NovelToon NovelToon
Rujuk

Rujuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Angst / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Naura ayu harus menelan pil pahit ketika calon suaminya arfan harlan berselingkuh dengan seorang wanita bernama elviana stefany, padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.
Naura pun mencari tahu siapa wanita yang menjadi selingkuhan calon suaminya itu, dan ternyata ia adalah wanita bersuami akhirnya mau tak mau naura mengadu pada suami elvi yang ternyata adalah jendral arsyad. pria dimasa lalunya.
Siapa jendral arsyad itu ? apa hubungan mereka berdua dimasa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sidang perdana.

Dengan menghela nafas panjang jendral menahan amarahnya, lalu menggenggam tangan naura. Menahannya agar tak pergi kemana pun. Sementara naura bersikukuh dengan pendiriannya menepis tangan lelaki itu, karena tak ingin jendral mendekati gala.

" Gala itu anakku bukan anak kamu" ucap naura memalingkan wajahnya dan tetap pada pendiriannya.

" Ok! Aku paham, tapi tolong beri aku waktu. Aku hanya ingin mengenalnya naura. Apa salah anak dan ayah dekat?" ujar jendral membujuk dan merayu wanita yang pernah dia lukai.

" Jika aku tak mau, bagaimana?" tolak naura menatap tajam lelaki itu.

" Nak! " panggil bunda astrid menengahi keduanya agar segera menyudahi pertengkaran mereka didepan anak-anak.

Naura menoleh ke arah bunda dan melihat anak-anak lainnya juga pengasuh. Wanita itu menghapus air matanya yang entah kapan menetes.

" Duduklah dulu kita bicara baik-baik, aku tak akan merebut gala. Aku hanya ingin tahu dan dekat saja naura, tolong beri aku waktu!" ucap jendral melepaskan genggaman tangan mantan istrinya, lalu berjongkok menyeimbangkan posisinya dengan gala.

" Maafin papa ya!" ucap jendral memeluk anak lelaki itu yang diam mematung.

Tak ada penolakan dari anak sembilan tahun itu, tapi tak sambutan pula yang tampak diwajah anak itu. Namun, sedetik kemudian gala melepaskan pelukan jendral dengan mendorong pelan.

" Kenapa om tinggalin kami? Salah mamah apa sampai om ninggalin mama?" pertanyaan itu yang keluar dari bibir gala, hingga kedua alis jendral berkerut.

" Kalo om gak cinta mamah, seharusnya om jangan pernah mencari kami! " teriak gala yang langsung berlari masuk ke dalam rumah.

Semua mata yang melihatnya bingung begitu juga naura. Bukankah gala harusnya senang, tapi nyatanya dia menolak jendral.

" Gala!" panggil jendral berusaha menyusul anak lelakinya. Namun, bunda astrid menahannya.

" Biar bunda saja" ucap wanita paruh baya itu sembari merentangkan tangan kanannya menahan tubuh jendral.

Sementara naura, hanya diam menengadahkan kepalanya agar air matanya tak keluar lagi.

...****************...

Disisi lain seseorang mengintai jendral dari kejauhan. Sosok lelaki itu sesekali memotret mereka, bahkan foto gala begitu jelas tercetak dikameranya.

Sosok itu tersenyum melihat hasil potretnya yang sempurna dan siap untuk melaporkan hasil penyelidikannya.

" Bagus, 20 juta" ucapnya berseringai.

Dia merogoh ponselnya disaku jaketnya, lalu mencari kontak yang hendak ia hubungi. Setelah menemukannya, ia menempelkan benda pipih itu tepat didaun telinganya.

" Hallo bos" sapa nya.

" Bagaimana? Kau sudah mendapatkannya?" tanya seseorang yang bersuara perempuan itu.

" Sudah bos, tenang saja asalkan duitnya segera menyusul" tawar sosok lelaki tersebut.

" Ok! Kita bertemu ditempat kemarin" ucap bos dari pengintai itu.

