Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya Bercerai
Proses persidangan berjalan lancar segala bukti yang dikemukakan dan di serahkan oleh Aurora telah diterima oleh pengadilan dan dibenarkan dan mereka kini resmi bercerai.
Ini adalah akhir dari perjalanan kisah Aurora menjadi seorang istri. Dia menundukkan kepalanya, berbesar hati akan semua yang menimpa dirinya belakangan ini.
Mereka juga memutuskan pembagian gono gini dan kewajiban nafkah kepada anak dan aurora selama masa iddah. walau aurora tidak menuntutnya
"tolong maafkan aku, tapi setelah ini berikan aku kesempatan untuk memperbaiki diriku untuk meminangmu kembali nantinya setelah aku pantas untukmu". Arman menatap aurora dengan penuh harap agar bisa diberikan kesempatan.
"aku sudah memaafkanmu, tapi untuk kembali, maaf, aku tidak akan mau dan tak akan bisa, tapi jika itu takdir allah aku akan memasrahkan segalanya kepadanya". Aurora menggelengkan kepalanya membuang muka tanda dia sangat menolak pektaan arman tentang mereka.
Melihat sikap Aurora yang menolaknya, dia hanya bisa menunduk karena biar bagaimanapun segala sesuatu yang terjadi itu karena ulahnya. jika Aurora saja tidak bisa memaafkannya bagaimana mereka berdua kedepannya.
"Tolong jangan benci aku, dan izinkan akuselelalu bertemu dengan anak-anak karena aku juga sangat menyayangi mereka". Arman kini memandang mantan istrinya dengan linangan airmata.
Kini dia sangat menyesal setelah tahu semua kebusukan Rania dan semua perbuatannya. Berlian yang sesungguhnya malah dia buang dan perlakukan dengan tidak layak. Bahkan fisik dan mentalnya dia sakiti
"Silahkan saja, tapi kalian hanya akan bertemu dirumah orangtuamu bukan dirumahku, karena kita sudah tak ada hubungan apapun lagi". Aurora memalingkan wajahnya agar mereka tidak bertatapan.
"Baiklah, Aurora Salsabilah, aku talak kamu dengan talak satu, mulai hari ini aku bukan lagi suamimu, haram aku menyentuhmu". Arman menunduk setelah mengatakan hal itu.
Dia menangis menyesali apa yan telah terjadi dan karena kesalahannya dia kehilangan segalanya.
"Alhamdulilah, terima kasih". Aurora juga meneteskan kembali airmatanya. Dia sudah ikhlas dengan segalanya.
Setelah ini dia akan memulai hidup baru begitupun dengan status baru. ia hanya akan foku dengan diinya juga anak-anak.
Para hakim melihat keduanya kemudian menghela nafas berat, merea memang paling tidak senang jia berurusan dengan hal sprti ii terutama pencupan ikhrar talak.
"Dengan ini kami nyatakan kalian sudah resmi secara resmi baik secara agama dan juga negara. dan hak asuh akan kami berikan kepada ibunya karena anak itu dibawah usia dibawah umur".
Ketua hakim mengetuk palu 3 kali dan mengesahkan keputusan dan sidang perceraian itu. Setelah itu hakim berdiri kemudian meninggalkan ruangan itu.
Kedua orangtua arman terutama sang bunda lansung memeluk aurora begitu dia mendekat untuk mengambil sang anak.
"Maafkan bunda nak, tidak bisa mendidik anak bund dengan baik, sampai semuanya seperti ini". Tangisan bunda Arman begitu memeluk mantan menantunya yang telah dia anggap anak sendiri itu.
"Tidak apa bunda, aku sudah ikhlas, tetap sayang padaku yah bunda, karena kita akan jarang bertemu nantinya kecuali jika itu perihal anak-anak saja baru bisa kita bertemu". Aurora membalas pelukan ibu mertuanya dengan erat.
aurora sungguh sangatt menyayangi kedua mertuanya itu saat dia menikah dan menjadi menantu mereka. tapi takdir berkata lain, hanya setahun bertahan takdir mereka bersama menjadi keluarga.
"iya nak, maafin bunda jika ada salah sama kamu selama menjadi menantu bunda".
"Aku yang harus meminta maaf pada bunda jika ak memiliki kesalahan dan orangtuaku tolong maafkan kami, aku akan mengembalikan semua yang kalian berikan kepada orangtuaku".
"idak perlu nak, itu bukan hak dan urursanmu mengurus hal itu, kami memeberikannya bukan untuk diminta kembali".
