Cerita anak sebatang kara yg di asuh oleh orang tua angkat sejak masih bayi,bercita cita ingin menjadi orang yg paling berkuasa di dunia.Dengan mental baja,selangkah demi selangkah dia mewujudkan cita citanya,walaupun dilaluinya dengan tetesan darah,keringat dan air mata.Medapatkan warisan oleh orang misterius yg membangkitkan potensi dan evolusinya lebih cepat dari manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa khawatir seorang ayah
Dimas satria tinggal di kawasan Batujajar.Kawasan yang masih termasuk wilayah Kota Satria sebelah utara,dia dan keluarga angkatnya belum lama menempati rumah barunya di komplek Perumahan Gold Coast,komplek perumahan menengah di Kota Satria yang terletak di lereng gunung Slamet.Sebelumnya mereka tinggal Di Kota Kecamatan Susukan di lereng Pegunungan serayu,.
"Ayah angkat Dimas bekerja sebagai kontraktor properti,,,Walaupun bukan kontraktor kelas elit tapi itu sudah bisa menopang kehidupan keluarganya lebih layak..
"Dalam dua tahun ini CV Maju Makmur berkembang cukup pesat,hingga memperoleh keuntungan bersih hingga ratusan juta /tahun nya.CV Maju Makmur,merupakan salah satu sub kontraktor dari PT.Hutama Sejahtera cabang Kota Atlas,yang merupakan kontraktor elite Pemerintah.
"CV Maju Makmur memperoleh kontrak kerja untuk mengembangkan wilayah Batujajar untuk menjadi kawasan wisata dan kemungkinan tahun tahun berikutnya juga akan ikut dalam pengembangan Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi di lereng gunung Slamet.
"Rumah yang di tempati sekarang merupakan bonus dari Pemerintah Kota Satria karena ikut dalam pengembangan kawasan pariwisata..
Atas dorongan Bu dewi akhirnya mereka pindah ke rumah barunya sekalian ingin anak anaknya bisa Sekolah di tempat yang lebih baik dan secara kebetulan anak anaknya sudah lulus Sekolah menengah dan berencana melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di Kota Satria.Walaupun hatinya berat untuk meninggalkan tanah kelahirannya tapi demi kemajuan anak anaknya dia membulatkan Tekad nya.
Aulia Ramadhani adik angkat Dimas dari Sekolah Dasar sudah termasuk murid jenius,lulus SMP dengan nilai tertinggi di Kota Kecamatan Susukan dan masuk 10 Besar Di wilayah Kota Madya Banyubiru
"Kota Madya Banyubiru memiliki 4 Kota Kabupaten dan satu Kota tingkat 2.Masing masing adalah Kota Tiban Abadi,Kota Gilar Gilar,Kota Cahaya,Kota Satria dan Kota Perwira yang merupakan Kota Besar tingkat 2.
"Aulia diterima di SMUN 1 Kota Satria yaitu sekolah paling elite di kota itu,sedangkan Dimas Hanya bisa masuk ke SMKN 2 Satria karena nilai ujiannya hanya biasa biasa saja,itu juga dibantu oleh ayah angkatnya Pak Sugiono yang sedikit memiliki koneksi di pemerintah Kota satria.
"Aulia sejak kecil hidup rukun dengan Dimas walaupun adiknya itu sedikit nakal, senang menggoda dan menjahilinya.
"Sejak tahu Dimas bukan Kakak kandungnya,sikapnya tidak berubah,hanya sedikit canggung karena mereka sudah mulai tumbuh dewasa.
Pak Sugiono termasuk tipikal seorang pria yang cakap,setiap hari berurusan dengan berbagai macam orang,memiliki jaringan yang luas dan wawasan tinggi.
Pak Sugiono sebenarnya tidak terlalu menyukai Dimas tapi tidak berarti membencinya,bagaimana juga ia bukan anak kandungnya,jika bukan karena keinginan istrinya karena ingin memiliki anak laki laki,Pak sugiono tidak akan mengadopsinya.
"Sekarang Anak anak mereka sudah tumbuh dewasa,dan Pak sugiono menyadari itu,walaupun mereka tumbuh Dewasa bersama,mereka tetap bukan saudara kandung,dan darah mereka berbeda,,jadi pak sugiono sedikit takut jika mereka lama lama tumbuh perasaan berbeda.
"Yang lebih membuatnya kecewa pada Dimas adalah Prestasinya disekolah,,dari ratusan siswa di kelas 11 dia menempati urutan terakhir.
"Pak sugiono sangat protektif terhadap putrinya,bahkan dia sempat berpikir untuk cepat cepat mencarikan calon suami dari kalangan orang kaya untuk bisa mengangkat karirnya lebih tinggi,..
"Bu Dewi mempunyai pemikiran yang lebih bijaksana di bandingkan suaminya,dia sudah menganggap Dimas seperti putra kandungnya dan sangat menyayanginya.Jika ada permasalahan yang menimpa Dimas,orang pertama yang pasang badan adalah Bu dewi.
