NovelToon NovelToon
Kontrak Dendam

Kontrak Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Iris Prabowo

Setelah bangun dari koma karena percobaan bunuh diri, aku terkejut karena statusku menjadi menikah. Ternyata sebuah rahasia yang disembunyikan suamiku bahwa dia seorang profesional pembunuh bayaran.

Aku tak menyangka lelaki yang ku ketahui sebagai Vice President adalah anggota elite organisasi hitam yang menjadi buronan negara.

Teror demi teror datang. Beberapa pihak punya rencana jahat untuk menyingkirkan ku demi harta dan cinta, termasuk ibu tiri dan adikku.

Aku bersedia menukar tubuhku pada lelaki yang menjadi suami kontrak itu untuk sebuah komitmen balas dendam kematian sang ibu.

Akankah kebenaran tentang masa lalu menghancurkan rumah tangga kami? Penuh ketegangan berbalut kisah romansa yang sensual, ikuti cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iris Prabowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Yang Membara

Ada aliran panas berdesir di tubuhku. Ini reaksi yang tidak biasa, tidak normal. Aku hanya meminum tiga gelas kecil seharusnya belum semabuk itu.

Semuanya benar menjadi ringan. Samar kulihat Leon mencoba menepuk pipi memastikan kesadaranku. Aku ingin merespon tapi entah mengapa jiwa dan tubuhku seperti terpisah. Dia mengangkat tangan, membawaku pada pelukannya.

Leon menggendong perempuan itu lalu membawanya keluar dari keramaian bar. Sungguh aku masih sadar hanya saja ada sebuah kekang yang membuatku tak bergerak. Firasatku sudah bisa membaca isi pikiran jahat lelaki itu.

Seseorang tolong aku!

Dia membawaku ke salah satu ruangan dengan penerangan semu. Sunyi dan pengap, hanya derik jangkrik terdengar di sekitar. Mungkin tempat ini sesuatu seperti gudang atau ruang kosong terbengkalai.

Tubuhku dilempar ke sebuah sofa berdebu. Kedua tangan diikat, mulut ditutup plester hitam. Ini sebuah penyekapan. Kegilaan apa sebenarnya yang akan dia lakukan?

Lelaki itu menyalakan pemantik, mengisap rokok lalu mengepulkan asap tepat ke wajahku. Hanya menyesap tiga kali lalu ia memegang wajahku kasar. Dia memperhatikan detail cantik nan damai wajah perempuan hadapannya. Dia tertawa. Tawa yang begitu jahat.

"Keana... Keana! Kamu lupa janji kita? Selalu bersama hidup dan mati denganku. Jika aku tidak bisa memiliki hidup mu, biarkan aku mati bersamamu!"

Ini biadab! Gila! Dia berupaya untuk membakar ruangan ini. Dikeluarkan botol dari balik lemari kayu, sambil bersiul dia menuangkan bensin ke seluruh ruangan. Leon merasa riang, seperti pelukis yang sedang mengoleskan cat pada papan canvas.

Lepas melempar botol, dia mendekat padaku lalu menyentuh pipi. Leon mengambil wajahku lalu mendaratkan kecupan lembut di bibir.

"Keana, aku telah menunggu momen ini cukup lama. Aku menunggu kamu untuk menderita."

Dingin malam ini sangat menusuk. Batas sadar ku hampir hilang, hatiku hancur dan pikiranku kacau. Aku takut, aku panik, aku marah, aku kecewa, AKU HAMPIR GILA!!

Aku ingin berteriak, aku ingin berlari, tapi aku hanya bisa diam menunggu. Apa yang sedang ku tunggu? Menunggu kematian? Menunggu semuanya membakar aku hidup-hidup?

Leon kembali menyalakan rokoknya. Menyesap tiga kali kemudian melemparkan batang yang tersulut ke lantai. Dalam hitungan sepersekian detik api menjalar menyebar ke ruangan. Malam gelap yang semu berganti jadi malam merah membara.

Nafasku sudah sesak, dada ini sakit akibat tekanan asap yang kuat. Bahkan di ujung nyawa ini aku masih teringat lelaki itu. Aku menyesal lambat tersadar bahwa aku menyukainya. Kini tidak akan pernah datang lagi kesempatan bagiku mengungkapkannya.

DORR!! DORR!!

Terdengar lantam suara senjata api yang disusul erangan. Sekelebat bayang hitam mendekat lalu mengangkat tubuhku. Ah... Tuhan rupanya masih memberi aku satu nafas. Seketika semua beban hilang, aku bisa melepaskan penat ini sekarang. Terima kasih menyelamatkanku.