"Maaf bunda, tapi aku tak mau itu menjadi bebanku yang akan terus terungkit dmasa depan, aku tidak mau".
"Baiklah, kasih masuk saja kerekening cucuku karena aku memberikan semua itu kepada kedua cucuku". Pasrah bunda arman itu karena memang Aurora jika sudah berkata seperti itu akan terus mengulangnya untuk meminta agar merek menerimanya.
"Tidak perlu bunda, cukup penuhi saja pejanjian pengadilan tentang nafkah mereka, karena aku tidak akan mau menerima apapun dari kalian, apapun itu, sudah cukup aku selalu disalahkan dan dihina karena menerima pemberian kalian". Aurora menolak dengan tegas pemberian mereka. dia sudah tak mau dihina dan direndahkan.
Arman yang mendengar perkataan Aurora itu menundukkan kepalanya, ini semua salahnya dan kini dia tahu setiap perkataannya itu sangat membekas dibenak sang istri.
"Ya sudah nak, terserah kamu". Pasrah bunda Arman.
Mereka lebih baik mengabulkan semua keinginan aurora agar hubungan mereka kedepannya bisa berjalan lancar, apalagi mereka akan sering-sering menengok sang cucu.
"Kalau begitu kami pulang dulu, hubungi saja aku jika kalian ingin bertemu anak-anak, aku akan mengusahakannya membawa mereka". Aurora menggendong kedua anaknya bergantian masuk kedalam stoller agar dirinya mudah membawanya.
"Iya nak, kamu hati-hati". Bunda Arman itu kembali memeluk sang mantan menantu sambil menangis, dia belum ikhlas melepaskan anak menantunya yang begitu dia sayangi.
"Sudah yah bunda jangan nangis terus nanti bunda sakit". Aurora mengusap pundak sang mantan mertuanya itu agar tenang.
"Bunda sungguh tak ikhlas melepasmu nak, bunda sangat menyayangi kamu". Tangisaannya makin pecah mengingat setelah ini dia akan kehilangan menantunya ini.
Aurora menatap sendu sang mantan mertua, "semuanya sudah selesai bunda, maaf tapi kami akan pulang sekarang".
'Iya nak, maafkan bunda". Bunda Arman melepaskan pelukannya dan mempersilahkannya pergi.
arman hanya bisa menunduk melihat interaksi antara mantan istrinya dan juga ibunya, kini ibunya kehilangan anak dan kedua cucunya.
"Kamu puas sekarang kan??, sudah senang?? Murka sang bunda kepadanya.
Bundanya bahkan mendorongnya dengan kasar dan meninggalkannya seorang diri dan dia harus kembali kepenjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya selama ini kepada Aurora.
"Ayah sungguh kecewa padamu, kamu tak pernah menggunakan otak jika bersama perempuan jalang itu. Sekarang kamu kehilangan semuanya, makan saja itu harta yang kau hasilkan sendiri". Ayah arman meninggalkan anaknya yang menunduk
Arman menjatuhkan dirinya meratapi nasibnya yang ditingalkan semua orang karena kesalahannya yang fatal itu, dia bebal setelah berkali-kali kedua orangtuanya menasehatinya tapi karena cintanya pada Ranianya buta dan tidak tahu yang mana baik dan benar.
Mau menyesal pun percuma, nasi telah jadi bubur, mau diperbaiki pun tidak akan bisa. Dirinya juga sudah menalak Rania karena amarahnya saat dirinya mengetahui semua kebohongan Rania selama ini.
"Ayo". Ucap pak polisi membawa Arman untuk kembali ketahanan.
Para polisi sebenarnya juga kasian padanya, tapi proses hukum terus berjalan dan arman memang terbukti melakukan KRDT dan menikah lagi dengan orang lain tanpa sepengethuan istrinya.
Arman bangun dari duduknya kemudian mengikuti para polisi membawanya kembali kepenjara tempatnya menjalani hukuman karena perbuatannya
blm tentu klo g ada bukti kbusukan rania.... km bkal nyesel sdh mnghianati istri sholihamu....
gmn sih km arman.... otak klo sdh kebalik y gini nich/CoolGuy//CoolGuy/
Maaf Thor... sedikit kritis jika dirasa ada yg kurang sesuai 😁✌️🙏🙏
Overall.. sukkaaa sekali dengan Cerita nya 👍👍👍👍🤗
Soo ditunggu kelanjutannya lagi yaa 👍🤗🤗🤗🤗