NovelToon NovelToon
Terjebak Badgirl

Terjebak Badgirl

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: prettyaze

Mungkin hal biasa kalo cewek cupu pacaran sama bad boy, namun kali ini kebalikanya gimana peran sicewe yang urak-urakan, suka balap liar, dan tidak mau diatur malah dia jatuh cinta dengan cowo cupu kutu buku yang anti sosial.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prettyaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

marah

Malam itu, sera berdiri di depan apartemen gara. Tekadnya bulat—ia harus meminta maaf. Dengan mudah, ia masuk, mengingat kode akses apartemen gara.

Di dalam, gara yang tengah fokus belajar, tak menyadari kehadirannya.

"gara."

Tak ada jawaban. sera mulai mendekat.

"gara, gue minta maaf."

Tanpa menoleh, gara menjawab dingin, "Baru sadar sekarang kamu sera?"

"gara gue nggak ikut balapan, itu litani yang main!."

gara mendengus kesal. "Tetep aja, kamu bohong sera."

sera hendak menjelaskan lebih jauh, tapi gara memotongnya, lelaki itu seolah tidak ingin dengan nya.

gara menatap sera kesal, sembari melanjutkan kegiatannya

"Udah, kalau emang kamu nggak ada niat mau berubah, mending pergi aja."

sera terdiam, lalu menatapnya tajam. "Lo ngusir gue? hah! "

gara diam tetap tak bergeming. Dengan marah, sera berbalik dan pergi, tanpa menyadari bahwa gara hanya ingin dia berubah menjadi lebih baik.gara ingin sera benar-benar berubah menjadi lebih baik lagi

Di jalan, sera menggerutu. "Sialan lo, gara! . Gue pastiin lo bakal nyesel!, ngusir gue!! "

Dengan kecepatan tinggi, motornya melaju menuju klub tempat gengnya berkumpul.

Begitu tiba, Luna melambai kearah sera, sementara asa menatapnya heran. "Katanya mau ke apartemen gara? kenapa kesini dah? "

"Dia ngusir gue, brengsek emang!."

Akram yang mendengar itu pun tertawa. "Kasian amat lo. Udah sini, minum aja. Lo butuh pelampiasan kan. Tenang, gue anter pulang ntar."

sera menatap akram sejenak, lalu mengambil gelas itu. "Beneran, ya? Awas lo ikut mabuk."

Malam itu, mereka minum. Akram tetap sadar, memastikan sera bisa pulang dengan selamat bersamanya, sementara sera larut dalam emosi dan alkohol, disisi lain gara hanyut dalam amarah dan kekecewaan nya.

***

Kenangan yang Menyakitkan

Anasera duduk di balkon kamarnya, membiarkan angin malam menerpa wajah dan rambutnya yang tergerai. Matanya menatap kosong ke langit malam yang dipenuhi bintang, namun pikirannya melayang jauh ke masa lalu.

Dulu, dia adalah gadis yang lembut, dicintai dan disukai banyak orang. Semua orang senang berada di sekitarnya, mengagumi kehangatan dan ketulusannya. Namun sekarang, yang tersisa hanya tatapan penuh ketidaksukaan. Ia berubah. Bukan karena keinginannya, tapi karena keadaan yang memaksanya.

Ia menghela napas panjang. "Aku nggak mau terus begini..." bisiknya dalam hati.

sera ingin berubah, ingin kembali menjadi dirinya yang dulu. Dia sadar, suatu hari nanti ia akan menjadi seorang ibu. Dan ia tidak ingin anaknya merasa malu karena sifat dan kelakuannya di masa lalu.

Tapi luka itu terlalu dalam, terlalu sulit untuk disembuhkan. Semua berawal dari hari tragis yang merenggut kebahagiaan keluarganya.

Tragedi yang Mengubah Segalanya

Anasera masih ingat dengan jelas hari itu—hari yang seharusnya menjadi kenangan indah, namun berubah menjadi mimpi buruk.

Mereka sekeluarga hendak pergi berwisata ke kota. Di dalam mobil, semua orang tertawa, berbincang dengan penuh semangat. Ayah mengemudi dengan santai, sementara ibu sibuk menyiapkan camilan di bangku penumpang. Kakaknya, yang tiga tahun lebih tua darinya, sesekali menggoda Sera, membuatnya tertawa geli.

Namun semua berubah dalam hitungan detik.

Di tengah perjalanan, mobil mereka mengalami rem blong. Ayahnya panik, mencoba mengendalikan kemudi, tetapi di depan mereka, sebuah truk besar melaju dari arah berlawanan. Dalam kepanikan, ayahnya membanting stir ke kanan, dan brakk!—mobil mereka menabrak pohon besar di pinggir jalan.

Anasera menjerit kaget, tubuhnya terpental ke depan, namun sabuk pengaman menahannya. Kepalanya pening, suara klakson dan teriakan samar terdengar di telinganya. Saat kesadarannya kembali, ia menoleh ke samping dan melihat keluarganya dalam keadaan kacau. Darah, luka, dan kepanikan memenuhi mobil itu.

Mereka selamat.

Hanya kakaknya yang tidak.

Kakaknya tergeletak tak sadarkan diri, dengan napas yang tersengal. Dalam perjalanan ke rumah sakit, ia mengalami koma. Sera ingat betul saat dirinya menggenggam tangan kakaknya di ranjang rumah sakit, berbisik pelan, "Bangun, Kak... aku takut..."

Namun, kakaknya tak pernah bangun lagi.

Perpecahan yang Tak Terelakkan

Sejak saat itu, segalanya berubah. Orang tuanya tidak lagi sama. Mereka mulai sering bertengkar, saling menyalahkan atas kematian kakaknya.

Awalnya, Sera berharap semuanya akan membaik kembali. Tapi pertengkaran mereka semakin buruk setiap harinya. Sampai akhirnya, keputusan itu keluar—perceraian.

Setelah perceraian itu, Sera selalu merasa sendirian. Tanpa keluarga yang utuh, tanpa kakak yang selalu menjaganya. Ia mulai berubah. Ia menjadi lebih keras, lebih acuh, dan lebih sulit mempercayai orang lain.

Sera kembali kekasur nya dia tidak ingin memikirkan apapun lagi itu hanya membuatnya merasa sedih, ia merasa cukup lelah hari merasa mengantuk dan akhirnya terlelap.

~next..

1
Kei Kurono
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
kimm: makasih❤
total 1 replies
𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚🍒✨_
Karya indah dengan plot yang tak terduga!
kimm: makasih ❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!