(Cerita dewasa🌶️)
Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....
Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....
Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34¹
...(Satu tahun kemudian)...
...Beberapa bulan setelah Silvia kembali ke negara X, Antonio berharap segalanya akan kembali normal. Namun, kenyataan berkata lain. Selama masa kehamilan Silvia, justru Antonio yang mengalami ngidam hebat setiap harinya. Tak hanya itu, ketika tiba saatnya Silvia melahirkan, Antonio-lah yang merasakan kontraksi hebat di perut, hingga akhirnya kedua buah hati mereka lahir dengan selamat....
...Dengan penuh cinta, Antonio memberi nama kedua bayi kembarnya: Nolan, untuk si sulung yang lahir pertama, dan Noah, untuk adik kembarnya. Kini, tak terasa, satu bulan lagi Nolan dan Noah akan genap berusia satu tahun....
(Visual baby Nolan&Noah)
...Leon, yang menyambut kelahiran kedua adiknya dengan mata berbinar, merasa tak percaya. Di usianya yang matang, ia baru pertama kali menggendong bayi. Momen itu mengubahnya. Leon yang dulunya gemar bergaul, kini lebih memilih menghabiskan waktunya bermain dan menjaga kedua bayi kembar NN, Nolan dan Noah, daripada berkencan atau menghabiskan waktu dengan wanita lain. Kehadiran kedua adiknya telah meluluhkan hatinya....
...🔥🔥🔥🔥🔥...
...(Cerita kembali dimulai)...
...Di sebuah sore yang tenang di dalam mansion megah, Silvia tampak fokus melatih gerakan-gerakan Kungfu. Instruktur latihnya adalah seorang wanita ahli yang sengaja disewa oleh Antonio. Ini merupakan permintaan langsung dari sang suami. Antonio bersikeras bahwa Silvia harus memiliki kemampuan membela diri sebelum ia mengizinkannya keluar dan menghadapi dunia luar yang penuh risiko. Ia tak ingin istrinya berkeliaran tanpa bekal perlindungan diri yang memadai....
Bug!
Bag!
Bug!
Bruk!
"Ah... ah... ah, apa ini sudah cukup?" tanya Silvia dengan napas tersengal-sengal, setelah berhasil menjatuhkan pelatihnya.
"Kerja bagus sekali, Nyonya," jawab sang pelatih yang terbaring di atas matras, napasnya juga naik turun, sambil menatap Silvia dengan kagum.
"Terima kasih, Nyonya," ucap sang pelatih sambil menerima uluran tangan Silvia.
...Dengan satu tarikan lembut, Silvia membantu pelatihnya berdiri tegak. Begitu berdiri, sang pelatih kembali membungkuk hormat di hadapan Silvia, menunjukkan rasa hormat dan kekagumannya....
...(Malam harinya)...
...(🔞🔞)...
...Di saat kedua bayi kembar NN sedang asyik bermain dengan Leon di mansionnya, kediaman utama terasa sunyi. Di dalam kamarnya, Silvia tengah bersiap-siap. Ia mengenakan lingerie hitam yang serasi dengan stockingnya, lalu duduk di depan meja rias. Dengan gerakan telaten, ia merias wajahnya secantik mungkin, memoleskan setiap detail dengan sempurna....
...Malam ini, Silvia telah memantapkan hati. Ia akan memberikan pelayanan penuh kasih sayang kepada suaminya, sebelum akhirnya ia terjun kembali ke dalam pusaran balas dendam yang telah lama ia nantikan. Malam ini adalah persembahan terakhir sebelum ia menanggalkan sementara perannya sebagai seorang istri dan ibu....
"Aku harap malam ini, aku akan memuaskanmu, Suamiku," gumam Silvia lirih, senyum bahagia terukir di bibirnya membayangkan kejutan yang telah ia siapkan.
