NovelToon NovelToon
PEMILIK HATI BEKU

PEMILIK HATI BEKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Vernando Permana. banyak orang yang memanggilnya Nando, seorang siswa yang dikenal berekspresi datar. namun banyak siswi-siswi yang mengidolakan nya, tidak ada seorang siswi manapun yang bisa menembus dinding hati beku nya Nando.

Sampai takdir yang mempertemukan dirinya dengan seorang gadis ceria bernama Monisha Listiani yang biasa dipanggil Mona, kisah hidup dan kisah cintanya berawal dari situ.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHB | 11. Nurul Berulah.

Hari sudah semakin gelap, Mona rebahan sambil membaca novel online teenlite kesayangan nya, sedangkan Novia fokus belajar di meja belajar nya Mona.

Suasana hening menyelimuti kamar yang sudah diisi dua gadis di dalam nya.

Ting nong!!

Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi.

Mona langsung menutup layar ponsel ketika melihat Novia bangkit dari tempat duduk.

"Aku yang buka aja Nov, tunggu ya" Kata Mona, Novia mengangguk memberi tanda setuju, tatapan nya kembali melihat buku LKS sekolah.

Sisi lain, Mona sedang berjalan ke arah pintu. pintu itu terus digedor oleh pelaku, seakan sedang menguji kesabaran Mona saat itu juga.

"Siapa sih malam-malam begini gedor-gedor, berisik woy!" Kata Mona dengan nada sewot.

Mona membuka pintu, lalu menatapi wajah Nando yang begitu sangat datar.

"Mau apa kesini?"

Tanpa mengeluarkan suara, Nando langsung menyerahkan dua bungkus nasi goreng pesanan Novia.

Mona mengerut kening, Ia tidak merasa kalau sedang pesan nasi goreng.

"Kamu ini lagi kenapa? Sejak kapan saya nitip nasi goreng ke kamu?"

"EH kok ribut mereka?" Novia mendengar kegaduhan di bawah, dia langsung menaruh alat tulis dan keluar dari kamar.

"Mon kenapa sih?" Novia sedikit bertanya mengenai Mona yang mendadak meninggikan nada bicara.

"Ini Nando ngasih nasi goreng, perasaan saya gak pesan deh"

"Oh itu, tadi Nando ngirim whatsapp ke saya mau nitip nasgor enggak, yaudah sekalian saya nitip dua, satunya untuk kamu Mon"

"Lah kok? saya masih kenyang habis makan cemilan tadi" Elak Mona.

Gelagat dia mendadak jadi gelisah, karena dia lagi ada jadwal diet, Novia malah dengan santai membeli nasi goreng itu untuk nya.

"Udah dari pada kamu sakit perut, makan bareng mon, saya sudah biasa makan malam kok" Alibi Novi, sebenarnya ia ingin makan nya di temani.

"Dih, apa banget maksa" Batin Mona berkacak pinggang.

Mona menoleh kembali ke arah Nando, mengambil bungkus itu dan langsung mengusir Nando dari depan rumahnya.

"Yaudah sana pergi, nungguin apa?"

Nando tidak mendengarkan, dia tetap kekeh berdiri di depan pintu, sambil menatapi datar kedua gadis yang sedang berpakaian tanktop di depan pandangan matanya.

Novia menyerahkan uang dua puluh lima ribuan kepada Nando, saat itulah Nando baru pergi.

"Kamu mah belum bayar main usir-usir aja"

Novia menggamit lengan Mona untuk di rangkul.

Mereka berjalan berdampingan setelah pintu kembali di tutup, setelah itu Mona pergi ke arah dapur— sedangkan Novia sudah duduk tenang di meja makan.

Mona menggeret bangku ke belakang, menemani Novia makan malam bersama.

"Kamu ini sering makan malam gak takut gemuk apa? Kata orang-orang nimbun lemak tau" Kata Mona sambil membuka staples yang ada di kertas nasi goreng itu.

"Enggak, dalam kamus hidup saya, gak ada kata diet, buktinya tubuh saya stay ramping kan" Kata Novia. Dan Mona melihat secara detail tubuhnya.

Emang sih begitu sangat ramping dan ideal. Tapi Mona tidak peduli, yang dia pikirkan adalah kasih sayang kedua orang tua yang sekarang sedang pergi keluar kota.

Setelah selesai makan mereka langsung tidur.

Malam pun sudah berganti pagi.

