Kisah seorang gadis yang terpaksa menjadi pelayan pebisnis misterius dan kejam agar organ tubuhnya tidak dijual oleh pria itu akibat ulah ibunya sendiri.
Namun, ia tetap berusaha melarikan diri dari sangkar Tuannya.
Sebuah rahasia besar sang CEO terkuak saat pelayan itu hadir dalam kehidupannya yang membuat pria itu marah besar dan berencana membuat hancur kehidupan gadis itu.
Bagaimana kelanjutan cerita mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alensvy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Dengan amat terpaksa Anna menyetujui perjanjian konyol yang disebabkan ibunya sendiri.
“Aku tak pernah menyangka, ia akan menjualku. Sejahat apapun aku memikirkan sifatnya, aku benar-benar.. Ha..” Anna tak sanggup menyelesaikan ucapannya. Hatinya begitu sakit, lukanya teramat dalam.
Masih di ruangan yang sama, Anna melihat sekeliling. Hidupnya benar-benar hancur sekarang. Ia tak tahu harus bagaimana. Pikirannya terhenti seketika.
Damian yang masih berdiri di hadapan Anna terus memperhatikan dari atas hingga bawah tubuh Anna.
“Lepaskan ini.” Ujar Anna meminta di lepaskan dari ikatan yang menyiksa tangannya.
Namun, bukannya langsung melepaskan ikatan, Damian malah keluar ruangan.
Anna mendengus kesal. Tapi, tak lama datang seorang asisten perempuan yang sedikit tua. Mungkin, Ia adalah kepala pengurus mansion ini.
“Saya, yang akan mengajarkan apa saja tugas anda selama di mansion ini.”
“Baik.” jawab Anna dengan malas.
Selama satu tahun penuh, Anna harus menuruti dan melayani penuh Damian.
Tanpa bantahan sedikitpun. Terkecuali, bersentuhan. Damian melarang keras adanya kontak fisik antara Damian dan Anna. Terlebih, memiliki perasaan.
Anna yang mendengar isi perjanjian itu sedikit tertawa remeh. Untuk apa ia menyukai pria brengsek itu.
Anna kembali membaca isi perjanjian itu.
DI LARANG ADANYA KONTAK FISIK.
DI LARANG MEMPUNYAI PERASAAN.
MELARIKAN DIRI, AKAN DI KEJAR DAN DI BUNUH.
MERAHASIAKAN APAPUN YANG DI LIHAT.
MENURUTI SEGALA PERINTAH PIHAK PERTAMA.
Kontrak berlaku selama 1 tahun penuh. Melanggar kontrak, sama saja dengan memberi nyawa secara sukarela.
Anna melipat kertas itu dan meremasnya. Rasanya ia kesal sekali.
Capek-capek bertahan hidup, memenuhi ekspektasi keluarga malah berakhir dijual ibu sendiri.
...****************...
Hari-hari setelah penculikan itu terasa seperti mimpi yang tak kunjung usai bagi Anna. Ia dipaksa menjalani hidup sebagai pelayan yang selalu berada di bawah pengawasan pria kejam itu.
Bahkan ia di larang bertemu orang-orang di panti tanpa seizin Damian. Kemana pun Anna pergi, harus dengan izin Damian. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi.
Malam ini, hanya tinggal membersihkan peralatan makan dan menyapu serta mengepel. Damian menyuruh Anna membersihkan mansion ini sehari dua kali tanpa bantuan ART sebelumnya. Benar-benar penyiksaan.
Namun..
Anna yang sedang membersihkan lorong area kamar Damian, tiba-tiba ia mendengar suara yang berbeda dari biasanya.
Suara Damian, tetapi kali ini terdengar lebih lembut dan intim. Berkat rasa penasarannya yang tinggi, entah mengapa saat itu ia berusaha mengintip dari celah pintu.
Betapa terkejutnya Anna saat melihat apa yang dilihatnya barusan. Apa yang di lihatnya benar-benar seharusnya tidak ia lihat.
Damian tidak sedang berbicara dengan seorang wanita. Di sana, di hadapannya, berdiri seorang pria. Bukan sembarang pria, melainkan seseorang yang tampak sangat dekat dengan Damian.
Setelah Anna melihat apa yang seharusnya tidak ia saksikan, dia merasa jantungnya berdegup lebih cepat dari sebelumnya.
Dengan hati-hati, ia mundur dari pintu, berusaha untuk tidak membuat suara. Pikirannya berputar, mencoba mencerna apa yang baru saja ia lihat. Namun, sebelum ia sepenuhnya bisa melarikan diri, suara pintu terbuka terdengar dari arah belakang Anna.
Anna mencoba berjalan seperti tidak pernah terjadi sesuatu. Tapi, langkahnya terhenti.
“Anna..” Suara lembut Damian tiba-tiba saja terasa menggema di seluruh mansion meskipun seperti berbisik.
Anna perlahan membalikkan tubuhnya menghadapi Damian.
Di lihatnya tatapan Damian yang tadinya lembut dan penuh kasih berubah dalam sekejap menjadi dingin dan menakutkan.
'Sial! Aku ketahuan.' Batin Anna
Anna menatap mata Damian yang semakin tajam menusuk, penuh dengan ancaman tersembunyi.
“Kau mengintip, ya?”
.
.
.
Next 👉🏻
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