...Ia bangkit dari kursi rias, berjalan anggun menyalakan beberapa batang lilin aroma terapi yang lembut, menciptakan suasana romantis dan menenangkan di dalam kamar. Kemudian, dengan gerakan perlahan, ia menaburkan kelopak-kelopak bunga mawar merah di atas tempat tidur, menambah sentuhan keindahan dan gairah. Silvia mengamati sekeliling kamar dengan senyum puas, memastikan setiap detail telah sempurna untuk menyambut kedatangan Antonio....
...(Di luar mansion)...
...Antonio yang baru saja tiba di mansion merasakan keanehan. Biasanya, kedatangannya selalu disambut oleh para pelayan dan Silvia, namun kali ini mansion terasa sunyi dan gelap....
"Kemana mereka semua?" gumam Antonio cemas, jantungnya berdebar kencang.
...Ia bergegas berlari menuju pintu utama, pikiran buruk mulai menghantuinya tentang keselamatan Silvia dan kedua putranya. Namun, semua kepanikan itu tiba-tiba sirna begitu pintu mansion terbuka......
"Apa yang terjadi di sini?" gumam Antonio, alisnya bertaut bingung menatap sekeliling ruang tengah mansion yang remang-remang.
...Seluruh lampu mansion tampak dimatikan, menyisakan satu-satunya sumber cahaya yang berasal dari lampu meja makan. Dengan langkah perlahan dan hati-hati, Antonio berjalan menuju meja tersebut. Semakin dekat, senyum bahagia mulai merekah di wajahnya saat melihat apa yang tersaji di sana....
...Di atas meja makan tertata rapi: steak daging sapi yang tampak masih mengepulkan asap hangat, sebotol red wine yang elegan, dan beberapa jenis saus kesukaan Antonio....
"Apa dia yang memasak semua ini?" gumam Antonio dengan senyum manis yang tak bisa disembunyikan.
Tring!
...Suara notifikasi pesan dari ponselnya membuyarkan lamunan Antonio. Dengan cepat, ia merogoh ponsel dari saku celananya dan membuka pesan tersebut....
"Makanlah, semua itu aku masak khusus untukmu, Suamiku." Isi pesan dari Silvia.
"Aku tidak mau, ayo turun kita makan bersama," balas Antonio cepat, tak ingin menikmati hidangan lezat itu tanpa kehadiran istrinya.
"Daddy Antonio, pleaaasss 🥰," balas Silvia dengan emoticon mata berbinar dan wajah memelas, mencoba merayu suaminya.
...Melihat panggilan "Daddy" dari Silvia di layar ponselnya, senyum Antonio semakin lebar. Tanpa ragu, ia meletakkan tas kerjanya dan segera menyantap hidangan lezat yang terhidang di meja. Dengan lahap, ia menikmati setiap suapan steak dan menyesap red wine, hingga tak tersisa sedikit pun di piringnya....
Tring!
...Tak lama berselang, ponsel Antonio kembali berdering, menandakan pesan baru dari Silvia. Dengan penasaran, ia segera membukanya....
"Di kamar tamu, sudah kusiapkan handuk dan air hangat. Pergilah mandi, suamiku," isi pesan dari Silvia.
"Apa yang sedang kamu rencanakan, Sayang?" balas Antonio dengan rasa ingin tahu yang semakin besar.
"Rahasia 😉. Kalau Daddy tidak mau menuruti, silakan tidur di luar 😜," balas Silvia dengan nada menggoda.
"Oke, Istriku yang manis, jangan marah 😘. Akan Daddy turuti," jawab Antonio cepat, tak ingin melewatkan kejutan dari istrinya.
...Antonio dengan langkah cepat menuju kamar tamu dan menghilang di balik pintunya. Begitu Antonio tak terlihat, para pelayan yang sedari tadi bersembunyi di kamar masing-masing keluar secara diam-diam. Mereka bergegas membersihkan sisa-sisa makan malam di meja makan dengan cekatan, lalu tak lupa mengunci semua pintu mansion sesuai dengan instruksi rahasia dari Silvia. Suasana di mansion kini terasa sunyi dan penuh misteri....
...(Beberapa menit kemudian)...
