Luka Cinta Pernikahan

Luka Cinta Pernikahan

Pernikahan Yang Kau Inginkan!

Rintihan meminta ampun dari seorang wanita tidak sampai ke telinganya yang sudah tuli dan buta jika menyangkut wanita di depannya saat ini. Wanita yang menjebaknya dalam pernikahan ini.

"Ampun Kak Johan, sakit" terdengar sangat lirih, namun begitu menusuk hati. Tatapan matanya yang terlihat sayu, penuh luka dan sebuah rasa putus asa.

Udara di sekitarnya tiba-tiba terasa berkurang, dia mulai sulit bernafas. Wajahnya berubah merah, bahkan sudut matanya sudah mengalirkan sebuah cairan bening.

Bruk.. Cengkraman kuat pria yang berstatus suaminya itu menghempaskan tubuhnya ke atas lantai. Dia tersengal, menghirup udara sebanyak-banyaknya. Bekas membiru terlihat di lehernya. Suaminya berjongkok di depannya, menatapnya dengan lekat. Tangannya kembali mencengkram dagunya kali ini.

"Kau menginginkanku? Kau ingin menikah denganku? Dan ini pernikahan yang kau inginkan" ucapnya dengan menyeringai mengerikan.

Air mata yang meluncur di pipinya sama sekali tidak membuatnya iba. Dia berdiri setelah menghempaskan cengkraman tangannya. Meninggalkan wanita yang keadaannya sudah lemah tak berdaya atas apa yang dia lakukan.

"Kak Johan, aku melakukan ini juga demi kamu. Aku mencintaimu" lirih ucapan itu terdengar sebelum akhirnya dia jatuh pingsan.

Para pelayan baru bisa mendekatinya setelah Johan pergi. Karena mereka juga tidak berani mendekati Johan saat pria itu sedang marah besar seperti itu. Mereka tidak berani dengan hal yang akan mengancam nyawa.

"Nona, bangun Nona. Ya ampun, bagaimana ini?"

"Kita bawa saja ke kamar, Nona Aruna harus segera diperiksa Dokter"

"Tapi Tuan tidak mengizinkan kita memanggil Dokter, bagaimana pun keadaannya"

"Lalu bagaimana? Apa kita akan tetap biarkan dia, meski dia di ujung kematian sekarang"

Dua orang pelayan itu terus berdebat, sampai akhirnya mereka membawa Aruna ke kamarnya. Benar tidak berani membantah ucapan Tuannya, mereka hanya mengobati Aruna sebisanya. Memberika Aruna obat pereda nyeri untuk sekadar menghilangkan sedikit saja rasa nyeri di setiap tubuhnya.

"Nona minum dulu obatnya, Nona maafkan kami karena tidak bisa membawa Nona ke Dokter"

Aruna tersenyum lirih, bibirnya terlihat pucat. "Tidak papa, aku baik-baik saja. Terima kasih kalian sudah menolongku"

Tatapan Aruan hanya menatap kosong dengan penuh bayangan menakutkan. Satu bulan yang lalu, dia menikah dengan pria ini. Namun, sama sekali tidak menyangka jika pernikahannya akan seperti ini.

**

Satu bulan yang lalu..

Merayakan dia yang akan menikah besok, Johan minum-minum bersama teman-temannya di sebuah Klub malam. Sampai dia mabuk, dan memilih untuk pulang sendiri. Namun, saat dia keluar dari Klub itu, dia tidak sengaja bertemu dengan Aruna, adik tiri dari perempuan yang akan dia nikahi.

"Aruna, ada apa kau datang kesini?" tanya Johan, masih dengan setengah sadar. Bahkan tatapan matanya terlihat menyipit karena pengaruh mabuk.

"Kak Johan, ikut aku. Aku akan membawa Kak Johan pulang. Tidak baik pulang sendiri dalam keadaan mabuk" ucap Aruna sambil menarik tangan Johan.

"Haha. Apa kau diminta Jesika untuk datang menjemputku?"

Aruna hanya diam saja, dia pergi membawa Johan ke mobilnya, dan membawanya pulang. Namun bukan ke rumahnya, tapi ke sebuah hotel.

