Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara
"Agrrrh sial"
"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.
"Cik bodoh"
Dorr
Dorr
Dorr
Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.
Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.
Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.
Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
~Typo bertebaran~
"Gw pulang dulu." Ucap Farel yg kemudian berlalu pergi dari sana. Namun saat sudah sampai didepan pintu dia tiba tiba berhenti yg kembali berucapa.
"Devan, jangan sampai kau menyesal saat kau tau kebenarannya." Ucap Farel yg membuat Devan terdiam. Kenapa? Setiap kata yg dilontarkaan oleh Farel membuatnya pusing, ucapan Farel benar-benar misterius. Farel seakan menyuruhnya untuk mencari sesuatu yg diucapkan Farel.
Setelah mengatakan itu, Farel langgung pergi dari sana tanpa menghiraukan Devan yg terdiam dengan ucapan nya itu.
***
Setelah tadi berdebat dengan Devan. Syeril memutuskan untuk mengurung diri dikamar sampai jam makan malam tiba.
Bruk!!
Syeril menjatuhkan tubuhnya di kasar empuk itu dan menatap langit-langit kamarnya.
"Sebenarnya apa salah, Lily?" Tanya Syeril pada diri ny sendiri.
"Kenapa tidak ada orang yg bisa menyayangi, Lily?"
"Apa kau pernah berbuat sesuatu dimasa lalu yg membuat mereka membenci mu, Ly?"
"Jika benar, apa itu? Setidaknya kau berikan aku satu ingatan saja, jangan membuat ku pusing."
"Arggh! Baru beberapa hari aku mempati tubuh ini. Aku sudah pusing duluan."
"LILY!!!" Teriak Syeril. Namun tak berapa lama ada sesosok gadis cantik yg muncul dihadapan Syeril.
"Astaga, set*n!" Kaget Syeril.
"Kau siapa? Apa kau Lily?" Tanya Syeril.
"Iya aku Lily." Jawab sosok itu.
"Kenapa kau muncul?" Tanya Syeril lgi.
"Bukan 'kah kau yg memanggilku?" Tanya sosok itu balik.
"Aku bukan memanggil mu melainkan berteriak." Jawab Syeril dingin.
"Sama saja, Ril." Ucap sosok itu memutar bola matanya malas.
"Ahh! Sudah lah, karena kau ada disini. Aku ingin tanya sesuatu pada mu." Ucap Syeril.
"Tanya apa?" Tanya sosok itu.
"Kenapa kau dibenci oleh semua orang?" Tanya Syeril.
"Itu karena kejadian beberapa tahun yg lalu." Jawab sosok itu.
"Apa itu?" Tanya Syeril.
"Jadi....."
Flasback on
"Lily ayok kita main." Ajak seorang gadis kecil.
"Sebentar kak, Lily lgi belajar." Jawab Lily kecil.
"Ayok, Ly." Ucap gadis itu memaksa.
"Iss! Kak sebentar, tugas Lily masih banyak." Ucap Lily.
"Nanti saja dikerjainnya kita main dulu." Ajak gadis itu lagi.
"Tar kalau aku gak ngerjain tuga sekolah aku bakal dimarahin sama mamah, kak." Jawab Lily.
"Ish! Kamu mah, ya udah kakak main sendiri aja." Ucap gadis itu merajuk, yg kemudian pergi keluar rumah meninggalkan Lily yg sedang belajar.
Namun tak berapa lama kemudian terdenfar suara teriakan yg begitu kencang dari arah luar. Lily yg mendrngar pun langsung berlari keluar rumah.
Saat sampai diluar betapa terkejutnya ia kala melihat sang kakak yg sudah terkapar tak berdaya dengan bersimbah darah dibagian perut dan nelihat seorang gadis kecil yg sedang memegang sebuah pisau ditangannya. Lily yg melihat itu pun langsung berlari kearah sang kakak.
"Kak! Apa yg kau lakukan pada kakak ku ah!?" Bentak Lily.
"Tidak ada." Jawab gadis itu dengan santai.
"Kau...." Belum sempat Lily melanjutkan ucapannya terlihat sebuah mobil mulai memasuki perkangan rumah.
Saat pemilik mobil itu keluar alangkah terkejutnya saat melihat seorang gadis yg terkapar tak berdaya ditanah. Tak buang waktu ia langsung berlari kearah sana.