Saat Dimas berjalan jalan Di komplek Gold coast,dia merasa sangat nyaman di kakinya.Jalan berbatu bulat dibuat khusus untuk para penghuni komplek agar bisa merasakan sensasi pijat refleksi alami.
Dimas sedang berjalan pulang sambil mengenang masa lalu,andai saja tidak ada Bramantyo yang memukulinya hingga pingsan dan tanpa disengaja ia terlempar ke dunia lain,mungkin aku masih mejadi pecundang.
"Yang menjadi pertanyaan ? waktu terlempar itu pasti Bukan secara jasmani,,Itu karena Tubuh saya tetap di dunia ini,jadi saya terlempar ke dunia lain hanya dengan tubuh rohani,,jadi bisa dikatakan aku mengalami perjalanan spiritual menembus waktu yang berbeda Tapi kenapa di Alam itu aku juga memiliki tubuh fisik bahkan tubuh fisik ku disana ribuan kali lebih kuat.
"Semakin di pikir semakin membuatku bingung,,berjalanlah selangkah demi selangkah.Pada waktunya semua itu pasti terjawab.Kemudian Dimas tidak memikirkannya lagi.
Dimas melihat ke sekeliling,deretan villa villa mewah Persis di lereng gunung dengan posisi lebih keatas dari kompleks perumahan Gold coast.Konon villa villa ini hanya boleh dimiliki oleh orang berpengaruh dari Kota kota Besar dan sedikitnya memiliki aset Diatas 100 milyar.Jika di bandingkan dengan orang orang ini,Ayah angkat Dimas hanyalah seorang setingkat Wiraswasta bukan termasuk Pengusaha
Dimas melanjutkan perjalanan sambil menikmati pemandangan pegunungan yang menyejukkan,sebelumnya dimas tidak merasakan suasana ini,ia lebih banyak mengurung diri di kamar tapi pelan pelan ia mengalami perubahan mental dan sekarang ia menyukai suasana alami,seolah olah ada yang memanggil dari dalam dirinya untuk terus memahami alam sekitarnya.
"Membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke rumahnya ,tak lama Dimas sampai di depan rumah lantai dua model minimalis moderen,kemudian memencet bel.
Dimas sangat hafal dengan kelakuan adiknya,,dulu ketika masih kecil, setiap saat Dimas pulang sekolah adiknya pasti tidak akan mau membukakan pintu gerbang rumahnya,kecuali dia bisa menjanjikan satu hal untuknya baru dia mau membukanya..
"Minta di gendong"setiap Aulia membukakan pintu gerbang,Dia pasti minta digendong dari gerbang rumah sampai kedalam dan celakanya kebiasaan itu tidak hilang sampai sekarang setelah mereka dewasa.
"Sampai suatu ketika,Pak sugiono melihat Di mas menggendong Aulia ketika sudah sama sama dewasa,,akhirnya pak sugiono berbicara secara pribadi untuk tidak lagi seperti anak kecil,Dia juga mengingatkan bahwa mereka sudah dewasa dan tidak baik jika dilihat tetangga.Intinya pak Sugiono tidak ingin Dimas terlalu dekat dengannya..
"Sejak itulah Dimas mengurangi kontak langsung dengan Aulia,sampai akhirnya ia marah dan tidak mau lagi membukakan pintu kecuali Dimas mau menggendongnya lagi?
"Dimas akhirnya memilih untuk berdiri diluar pintu lebih lama sambil menunggu Bu Dewi pulang..
"Dimas kenapa kamu berdiri disitu,kenapa tidak masuk ?
"Sebuah mobil CRV hitam melintas dan Bu Dewi yang berada di dalam kursi samping supir menurunkan kaca jendela dan memandang Dimas yang berdiri di depan pintu"wajahnya sedikit menegang.
"Apakah Aulia tidak mau membukakan pintu untukmu?
"Bukan,aku belum sempat memencet bel jadi Aulia belum tahu aku kembali..
"Di dalam mobil Pak sugiono tersenyum dalam hatinya,tapi tidak menunjukan ekspresi tersebut"anak ini ternyata tau diri,dia mengikuti omonganku,,,bagus...bagus....!! Batin pak sugiono..
"Pak sugiono mengeluarkan kunci dari sakunya dan menyerahkan pada Dimas "Tolong bukakan pintunya ya?..
Melihat adegan ini Bu Dewi mengernyitkan dahi,"hal sekecil itu kamu bahkan enggan melakukanya ketika pulang kerumah,malas sekali"!
"Pak sugiono mencibir"ini kan menghemat waktu,biar Dimas yang membukanya,lagian kan dia sudah di depan pintu !!
Bu Dewi masih ingin berbicara lebih lanjut tapi Dimas sudah berjalan kearah gerbang dan membukanya lebar lebar.