...Antonio keluar dari kamar tamu dengan tubuh yang terasa segar setelah mandi air hangat. Ia hanya mengenakan jubah mandi berwarna gelap, rambutnya masih sedikit basah menambah kesan maskulin. Di tangannya, ia membawa sebotol red wine kesukaan mereka dan dua gelas kristal, siap untuk menikmati malam romantis bersama sang istri di kamar mereka. Rasa penasaran akan kejutan yang disiapkan Silvia semakin menggelitik hatinya....
Tok, tok, tok.
Ceklek.
"Malam, Daddy," sapa Silvia dengan suara lembut dan menggoda, membuka pintu kamar mereka lebar-lebar. Ia berdiri di ambang pintu, berpose seksi menyambut kedatangan Antonio.
...Cahaya remang-remang dari dalam kamar menyoroti tubuhnya yang hanya terbalut lingerie hitam yang menggoda, membuat jantung Antonio berdebar kencang. Senyum menggoda terukir di bibir Silvia, siap menyambut suaminya dalam kehangatan malam yang penuh cinta....
Glup.
...Melihat pemandangan di hadapannya, Antonio menelan ludah dengan susah payah. Tanpa ragu, ia melangkah masuk ke dalam kamar dan segera mengunci pintu rapat-rapat....
"Ayo, Sayang. Daddy sudah tidak tahan lagi," bisik Antonio dengan suara serak, meletakkan botol red wine dan gelas di atas meja dengan gerakan tergesa-gesa.
...Ia meraih pinggang Silvia, menariknya mendekat dengan maksud untuk segera mencium bibirnya....
...Namun, Silvia dengan lembut menahan dada Antonio dan sedikit menjauhkan diri. Ia meletakkan jari telunjuknya di bibir suaminya, menghentikan gerakan Antonio. ...
"Daddy, jangan terburu-buru. Ayo kita minum dulu," ucapnya dengan senyum menggoda.
"Sayang, aku mohon," desah Antonio frustrasi, menatap Silvia dengan wajah memelas. "Jangan menunda lagi, milik Daddy bisa meledak, lihatlah ini." Ia mengarahkan pandangannya ke bawah, memberi isyarat pada juniornya yang sudah tak tertahankan.
...Silvia mengikuti arah pandang Antonio, dan senyum nakal mulai bermain di bibirnya. Ia menatap suaminya dengan tatapan menggoda....
"Kalau Daddy bisa menahannya sebentar lagi," bisik Silvia pelan sambil tersenyum penuh arti, jarinya nakal menoel dada bidang Antonio,
"aku akan memberikan sebuah kotak sebagai hadiah. Bagaimana, Daddy?" tawarnya, matanya berbinar penuh janji.
Antonio mengangguk cepat, matanya tak lepas dari Silvia. Dengan patuh, ia segera duduk di tepi ranjang. "Ayo kita minum, Sayang," ajaknya dengan suara sedikit bergetar.
...Melihat kepatuhan Antonio yang begitu menggemaskan, Silvia terkekeh pelan. Ia mengambil botol red wine dan menuangkannya ke dalam dua gelas kristal dengan gerakan anggun. Setelah terisi, ia menyodorkan salah satu gelas kepada Antonio, matanya berbinar nakal....
"Cheers," ucap Silvia, mengangkat gelasnya.
"Cheers," balas Antonio serempak, matanya tak bisa berpaling dari istrinya. Mereka saling mengetukkan gelas, menikmati momen kebersamaan yang penuh gairah dan antisipasi.
Ting!
...Suara dentingan halus saat gelas Antonio dan Silvia bertumbukan memenuhi kamar, diikuti oleh bunyi tegukan nikmat saat keduanya menghabiskan anggur merah dalam sekali teguk. Beberapa saat kemudian, Silvia melangkah anggun menuju wall closet. Dari dalamnya, ia mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah muda yang dihias pita, lalu berbalik dan menyerahkannya kepada Antonio....
"Ayo dibuka, Daddy," bisik Silvia dengan senyum manja yang membuat jantung Antonio berdebar tak karuan. Matanya berbinar penuh rasa ingin tahu dan sedikit nakal, menantikan reaksi suaminya.