Yang pertama bangun adalah Novia, Mona masih tertidur di samping tubuhnya Novi dengan tenang.

Novia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06.15. Dan durasi itu sangatlah cepat untuk mereka siap-siap nantinya.

Novia langsung membangunkan Mona, saat itu juga Mona mengerjapkan matanya,

Mona melihat Novia yang sudah melilitkan handuk di kepala.

"Sudah pagi Mon" Kata Novia, Mona langsung duduk dan merentangkan kedua tangan ke atas. Mengucek mata karena ada kantuk yang masih menempel.

Tiga puluh menit setelah mereka mandi dan berpakaian seragam rapih, karena tidak ada waktu untuk mereka untuk sarapan, akhirnya kedua gadis itu langsung pergi ke sekolah.

"Ah, berasa anak kos gak sih kita ini?" Kata Novia sambil berjalan masuk dari area parkiran sekolah.

"Aku mah sudah ngerasain itu setiap hari Nov" Kata Mona dengan ceria, berlangsung singkat setelah kehadiran Nando yang menghalangi langkah kaki nya.

Mona melihat tubuh Nando yang sedang menungging karena kunci motor nya jatuh tepat di belakang Mona, dia dengan polos memberikan area sensitifnya ke arah pandangan Mona.

"Woy yang sopan dong! Muka orang kamu kasih pantat, goblok banget jadi cowok!"

Setelah berhasil meraih kunci yang jatuh, Nando langsung pergi ke gerbang sekolah.

Nando tidak menjawab ocehan Mona yang menurut nya mirip ocehan burung beo yang sangat berisik.

"Mon sudah lah, kamu ini sama dia musuhan apa gimana sih?"

Mona mengerucut bibir sebal "Benci banget sumpah sama tuh manusia"

Novia menggoda "Benci jadi cinta loh, awas"

"Najis, amit-amit! jangan sampai saya bisa dapat pacar kaya gitu"

Novia tertawa terbahak-bahak melihat reaksi ngambek nya Mona yang sangat lucu.

"HAHAHA"

"Dih ketawa lagi" Kata Mona sebal.

"Lucu banget sih kamu Mon, becanda kali" Kata Novia. Mona langsung membawa Novia untuk masuk kedalam kelas nya.

Materi pelajaran di jam pertama sampai ke empat sudah Mona tekuni. Sekarang waktunya dia untuk pergi ke area kantin.

Novia izin kepada Mona karena dia akan pergi ke gedung olahraga, otomatis Mona akan pergi ke kantin seorang diri.

Sadar Mona sedang sendiri, Nando mengekor dari belakang, dan itu tidak disadari oleh Mona.

"Hey! Kamu" Sapa Nurul.

Mona mendelik sambil memberhentikan langkah kaki nya "Iya kenapa ya?"

"Kamu ngapain ngajak-ngajak cowok saya HAH!".

Mona mengerut kening, dia sama sekali tidak mengerti dengan ucapannya.

Setelah Nurul menunjuk perawakan tubuh Nando, barulah disitu dia sadar.

"Lah sih? ya mana saya tau ada kanebo kering di belakang saya!" Kata Mona dengan nada ngegas.

"Kamu murid baru yang masuk lewat jalur beasiswa kan? Kamu gak pantas buat dapatin Nando yang kaya raya, dengar itu!"

Mona terkejut kembali "HAH?"

Ia terlihat heran saat mendengar ocehan Nurul yang merendahkan dirinya, padahal Mona tidak masuk ke sekolah lewat jalur beasiswa.

"Jangan munafik deh kamu"

Nurul seakan sedang menguji kesabaran Mona. Mona tersenyum, lalu dia melangkah ke depan tubuh Nurul, mereka saling tatap wajah dengan pandangan sewot. Mona lagi menunggu reaksi dari Nurul, sebaliknya juga.

"Ada apa nih ribut-ribut?" Kata Pak Yanto guru BK yang tak sengaja mendengar keributan dari ruangan tata usaha.

Nando yang dari tadi diam dia langsung maju dan menjelaskan semuanya. "Mereka ini lagi salah paham pak"

Pak Yanto langsung pergi begitu saja, seakan memahami maksud dari Nando, sedangkan kedua gadis yang terlibat malah tidak paham apa perkataan dari cowok itu.

"Apa maksudnya dia? Ngebela? Tapi siapa yang dia bela?" Batin Mona.

1
Sri Wiwiet
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!