania lebih memilih diam menuju kamarnya.

"Kamu sudah pulang dek? Mana belanjaan kamu biar Kakak rapihkan sekalian?" Ucap Alam.

Kania menatap Alam dengan heran, karena dia pikir Alam akan marah karena Kania mengabaikannya lalu pergi bersama pria lain. Tapi apa yang ia lihat di depannya? Pria yang berstatus sebagai suaminya itu menatapnya lembut tanpa ada gurat kemarahan dari wajahnya.

"Tidak ada, aku tidak jadi belanja!!" Kania meninggalkan Alam setelah mengatakan itu.

Tanpa Kania duga ternyata Alam mengikutinya ke dalma kamar.

"Kamu sudah makan Dek?"

"Belum!" Jawab Kania acuh.

"Kalau gitu kamu mandi dulu biar Kakak masak buat kita berdua ya?"

Kania sedikit melirik Alam, merasa tambah aneh dengan sikapnya yang berubah drastis seperti ini.

"Hemm" Kania mengangguk.

Alam tersenyum puas hanya dengan mendapat anggukan dari Kania.

-

-

Tak berselang lama Kania muncul lagi dari balik pintu kamarnya, ia sudah berganti dengan piyama tidurnya yang sebatas paha. Kania tampak menggulung rumputnya hingga menampakkan leher jenjangnya yang putih.

Alam sempat tak berkedip melihat kecantikan istrinya yang paripurna itu. Tidak ada salahnya kan bagi Alam untuk sekedar menelan ludahnya karena melihat kemolekan istrinya sendiri.biar bagaimanapun ia seorang pria normal. Apalagi di hadapannya saat ini adalah istrinya sendiri.

Tapi yang bisa Alam lakukan kali ini hanyalah mengalihkan pandangannya dari pemandangan indah itu. Karena tujuan awalnya saat ini adalah untuk mendapatkan cinta Kania kembali. Alam masih bisa menahan kebutuhan biologisnya untuk saat ini. Tapi Alam tidak tau kedepannya bagaimana jika setiap hari harus disuguhi hal seperti ini dari Kania.

"Sini Dek, makan malamnya sudah siap" Kania mendekat ke meja makan.

"Kakak buat steak kesukaan kamu, medium well kan?" Kania mengangguk melihat satu piring steak di depannya.

"Kenapa masak kaya gini? Kan mahal dagingnya!!" Gerutu Kania tapi tangannya mulai mengambil garpu di depannya.

"Ini untuk merayakan kepindahan kita ke apartemen ini"

"Kepindahan kamu kali, kan emang ini apartemen aku!!" Ketus Kania.

"Iya, itu maksud Kakak. Ayo di makan dulu. Maaf kalau rasanya ngga seenak di restoran mahal" Alam mulai memotong steak buatannya. Menurutnya rasanya tidak terlalu buruk.

"Tak masalah, asal masih bisa di makan!!" Kania juga terlihat sangat menikmati steak buatan suaminya itu tanpa protes.

"Dek" Panggilan Alam berhasil membuat Kania memperhatikannya.

"Iya?" Jawab Kania.

"Kamu sama Farel masih berhubungan?" Tanya Alam hati-hati.

"Maksudnya?"

"Emmm, kalian kan sempat ingin menikah sebelum____"

"Sebelum kamu menggantikan posisi Farel maksudnya?" Sergahan Kania berhasil membuat Alam terdiam. Ternyata Kania hanya menganggapnya sebagai pengganti Farel saja.

"Iya kita masih berteman, katanya dia masih menunggu kamu menceraikan ku!!" Kania tidak tau apa yang Alam rasakan saat ini setelah mendengar kata cerai itu terucap lagi dari bibir Kania.

"Apa kamu sangat ingin berpisah dari Kakak Dek?" Alam menatap Kania dengan sangat dalam. Seakan ingin menunjukkan rasa cintanya yang sangat besar untuk istrinya itu.

"Untuk saat ini iya" Jawab Kania tegas dengan matanya yang bening membalas tatapan Alam.

Jika dulu Alam menyembunyikan penolakannya pada Kania dengan bersikap dingin dan acuh. Tapi pembalasan Kania justru lebih menyakitkan, Kania secara terang-terangan menolak Alam.

Alam memutuskan kontak matanya dengan Kania. Jika dia perempuan pasti sudah menangis saat ini juga. Hati mana yang tidak sakit saat istri yang dicintainya sangat menginginkan perpisahan di saat usia pernikahannya belum ada satu bulan.

