NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Nabila

Mengejar Cinta Nabila

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cinta setelah menikah / Janda / Beda Usia / Bad Boy
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Nabila Althafunisa tiba-tiba saja harus menikah dengan seorang pria bernama Dzaki Elrumi Adyatama, seorang pria yang usianya 10 tahun lebih muda darinya yang masih berstatus mahasiswa di usianya yang sudah menginjak 25 tahun. Dzaki tiba-tiba saja ada di kamar hotel yang Nabila tempati saat Nabila menghadiri pernikahan sahabatnya yang diadakan di hotel tersebut.

Anehnya, saat mereka akan dinikahkan, Dzaki sama sekali tidak keberatan, ia malah terlihat senang harus menikahi Nabila. Padahal wanita yang akan dinikahinya itu adalah seorang janda yang memiliki satu putra yang baru saja menjadi mahasiswa sama seperti dirinya.

Siapakah Dzaki sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Sisi Dzaki

Di restoran hotel, sebelum kejadian...

Dzaki bersama dengan sang ayah menempati satu meja di restoran hotel. Anwar sibuk dengan ponselnya. Di hari di mana seharusnya ia bisa berhenti sejenak untuk bekerja, Anwar masih harus mengurusi kerjaannya yang tak pernah ada habisnya. Begitu juga dengan sang istri, Dini, bahkan ia belum datang karena masih berada di luar kota.

Dzaki sendiri sudah terbiasa. Padahal ia sudah cukup lama tak bertemu dengan sang ayah, namun menyantap makanan dalam diam tanpa mengobrol sama sekali, bukan sesuatu yang aneh lagi bagi mereka. Dzaki pun tak memedulikan sang ayah dan berniat segera pergi dari restoran setelah ia menghabiskan makanannya.

"Udah ini kamu jangan pergi ke mana-mana," cetus Anwar seakan bisa membaca pikiran Dzaki.

"Emang kenapa?" tanya Dzaki tak peduli.

"Sekarang waktunya kita bertemu dengan keluarga besar. Udah lama kita gak ngobrol sama mereka. Kita harus silaturahim dengan mereka."

"Bisa aja sama gue ngomong harus silaturahim. Lo sendiri dari tadi gak berhenti lihat HP lo," gumam Dzaki pelan.

"Kamu ngomong apa?" tanya Anwar seraya menyimpan ponselnya dan mulai melahap makanannya.

"Gak ada. Gak penting," ujar Dzaki.

"Mama nyampe sini paling sore katanya. Jadi kita harus wakilin Mama buat nyapa semua keluarga besarnya Mama sekarang."

Dzaki tak menyahut. Mau apapun yang sang ayah katakan, sesudah perutnya kenyang, ia akan pergi.

Tiba-tiba tak sengaja, Dzaki melihat sepupunya, Gina, ada di meja tak jauh dari mejanya.

"Itu Gina sama sahabat-sahabatnya, udah ini kita samperin dia," ujar Anwar.

"Sahabat-sahabatnya Mbak Gina?" gumam Dzaki.

Jantungnya langsung saja bergemuruh saat tatapannya tertuju pada satu-satunya sosok berhijab di antara keempat wanita itu. Sosok itu membelakanginya.

"Apa itu Nabila?" gumam Dzaki penasaran.

Kemudian Nabila menoleh ke arahnya. Langsung saja nafas Dzaki terhenti. Ia tak bisa mengalihkan pandangannya dari Nabila, apalagi Nabila pun menatapnya beberapa saat sebelum ia kembali fokus pada sahabat-sahabatnya.

Wajah itu kembali memesona seorang Dzaki. Kulitnya putih dan bersinar. Mata sipit dan teduhnya. Bahasa tubuhnya yang begitu anggun. Tangannya yang ramping dan lentik. Senyumnya yang elegan dan tak berlebihan.

Nabila masih sama seperti dulu.

Dzaki berdiskusi dengan pikirannya sendiri. Nabila masih sama seperti dulu. Dzaki bertanya-tanya, bagaimana bisa Nabila terlihat tak menua? Padahal sekarang usianya mungkin sudah sekitar 35 tahun. Dan yang membuat Dzaki semakin resah adalah jantungnya yang kembali berdebar karena wanita itu.

Dzaki menaruh tangannya di dada sebelah kirinya. 'woy jantung, kenapa lo? Jangan mulai ya! Ini udah betahun-tahun sejak waktu itu. Harusnya lo udah gak akan deg-degan kayak gini lagi.'

