Rini terpaksa harus menikah dengan seorang pria koma demi menyelamatkan anaknya yang di sekap oleh ibu tirinya, namun siapa sangka jika pria tersebut adalah seorang yang dulu menghamilinya. Bagaimana kisah Rini selanjutnya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembukaan Klinik
Rini tampak duduk pasrah saat seorang MUA ( make up Artist ) merias wajahnya. Wanita itu tampak berbeda setelah di rias selama hampir dua jam.
"Bagaimana penampilan ku?" tanya Rini
"Perfect!" seru Natasha saat memuji penampilan sahabatnya
"Aku terlihat sangat berbeda," ucap Rini
"Yups, the power of make up, merubah segalanya," sahut Natasha
"Acara akan segera dimulai, sebaiknya kamu segera keluar dan menemui para tamu undangan," imbuhnya
"Ok siap," Rini segera memakai kacamatanya dan keluar dari ruang make up.
Dengan senyumnya yang menawan ia pun mulai menyalami para tamu VIP yang datang.
Reynold yang sedari tadi menunggunya segera menghampirinya.
"Selamat pagi dokter," sapanya
"Pagi,"
"Perkenalkan Tuan Carlen Wibisono, dia adalah CEO Wibisono Group," Reynold memperkenalkan atasannya kepada Rini
"Halo Tuan Carlen, senang berkenalan dengan anda," ucap Rini mengulurkan tangannya
"Terimakasih dokter, nice to meet you too," jawab Carlen
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Rini dengan ramah
"Tuan Carlen mengalami kelumpuhan selama kurang lebih 6 tahun, apa masih bisa disembuhkan?" tanya Reynold
Rini tampak memperhatikan kaki Carlen sambil menaruh jari telunjuknya di dagu. Bola matanya bergerak ke kanan dan kiri diikuti gerak bibirnya.
"Boleh aku cek sebentar?" tanyanya
"Tentu saja,"
Rini melirik sinis kearah Carlen yang terlihat begitu senang hari itu.
Ia pun meminta kepada seorang pelayan untuk mengambilkan alat medisnya.
Tidak lama seorang pelayan memberikan tas kepadanya.
"Terimakasih," ucap Rini
Wanita itu segera membuka tas kerjanya dan mengambil sebuah martil.
"Sekarang mari kita cek kondisi tulang anda Tuan Carlen," ucap Rini tersenyum simpul kearahnya
Seketika Carlen melotot melihat apa yang diucapkan dokter Hanggarini.
"Menggunakan martil ini?" sahut Carlen dengan wajah tak percaya
"Yes!" jawab Rini
"Apa tidak salah ini," gumam Carlen
Pria itu langsung menoleh kearah sang asisten Reynold.
"Jangan khawatir Tuan, dia adalah dokter spesialis terbaik di negeri ini, jadi dia tidak mungkin akan menyakiti anda, justru ia akan menyembuhkan kaki anda," bisik Reynold
"Semoga saja begitu," jawabnya lirih
"Mari Tuan Carlen, mendekat!" seru Rini seperti menyuruh seorang anak kecil
Reynold pun segera mendorong kursi roda sang atasan meski Carlen sempat menahannya.
Rini sengaja mengangkat martil yang di pegangnya untuk menakuti Carlen. Ia pun tertawa geli di dalam hati saat melihat ekspresi wajah ketakutan sang suami .
"Sukurin, makanya jangan macem-macem denganku jika di rumah mu. Karena aku bisa membalasnya di sini,_" gumamnya
Rini sengaja menarik ulur saat hendak memukul lutut Carlen untuk membuat pria itu semakin ketakutan.
Tidak lama Natasha menghampirinya dan membisikkan sesuatu kepadanya.
"Nyonya Widya sudah datang, sekarang saatnya anda menarik perhatiannya. Setelah itu aku akan berusaha memisahkan dia dengan putri anda sehingga anda bisa membawanya pergi," bisik Natasha
"Ok," jawab Rini
Ia pun melirik kearah Widya yang mulai duduk bersama tamu undangan lainnya. Seperti tamu undangan lainnya Widya begitu antusias dan tak sabar melihat bagaimana sang dokter kondang itu mengobati pasiennya.
Rini pun memulai pertunjukkannya untuk menarik perhatian sang ibu tiri.
Ia meletakan martilnya dan mengambil sebuah air panas dari seorang pelayan.
Ia pun menumbuhkan air panas itu ke kaki Carlen membuat semua orang menjerit kaget.
"Apa yang anda rasakan Tuan?" tanya Rini
"Aku tidak merasakan apapun, kakiku sudah mati rasa selama 6 tahun," jawabnya
"Ok baik,"
Rini mengambil kembali martilnya dan mulai memukul lutut Carlen.
