"Nih,kamu lagi hamil,nggak boleh makan yang macam-macam! makan nasi sama tempe gorng aja! itu udah cukup,biar bayimu nanti lahiranya nggak kegedean!ibu nggak mau kalau sampai kamu nggak bisa lahiran normal karena bayimu yang kegedean." . Suara makian dari ibu mertua selalu didengar oleh alma setiap kali ia hendak menikmati makananya. . Ia tak pernah menyangkah,kepindahannya dengan sang suami dari kontrakan ke rumah sang ibu mertua justru menjadi awal penderitaan untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab enam
"Aku janji akan menjaga alma dengan baik dan memastikan ibuku juga memperlakukan alma dengan baik,mas.Tapi tolong mas lendra percaya sama aku,"pinta yudi.
Lendra menatap serius wajah adik iparnya,kemudian mengangguk samar.
"Aku pengang kata-katamu,yud,"ujar lendra penuh penekanan,akan tetapi berhasil membuat yudi mengulas senyum,setidaknya kakak iparnya sudah memberikan lampu hijau.
"Tapi kamu harus ingat,sedikit saja kamu likai adikku,akan kuhancurkan hidupmu sampai titik terendah!,:lanjut lendra sertai ancaman.
Alma membulatkan mata mendengar perkataan lendra.
"Udah dong,mas.Udah percaya masa masih ngancem juga sih?"tegur alma,bibirnya mengerucut tanda merajuk.
"Iya,maaf.kan aku cuma mau pastiin kalau yudi pegang janjinya,"balas lendra.
"Udah,sekarang udah sore,semuanya udah clear,yudi juga pasti capek habjs kerja seharian,"ucap aninda seraya menoleh ke arah yudi dan alma.
"Yud,kamu ajak alma pulang ya,ini ada susu hamil,cukup sampai waktu alma melahirkan,ada biskuit khusus ibu hamil juga,dan ini ada masakan yang tadi aku buat,sampai rumah tinggal diangetin,nggak udah masak lagi."Aninda menyerahkan beberapa paper bag berukuran besar kepada yudi.
"Ya ampun,mbak?kok banyak banget?"yudi mengambil alih barang-barang tersebut dengan wajah sungkan.
"Ada vitaminya juga,yud. Pastiin istri kamu minum vitamin sama susu haminya ya,ukuran bayinya nggak besar,justru harus makan banyak itu alma." Tutur aninda lembut,ketulusan begitu terpancar diwajah cantik dokter muda tersebut.
"Makasih,ya,mbak,mas. Kita pulang dulu."Alma mencium punggung tangan aninda dan kendra secara bergantian,lalu keluar dari rumah besar itu dengan di antar oleh si pemilik rumah sampi ke depan pintu.
Yudi mulai mengemudikan kendaraan roda emoat miliknya untuk kembali pulang kerumah sang ibu.
"Dek,aku nggak enak sama mbak aninda,itu dia bawain barang banyak banget loh,"suara yudi memecah keningnya yang sempat terjadi di dalam mobil.
"Mbak aninda kan emang begitu,mas. Aku beruntung banget punya kakak ipar sepertu dia,"Ujar alma dengan di sertai senyum tipis,hari ini ia terlihat begitu bahagia,senyum tak pernah lepas dari wajahnya sampai tiba dirumah.
Sesampainya dirumah,bu asri sedang duduk diteras dan nampaknya tengah menunggu kedatangan anak serta menantunya,kening wanita paru baya itu mengerrnyit kala melihat banyaknya papar bag yang di bawah oleh yudi.
"Apa itu,yud? kok banyak bangt? mana paper bagnya gede-gede lagi! kalian habis belanja?" Tanya bu asri,ekor matanya langsung melirik sinis ke arah sang menantu yang pura-pura tak melihat.
"Ini ada susu hamil,biskuit,vitamin dana ada makanan juga,bu,"Jawab yudi.
Kepala bu asri geleng-gelang setelah mendengar jawaban dari sang putra.
"Jadi kamu kerumah kakak iparmu buat beli semua ini al? Ngelarisin dagangan kakak iparmu? Boros tahu nggak,kasian suamimu banting tulang tiap hati dari pagi sampai sore?"Omel bu asri salah paham.
Alma dan yudi saling melempar pandangan,lelaki itu memberikan kode agar alma diam dan membiarkan dirinya saja yang menjawab.