...Antonio menerima kotak berwarna merah muda itu dengan tangan sedikit gemetar. Saat ia membukanya, matanya langsung berbinar penuh kejutan dan gairah melihat berbagai macam alat permainan dewasa yang tersusun rapi di dalamnya, pilihan Silvia untuk malam spesial mereka....
"Kamu yakin, Sayang?" tanya Antonio dengan suara serak, menatap Silvia dengan tatapan penuh cinta dan sedikit keraguan. Ia ingin memastikan bahwa istrinya benar-benar menginginkan permainan ini.
"Tentu saja, Daddy," jawab Silvia dengan suara rendah dan serak, menjilati ujung bibirnya dengan gerakan menggoda yang membuat Antonio semakin tak bisa menahan diri.
"Kalau itu maumu, Sayang, maka jangan menyesal," tegas Antonio dengan nada penuh gairah. Ia meraih borgol berwarna merah muda dari dalam kotak, lalu bangkit dari duduknya dan melangkah mendekati Silvia dengan tatapan penuh hasrat. Malam ini, permainan mereka baru saja dimulai.
...Dengan gerakan cepat dan penuh gairah, Antonio memasangkan borgol berwarna merah muda di kedua pergelangan tangan Silvia, lalu dengan lembut mendorongnya hingga berbaring terlentang di atas ranjang yang bertabur kelopak mawar. Ia meraih salah satu alat permainan dewasa dari dalam kotak, tatapannya tak lepas dari siluet tubuh Silvia yang terbalut lingerie hitam di bawah remang cahaya lilin....
"Aku mencintaimu, Istriku," bisik Antonio dengan suara dalam dan penuh kasih sayang, seraya melepaskan jubah mandi yang membalut tubuhnya. Ia naik ke atas ranjang, mendekati Silvia yang menantinya dengan senyum penuh arti. Malam yang penuh gairah dan cinta akhirnya tiba.
"Aku juga mencintaimu, Suamiku," balas Silvia dengan suara berbisik, senyumnya merekah di wajahnya yang merona merah saat menatap tubuh atletis Antonio yang kini tanpa sehelai benang pun.
...Antonio memulai sentuhan lembut namun membangkitkan gairah di setiap jengkal tubuh Silvia menggunakan alat permainan yang dipilih istrinya. Desahan demi desahan lolos dari bibir Silvia, tubuhnya menggeliat tak terkendali di atas ranjang bagai cacing kepanasan, merasakan gelombang kenikmatan yang baru pertama kali ia rasakan. Ketika dirasa cukup untuk membangkitkan hasrat keduanya, Antonio pun memulai inti permainan dengan sentuhan panas dan liar, menyatukan cinta dan gairah dalam keintiman yang mendalam....
Aku tarik kembali perkataanku, batin Silvia dalam hati, menyesali ide 'permainan' mereka malam ini. Mulai hari ini, aku tidak akan lagi mengajaknya bermain seperti ini."
...Penyesalan Silvia semakin dalam. Bagaimana tidak? Mereka telah melewati tiga ronde sengit, namun Antonio seolah tak kenal lelah, terus menggempurnya tanpa ampun. Seluruh tubuh Silvia terasa remuk, bagai akan patah setiap kali Antonio bergerak dengan beringas. Kenikmatan yang awalnya terasa menggoda kini berubah menjadi siksaan yang tak berujung....
(Bersambung)
aku suka Antonio semoga jadian Ama silvia
pakek pengaman Ndak...?
jadi Begini... tidak sesuai dengan harapan, Seharusnya Silvia itu karakternya Wanita kuat Ahli IT, Beladiri, Ahli menggunakan senjata api/pedang Terus punya anak buah dll
judulnya apa isinya apa 🤔
....🤔🤦 terus Masuk Rumah Sakit Apa papa Antonio tidak tahu kelakuan Anaknya ya, terus begitu keluar dari Rumah Sakit langsung Beli mobil, Belanja,ke Salon... Waaaah Sungguh ceritanya bikin Traveling ke mana-mana dan semakin bikin penasaran 🙅🙆💆