Para tamu tampak tegang saat melihat sang dokter mulai memukul lutut Carlen bergantian.
Setelah selesai, Rini mengambil air panas lagi dan menumpahkan ke kaki Carlen.
"Awww, panas!" teriak Carlen membuat semua orang terkesiap melihatnya
Rini pun tersenyum penuh kemenangan.
"Ok, sekarang syaraf kaki anda sudah berfungsi kembali. Sekarang kedua kaki anda sudah bisa merasakan sakit, perih, ngilu, panas, dan dingin seperti sedia kala," ucap Rini
"Wah hebat sekali!" seru beberapa orang tamu undangan kemudian mereka langsung bertepuk tangan sebagai apresiasi atas keberhasilan Rini mengobati Carlen.
"Lalu kapan saya akan bisa berjalan lagi?" tanya Carlen
"Kalau itu anda bisa membuat janji pengobatan dengan admin saya," jawab Rini
Sementara itu Natasha tampak mendekati Widya dan membisikkan sesuatu kepada wanita itu.
Ia kemudian mengajak wanita itu untuk meninggalkan tempat duduknya. Tak lupa ia pun mengangkat telunjuknya sebagai kode kepada Rini untuk melanjutkan rencana mereka.
"Ok terimakasih dok," jawab Carlen
"Sama-sama, sekarang saya pamit dulu, karena masih banyak tamu lain yang ingin bertemu denganku," jawab Rini kemudian berlalu pergi
Wanita itu segera berganti pakaian agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Ia kemudian menghampiri Caca yang duduk seorang diri dan membawanya pergi. Seorang pria tampak memperhatikan mereka dari kejauhan.
Ia bahkan terus membuntuti Rini dan Caca dengan hati-hati. Mengetahui ada yang membuntutinya.
Saat ia sampai di parkiran tiba-tiba puluhan pria berbadan kekar sudah menghadangnya.
"Jadi ini anak buah si pecundang itu!" pekiknya
Rini kemudian menyuruh Caca untuk tetap diam dan menunggunya.
Sementara ia langsung terlibat baku hantam dengan para pria itu.
"Tolong kirim bantuan, ada puluhan begal menahanku!" ucap Rini menghubungi seseorang
Tidak lama, beberapa orang pria muncul dan membantu Rini.
"Thanks Nat!" seru Rini kemudian menggandeng Caca dan berlari menuju ke mobilnya.
Namun pria yang sedari tadi mengikutinya langsung menghadangnya. Pria itu langsung menyerangnya. Rini berhasil menghindari serangannya. Namun kali ini pria itu kembali menyerangnya untuk menarik lengan Caca.
Rupanya pria itu ingin merebut Caca darinya, dan Rini mulai menyadarinya.
Gagal merebut Caca dari Rini pria itu segera melepaskan tendangan kearahnya. Namun kali ini tujuannya bukan Rini namun Caca. Sadar jika putrinya dalam bahaya membuat Rini langsung mendorong sang putri agar tidak terkena tendangan pria itu.
*Bruughh!!
Rini terjungkal setelah terkena tendangan keras pria itu.
"Anj*ng, siapa sebenarnya bajinga*n ini!" gerutunya
Melihat Rini terjungkal lelaki itu langsung bergerak cepat menghampiri Caca, namun gadis kecil itu langsung menggigit lengannya dan berlari kearah Rini.
Rini pun langsung menyuruh Caca untuk berlindung dibelakang.
"Serahkan anak itu, atau aku akan membunuhmu!" seru pria itu tiba-tiba mengeluarkan sebuah pistol.
"Anj*r, bukan kaleng-kaleng dia!" gumam Rini
Ia tampak kehabisan akal, antara menyerahkan Caca padanya atau ia akan kehilangan nyawanya.
Tak jauh dari tempat Rini, tampak Reynold tengah mendorong Carlen menuju parkiran. Pria itu menghentikan langkahnya saat melihat mereka.
"Bukankah wanita itu dokter Hanggarini!" ucap Reynold
"Mana mungkin pasti cuma mirip doang," sahut Carlen
"Aku yakin itu dokter Angga, meskipun ia menutupi wajahnya dengan masker, namun jam tangannya itu sama persis dengan yang dipakai dokter Angga," jawab Reynold
"Kalau begitu kau harus menolongnya, dia tidak boleh mati sebelum aku bisa jalan!" tandas Carlen
![[Rebirth] Istri Antagonis Tuan Mafia](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/cartoon-posters/4441113f2f3.webp)
