NovelToon NovelToon
Surai Temukan Jalan Pulang

Surai Temukan Jalan Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Fantasi Timur / Spiritual / Dokter Genius / Perperangan
Popularitas:182
Nilai: 5
Nama Author: Hana Indy

[Sampul digambar sendiri] Pengarang, penulis, penggambar : Hana Indy

Jika ada yang menganggap dunia itu penuh dengan surga maka, hanyalah mereka yang menikmatinya.
Jika ada yang menganggap dunia penuh dengan kebencian maka, mereka yang melakukannya.

Seseorang telah mengatakan kepada lelaki dengan keunikan, seorang yang memiliki mata rubah indah, Tian Cleodra Amarilis bahwa 'dunia kita berbeda, walau begitu kita sama'.

Kali ini surai perak seekor kuda tunggangnya akan terus memakan rumput dan berhagia terhadap orang terkasih, Coin Carello. Kisah yang akan membawa kesedihan bercampur suka dalam sebuah cerita singkat. Seseorang yang harus menemukan sebuah arti kebahagiaan sendiri. Bagaimana perjuangan seorang anak yang telah seseorang tinggalkan memaafkan semua perilaku ibundanya. Menuntut bahwa engkay hanyalah keluarga yang dia punya. Pada akhirnya harus berpisah dengan sang ibunda.

-Agar kita tidak saling menyakiti, Coin-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Indy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Menemukan Jalan Pulang

..."Kepingan memori mengusik waktu. Seolah luka akan sembuh sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Nyatanya, itu adalah kebohongan semata untuk melegakan jiwa yang kosong." - Surai. ...

Puja terus dilafalkan ketika melihat punggung kecil dengan beban seberat dunia. Mata indah miliknya selalu memicing enggan melepas mangsanya. Sampai garis selesai mata indah itu masih saja memicing, berbicara seakan belum puas dengan apa yang dia raih.

Pangeran Andreas selalu memuji, akan kehebatannya. Merencanakan sebuah pembalasan dendam hanya dengan waktu 1,5 tahun. Masih dia ingati ketika menanyakan mengapa dia melakukan semua pembalasan dengan meminta bantuan Kerajaan Argania. Jawaban yang sangat  menyentuh Pangeran Andreas ketika itu.

Kapal berlayar, sembari mengisi kekosongan dengan memutar otak. Pangeran Andreas menghampiri Tian. Melihat apa yang dia lihat. Sekumpulan lumba-lumba berenang mengiringi langkah mereka. Menunjukkan arah agar tidak tersesat.

"Jika boleh tahu mengapa kamu meminta bantuan Argania untuk merebut pulau. Jika dipikir kamu dan pasukanmu sendiri saja sudah bisa."

"Aku pernah berpikir demikian. Sekarang lihatlah. Sekte Uno berada di rumahku. Kekayaan Pulau Arash ada di belakang rumah. Jika kita menyerangnya melalui pintu belakang yang ada semua pasukan Sekte Uno akan berkumpul lalu menyerang balik kami. Kekayaan Pulau Arash akan direnggut dan dieksploitasi. Aku rasa kamu juga tahu jika setiap hewan, setiap ras memiliki kehebatannya masing-masing. Bagaimana jika Sekte Uno yang memilikinya? Dia akan berambisi untuk menjajah seluruh kerajaan."

Tian berhadapan dengan Pangeran Andreas. "JIka kita menyerangnya melalui pintu depan, akan banyak prajurit Sekte Uno yang akan dibantai terlebih dahulu. Setidaknya dia akan disibukkan dengan pasukan kita. Fokus mereka akan terpencar, sehingga mudah bagi kita untuk memukul mundur. Setelahnya membunuh kepalanya akan mudah."

Begitulah yang Pangeran Andreas sangat kagumi dari lelaki yang masih kecil usianya. Senyuman nampak diwajah Pangeran Andreas, menghampiri lelaki itu lalu berdiri disampingnya. "Aku senang jika itu kamu."

