PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.
Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 22. MASTER PANDAI BESI
Keesokan Pagi Ryu dan Huli Yue Keluar untuk melanjutkan Perjalanan, Terlihat Beberapa Orang yang yang mencurigakan yang mana Orang-orang tersebut adalah yang kemaren.
' Hanya Semut ' Batin Ryu, merasakan tingkat Kultivasi mereka masih berada di Level 21.
" Yue'er..." Ryu Mengisyaratkan untuk cepat pergi.
Saat sudah jauh dari Desa, kini Kelompok tersebut langsung menghadang Ryu dengan Aura membunuh.
" Tangkap!" Salah satu dari mereka memberi Perintah tanpa basa basi.
" Prak.. Praaak.... praaak..." Ryu dan Huli Yue menampar 15 Orang orang tersebut seketika Mati
" Beri aku alasan agar tidak membunuhmu" Ryu menatap Sosok yang memberi perintah tadi Terlihat mematung.
" Ampun tuan...." Orang tersebut bersujut.
" Katakan! mengapa kamu ingin membunuhku?" Ryu menatap dengan tajam
" Ampun Tuan... kami hanya menginginkan Harta Tuan!" Ucap Ketua Perampok
" Jawab dengan Jujur, Jika tidak maka aku akan membunuhmu." Ancam Ryu.
" Ba..Baik Tuan" Ketua Perampok Gemetar.
" Sepertinya kamu memiliki Mata dan telinga yang Sangat jeli. Ditambah Profesimu sebagai Perampok, Pasti Kamu tau berbagai tempat wilayah maupun berbagai informasi.
Apa kamu tau tempat Pandai Besi disini?" Tanya Ryu.
"Tuan aku pernah mendengarnya dari seseorang Kultivator. Katanya dia Pernah bertemu dengan Seorang Pandai Besi pada Saat sedang Berburu Siluman." Ucap Ketua Perampok.
" Lanjutkan!" ucap Ryu.
" Saat itu Dia meminta Pandai Besi untuk membuatkan sebuah Senjata. Lalu Pandai Besi itu mengatakan, Kalau ingin dibuatkan Sebuah Senjata, Harus menemuinya di Padang Rumput dimana ada sebuah bukit ditengahnya." Jelasnya.
" Padang Rumput?" Ryu menyelidik.
" Benar Tuan. Kata Kultivator itu dia pernah Kesana, Tapi tidak pernah menemukannya bahkan beberapakali tersesat Karena Padang Rumput itu Sangat luas Sekali sejauh mata memandang. Itulah yang aku ketahui Tuan. Sedangkan untuk Pandai besi yang lain Aku belum pernah melihat atau menemukannya." Tutup ketua Perampok.
" Baiklah Aku tidak membunuhmu. Dengan Satu Syarat, kamu tidak boleh merampok lagi. jika kamu ketahuan, maka aku akan mambunuhmu." Ancam Ryu.
" Saya janji Tuan... Aku tidak akan mengulanginya lagi." Ketua perampok bersujud.
"Sekarang Pergilah! sebelum aku berubah Fikiran." Ucap Ryu.
" Baik Tuan" ketua perampok langsung lari.
"Yue'er... Sepertinya kita ke Padang Rumput itu terlebih dulu." Ryu membuka sebuah Peta.
"Untuk apa kesana?" Huli Yue merasa heran.
" Menurut informasi, Ada seorang Master Pandai Besi Misterius. Semoga benar dia yang kita cari." Ryu terlihat bersemangat.
" Jika begitu kita pergi kesana sekarang." ucap Huli Yue.
" Wush " Ryu mengeluarkan Chaizu.
" Ka Ryu... " Huli Yue Penasaran
" Nanti saja aku jelaskan di Perjalanan. Sekarang Naiklah" Ryu Naik ke Punggung Chaizu.
" Mmmmm " Huli Yue naik ke punggung Chaizu.
''Chaizu... Bawa Kami ke Arah sana!" Ryu menunjuk ke suatu Arah.
Pinggir Padang Rumput, kini mereka sudah sampai. Terlihat Padang Rumput seperti tanpa ujung.
" Pantas saja membuat orang bisa tersesat." Gumam Ryu menatap apa yang ada di depan mereka.
" Sepertinya akan lebih mudah dengan bantuan Chaizu melalui penciumannya. Chaizu... Cari dan Bawa kami ke sebuah Bukit di Tengah Padang Rumput ini.!" Seru Ryu.
" Ggooooaaarr." Chaizu mengisyaratkan Senang.
Tujuh hari berada di Padang Rumput, Tepat Depan Ryu dan Huli Yue kini terdapat sebuah Bukit yang cukup tinggi.
" Haaah. akhirnya sampai juga." Ryu mengambil nafas Panjang.
