NovelToon NovelToon
Dendam Sukma

Dendam Sukma

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Roh Supernatural / Pendamping Sakti
Popularitas:680.9k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Ainun mengorek sampah karena itu memang pekerjaan nya setiap hari sebagai pemulung, namun pagi ini dia merasa seperti ketiban rezeki yang sangat besar karena menemukan koper bagus.

"MAYAAAAAT....

koper tersebut berisi potongan mayat seorang gadis, lebih parah nya lagi gadis itu berasal dari desa Bakti Reso, desa mereka sendiri dan dia adalah anak Tuan tanah di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Asap dari kuburan

Arya sudah selesai membicarakan soal anak nya dengan Fatma sang istri, semua hal memang lebih baik bila di bicarakan secara detail agar mereka bisa sama sama berpikir jernih dan tidak banyak masalah lagi. di tambah ini adalah masalah anak, sehingga memang sudah wajar bila Ayah dan Ibu saling diskusi untuk kebaikan nya.

Fatma juga tampak lemas mendengar apa yang suami nya katakan, agak tidak menyangka bahwa anak nya akan jadi begini. awal nya hanya bilang soal menderita, malah sekarang di ramal bukan Arka nya yang menderita, melainkan membuat orang menderita sehingga mau tak mau Ayah dan Bibi nya pasti akan turun tangan.

Harus bagai mana pula nanti akan menghadapi semua anak anak nya yang akan menjadi sangat jahat, jangan kan Fatma yang manusia asli. Arya dan Purnama yang bukan manusia asli saja sudah cemas, maka rasa nya sudah tidak karuan sekali sekarang, takut juga pasti sangat besar karena anak akan salah jalan.

"Jadi mau bagai mana, kita harus bagai mana?" Fatma panik sekali.

"Aku juga tidak tau, Fatma! Zayn ada bilang di kampung nya ada mayat yang tidak lazim, aku akan datang kesana untuk bertanya lebih jelas." ucap Arya.

"Maksud kamu Arka sudah melakukan itu?!" kaget Fatma mendelik besar pada suami nya.

"Belum tau, Fatma. maka nya aku mau kesana dulu, untuk memastikan apa itu memang ulah nya Arka." jawab Arya yang masih ragu juga.

"Ya Allah, semoga anak ku tidak salah jalan!" Fatma berkata pelan.

"Insya Allah semua akan baik baik saja, doa kan untuk anak kita agar dia kembali kejalan yang bagus." Arya memeluk istri nya.

Fatma menarik nafas lega karena Arya sudah bisa memberikan sedikit rasa nyaman, sebab bila Arya resah soal anak nya, maka Fatma pun akan lebih resah. bila Arya tidak resah maka Fatma juga bisa lega, hal begini lah yang bisa yang ia harapkan dari Arya.

"Tidak apa apa, aku akan baik baik saja asal kan kamu juga baik baik saja." ucap Fatma mengusap rambut suami nya.

"Aku hanya resah saja kemarin, maka nya jadi tidak bisa fokus dan malah jadi meresahkan semua orang." ujar Arya yang mengakui bahwa dia terlalu gegabah saat mengambil sikap.

"Wajar kamu bersikap begitu, sebab anak kita dalam bahaya atau juga sedang membahayakan banyak orang." Fatma maklum dengan sikap suami nya.

"Ya sudah, kalau begitu aku akan pergi dulu untuk menemui Abang nya Mas Zidan." pamit Arya ingin kedesa sebelah.

"Sama siapa kamu kesana nya, Mas?" Fatma agak cemas bila suami nya nanti salah mengambil langkah.

"Sama Mas Zidan lah, kan dia yang tau soal desa itu." sahut Arya menuju rumah Kakak nya dulu.

"Hati hati, aku berdoa bahwa itu bukan ulah nya Arka." Fatma memang sangat berharap sekarang.

"Aku juga, semoga anak kita tidak akan sejauh itu." Arya juga berharap demikian.

Arya pun pergi menemui Zidan yang sudah menunggu diri nya untuk kedesa nya Zayn, sebab kata nya desa itu ada yang meninggal dengan keadaan aneh sehingga lebih baik kesana dulu untuk memastikan apa memang Arka yang sudah berbuat kejahatan, sebab kata Arjuna anak Arya akan bertingkah hingga membuat orang lain menderita.

"Ikut ya kamu, Kak?" Arya menatap Kakak nya di depan pintu.

"Tidak, kau pergi lah saja." Purnama menggeleng.

"Mas pergi dulu ya, semoga itu bukan Arka yang melakukan nya karena Arka juga masih kecil kok." Zidan berusaha membuat hati mereka tenang, karena dia tau dia beradik ini sedang gelisah.