Lelaki seusia dengan Tian berjalan mendekat, memberikan penghormatan paling dalam. "Salam hormat untuk pangeran Andreas juga Putra Kedua Regen." Baron menatap Tian. "Sesuai dengan perintah saya akan mengembalikan kepemimpinan untuk Anda, Tuan Muda."

Tian tertawa kecil. "Baron, ini belum empat tahun."

Kebingungan mampir diwajahnya. "Apa yang akan Anda lakukan Tuan Muda?"

"Aku memberikan perintah untuk membentuk kemiliteran selama empat tahun. Ini belum saatnya menyerahkan kepemimpinan, Baron."

Tian menepuk kedua pundak Baron. "Komandan kemiliteran tertinggi sudah gugur. Tidak ada yang bisa menggantikannya. Pasukan pertama juga kedua telah gugur. Baron, ini akan menjadi tugasmu. Ada banyaknya petinggi yang akan membantumu. Sedangkan aku," Tian menunjuk dirinya sendiri lalu melihat Pangeran Andreas memberikan salam. "Ijinkan aku untuk mengabdi dengan Anda selama itu, Pangeran."

"Apakah kamu yakin?"

"Aku merasa belum pantas memimpin Pulau Arash. Jika berguru dengan orang yang tepat akan menjadi keistmewaanku."

Pangeran Andreas tersenyum. "Boleh saja," jawabnya. Namun kamu juga harus bersekolah seperti pada umumnya. Tidak akan ada hak istimewa."

"Tentu saja," jawab Tian mantap.

Tatapan Baron melunak. Setiap orang akan memiliki kesempatan yang sama? Apa yang sudah diyakini itu benar?

Nyatanya ada anak yang tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan kedua orang tuanya dan kakaknya. Tetapi, dia yang berdiri di depan Baron saat ini memiliki kesempatan untuk mengubah Pulau Arash lebih hidup.

Terkadang kita harus mengorbankan sesuatu untuk membentuk sesuatu yang lain lebih indah.

"Mungkin jika aku menjadi kamu, tidak akan memiliki keberanian semacam itu, Tuan Muda Tian."

...***...

Surat kabar menyatakan Pulau Arash telah dibersihkan seluruhnya. Berita itu menyebar bagaikan angin menyapu daratan. Semua manusia berpendapat dengan pemikirannya masing-masing. Ada yang mereka menyayangkan ratusan penduduk Arash yang gugur. Ada juga yang menyalahkan Sekte Uno. Ada pula sekelompok manusia yang menjadikan Pulau Arash sebagai tempat tidak becus dalam melindungi rakyatnya, tidak pantas ditinggali. Ada juga yang menyalahkan Regen tidak sekuat itu.

Seulas senyum terpana diwajah lelaki yang selesai membaca berita. "Tian, sudah berhasil menaklukannya."

Bermanik abu-abu sedikit kebiruan melihat sebuah gedung menjulang tinggi dihadapannya. Agensi Surga akan menjalani seperangkat penyisiran. Diketahui sebagai tempat melakukan transaksi utama Opium.

Coin hanya mengintip dari balik pohon. Idris dinyatakan sebagai tersangka. Setelah mendebat dengan hakim pada akhirnya karir lelaki itu sudah berakhir.

"Bukankah itu yang dia inginkan."

Suara sama sekali tidak Coin ketahui. Suara berat, namun bukan milik Tuan Mallory yang dia tahu. Coin menoleh dengan cepat. Berbaju, berjubah keraajan Eudoria, seorang pewaris takhta yang Coin ketahui sebagai Pangeran Noir.

Noir Azalea Mid. Putra pertama dari pasangan Ratu Midfoird dan Raja Azalea.

Coin berburu menundukkan kepalanya. "Salam hormat untuk Anda Yang Mulia. Saya tidak tahu jika Anda berada di sana."

Pangeran Noir sedikit tekekeh. "Tidak masalah. Aku hanya tidak suka berada di lokasi. Karena aku akan selalu dihormati seperti raja."

"Bukankah itu bagus?"

Menggumam ketika pangeran Noir melihat penampilan Coin. "Apakah kamu yang disebutkan oleh lelaki di sana?"