" Ka Ryu... kita istirahat Sebentar! Cuaca di Padang Rumput ini Sangat Ekstrim." mengipas wajahnya dengan tangan.
" Mmmm.'' Ryu mengangguk setuju.
Merasa istirahat sudah cukup, mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk menaiki Bukit tersebut.
Dengan memakan waktu 6 Jam, Kini di depan mata mereka terlihat sebuah bangunan yang cukup luas.
" Akhirnya aku kedatangan Tamu. Silahkan masuk!" Terdengar suara dari dalam.
Tanpa Khawatir Ryu dan Xin Chie langsung masuk ke dalam Rumah tersebut, Terlihat Sosok Pria Tua Gemuk Kepala Botak.
" Sepertinya kalian menjalani Perjalanan yang cukup Jauh. Ada Apa datang Kesini?" Tanya Pria Tua Botak.
" Mohon Maaf senior Kami bicara dengan...." Ryu terhenti
" Hohohoho... Aku lupa. Namaku Ang Bei." Ang Bei memperkenalkan diri.
" Namaku Ryu... Dan ini Huli Yue" Ryu memperkenalkan diri mereka.
" Mmmmm'' Ang Bei mengangguk.
" Senior... Maksud kedatangan Kami disini untuk menanyakan Pedang milikku Ini." Ryu mengeluarkan Pedang Naga Pembelah Gunung.
" Sangat menarik... Tapi sepertinya belum Sempurna " Ang Bei memperhatikan dengan teliti.
" Itulah kami kesini Senior. Kami tidak bisa menyempurnakan Pedang ini." Jawab Ryu.
" Dari motifnya sedikit menggambarkan Seekor Naga. Kurasa Pembuat Pedang ini ingin Pedang ini memiliki Roh yaitu Roh Naga itu sendiri." Ang Bei memegang Dagunya." Aku bisa memperbaiki Sedikit, Alangkah lebih bagus jika ada Inti Roh Naga." Ang Bei senyum Masam.
" Bagaimana dengan Ini Senior?" Ryu mengeluarkan Inti Naga Berusia Ribuan tahun tingkat Suci.
" Jika begitu aku akan langsung menggabungkan! Sekarang masuklah ke Ruang kerjaku." Ang Bei membawa mereka ke Ruangan lain.
Terlihat sebuah Tungku Besar dan beberapa alat Lain dan beberapa Bongkahan besi maupun batu.
" Ini Namanya Tungku Penempa. Silahkan Letakkan Pedang Dan Inti Roh ke dalam Tungku ini." Perintah Ang Bei.
" Mmmmm" Ryu meletakkan kedua Benda tersebut.
" Wuush" Energi Qi Ang Bei masuk kedalam Tungku. Seketika tungku tersebut mengeluarkan Api yang sangat Padat.
Memakan Waktu 2 Jam Proses Penyatuan itu pun Berhasil. Terlihat Pedang tersebut Terbang dari dalam Tungku melayang ke depan Ryu.
Ryu mengambil pedang tersebut lalu menyalurkan Qi miliknya, seketika Elemen Petir Padat menyebar ke seluruh Ruangan.
" Terimakasih atas Bantuan Senior." Ryu memasukkan kembali Pedang lalu memberikan 22 Buah Rumput Air Emas.
" Rumput Air Emas? Ah... Terimakasih Ryu'er... kau sangat baik sekali." Ang Bei sangat senang.
" Tidak Apa-apa Senior. Berkat Senior juga aku bisa menyempurnakan Pedang milikku." ucap Ryu.
" Ryu'er... Bagaimana jika aku mengangkat mu menjadi Muridku! Apa kau mau?" Tanya Ang Bei.
"Terimakasih Senior. Dengan Senang Hati." Ryu memberi Hormat.
Tentu saja dari Awal Ryu inginkan Hal tersebut, agar bisa menjadi Master Pandai Besi. Tidak heran Ryu mengorbankan semua Rumput Air Emas yang tersisa 22 ada padanya.
" Mulai sekarang kamu Resmi menjadi Muridku. Sebelum aku mengajarmu, Kamu baca dan Fahami dengan Baik semua Kitab Ini." Ang Bei memberikan 9 Buah Kitab.
" Baik Guru." Ryu mengambil 9 Kitab seraya berlutut.
......................
Tiga Bulan berlalu, Ryu telah berhasil menguasai semua apa yang ada pada kitab tersebut tanpa ada yang kurang sedikit pun.
Bahkan Ryu telah berhasil membuat 5 Buah Topeng yang berfungsi untuk menutup Aura dan Penciuman dengan Sempurna hasil Gabungan dari berbagai Tumbuhan yang pernah dia dapatkan.
" Ryu'er... Kemampuanmu sangat mengagumkan. Tidak salah aku mengangkat mu menjadi muridku." Ang Bei senyum Bangga.
" Berkat bimbingan Senior" Ryu menunduk.