"Mudah mudahan memang begitu, aku juga berharap demikian." angguk Purnama.

"Kami pergi dulu, Kak!" Arya juga berpamitan, walau hari juga sudah kian sore sekarang.

Purnama melambaikan tangan pada adik dan juga suami nya, mereka pergi dan mobil itu kian lama kian menghilang dari pandangan mata nya. dalam hati terus berdoa agar tidak ada apa apa dengan keponakan nya, walau dia juga sedikit yakin.

"Aku mau pergi juga kesana." Maharani pun tidak tenang.

"Pergi lah, perhatikan dengan baik semua orang yang ada di sana karena tadi rombongan mu juga berkoak koak lagi." ujar Purnama.

"Semakin banyak yang akan mati, aku resah sekali bila pada akhir nya satu kampung mati semua!" lirih Maharani.

"Aku akan ikut dengan mu, kalau saja aku bisa ketemu dengan setan di sana." Arini yanh pernah membunuh orang satu kampung ingin ikut.

"Ayo kita pergi." ajak Nilam yang tidak mau ketinggalan pokok nya.

Maka tiga member Purnama siap berangkat menuju desa sebelah untuk melihat kasus pembunuhan yang kata nya sedang terjadi di sana. Arini juga ingin memastikan soal arwah itu, sebab dia dulu nya juga sangat jahat hingga membuat kehebohan yang sangat besar.

...****************...

Suara orang mengaji dari masjid sudah mulai terdengar tanda nya sebentar lagi mau maghrib, tidak ada yang tau bahwa kuburan Sukma mengeluarkan asap hitam yang sangat tebal. setelah itu asap menguar di udara dan menuju suatu tempat, tak lama setelah itu azan maghrib pun terdengar berkumandang.

Angin sore menjelang malam ini biasa nya sangat di nikmati oleh para warga kampung, namun sekarang mereka tidak ada yang berani berjalan jalan karena rasa takut bila sampai kepergok oleh arwah nya Sukma. mereka belum sempat melihat tapi sudah meyakini bahwa gadis itu akan jadi arwah gentayangan.

"Makan lah dulu, Clara." Reno menyuruh Clara makan karena sejak tadi wanita itu cuma diam saja.

"Tidak makan ya tidak apa apa, dia di sini juga tidak ada guna nya." ketus Melisa.

"Mel!" sentak Reno tak suka.

"Razi sebagai suami nya sudah mati, mau apa lagi dia di sini? mengincar warisan!" Melisa berkata keras.

"Gila ya kau, Mel! suamiku baru saja mati, malah sekarang kau sudah sibuk membahas warisan." Clara buka suara juga akhir nya.

"Kau mengakui Razi itu suami mu?" Melisa menatap Clara tajam.

"Kenapa bicara mu begitu, Melisa? Clara menikah dengan Razi juga karena terpaksa gara gara kalian." sentak Reno tak suka.

"Gara gara kalian? kau yang kabur dan tidak mau menikahi dia, lalu Razi yang harus jadi suami wanita ini." sentak Delisa yang sejak tadi diam.

Clara langsung terdiam kaku karena memang ini salah nya Reno, kalau saja dia mau menikahi diri nya maka sudah pasti Clara menjadi istri nya Reno, bukan istri nya Razi yang sama sekali tidak ia cintai karena yang pacaran dengan Clara itu adalah Reno.

Selamat malam ya guys

1
Anonymous
Kiara bakal marah sama abangnya ini nanti
Haryati Atik Atik
Bnr' gila tomo anak sendiri dijadikan tumbal
Rika Yudesni
dari semua cerita othor yang sudah kubaca, ini yang paling sedih dan banyak bawangnya, bikin aku nangis
Anonymous
Serial mak lampir dgn nyi blorong
Haryati Atik Atik
Ttp semangat Thor moga cpt sembuh
Haryati Atik Atik
oalah anjar gila kli y dukun edan
Anonymous
Setan merasakan sakit juga ya
Anonymous
Pulanglah sana ke alamu
Anonymous
Pulanglah kealamu sana
Anonymous
Biarkan belajar siluman kaga bakal mati
Syahrudin Denilo
waduh kelakuan dua bocah nih
Syahrudin Denilo
astaga ada ada aja
Syahrudin Denilo
nah mulai ada titik terang nih
Syahrudin Denilo
dahsyat
Syahrudin Denilo
emang kurang ajar gebukin aja tu si Anjar
Syahrudin Denilo
yes tambah lagi satu korban makin seru nih
Anonymous
Bangsa setan ribuut bukan hanya manusia trnyata
Syahrudin Denilo
wkwk kena deh
Anonymous
Bangsa setan ada salon juga ya thor
Anonymous
Jeroan enak banget apalagi klo masaknya pas dngn lidah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!