Suasana makan malam itu menjadi hening tak ada lagi suara dari keduanya. Bahkan sampai makanan itu habis hanya terdengar suara piring dan pisau yang saling beradu.

Kania menggeser piringnya untuk membawanya ke wastafel namun Alam sudah mengeluarkan suaranya.

"Biar Kakak saja Dek, kamu istirahatlah" Ucap Alam tampa menatap Kania, tatapannya tertuju pada piring-piring di depannya. Alam tidak mau Kania melihat matanya yang sudah memerah.

Biarlah kalian saja yang menganggap Alam laki-laki cengeng, tapi tidak dengan Kania. Alam tidak mau terlihat lemah di depan Kania, hanya karen kata-kata menyakitkan dari Kania. Ini belum seberapa, masih akan lebih menyakitkan lagi jika sudah tiba waktu 6 bulan Kania tidak juga merubah keputusannya. Maka mulai dari sekarang Alam harus terus melatih hatinya agar terbiasa.

***

Beberapa hari telah berlalu tapi dan hubungan Alam dan Bella masih saja sama, tak ada kemajuan sama sekali. Sikap Kania juga masih sama, tidak berubah sedikitpun meski Alam selalu menghujani Kania dengan perhatian dan kasih sayangnya.

Tapi satu hal yang Alam syukuri. Meski Kania bersikap acuh dan dingin pada Alam, namun di tetap melakukan pekerjaannya sebagai istri. Kania, memasak, membersihkan apartemen dan mencuci baju sendiri. Alam sudah meminta Kania untuk melaundry saja, tapi Kania menolak dengan keras.

"Dek, besok kan sabtu, kita ke rumah Bunda ya?" Ucap Alam yang membantu Kania mencuci piring.

"Kenapa memangnya? Kangen sama Kak Dania?" Kania yang sedang membersihkan meja makan melirik Alam dengan tajam.

"Astaghfirullah Dek, Kakak sama Dania sudah tidak hubungan apa-apa. Kamu jangan suudzon gitu dong, dosa Dek!!" Alam menatap Kania.

"Ya siapa tau mau reunian mantan gitu" Alam menghembuskan nafasnya kasar karena mendengar penuturan istrinya itu.

"Kakak ajak kamu ke rumah Bunda hanya ingin menjenguknya Dek, mana tau kamu kangen. Kamu sekarang hanya punya Bunda loh Dek. Bunda juga pasti merindukan kamu. Setelah satu malam di sana baru malam berikutnya di rumah Mama, kita berangkat kerja dari sana saja!!" Jelas Alam panjang lebar takut istrinya itu salah paham lagi.

"Ya udah deh terserah" Jawab Kania acuh tak acuh lalu meninggalkan Alam yang belum menyelesaikan pekerjaannya.

"Sabar Lam, kamu harus sabar. Kania seperti itu karena masih sakit hati. Yakin Lam, pasti di dalam hati Kania masih ada kamu!!" Alam memberikan semangat untuk dirinya sendiri.

-

Alam sudah selesai mencuci piringnya, pria itu pergi ke kamar menghampiri Kania dengan membawakan segelas air minum untuk istrinya.

"Dek ini Kakak bawakan air mi__"

"AAAAAAA"

-

-

-

-

-

Happy reading readers. jangan lupa tinggalkan like untuk mendukung karya ini ya😘

1
Juniarsih Hariany
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
jodohin aja pa jonathannya sama bunda😁😁✌️✌️
Shyfa Andira Rahmi
JUJUR lebih baik...
Shyfa Andira Rahmi
BODOH
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
Sri Yuni
dr awal baca sdh meng-syedihh thor 😭
Intania Naj_Va
Luar biasa
Amelya Ratulangi
rata rata karya othor nihh kebanyakan perempuan BUCIN AKUT udh tau di sakitan masih aja mauu
Anda Suhanda
Luar biasa
Deasy Permadi Chen
bagus bgt
Ida Farida
Lumayan
Yeny Triwahyuni
Luar biasa
Fe
ahhhhh kania bodohhh
Fe
banyak typo namanya ya ketuker tuker
Kadek Murdiani
kenapa ga sama farel aja sih.
Hera
Luar biasa
Erwi Yanti
terlalu banyak iklan
Arie
Luar biasa
Soritua Silalahi
ga usah terlalu sering interaksi antara Dania dan alam. Krn akan menyebabkan salah paham apalagi Dania belum move on
Soritua Silalahi
biarkan qalqm membayar jesalahannyaa dgn mencintai kania dgn tulus seumur hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!