Dendam, cinta, dan kebohongan. Sebuah permainan yang berbahaya dan tak terduga. Amanda, seorang wanita yang memiliki tujuan yang jelas, mendekati suami Selena, Reagan, seorang pria tampan dan sukses.
Namun, Amanda tidak tahu bahwa Reagan memiliki rahasia yang tersembunyi di balik pernikahannya dengan Selena. Amanda terus beraksi tanpa menyadari bahwa dirinya sudah terlibat dalam permainan dan konflik yang besar.
Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pernikahan Reagan dan Selena yang terlihat sempurna itu? Dan apa yang akan terjadi ketika dendam dan cinta berbenturan?
Pleas yang baca dan gak suka skip aja🙏
Jangan tinggalkan jejak buruknya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCS 7. Sikap Reagan yang Berbeda.
"Di mana, Rey?"
Suara itu mengagetkan asisten pribadi Reagan yang tengah fokus dengan pekerjaannya. Ia segera berdiri ketika melihat salah satu orang penting di perusahaan ini sudah berdiri di depannya.
"Dia tidak ada di ruangan," ucapnya lagi.
"Tuan Slade ke divisi pemasaran, Tuan Lucas."
Lucas menaikan satu alisnya. Reagan tidak pernah berkeliaran di perusahaan. Pria itu biasa menghubungi para manajer bagian, jika ia membutuhkan sesuatu atau pun ingin komplain terhadap hasil pekerjaan mereka yang tidak sesuai. Tapi kali ini pria dingin itu bergerak sendiri. Mungkinkah ada masalah besar hingga Reagan langsung yang ke sana.
"Ada data yang tidak sesuai, Tuan. Dan...Tuan Slade terlihat marah."
Seperti dugaan Lucas. Ternyata benar ada masalah. "Aku akan menyusulnya. Ini hasil rapat tadi."
Asisten pribadi Reagan menerima berkas yang Lucas berikan. Ia juga langsung menunduk ketika Lucas berlalu pergi dari sana. Lucas menuju ke lantai 15, yang mana tempat devisi pemasaran berada. Tiba di lantai 15, Lucas segera melangkah ke ujung koridor menuju ruangan manajer, Reagan pasti ada di sana.
Saat Lucas keluar dari lift tadi, ia sedikit merasa jika ruangan ini berbeda. Terasa lebih hening dan sepi. Lucas tidak melihat para karyawan yang sibuk bekerja, hingga langkahnya tiba-tiba saja berhenti sebelum mencapai ruangan manajer. Pria itu mundur beberapa langkah dan melirik ke koridor kiri.
Di ujung sana sejumlah karyawan tengah berdiri. Entah apa yang sebenarnya mereka lakukan. Lucas jadi merasa penasaran. Ia pun memilih berbelok, mengubah arah tujuannya.
"Ada apa ini?" tanya Lucas seraya berjalan menghampiri. Membuat beberapa karyawan berbalik dan langsung menunduk ketika melihat Lucas. "Apa yang kalian lakukan di sini?"
Lucas kembali menaikan alis ketika tak ada satupun karyawan yang menjawab pertanyaannya. Tapi pria itu langsung mendapatkan akses agar bisa melihat langsung apa yang sedang mereka tonton saat ini di depan sana.
Reagan tengah berdiri membelakangi para karyawan dengan sebuah berkas berada di tangannya. Satu tangannya yang lain ia sembunyikan di dalam saku celana. Lucas mengambil langkah untuk mendekati sahabatnya itu. Tapi ia kembali memilih berhenti ketika netranya menemukan sesuatu yang aneh.
Lucas bisa melihat jika ternyata Reagan tengah memperhatikan seorang wanita yang berdiri di depan mesin fotocopy. Bukankah itu office girl yang ia lihat di kantor HRD. Lucas kini mengingat wajah Amanda. Netra Lucas beralih kembali memperhatikan Reagan saat pria itu bergerak maju. Kini tanpa sadar Lucas pun sudah sama seperti karyawan lain. Berdiri dan fokus memperhatikan apa yang bos perusahaan ini lakukan.
"Mesin itu tidak akan mau bekerja kalau kau hanya menatapnya."
Reagan meletakkan berkas yang ia bawa di atas meja, sebelum mendekat pada Amanda yang terkesiap. Amanda sangat terkejut dengan kemunculan Reagan di sana.