" Tidak ada lagi yang kuajarkan padamu. Sekarang Pergilah! Ukirlah Sejarahmu di Dunia Kultivator." Ucap Ang Bei.
" Baik Guru... Kami Pamit." Ryu memberi Hormat lalu meninggalkan tempat itu.
" Sepertinya kita lumayan lama berada disini. Sebaiknya kita langsung ke Kota Kurrok dimana Klan Xin berada." Ucap Ryu saat berada di kaki bukit.
" Aku hanya ikut kemana Ka Ryu Pergi saja.." Huli Yue sedikit Menggoda.
" Seharusnya begitu" Balas Ryu seraya mengeluarkan Chaizu dan menaikinya.
" Chaizu... Berangkat" Ryu memberi Perintah
" Wush " Chaizu berlari dengan kencang.
......................
Sekitar 200 Meter Dari Pintu Gerbang, Ryu meminta Chaizu untuk berhenti agar tidak menarik Perhatian.
" Yue'er... Sebaiknya kita memakai Topeng ini." Ryu memberikan 1 kepada Huli Yue.
"Mmmm" Huli Yue langsung memakai topeng tersebut.
" Mari." Ryu melangkah ke Arah Pintu Gerbang diikuti Huli Yue.
Di depan pintu Gerbang, kini Giliran Ryu dan Huli Yue yang akan diperiksa.
" Tuan... bisa tunjukkan Pengenalnya?" Tanya penjaga kepada Ryu.
" Maaf Penjaga... Kami Hanya Pengembara biasa." Ryu memberikan 2000 Koin Perunggu.
" Ahhh. Silahkan masuk Tuan" Penjaga terlihat senang mempersilahkan.
Di Dalam Kota, kini beberapa Pasukan kerajaan terlihat sedang menjalankan sebuah tugas menuju Gerbang Kota.
Ryu langsung menarik tangan Huli Yue menjauh dari tempat tersebut langsung mencari sebuah Penginapan.
Saat sampai di sebuah penginapan, Ryu memeriksa keadaan sekitar lalu menuju meja Kasir.?
" Nona.... Kami memesan 1 Kamar Terbaik serta makanan Terbaik disini." Ryu sambil menatap Beberapa kamar di lantai Atas.
" Maaf Tuan.... Totalnya 200 Koin Perak untuk 1 malam Kompolit dengan makanan." Wanita Muda tersebut seakan meremehkan orang yang di depannya.
" Saya pesan untuk 1 Minggu." Ryu menyerahkan 1400 Koin Perak.
" Ba...baik Tuan. Silahkan" Seketika perubahan Wajah Wanita tersebut kini melembut langsung meminta Pelayan Untuk mengantar.
" Yue'er.... Sebaiknya kita disini dulu untuk beberapa Hari." Ucap Ryu.
" Mmmmm " Huli Yue menjawab dengan Anggukan.
Ryu langsung merubah Posisi dengan duduk bersila Menyebar Spiritual untuk mencari Informasi.
Setelah 2 Menit dia memfokuskan Spiritualnya menuju ruangan besar yang tidak jauh dari Kamarnya.
" Kasim Huan Bagaimana dengan Rencana Penyerangan? Tanya Xin Ran
" Raja Nukkan sudah memerintahkan Semua Prajurit untuk Siap karena Satu Minggu lagi Kita Sudah Berangkat." ucap Kasim Huan.
" Lalu bagaimana dengan Sekutu dari Kekaisaran Lotus Hitam?" tanya Xin Ran
" Semua sudah diatur. Mereka Akan menyerang dari Arah Utara, Sedangkan Kita akan Menyerang dari arah Timur. Sepertinya Tidak ada kesalahan lagi." ucap Kasim Huan.
" Sepertinya Sudah pasti Kemenangan ada di Tangan Kita. Apalagi dengan adanya bantuan dari 3 Sekte Besar Cahaya Surgawi, Kabut Tengkorak, Dan Hijau bambu beserta 10 Sekte Kecil Lainnya. " Xin ran Senyum lebar.
" Jika begitu tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Oh ya... Ini ada titipan dari Putra Mahkota untuk Nona Xin Mei..." Kasim Huan memberikan sebuah Kotak berukuran sedang.
" Ohhh... Baiklah.... Kurasa Setelah Memenangkan Perperangan Ini mereka akan melangsungkan Pernikahan." Xin Ran terlihat bangga.
" Jika tidak ada yang dibahas lagi, Saya Pamit undur diri." Kasim Huan pergi
" Mmmmm" Xin Ran mengangguk.
Dari kamar lain Ryu yang mendengar ucapan tersebut mengepal tangan mengendalikan amarah.
" Xin Di Hai, Paktriak Quilan, Paktriak Tong, Paktriak Xuan, Xin Mei, Huang Zifan, Aku akan membalas kalian berkali-kali lipat." Ryu geram.