"Siap!" ucap sosok tersebut segera.

...****************...

Dikamarnya, gala menangis sesenggukan sembari menutup wajahnya dengan bantal. Bunda astrid mengusap punggung anak lelaki itu dengan pelan.

" Sudah sayang, berhenti nangisnya" ucap wanita paruh baya.

" Gala gak mau ketemu om jendral nek. om itu jahat sama mamah" ucap gala dengan tersenggal-senggal.

" Bukankah gala mau ketemu papa, sekarang gala udah tahu siapa papa gala. Harusnya gala senang kan bisa ketemu papa" bujuk bunda astrid.

" Om jendral bukan papa gala, tapi papa jena" sahut anak itu.

Bunda astrid terdiam tak lagi membujuk. Namun wanita paruh baya itu terus mengusap punggung anak lelaki itu. Biasanya ia akan tidur, setelah menangis.

Sedangkan diambang pintu jena dan arhan bersandar pada tembok. Kedua anak itu sama terkejutnya dengan kejadian yang baru beberapa menit berlalu itu.

" Benarkan kataku, om jendral itu papa kandung gala" ujar arhan merasa bangga dengan kepintarannya.

" Kamu gak apa-apa jena? Kemarin, kamu sok bahagia banget mengakui om jendral sebagai papa kandung kamu. Ternyata kamu salah paham" ujar arhan lagi.

Jena mendelik pada arhan yang membuat anak lelaki itu menciut. Arhan menggaruk kepalanya yang tak gatal, lalu menatap lurus kedepan.

" Gak usah ikut campur!" ucap jena yang berjalan masuk kekamarnya yang berhadapan dengan kamar gala dan arhan.

" Huh ... Dasar cewek!" umpat arhan.

...****************...

Diluar rumah panti, jendral dan naura tengah duduk di ayunan tali. Keduanya hanya diam sedari tadi sibuk dengan fikiran masing-masing.

Mereka berdua saling menatap lurus kedepan. sehingga tak ada yang tahu bahwa mereka sudah lama berada diayunan tersebut.

" Naura!" panggil jendral yang membuat wanita itu menoleh.

" Apa?" tanya naura datar.

" Adakah kesempatan kedua untuk kita bersama lagi?" tanya jendral menatap ke arah naura sehingga pandangan mereka beradu.

" Tak ada!" jawab naura singkat dan juga dingin.

Naura beranjak dari ayunannya hendak melihat gala, namun tangan jendral menggenggamnya. Menahan langkahnya dan naura lihat lelaki itu berdiri menghadapnya.

" Maafkan aku ayu" ucap jendral lembut memanggil nama panggilannya pada naura dulu.

" Jangan membuatku mengingat masa lalu yang begitu pahit jendral!" sergah naura, lalu menepis lengan lelaki itu dengan kasar.

" Aku sudah bukan naura yang dulu, jadi jangan membuatku semakin membencimu. Aku masih bisa menahan amarahku karena kamu papanya gala, tapi bukan berarti aku diam saja melihat kamu dekat dengan gala" ujar naura dengan dada yang kembang kempis.

" Maafkan aku naura!" ucap jendral sekali lagi, mengalihkan pandangannya dan berjalan hanya dua langkah.

Jendral menghela nafas berat, mencari kata yang pas untuk bisa mengungkapkan keinginannya tanpa menyakiti hati wanita disampingnya.

" Aku tahu aku salah, tapi aku ingin menebus kesalahanku pada kamu ... anak kita. Bahkan jika kamu mau aku akan berlutut dihadapan kamu sekarang aku akan lakukan" ucap jendral dengan yakin.

" Cukup jen! Jangan membodohiku untuk kedua kalinya! Aku sudah memaafkanmu dan aku ijinkan kamu bertemu gala, tapi tidak untuk merebutnya dari aku" ujar naura hendak berjalan, namun suara jendral menghentikan langkahnya.