"Tuan Idris?' pastikan Coin.

"Iya," jawabnya.

"Mungkin iya, nama saya Coin Carello, salam kenal Yang Mulia."

"Carello." Pangeran Noir memiringkan kepalanya. "Aku rasa dia memiliki putri."

"Mungkin ada keluarga yang tidak baik-baik saja."

"Ya mungkin." Pangeran Noir kini menaut tangannya dibelakang tubuhnya. "Apa hubungan kalian berdua?"

"Saya hanyalah anak panti yang menikmati hasil kebaikannya saja."

"Tetapi, kalian tidak terlihat seperti itu."

Coin menunduk. "Tidak juga. Kami juga tidak memiliki hubungan istimewa."

Sejenak keheningan melanda.

Seluruh nafas mungkin sudah dia habiskan dalam keberuntungan. Beruntung Coin tidak berakhir sama seperti Idris. Namun, ada yang salah jika seseorang harus bertanggungjawab atas kesalahan orang lain.

“Pangeran.” Memberanikan diri untuk melihat mata Pangeran Noir. “Apa hukuman yang akan diberikan kepada Tuan Idris?”

“Penelitian gelap, pembunuhan, penyalahgunaan mandat kerajaan. Aku bahkan tidak bisa membayangkan seperti apa hukumannya.”

"Tidak maksud saya. Apakah semua penyelidikan sudah sampai batas? Bukankah Tuan Idris hanya sebagai anak dari Tuan Bond?"

"Dia sama sekali tidak menyebutkan nama itu dalam daftar tersangka." Pangeran Noir memanggl Julius, setia menemani dibalik semak. Coin bahkan baru menyadai. Memastikan dengan benar apa yang dia lihat adalah benar.

"He, apakah dia mencoba menutupi sesuatu?" Coin merasa bersalah seketika.

"Sidang akan diadakan kembali. Bawa Coin bersamaku."

Perintah mutlak telah diberikan oleh Pangeran Noir. Mau tidak mau sesuatu harus diulang. Mengaku bercerita kepada semua pasang mata. Pengadilan sesungguhnya dengan Id dan Coin telah dimulai. Pada akhirnya keputusan sudah ditetapkan. Dengan berbekal undang-undang yang ada, satu peraturan akan digalakkan. Bagi mereka yang telah menganggu ras lain maka, akan dihukum sesuai dengan dua hukuman. Yang satu, dari kerajaan tempat tinggal. Yang kedua, dari ras itu sendiri.

"Menimbang dan memutuskan pekara yang telah dilakukan oleh Tuan Idris. Penilaian ulang telah dilakukan." Suara Sang Hakim keras menangkap semua pasang mata yang dilibatkan. Di kursi yang telah disediakan ada juga ibundanya di sana. Coin hanya memalingkan mukanya tidak peduli.

"Menimbang fakta bahwasanya Tuan Idris adalah pemilik satu-satunya perkebunan opium milik keluarga Paul yang telah dinyatakan menghilang atas pembunuhan 37 tahun lalu. Dengan ini akan diberikan sebuah kompensasi waktu pengurangan penjara..."

Mata cyan bertemu dengan manik Coin. Seakan mengucapklan 'selamat tinggal' atas semua saksi yang ada. Idris tidak memiliki tenaga semenjak dia menyerahkan diri kepada Tuan Mallory. Keduanya bernana untuk membuat Idris menjadi satu-satunya yang terlibat ternyata ada orang baik mematahkan rencana itu.

Ada lelaki yang berbisik kepada hakim setelah mendengar kabar akan datangnya seorang lelaki.

"Pemimpin dari ras yang sudah saya sebutkan sudah datang dan akan memberikan sebuah pengadilan untuk Tuan Idris."

"Sambutlah," tunjuk hakim pada pintu besar akan datangnya seorang lelaki. Pintu terbuka, wajah yang biasa dia nampakkan kini hadir bagaikan ruang rindu.