***

Lelaki itu mendekap tubuh Keana, menghadang kobaran api berselimut asap pekat. membawa perempuan itu keluar dari area kebakaran. Leon menghadangnya dengan pistol sambil menyeringai.

"Tidak ada yang bisa menyelamatkannya"

Kin menaruh tubuh perempuan itu di sudut aman, lalu mengeluarkan pistol yang tersembunyi di balik punggung. Ia menembak Leon, tapi lelaki itu terlalu cepat, berhasil menghindari tembakan lalu melemparkan tembak balasan.

Kin dan Leon terlibat adu tembak. Mereka berdua berlari dan berputar di sekitar sambil menembak dan berusaha untuk mengenai lawan. Suara tembakan dan teriakan mereka terdengar keras di udara, sementara asap tebal terbakar terus mengelilingi mereka.

Kin berhasil mengenai Leon dengan tembakan yang tepat mengenai kaki kiri. Lelaki itu terluka tapi masih bisa bangun lalu menembak kembali. Kin sangat lihai, tubuhnya seperti punya sistem sensor yang selalu berhasil menghindar dari serangan. Mendapati kekuatan lawannya goyah, Kin kembali menembakkan satu peluru ke kaki kanan. Leon terjatuh ke tanah dengan darah yang mengalir dari kedua kaki.

Kin kemudian berdiri di hadapan Leon. Dia bisa melihat seekor tikus sekarat yang terbaring di tanah, dengan mata yang terbuka lebar dan tidak bisa bergerak lagi.

"It's done" ucapnya dengan suara yang dingin. Satu peluru terakhir di dahi untuk memastikan lelaki itu benar-benar mati.

***

Malam makin larut, selesai dengan urusannya Kin pun membawa Keana ke kamar mereka dengan hati-hati. Perempuan itu masih terbaring di tangan, dengan mata terpejam dan napas yang tidak teratur. Denyut nadi Keana lebih cepat, badannya hangat. Kin mengerutkan dahi, mengamati reaksi tubuh perempuan yang ternyata masih setengah sadar dibawah pengaruh obat.

Kin meletakkan Keana di atas tempat tidur dengan hati-hati. Kuat dugaannya kalau Leon sengaja memasukkan obat bius dan perangsang dalam minuman Keana.

"Kin..." kata Keana dengan suara yang lemah dan tidak jelas. "I want to taste you so badly"

Ia terkejut karena Keana menarik tangannya. Perempuan itu bangun, mengangkat tangan lalu memegang wajah Kin.

"Kiss me, i can't wait any longer!"

Pandangan penggoda, lelaki itu menangkap hasrat di dalam mata Keana. Tanpa diduga perempuan itu melompat ke pelukan lalu mencium bibirnya. Ciuman memburu yang penuh nafsu.

"Bite me... "

"If you insist"

Ini bukan diri Keana yang biasa, she looks even more seductive. She's driving him crazy. Kin menarik lebih rapat tubuh Keana. Menggigit bibirnya sedikit keras sampai terdengar lenguhan kecil. Mereka berbagi ciuman yang lebih dalam dan lebih panjang.

"Can we do this all night long?" tanya Keana, telunjuknya menyusuri dada Kin, jarinya menyisip ke celah kemeja yang terbuka.

"Well, let's see what happens tonight"

Keduanya tidak bisa menahan lagi, ada nafsu yang saling bersaut, dan tekanan hasrat diluar kendali. Malam yang begitu membara.

***

1
erzzzyy
tidaaaak
erzzzyy
pasutri koplaaak /Proud/
erzzzyy
lusa pick me
erzzzyy
ngakak jika berkawan ama selingkuhan bapanya /Facepalm/
erzzzyy
enaknya bisa quit kerjaan semua hati /Chuckle/
erzzzyy
terpanaaaa
erzzzyy
suka banget sama alur ceritanya bikin dagdigdug
crownangel
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
crownangel
kesini karena tiktok /Shame/
crownangel
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
crownangel
novelnya ringan bahasanya santai, lanjutkannn
crownangel
Greget protagonisnya /Hey/
crownangel
suka kata-kata englishnya /Sneer/
crownangel
lanjutttt
Sabrina
kin sayaaaang
ForestCream
pls kea cepat jadian ama kin
Iris: kan udah nikah kakak /Silent/
total 1 replies
Kayden
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Iris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Sabrina
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Sabrina
kinnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!