"Liyana, nak, kau kenapa?" Tanya orang itu yg tak lain ada ayah dari Lily dan gadis kecil yg sedang sekarat.
"Ly, kenapa kakak mu bisa seperti ini?" Tanya sang ayah.
"Lily gak tau kakak tiba-tiba begini." Jawab Lily yg sudah berlinang air mata.
"Om tadi aku liat dia nusuk kakak itu." Ucap gadis yg merupakan pelaku utama sambil menunjuk kearah Lily.
"Kau yg membuat kakak mu seperti ini, Lily?" Tanya sang ayah tegas.
"Tidak bukan Lily, yah. Lily gak tau apa apa." Jawab Lily menggelengkan kepalanya.
"Bohong dia om, kalau kau tidak melakukan itu lalu kenapa pisaunya ada di kamu?" Tanya sang pelaku. Sang ayah pun kemudian melihat ke tangan Lily, benar apa yg dikatankan oleh gadis kecil itu, ada pisau ditangan Lily.
Plakk!
Sebuah tamparan keras mengenai pipi kanan Lily itu membuat sang empu meringis.
"Kau!! Apa salah kakak mu pada kau Lily? Kenapa kau tega melakukan ini pada nya ahh!?" Bentak sang ayah.
"Lily gak ngelakuin itu ayah, tolong percaya sama Lily." Tangis Lily pecah.
"Jangan bohong kamu, Ly. Kau benar kurang ngajar, anak gak tau diri." Ucap sang ayah yg kemudian hendak melayangkan sebuah tamparan lagi namun tak kala ada suara yg menghentikan asiknya.
"Ada apa ini, ayah?" Tanya seorang laki-laki yg mungkin seumuran dengan Lily.
"Kenapa ayah membentak Lily?" Tanya seorang wanita paruh baya.
"Liat apa yg gadis manja ini lakukan pada Liyana." Ucap sang ayah.
"Astaga!! Liyana!!" Teriak wanita paruh baya tak melihat sang anak sudah terkapar tak berdaya.
"Ini semua gara-gara anak manha ini." Ucap sang ayah sambil menujuk ke arah Lily.
"Lily apa yg sebenarnya terjadi?" Tanya seorang laki-laki.
"Dia yg sudah menusuk Liyana." Bukan Lily yg menjawab melainkan sang ayah.
"Appaa!!" Teriak bocah laki-laki itu.
"Kamu!! Apa yg kamu lakukan pada anak ku ahh!!?" Tanya wanita paruh baya yg tak lain adalah bunda dari Lily.
"Lily gak ngelakuin apa-apa." Bantah Lily.
"Jangan berbohong kamu, Ly." Ucap bocah laki-laki itu yg tak lain abang Lily.
"Lily gak bohong bang, bukan Lily yg ngelakuin itu tapi anak yg disamping ayah yg udah nusuk kakak." Jawab Lily.
"Aku? Bukannya kau melakukan itu? Aku melihat semuanya tadi." Bantah gadis itu.
"BOHONG!! Kamu yg sudah nusuk kakak aku!!" Bentak Lily.
"SUDAH!! Cukup Li!! Ayok pah kita bawa Liyana kerumah sakit." Lerai sang ibu.
"Iya mah. Dan kamu! Anak gk tau diri, tunggu hukuman dari ku!!" Ucap sang ayah yg kemudian pergi sambil menggendong Liyana dan diikuti oleh sang ibu dan bocah laki-laki. Dan tinggal lah Lily dengan sang pelaku. Namun tak lama kemudian ada pun pergi dengan wajah yg bahagia. Dan tinggal lah Lily seorqng diri.
Flasback off
"Jadi gitu?" Tanya Syeril.
"Iya dan disaat itu mereka mulai membenci ku, padahal bukan aku yg melakukan itu." Jawab sosok itu sedih.
"Sumpah. Kau tau siapa pelakunya?" Tanya Syeril.
"Iya aku tau, tapi aku tidakan beritahu itu pada mu. Kau sendiri yg harus mencari tau." Ucap sosok itu yg kemudian menghilang. Tinggal lah Syeril yg masig termenung memikirkan siapa pelakunya. Sungguh sang rumit hidup Lily. Pikir Syeril.
Thanks