"Saya Putra Kedua Regen Pulau Arash, Tian Cleodra Amarillis." Tian berdiri ditengah ruangan hakim. "Untuk waktu yang lama saya sudah memberikan pesan kepada Pangeran Noir perihal hukuman yang akan diberikan. Melalui wewenang yang sudah saya tetapkan. Ada pertimbangan yang mungkin tidak menyenangkan.

Pertama, mengingat hewan yang digunakan berasal dari Pulau Arash memalui jalur perdagangan gelap. Saya sudah memeriksa seluruh kesehatan hewan dan dinyatakan tidak memiliki cacat, mereka sudah kembali ke keluarganya.

Kedua, perihal anak-anak yang direkayasa hanya satu yang berhasil. Dikarenakan mereka bukan dari Pulau Arash saya tidak berhak atas itu.

Ketiga, mengenai perdagangan opium yang dikirimkan, sepenuhnya tidak mengenai dampak Pulau Arash."

Tian menghela nafasnya barang sejenak. "Hukuman yang bisa saya jatuhkan tidak ada."

Sepenuhnya merasa tidak terima, tetapi apa yang dilakukan oleh Tian juga melalui banyak pertimbangan yang ada. Tian mengisyaratkan kepada pelayannya untuk memberikan surat penyataan seperti yang dia bicarakan sebelumnya. Setelah membaca begitu banyak kata hakim akhirnya mengangguk.

"Terima kasih Tuan Muda Tian atas penjelasannya."

Tian mengangguk. "Namun, ada pesan yang akan disampaikan dari Kerajaan Argania."

Tian menggelar sebuah surat yang masih terbungkus rapi.

"Satu-satunya jalur perdagangan yang terbentuk menuju Kerajan Argania adalah satu yang sudah dipesan oleh Tuan Mallory..."

Tuan Idris melega mendengar semua pernyataan. Satu persatu begitu banyak koin suci yang harus dibayarkan untuk menanggung semua kebutuhan yang telah dimusnahkan. Idris hnya menggeleng. Semua juga sudah direkayasa untuk meringankan beban Idris. Tian bahkan menggunakan kekuasaannya untuk menyelamatkan. Mengapa anak itu seakan berpihak kepada Idris? Seharusnya dia marah akan hal itu.

Idris tersenyum pada akhir kalimat yang dibacakan oleh hakim.

"Tuan Idris akan menjadi dokter kerajaan sebagai tanda permintaan maaf dan tidak akan dibaya seumur hidupnya."

Yah, sebaiknya begitu. Dengan adanya hukuman itu maka, Panti Asuhan Tangan Tuhan hanya bisa bergantung pada penjualan opium yang dikelola oleh keluarga Paul. Sekarang, akan ada wanita yang megelolanya. Satu ratus hektar tanah akan menopang Panti Asuhan itu.

Dengan begitu kelegaan ada ditangan Idris.

Menatap Kerajaan sudah banyak yang berubah. Pertama kali Idris masuk ke kerajaan ketika usianya 24 tahun, saat itu dia hanya ditugaskan untuk mengurus pelayan yang sakit. Sebagi dokter yang berengalaman, Idris banyak dbutuhkan oleh rumah sakit.

...*...

Kini ada yang menatap dengan perasaan terima kasih. Coin memeluk Tian setelah sidang diselesaikan. Melepas rindu. "Aku sangat merindukanmu."

"Aku pun," Tian tersenyum. "Coin, aku akan berada di Kerajaan Argania setelah ini. Kamu hiduplah dengan bebas dan bahagia."

Melambaikan tangannya melepas kepergian. Ada badan kekar yang menghalangi jalan Coin. "Tian akan berada dibawah kemiliteren Argania. Sekarang, apa yang akan kamu lakukan?"

"Pangeran ternyata masih peduli dengan itu." Coin masih menaap kepergian kereta kuda yang mulai hilang dalam jarak pandang. "Aku mungkin akan kembali ke panti asuhan."

"Apakah kamu juga bersedia mengabdi di kerajaan? Aku melihat banyaknya bakat yang tersembunyi. Terutama matamu, Tuan Carello." Pangeran Noir melirik Coin dari sudut matanya.