Namun, pikiran Dzaki terlanjur teralihkan dengan kehadiran Nabila di sana. Selera makannya pun hilang.

"Aku duluan," pamitnya seraya meninggalkan meja.

"Mau ke mana kamu? Papa 'kan udah bilang, kamu jangan... Dzaki!"

Dzaki tak mengindahkan ucapan sang ayah. Ia tetap melangkahkan kakinya keluar dari restoran.

Hari itu mood Dzaki tak lagi kembali baik. Ia terus teringat pada Nabila. Hingga malam hari, saat resepsi sepupunya diadakan, Dzaki malah memutuskan untuk tidak hadir. Ia tidak mau melihat Nabila lagi.

Sebagai gantinya, Dzaki malah datang ke club yang ada di hotel tersebut. Ia mendekat ke meja bar dan memesan segelas minuman pada bartender yang ada di sana. Setelah satu gelas, ia meminta gelas lain, dan sampai tak terasa ia menghabiskan beberapa gelas.

Dzaki sudah berada di bawah pengaruh alkohol. Ia mulai mabuk dan meracau tak jelas.

"Bro..." Dzaki memanggil sang bartender. "lo pernah jatuh cinta gak..."

Sang bartender tak menyahut. Ia sibuk membuat minuman untuk para pelanggan.

"Gue pernah jatuh cinta... Lo tahu umur gue berapa? Lo tahu? Gak tahu? Gue kasih tahu.... Gue 25 tahun. Tapi gue belum pernah pacaran... Gue gak bisa nemuin cewek kayak dia... Gue pengen cewek yang secantik dia... Tapi gak ada... Lo tahu... Cantiknya itu luar dalem... Gak cuma mukanya doang... Hatinya juga cantiiiiik banget..."

Bartender itu akhirnya buka suara, "kalau belum bisa lupain dia, kenapa gak dideketin?"

"Dia gak mungkin gue deketin...karena gue kalah sebelum bertarung..." lirih Dzaki dengan sedih.

"Kenapa?" tanya Bartender itu tak benar-benar ingin tahu, hanya sekedar bersimpati pada pelanggannya yang sedang patah hati saja.

"Dia punya... anak sama suami, Bro...gue udah gak punya kesempatan... gue cuma pengen lupain dia aja...tapi... tapi...gue gak bisa....udah gak bertahun-tahun lihat aja...jantung gue..." Dzaki menepuk-nepuk dadanya. "masih...aja deg-degan pas lihat dia..."

Dzaki terus berceloteh mengenai perasaannya hingga membuat sang bartender jengah. Ia pun meminta keamanan untuk mengantar Dzaki pulang.

Petugas keamaan club mengantarkan Dzaki ke kamarnya. Namun Dzaki yang sudah mabuk berat salah memberikan instruksi. Ia malah diantar ke sebuah kamar yang entah bagaimana pintunya terbuka dan tidak terkunci. Dan tanpa Dzaki ketahui kamar itu adalah kamar yang ditempati oleh Nabila, wanita spesial yang masih belum bisa Dzaki lupakan sepenuhnya.

Lalu terjadilah ke salah pahaman itu.

Subuh hari, Dini, ibu dari Dzaki membangunkan sang putra. Setelah mencuci wajah Dzaki terlihat lebih segar. Dzaki langsung diinterogasi oleh kedua orang tuanya.

"Jadi kenapa kamu bisa ada di kamarnya temennya Gina tadi malam?" tanya Anwar to the point.

"Kamar temennya Mbak Gina? Siapa?" tanya Dzaki bingung.

"Kamu itu ya! Sampai gak inget kejadian semalam. Kamu bener-bener bikin Mama dan Papa malu!" amuk Anwar.

"Yaaah, kapan juga aku pernah bikin Papa bangga. Aku emang anak yang ngecewain 'kan," ujar Dzaki semakin menyulut emosi sang ayah.

"Kamu..."

"Pah, udah," sela Dini. "Kita gak bisa marah-marah terus sama Dzaki. Nak, sekarang jawab, kamu bener gak ngapa-ngapain 'kan sama Nabila?"

Sontak Dzaki tertegun. "Apa Mama bilang barusan? Nabila?"

"Iya. Kamu ada di kamarnya Nabila kemarin. Beneran gak ada apa-apa?" tanya Dini.

"Sudah, Mah. Lebih baik kita nikahkan dia sama perempuan bernama Nabila itu. Biar anak ini tahu rasa dan lebih bisa bertanggung jawab," ucap Anwar masih mengungkapkan kekecewaannya.