Entah apa yang terjadi semalam, tapi pagi ini Johan terbangun karena tersentak dengan orang tuanya yang membuka pintu hotel dengan petugas hotel.

"Pa, Ma. Ada apa ini?"

Papa datang mendekat padanya, menampar Johan dengan keras. Membuat Johan sangat terkejut. "Ada apa ini? Kenapa Papa menamparku?"

"Lihat siapa yang disampingmu? Bisa-bisanya kamu tidur dengan adik dari calon istrimu sendiri, Johan!"

Johan baru menyadari dengan kondisi tubuhnya yang polos, hanya tertutup selimut. Lalu dia melirik ke sampingnya dan disana Aruna tertidur dengan keadaan yang polos juga. Johan benar-benar dibuat kaget dengan keadaan itu.

"Hey, kenapa kau bisa tidur disini?!" teriak Johan.

Aruna mulai menggeliat, dia bangun dengan menarik selimut sampai ke dadanya. Menatap kaget pada semua orang yang berada disana. Bahkan sekarang di susul dengan orang tuanya dan Jesika yang sudah menangis melihat keadaan ini.

"Johan, kenapa kamu jahat sekali. Ini seharusnya hari pernikahan kita. Tapi, kenapa kamu malah tidur dengan adikku sendiri" ucap Jesika dengan terisak.

Johan mengambil celana dan memakainya, tidak peduli lagi dengan rasa malu yang dia rasakan. Lalu berjalan ke arah Jesika.

"Honey, dengarkan aku dulu. Aku mabuk semalam, dan aku tidak bisa ingat apapun. Adikmu yang telah menjebak aku"

Jesika hanya menangis, dan Johan memeluknya. Benar-benar tidak tega melihat wanitanya terisak seperti ini.

"Tidak bisa dibiarkan, anakku sudah ternoda sekarang. Mau tidak mau, Johan harus menikahi Aruna" ucap Ayah, disana dia begitu terkejut dan menatap nanar pada anak bungsunya.

"Tidak! Aku tidak mau menikahi wanita yang tidak aku cintai" tekan Johan.

"Tidak bisa Johan, kau harus bertanggungjawab atas perbuatanmu. Dan kau harus menikahi Aruna" tegas Papa.

Dan pada akhirnya pernikahan ini tetap terjadi, namun hanya dilaksanakan dengan tertutup. Tidak seperti rencana sebelumnya, dimana pernikahan ini akan di publikasikan. Perjanjian yang diterima, Aruna hanya akan tetap menjadi bayang-bayang dari Jesika, karena selain keluarga dan orang paling terdekat, tidak ada yang tahu jika yang menikah dengan Johan adalah Aruna. Semua orang masih menyangka jika pernikahan itu terjadi diantara Johan dan Jesika.

Dan sejak saat itu, Aruna masuk ke dalam rumah ini. Menjadi istri bayangan bagi Johan.

"Pernikahan ini hanya terjadi di atas kertas. Kau, tidak akan pernah bisa mendapatkan hatiku!" Johan berlalu dari hadapan Aruna setelah mengatakan itu.

Aruna hanya menatapnya dengan sendu, seandainya Johan tahu kenapa Aruna melakukan ini.

*

"Nona, Nona Aruna"

Aruna mengerjap pelan, tersadar dari segala lamunannya, lalu dia tersenyum pada pelayan disana.

"Ini makanan anda, silahkan makan dulu. Lalu minum obat, saya permisi keluar"

Aruna mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu, dia hanya menatap sepiring makanan di tangannya. Rasanya tidak berselera untuk makan, lihatlah memar di lehernya, bahkan untuk meminum air saja sudah membuatnya sakit. Apalagi jika makanan ini.

"Kak Johan, seandainya Kakak tahu kenapa aku sampai melakukan itu. Selain karena aku mencintai Kakak, tapi aku hanya tidak ingin Kakak terluka" lirihnya dengan air mata yang menetes mengenai makanan ditangannya.