" Kenapa kamu tak mengatakannya padaku sejak dulu? Jika begitu aku tak akan men-talak kamu" tanya lelaki itu.

" Dulu, Kamu kemana ? Dulu, bunda mencari kamu dan dia bilang rumah kamu kosong" jawab naura membuat jendral menundukkan kepalanya.

" Kamu yang lari dari tanggung jawab, sedangkan aku harus menggung semua yang kamu lakukan. Aku pernah berfikir untuk menggugurkan gala, tapi bunda menghalangiku" ucap wanita itu menyentuh dadanya yang nyeri, saat mengingat dimana dia merasa terpuruk mendengar kehamilannya.

"Aku takut jen ... Dia tak jauh beda dengan anak-anak panti yang kelahirannya tidak pernah diinginkan. Dimana kamu saat itu? Saat gala lahir dan semua orang mengatakan dia anak haram. Puas kamu jen, pasti kamu senang mendengarnya " ucap naura menatap jendral dengan tajam dan berjalan pergi meninggalkan lelaki itu sendirian.

Jendral hanya bisa diam, tangannya terkepal dengan rahang yang mengetat. Tentu ia juga tak pernah menginginkannya. Hinaan itu terasa menusuk dadanya dengan ribuan jarum. Hingga tanpa sadar air mata lelaki itu menetes.

...****************...

Beberapa hari berlalu ...

Sidang perdananya dengan elviana dimulai. Pengacara jendral sudah menyebutkan alasan perceraian mereka dengan berbagai bukti.

Namun sayang nya, elviana menolak keras dengan alasan yang membuat semua orang tercenung.

" klien saya mengatakan bahwa penggugat tak pernah memberinya nafkah batin, bukankah wajar jika ia mencari pria lain hanya untuk pelarian" ucap pengacara pihak elviana dengan tersenyum percaya diri.

" Saya punya bukti bahwa penggugat bahkan sudah pernah menghamili wanita lain dan anak itu sudah besar" tambah pria paruh baya yang berprofesi pengacara itu.

Alis jendral berkerut mendengar ucapan pengacara elviana. Apa maksud mereka?

1
Saidah_noor
terus ikutin ya kaka cantik makasih...🤣
Vajar Tri
Thor bisaaaa aeee udah dah dig dug aku kira siapa tau nya bocah ngompol 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Vajar Tri
jangan ada pencurian Thor kasian panti asuhan 🥹🥹🥹🥹🤧🤧🤧
Vajar Tri
penasaran aku loh 🫣
Saidah_noor: dukung terus ya kakak ...
total 1 replies
Vajar Tri
😱😱😱😱 jadi Karena kebakaran mereka terpisah 🥹🥹🤧🤧🤧
Happy Kids
tapi tega sama gala wkwkwk
Happy Kids
ah smakin ruyam kl rahasia rahasiaan
Happy Kids
kok jd punya jena yg positif y?
Saidah_noor
makasih kaka...🥰
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Sara Budi
hii... cerita kamu bagus💙
jgn lupa mampir ceritaku yaa
Sara Budi: hot summer boyz
Saidah_noor: judulnya apa? lain kali mlipir...
total 2 replies
Lala
lanjuuuut
Vajar Tri
seperti biasaa aku diam tak bicara 🤭🤭🤭🤭 kasih kesempatan lahk please 🥹🥹🥹
Vajar Tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳
Ponikem Pemalang
lanjut thor.....
semangat up thor...
Saidah_noor: makasih kaka...🥰
total 1 replies
Vajar Tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳🥳
Vajar Tri
🫣🫣🫣 thor jangan bilang kalau mereka sebenar nya kembar
Vajar Tri
eh lampir sini Luh w bikin pecel ayam 😤😤😤
Vajar Tri
OOO Biang kerok nya di lampir 😤😤😤😤
Vajar Tri
ohohoyyy jen baik2 lahk bicara nya gak sah pake urat sama nada tinggi .... 🤨🤨🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!