'Nabila? Temannya Mbak Gina? Itu artinya Nabila...' gumamnya dalam hati mencerna perkataan sang ibu.

Dzaki antara bahagia dan sedih. Sekilas ia ingat apa yang terjadi. Kemarin malam ia dan Nabila sempat sedekat itu. Tapi Dzaki langsung mengingat siapa Nabila, sudah tidak mungkin ada kesempatan baginya untuk dekat dengan Nabila.

Kesempatan itu tak pernah ada untuk Dzaki.

"Mau Papa maksa aku segimana juga, aku gak mungkin bisa nikah sama Nabila. Dia udah punya anak dan suami," cetus Dzaki sedih.

"Kamu emang kenal sama Nabila?" tanya Anwar heran.

"Enggak sih..." lirih Dzaki lemas.

"Kamu tahu dari mana tentang Nabila?" tanya Dini.

"Gak penting aku tahu dari mana," ujar Dzaki kesal.

"Bukannya tadi Mama bilang kalau Nabila itu udah janda ya?"

"Iya. Gina yang bilang tadi malam. Suaminya Nabila udah lama meninggal."

"Apa?! Nabila janda?" Dzaki sontak terkejut.

'Suami Nabila udah meninggal?' Dzaki sama sekali tak tahu soal itu. Seketika seakan ada cahaya terang menyinari hati Dzaki yang temaram.

"Kalau gitu, udah aja nikahin dia sama Dzaki. Biar kamu tahu rasa nikahin seorang janda!" cetus Anwar dengan puas.

"Tapi Pah. Nabila itu 10 tahun lebih..."

"Aku mau," potong Dzaki.

"Mau apa maksud kamu?" tanya Dini heran.

"Aku mau nikah sama Nabila," ujarnya mantap tanpa ragu. "Aku mau nikah secepatnya. Kalau bisa hari ini juga aku akan menikahi Nabila."

1
Dewi Anggya
semoga hazel menerima pencerahan dr sahabatnya...
Dewi Anggya
bakal susah buat buka hatiii secara hazel mnjga Nabila dr kecil mpe bujang skr merasa ada yg lebih merhatiin lebih dr dirinya.... Apalg KLO tau itu bang Dzaky 🤭🤭
Dewi Anggya
harus bngt bikin hazel curiga🤭🤭🤭
lalalati: harus kak 😂
total 1 replies
Dewi Anggya
nunggu bom wkt meledaaaaak sama hazel 🤭🤭
Dewi Anggya
aiiiiih yang....yang..... bikin iriiiii aja Dzaky iniiiii 🤭🤭
Dewi Anggya
makiiiiin beraaaat perjuangan Dzaky.....🤭🤭
Dewi Anggya
apa ya kira².jawaban hazel...
Dewi Anggya
perlu extra yg lebihhh buat naklukin hati seorang hazel... semangat Dzaky 💪🏻😊
Dewi Anggya
PR Dzaky simple tp rada suliiiit tp semoga dimudahkan urusannya 🤲🏻😊 semangat Abang Dzaky 💪🏻💪🏻😄
Sri Sumarsih
maaf penulis Novel Mengejar Cinta Nabila. kok cuman bab 17. bab berikutnya bagaimana. utk membaca bab berikutnya caranya bagaimana. tks
lalalati: masih bersambung kak. ditunggu ya aku update setiap hari. makasih udah baca. stay tune 🥰
total 1 replies
Dewi Anggya
hmmm....yg kangeeen 🤭
Mak e Tongblung
ada penyusup ternyata
Dewi Anggya
part ini bikin bapeeeer...
Dewi Anggya
ternyata Dzaky patah hati bunyinya KRETEEK ...🤭🤭🤔
lalalati: 😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
Dewi Anggya
ternyata udh berteman dgn hazel trlebih dahulu
Dewi Anggya
kira² ingat gk y Nabila....
Dewi Anggya
aiiiiih jd bapeeeeer part ini ragara ulah si Dzaky 🤭🤭🤭🤭 tanggung jawab Dzaky 🤭🤭🤭
Dewi Anggya
ahhhh Dzaky..meleleh hati Nabila 😘😘
Dewi Anggya
uluh² ..... Dzaky semoga Nabila bisa membuka hatinya... semangat pendekatannya Dzaky
Dewi Anggya
belanja ber2....👌🏻👌🏻😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!