Ada hal yang Aruna perjuangkan sampai dia nekat melakukan hal diluar batas malam itu. Aku hanya ingin melindungimu. Aku tidak ingin kamu terluka, Kak.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Aku baru baca tapi sepertinya seru lanjut thor semangat thor semoga sukses

2025-01-10

0

Riski Saputri

Riski Saputri

mudah mudahan saja alur ceritanya sama seperti yg ku ingin kan salam kenal Thor 👋😁

2025-02-02

1

Wuri Wuryati Tie

Wuri Wuryati Tie

mulai baca pagi ini....seperti nya seru,haru

2025-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Yang Kau Inginkan!
2 Bawa Jesika Pulang
3 Aku Yang Harusnya Dipedulikan
4 Kenapa Marah?
5 Mencintaimu Adalah Luka
6 Jangan Menikahinya, Kak!
7 Beri Waktu 3 Bulan
8 Tidak Akan Pernah Tertarik Padamu!
9 Mencintai Tanpa Dicintai
10 Hanya Ingin Dicintai
11 Layani Aku?!
12 Tidak Benar-benar Menjebaknya
13 Apa Waktu 3 Bulan Akan Cukup?
14 Tidur Satu Kamar
15 Hanya Menatapnya Dengan Kebencian
16 Malam Ulang Tahun Yang Gagal
17 Hanya Rasa Bersalah
18 Memakai Hadiah Dari Aruna
19 Mencintaimu, Aku Rela Terluka
20 Apa Hatinya Sudah Berpaling?
21 Sudah Terbiasa Terluka
22 Aku Pergi!
23 Pergi Dan Tak Kembali
24 Surat Terkahir
25 Tidak Punya Rumah Untuk Kembali
26 Biarkan Aku Sakit Karena Kehilangannya
27 Sudah Mencintai Sejak Lama
28 Terasa Berharga Setelah Tiada
29 Izinkan Aku Memperbaiki Semuanya
30 Janji Yang Terucap Dalam Hati
31 Harus Memilih Diantara Dua Nyawa
32 Cukur Saja Rambutku
33 Bertahan Untuk Bahagia Bersamaku
34 Hati Terlalu Besar Mencintainya
35 Aku Ingin Jadi Anak Ayah Juga
36 Jangan Mengorbankan Bayiku!
37 Rumah Tempat Kamu Pulang
38 Kau Milikku Selamanya!
39 Foto Yang Terpajang
40 Sebuah Rekaman
41 Kehangatan Keluarga
42 Cahaya Hidupku
43 Biarkan Dia Kuat Untuk Bersamaku
44 Apa Aku Bisa Bertahan
45 Surat Terakhir Dari Gladys
46 Mengambil Keputusan
47 Dimana Bayiku?
48 Keinginan Ayah?
49 Bukan Tatapan Kebencian Lagi
50 Takut Kehilangan
51 Buah Dari Keikhlasan
52 Memberikan Hak?
53 Bekas Luka
54 Trauma Yang Nyata
55 Pernikahan Tersembunyi
56 Membawa Yulita Pulang
57 Hanya Teman
58 Menjadi Teman
59 Mencintai, Tidak Selalu Dicintai
60 Mencintai Dan Dicintai
61 Jika Itu Aruna, Aku Terima!
62 Mencarikan Istri Lain
63 Mempublikasikan Pernikahan
64 Menunjukan Seberapa Besar Cintanya
65 Bayi Siapa?
66 Ingin Merawatnya
67 Hanya Kecurigaan?
68 Bukan Hanya Bekas Luka
69 Luka Masa Lalu, Biarkan Berlalu
70 Apartemen Faas?
71 Anak Jesika?
72 Anaknya Johan
73 Yakin Bukan Anaknya
74 Tidak Punya Ikatan Batin
75 Bisakah Menerima Kembali?
76 Yang Terakhir Membuatnya Terluka
77 Ikuti Kata Hatimu
78 Apa Dia Juga Lelah?
79 Jangan Berpisah Denganku
80 Memang Bukan Anaknya