"Begini cara menggunakannya." Amanda refleks bergeser dari hadapan mesin fotocopy ketika Reagan mulai mengoperasikan mesin tersebut.
Reagan memberi tahu bagaimana cara membuat salinan sebuah berkas menggunakan mesin itu. Pekerjaan yang akan sering para office girl seperti Amanda lakukan untuk membantu para karyawan lain.
"Sekarang coba!" perintah Reagan pada Amanda.
Amanda sesaat sempat mengerjap bingung, sebelum akhirnya kembali berdiri di hadapan mesin fotocopy. Ia mengangkat tangan ragu, mencoba mengingat apa tadi yang lebih dulu Reagan lakukan untuk mengoperasikan mesin ini.
Amanda menggigit bibirnya. Sial! Ia tadi tidak benar-benar memperhatikan bagaimana Reagan menjelaskan. Netranya masih saja bermasalah jika bertemu pria gagah itu. Pandangannya sulit dialihkan dan seakan berkhianat dari Amanda sendiri yang sebagai pemilik kuasa penuh atas kendali penglihatannya.
"Ternyata kau tidak memperhatikan apa yang aku jelaskan tadi."
Amanda menutup matanya rapat. Suara dingin Reagan berhasil membuat bulu kuduknya berdiri. Rasanya Amanda ingin bisa segera menghilang dari sana.
"Lihat ini baik-baik!"
Tubuh Amanda kembali menegang saat Reagan kini malah maju dan berdiri di belakang tubuhnya. Mereka begitu dekat. Reagan kembali menyalakan mesin fotocopy. Amanda terlihat sulit bernapas, jantungnya sudah ingin jatuh, tangannya bahkan seketika dingin. Tapi ia cukup kuat memaksakan kepala untuk menunduk, memperhatikan bagaimana cara menggunakan mesin fotocopy dengan benar meski ia tidak bisa fokus.
Reagan tak beranjak sebelum Amanda mengulang apa yang ia lakukan hingga bisa. Sampai tak terasa jumlah salinan berkas yang diminta itu sudah terpenuhi dan yang menjalankan mesin fotocopy kebanyakan adalah Reagan.
Amanda dengan cepat mengumpulkan semua salinan yang sudah jadi itu menjadi satu.
"Ingat dengan baik cara menggunakannya. Jangan sampai ketidak tahuan mu membuat perusahaanku rugi. Kau mengerti?"
Amanda mengangguk pada Reagan. Atasannya itu dikenal dingin dan terlihat mengerikan, tapi ternyta mau memberi tahunya hal sederhana seperti ini. Dan setelahnya pria itu berbalik untuk pergi dari sana. Reagan sempat terkejut saat melihat keberadaan Lucas, tapi pria itu begitu cepat mengembalikan wajah dinginnya, lalu memilih melewati para karyawan serta sahabatnya begitu saja. Seperti tidak ada hal aneh yang terjadi.
Lucas tentu tidak akan diam saat baru saja melihat keajaiban di perusahaan ini. Seorang Reagan Slade yang baru saja memberikan tutor bagaimana caranya menggunakan mesin fotocopy pada seorang office girl.
"Aku baru tahu jika kau bisa menggunakan mesin itu." Lucas berjalan di belakang tubuh Reagan yang melangkah menuju lift. Ia ingin memancing Reagan.
"Revisi itu pada manajer pemasaran. Ada selisih 0,5% pada laporannya. Jika ia tidak bisa berhitung lagi, katakan segera serahkan surat pengunduran dirinya ke ruanganku."
Reagan ternyata tidak menanggapi ucapan Lucas sebelumnya. Ia malah memberi perintah seraya menyerahkan sebuah berkas yang dari tadi dibawanya ke dada Lucas sebelum masuk ke dalam lift. Membuat Lucas mau tak mau menahan berkas itu agar tidak jatuh.
"Dan jangan tinggalkan lantai ini sebelum wanita tadi pergi."
Setelahnya pintu lift tertutup. Meninggalkan Lucas yang terperangah atas perintah terakhir Reagan. Ia tidak boleh meninggalkan lantai devisi pemasaran ini sebelum wanita tadi keluar? Apa maksudnya adalah wanita office girl tadi?