"Boleh juga," jawabnya kemudian.

Pangeran Noir berbalik. Anak cukup pendek untuknya.

Perlahan Coin membuka penutup mata yang dia gunakan. Membebaskan mata sebelahnya yang sudah buta sepenuhnya tetapi ada yang unik. Mata Coin seakan melihat angkasa. Semburat yang Pangeran Noir tahu sebagai rasi bintang berada di dalam iris matanya.

"Matamu tidak terluka?"

"Seharusnya ini buta akibat perlakuan buruk. Namun, aku menyadarinya setelah aku terbangun."

Pangeran Noir tersenyum kecil. "Jadilah salah satu prajurit kerajaan ini dan buatlah dirimu berguna atas keberanianmu sekarang."

Memiliki ijin untuk berpamitan dengan seseorang yng akan dia tinggal lama. Sejenak luka serta permintaan maaf tidak pernah dia berikan. Kepada anak yang berpulang malam ini dengan kereta kuda kerajaan. Wanita bergaun merah itu hanya bisa meringis.

Ada anak yang menenteng tas berisikan semua barang yang dia punya.

"Apa kamu tidak akan berpamitan dengan ibunda?"

Coin menoleh. Melihat seraut wajah selalu murung membuat hatinya juga tidak pernah berhenti menangis. "Aku akan pergi menuju kerajaan."

Pada akhirnya hatinya menolak. Tetapi, tidak ada daya untuk menghentikan laju keinginan itu.

"Ini adalah perpisahan sementara. Jika aku ada waktu aku akan mengunjungi panti ini. Selalu hiduplah dengan tenang."

"Jangan pernah lupakan jalan di mana tempat pulangmu. Aku akan selalu menunggu saat itu tiba.

Lambaian tangan mengantarkan langkah.

Mari berpisah bukan karena tidak saling mencintai. Mari berhenti untuk saling menyakiti.

...***...

Cukup lama daun berguguran itu terlihat seperti hujan indah di sore hari. Ketika sudah banyak perubahan yang terjadi. Ada danau yang sudah berubah menjadi wisata lalu dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Ada sedikitnya kereta inovasi yang tidak menggunakan kuda. Ada banyaknya pedagang dan aneka makanan dari bertukar perdagangan. Perekonomian di Kerajaan Argania dan Eudoria berkembang pesat.

Selama empat tahun setelahnya.

Jubah hitamnya berkibar diterpa angin malam. Terus melihat bulan yang semakin meninggi. Berita tentang sirkus dan penari sudah ditetapkan minggu depan. Ada juga tunangan yang akan diumumkan menjadi Putri Mahkota.

Ada anak yang sedang menanti siapa gerangan Tuan yang akan dia abdikan?

Kereta kuda Kerajaan Eudoria berhenti. Lelaki dengan mata abu-abu dengan semburat biru mulai terjaga sigap. Menyambut dua orang yang akan turun dari kereta.

Coin telah tumbuh menjadi remaja. Menundukkan badan sembari mengucap salam.

"Salam hormat untuk Anda, Putri Ruby."

Kepada seorang yang memiliki rambut panjang berwarna ungu. Mata emas yang memikat. Indah tubuhnya juga begitu menawan. "Apakah kamu yang akan menjadi pelayan pribadiku?"

"Saya penuh hormat."

Seseorang itu memberikan sebuah kotak dengan warna ungu seperti warna yang sangat dia sukai. Sebuah pita ungu anda pelayan pribadi putri ini. Seulas senyum sudah mereka berikan pada dunia. Akhir yang menyenangkan dengan penuh kebahagiaan untukmu, Coin Carello.

TAMAT.

1
Galaxy_k1910
ilustrasi karakternya keren
@shithan03_12: Wuahh makasih ya
total 1 replies
༆𝑃𝑖𝑘𝑎𝑐ℎ𝑢 𝐺𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
dia cewek apa cowok thor?
@shithan03_12: kalau Tian cowok..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!