81 Haruskah Memberi Kesempatan Lagi?
82 Kesempatan Terakhir
83 Ternyata Di Malam Ulang Tahun Itu
84 Terima Kasih Sudah Bertahan
85 Lima Keinginan Sederhana
86 Jangan Terbebani
87 Jam Tangan Pasangan
88 Cinta Mengalahkan Ego Dan Kebencian
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Pernikahan Yang Kau Inginkan!
2
Bawa Jesika Pulang
3
Aku Yang Harusnya Dipedulikan
4
Kenapa Marah?
5
Mencintaimu Adalah Luka
6
Jangan Menikahinya, Kak!
7
Beri Waktu 3 Bulan
8
Tidak Akan Pernah Tertarik Padamu!
9
Mencintai Tanpa Dicintai
10
Hanya Ingin Dicintai
11
Layani Aku?!
12
Tidak Benar-benar Menjebaknya
13
Apa Waktu 3 Bulan Akan Cukup?
14
Tidur Satu Kamar
15
Hanya Menatapnya Dengan Kebencian
16
Malam Ulang Tahun Yang Gagal
17
Hanya Rasa Bersalah
18
Memakai Hadiah Dari Aruna
19
Mencintaimu, Aku Rela Terluka
20
Apa Hatinya Sudah Berpaling?
21
Sudah Terbiasa Terluka
22
Aku Pergi!
23
Pergi Dan Tak Kembali
24
Surat Terkahir
25
Tidak Punya Rumah Untuk Kembali
26
Biarkan Aku Sakit Karena Kehilangannya
27
Sudah Mencintai Sejak Lama
28
Terasa Berharga Setelah Tiada
29
Izinkan Aku Memperbaiki Semuanya
30
Janji Yang Terucap Dalam Hati
31
Harus Memilih Diantara Dua Nyawa
32
Cukur Saja Rambutku
33
Bertahan Untuk Bahagia Bersamaku
34
Hati Terlalu Besar Mencintainya
35
Aku Ingin Jadi Anak Ayah Juga
36
Jangan Mengorbankan Bayiku!
37
Rumah Tempat Kamu Pulang
38
Kau Milikku Selamanya!
39
Foto Yang Terpajang
40
Sebuah Rekaman
41
Kehangatan Keluarga
42
Cahaya Hidupku
43
Biarkan Dia Kuat Untuk Bersamaku
44
Apa Aku Bisa Bertahan
45
Surat Terakhir Dari Gladys
46
Mengambil Keputusan
47
Dimana Bayiku?
48
Keinginan Ayah?
49
Bukan Tatapan Kebencian Lagi
50
Takut Kehilangan
51
Buah Dari Keikhlasan
52
Memberikan Hak?
53
Bekas Luka
54
Trauma Yang Nyata
55
Pernikahan Tersembunyi
56
Membawa Yulita Pulang
57
Hanya Teman
58
Menjadi Teman
59
Mencintai, Tidak Selalu Dicintai
60
Mencintai Dan Dicintai
61
Jika Itu Aruna, Aku Terima!
62
Mencarikan Istri Lain
63
Mempublikasikan Pernikahan
64
Menunjukan Seberapa Besar Cintanya
65
Bayi Siapa?
66
Ingin Merawatnya
67
Hanya Kecurigaan?
68
Bukan Hanya Bekas Luka
69
Luka Masa Lalu, Biarkan Berlalu
70
Apartemen Faas?
71
Anak Jesika?
72
Anaknya Johan
73
Yakin Bukan Anaknya
74
Tidak Punya Ikatan Batin
75
Bisakah Menerima Kembali?
76
Yang Terakhir Membuatnya Terluka
77
Ikuti Kata Hatimu
78
Apa Dia Juga Lelah?
79
Jangan Berpisah Denganku
80
Memang Bukan Anaknya
81
Haruskah Memberi Kesempatan Lagi?
82
Kesempatan Terakhir
83
Ternyata Di Malam Ulang Tahun Itu
84
Terima Kasih Sudah Bertahan
85
Lima Keinginan Sederhana
86
Jangan Terbebani
87
Jam Tangan Pasangan
88
Cinta Mengalahkan Ego Dan Kebencian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!