Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Kecemasan
Aditya terdiam setelah mendengarkan Alex bicara, Alex menyadari ada perubahan di wajah sahabatnya itu setelah ia menyebutkan nama adiknya,
"Maaf sebelumnya, bukannya aku mau ikut campur urusan pribadimu Dit, aku tidak ingin merusak hubungan persahabatan kita hanya karena masalah ini, jelas Alex ragu, kemudian ia melanjutkan kembali ucapnya.
" Kemarin Karin menelpon, ia memohon sambil menangis agar aku menemui kamu, sebenarnya aku tidak mau Dit, tapi akhirnya aku menyerah, ia memohon untuk sekali ini saja, kamu tahu bagaimana sifatnya Karin dia itu keras kepala dan anaknya juga nekat, jadi....
Alex menghentikan sejenak bicaranya,
"Bisakah kamu pertimbangan untuk menerimanya?
Lama Aditya terdiam, dan akhirnya dia buka mulut,
" Maafkan aku Lex, aku tidak bisa melakukan nya.....Aditya diam sejenak,
" Aku sudah menikah!
" What!!, kamu sudah menikah....? kapan....? tanya Alex kaget.
" Hampir tiga bulan, jelas Aditya.
" Apakah Karin sudah tahu kalau kamu sudah menikah?
" Itulah yang aku cemaskan Lex, kemarin Karin bertemu dengan istriku, saat itu aku lagi makan siang bersama mama dan Aldo, tiba-tiba Karin datang, aku terpaksa berbohong untuk melindungi istriku, karena....
Aditya menghentikan ucapan nya,
"Karena seperti yang tadi kau katakan Karin itu anaknya keras kepala dan nekat, aku tidak mau dia melukai istriku..., jelas Aditya kwatir.
" Berbohong, maksudnya apa Dit? tanya Alex heran.
"Aku tidak mengakui istri ku di depan Karin, jawab Aditya sedih.
" Maafkan aku Dit, aku tidak tahu kalau kamu sudah menikah, aku pasti tidak akan mau menuruti keinginan Karin kalau aku tau kamu sudah punya istri, ucap Alex merasa bersalah.
" Tidak apa-apa Lex, tegas Aditya.
" Soal Karin tidak usah kamu khwatirkan, biar aku jelaskan padanya, kalau kamu....
" Aku mohon tolong rahasia pernikahan ku ini dari Karin, potong Aditya.
" Kita tunggu waktu yang tepat! aku tidak mau terjadi kesalahan pahaman antara aku dan istriku nanti nya, lanjut Aditya.
" Maksudnya? aku tidak mengerti!, sahut Alex sambil menatap Aditya heran.
Aditya menarik napas panjang,
" Kami menikah karena di jodoh kan, isteriku pilihan mamaku, awalnya aku menolak untuk menikah dengannya, tapi karena mama memaksa dan mengancamku aku terpaksa menikahinya.
Aditya diam sejenak,
" Tapi beberapa minggu terakhir aku merasa sangat nyaman berdekatan dengannya, aku merasa buka seperti diriku bila bersamanya. Kamu pasti tau lah bagaimana sikap ku terhadap wanita, aku paling malas kalau sudah berurusan dengan wanita. Kalau seandainya Karin tau kami menikah tanpa saling mencintai, aku takut Karin akan mengancam Hana untuk meninggalkan aku.
" Kamu seperti nya sudah jatuh cinta pada istrimu Dit, ucap Alex perlahan.
"Aku tidak tahu apa nama perasaan ku ini, kamu tahu kan aku belum pernah jatuh cinta, guman Aditya.
" Kamu sedang jatuh cinta Dit, jangan ragu lagi, kasihan sekali dirimu sudah kepala tiga tidak paham dengan jatuh cinta, goda Alex terkekeh.
"Brengsek kamu Lex, ucap Aditya ikut tertawa.
" Aku dan istriku butuh waktu untuk meyakinkan hati kami, aku juga belum tahu bagaimana perasaan istriku terhadapku, ucap Aditya pelan.
" Ungkapan apa yang kau rasakan pada istrimu, menatap Aditya serius.
"Bagaimana kalau ia tidak menyukai ku, tanya Aditya ragu.
" Maka buatlah ia menyukai mu!, ucap Alex sambil tersenyum.
Aditya ikut tersenyum mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Aditya yang dingin sudah jadi melankolis, ejek Alex.
" Aduhh, Alex terkejut karena kakinya di tendang Aditya.
" Itu balasan sudah berani mengejekku, dengus Aditya kesal.
Alex semakin keras tertawanya. Alex memandang dengan lekat wajah sahabatnya itu, lalu berkata,
" Kamu harus percaya kepadaku aku tidak akan memberi tahu Karin tentang pernikahanmu. Masalah Karin aku pasti akan membantumu.
" Terima kasih Alex, maaf soal adik mu, ucap Aditya pelan.
" Tak masalah, walaupun kamu tidak menyukai adikku, tapi kamu akan tetap sahabat ku selamanya, jelas Alex menatap sahabatnya.
" Terima kasih Lex, Ucap Aditya sambil menepuk lengan sahabatnya.
****
Aditya masuk ke kamar, ia melihat istrinya sudah tertidur di sofa dengan laptop yang masih menyala di pangkuannya. Hana memang selalu menunggu suaminya pulang walaupun terkadang Aditya pulang sudah larut. Mungkin karena kelelahan akhirnya ia tertidur.
Aditya mematikan laptopnya, lalu ia menggendong istrinya dan membaringkan tubuh istrinya di ranjang. Ia menyelimuti tubuh istrinya, ia menatap wajah istrinya sejenak, di usapnya kening istrinya lembut kemudian ia mengecup kening istrinya.
Aditya melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Selesai mandi ia berganti pakaian dan sholat isya. Selesai sholat ia matikan lampu kamar. Ia melangkah ke ranjang dan ikut berbaring di samping istrinya, ia masuk kedalam selimut yang sama dengan istrinya. Ia mengecup puncak kepala istrinya kemudian memeluk tubuh istrinya.
Maafkan aku belum bisa menjadi suami yang baik untukmu, untuk melindungimu aku terpaksa menyakiti hatimu, bathin Aditya.
.
.
.
.
.
Bersambung.