" Ka Ryu... tenangkan dirimu! Mereka semua adalah Orang yang berpengaruh besar." Huli Yue mengingatkan.
" Kamu Benar Yue'er. Aku harus mencari cara" Ryu berfikir keras.
Ryu terus duduk sesaat mengurut kening sesaat meremas Tangannya. Seketika Dia menemukan sebuah Ide saat melihat cincin Ruang miliknya.
" Itu dia... Kenapa tidak terfikir Sebelumnya." Ryu terlihat Senang.
" Ka Ryu... Apa yang kamu Fikirkan.?" Huli Yue Penasaran.
" Ayah pernah pernah bilang JIKA TIDAK MAMPU MENANGKAP HEWAN BUAS, PALING TIDAK KAMU HARUS MENGGANGGU PIKIRANNYA" ucap Ryu.
" Ka Ryu... Apa itu?" Tanya Huli Yue.
" Yue'er... kamu akan tau nanti. “ Ryu mengeluarkan 5 buah Cincin Ruang lain dari Cincin Ruang miliknya.
" Yue'er... Sebelumnya kita Harus mencari Tungku Penempa terlebih dulu. Setelah itu Kita harus mencari Inti Roh berusia minimal 1000 Tahun. untuk membuat Cincin Ruang Level 6 keatas.
Level 6 membutuhkan tingkat dasar.
Level 7 membutuhkan tingkat Pejuang.
Level 8 membutuhkan tingkat Petarung.
Level 9 membutuhkan tingkat Raja.
Level 10 membutuhkan Tingkat Surgawi.
Untuk mencari Inti Roh tingkat Petarung kebawah itu tidaklah Sulit. Tapi untuk Tingkat Raja dan Surgawi akan sulit ditemukan." Ryu menjelaskan.
" Ka Ryu. Aku bisa menebak, pasti kamu ingin membuat Cincin Ruang biasa Level 10 kan?" Huli Yue memegang dagunya.
" Benar. karena Level 10 karena Luasnya mencapai 10Rb x 10Rb meter" Ryu berambisi.
" Tidak usah banyak berfikir, Lebih baik kita cari saja dulu. Masalah hasil itu tergantung Keberuntungan." Ucap Huli Yue.
" Baiklah... Sekarang kita Pergi Ke Assosiasi Pagoda Dagang dulu." Ryu kembali memakai Topeng beranjak ke Assosiasi Pagoda Dagang.
Saat di depan pintu Assosiasi Pagoda Dagang, Ryu dan Huli Yue langsung masuk menuju meja Kasir.
" Pelayan... Aku ingin mencari Peralatan Pandai Besi." ucap Ryu.
" Mari Tuan... Saya Antar." Pelayan membawa mereka ke sebuah Ruangan.
Meskipun Pelayan tersebut terlihat Ragu melihat Ryu, namun karena harus bersifat Profesional maka mau tidak mau dia harus mengantar.
" Silahkan dipilih Tuan." Pelayan menunjukkan beberapa jenis Peralatan Pandai Besi.
" Pelayan... aku ingin Peralatan Kualitas Terbaik dari Semua Jenis." ucap Ryu.
' Hah... ternyata Masih Pemula. Baru memulai Sebagai Pandai besi saja sudah seperti Seorang Master saja' Batin Pelayan mengingat baru Ryu membeli Semua Perlengkapan.
" Pelayan... " Ryu menatap Pelayan seperti sedang melamun.
" Ada Tuan. Totalnya 7000 Koin Emas." Pelayan kembali dari lamunannya. tidak peduli Pemuda yang di depannya Pemula atau tidak, Yang penting barang Laku.
" Baik. Aku Akan membelinya." Ryu memberikan uang Senilai 7000 Koin Emas.
Pelayan mengambil Koin tersebut kemudian menuju Suatu Sudut Mengambil Sebuah Peti besar lalu memberikan Kepada Ryu.
" Ada yang lain Tuan?" Pelayan tersebut sangat Puas.
" Saya mencari Tungku Penempa terbaik. Apa ada?" Ryu menatap ke berbagai sudut tungku yang dia cari tidak ada disitu.
'Siapa Pemuda ini? Tungku Penempa hanya bisa dilakukan oleh Pandai Besi bergelar Master Level 7 keatas saja' Pelayan kembali berfikir sedikit menyelidik.
" Pelayan.." Ryu kembali menegur
"Ada Tuan. Harganya 7 Juta Koin Emas. Itupun Hanya satu. tidak ada yang lain Lagi." Pelayan mengukur Kekayaan Ryu. menganggapnya sudah kehabisan koin lagi.
" Baiklah Saya Beli." Ryu memberi 7 Kantong Koin Senilai 7 Juta Koin Emas.
kan 21 org