"Bu,alma nggak beli semua ini,mbak aninda yang kasib ini ke alma secara cuma-cuma karena berat badan alma menurun drastis,takutnya bayinya kenapa-kenapa,mulai hari ini alma nggak boleh makan tempe lagi,dia harus makan yang bergizi!" jelas yudi panjang lebar.
"Aninda itu cuma teori,dia aja belum pernah hamil kok,ibu dulu waktu hamil tua juga berat badanya turun,buktinya kamu sehat,dan yang paling penting ibu jadi wanita sempurna karena melahirkan kamu secara normal!!" Wanita paru baya itu tetap kekeh dengan pemikiran kolotnya.
"Terserah ibu aja,yudi sama alma mau makan,ini mbak aninda bawain banyak makanan,inu mau nggak,aku yakin ibu belum masak!" ucap yudi,ia menggandeng alma untuk masuk ke dalam rumah agar sang ibu tak semakin mengomel.
"Al,kamu duduk sini ya,biar aku panasin makananya,"titah yudi lembut,alma menurut dan membiarkan yudi menghangatkan makanan serta menghidangkan di atas meja.
Wajah bu asri seketika berbinar melihat berbagai makanan enak yang berjajar di meja makan.
"Ayo makan bu,masakan mbak aninda enak lo,"ajak alma,ia akhirnya bisa makan enak dengan puas setelah sekian lama.
Usai makan malam,alma dan yudi membersihkan diri lalu masuk ke dalam kamar,pasangan suami istri itu duduk di atas ranjanh,mereka memang biasa mengobrol sbelum tidur.
"Al,boleh aku tanya sesuatu sama kamu?"ucap yudi secara tiba-tiba.
Kedua mata alma sedikit memincing,"tanya apa mas?."
"Apa ibu selama ini memperlakukan kamu dengan baik?."
Pertanyaan yudi membuat alma tersiam selama beberapa saat,ia ingin mengatakan yang sebenarnya kepada sang suami,akan tetapi ia juga tak ingin terjadi keributan dan akhirnya malah memperkeruh keadaan.
"Ibu baik kok mas,"jawab alma dengan senyum yang dipaksa,ia taj berani mambalas tatapan yudi karena khawatir akan ketahuan jika sedang berbohong.
Lelaki itu menghela nafas berat,"omongan mas lendra tadi jadi bikin aku khawatir,apa lagi ibu kalau ngomong sama kamu suka pakai nada tinggi,takutnya ibu memperlakukan dengan buruk waktu aku nggak ada dirumah."Ucap yudi,sorot matanya memancarkan sebuah kegelisahan.
Alma mengangkat wajah untuk membalas tatapan mata sang suami,kedua tanganya terulur menangkup kedua pipi yudi.
"Ibu kan emang gaya bicaranya keras,sama kamu yang anaknya sendiri juga begitu,ibu emang suka ngingetin aku apa aja yang boleh dan nggak,tapi bukan berarti dia jahat,mungkin dua pengen aku lebih siap buat jadi ibu mas."Ujar alma menenangkan.
"Syukurlah kalau gitu dek,aku jadi lega dengernya,tapi kamu beneran harus makan yang bergizi ya mulai sekarang,jangan makan tempe lagi! biskuit dari mbak aninda juga dimakan."Alma langsung mengangguk karena ia melihat yudi sudah lebih tenang. Terdengarnya dari caranya memanggil alma yang sudah kembali seperti semula.
"Iya,udah ah,istirahat yuk,aku capek nih."Ajak alma,ia takut yudi akan melontarkan semakin banyak pertanyaan tentang bu asri.
Yudi pun merebahkan dirinya,akan tetapi ia kembali bangun karena teringat sesuatu.
"Kamu kenapa lagi mas?nggak jadi tidur?"kening alma berkerut melihat tingkah sang suami.
"Kamj kan belum minum susu hamil dek,aku bikinin dulu ya,pokoknya kamu dan anak kita harus sehat,kita ikuti semua anjuran dari mbak aninda,"ujar yudi.
Alma mengangguk dengan seuntai senyuman,ia begitu bersyukur memiliki sosok suami seperti yudi,meski ibu mertuanya suka semena-mena,setidaknya yudi selalu memperioritaskan dirinya.
alma gugat cerai aja ke yudi
semoga aja secpt mertu alma kena karma 😅😅😅
semoga aja mertua alma mimpi tetang cucu nya biar mertua nya jdi ketakutan sendiri 🤣🤣🤣🤣
gimna kelanjutan nya 😭😭😭😭