NovelToon NovelToon
Ku Luluhkan Hati Suamiku, Dengan Doa Sepertiga Malam

Ku Luluhkan Hati Suamiku, Dengan Doa Sepertiga Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda sri ana

Mampuhkan sesosok wanita muslimah itu menaklukkan hati suaminya yang berhati dingin melalui doa malam nya, berhasilkah atau sebaliknya yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka hasil perjodohan itu.



Dan bagaimana kelanjutannya ikuti terus kisahnya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6.

Setelah sampai di apartemen Laila meletakkan belanjaannya di dapur, setelah itu ia masuk ke kamar untuk bersih-bersih sekaligus salat asar karena sudah waktunya adzan, dan sedang berkumandang di area apartemen tersebut.

Setelah Laila selesai mengerjakan salat ia pun juga bergegas keluar kamar namun sebelum ia sebelum itu Laila mengenakan jilbab kurung serta baju lengan panjang dan celana panjang, jika sewaktu-waktu dewa pulang jadi dia bisa antisipasi mulai sekarang. Setelah sampai di dapur, Laila pun memasukkan belanja yang tadi ia belanja ke dalam kulkas, agar sayuran dan ikan-ikan lebih awet dan tahan lama di ruangan pendingin. Namun sebagian ia sisakan untuk yang masak buat makan malam dia sendiri.

"Hemm, enaknya masak apa ya buat hari ini, udahlah yang gampang-gampang aja udang goreng crispy ,sama sayur capcay aja deh, yang tidak memakan waktu lama." gumam Laila lalu dengan cepat Laila mengolah bahan masakan tersebut, menggoreng udang, menyiapkan bumbu, dan menanak nasi sekali Gus. Sampai Laila tak sadar jika dewa berdiri di belakang sangking fokusnya ia memasak.

Sedangkan dewa hanya memperhatikan Laila, yang sedang mengobra ngabrik dapurnya tersebut, namun ia tetap diam dan hanya memperhatikan dari jauh dengan pandangan yang sulit diartikan, seperti yang sudah kita tau, beberapa menit seseudah Laila membelanjakan kebutuhan dapur apartemen, dewa menerima notif tentang pengeluaran yang Laila belanjakan dewa langsung pulang ke apartemennya, apa lagi di kantor di sudah tidak ada kerjaan yang harus dia kerjakan, makanya dewa memilih pulang saja.

"Akhirnya selesai juga membuat masakan ini, hemm sangat sangat harum sudah tidak sabar nya untuk makan, tapi sebelum itu lebih baik aku mandi dulu,sekalian menunggu nasi matang." lirih Laila langsung membalikkan tubuhnya ke arah belakang, baru saja membalikan tubuh Laila terkejut melihat dewa yang berdiri tak jauh dari Laila saat ini berdiri, Untung saja Laila tidak punya penyakit jantung kalo tidak mungkin sudah pingsan. ini sudah ke  dua kali nya dewa mengejutkan dirinya. namun laila hanya mengucapkan istighfar dalam hati nya apa dewa hanya menatap dirinya dengan tatapan datar dan dingin. dan Laila sendiri hanya menundukan kepala, lama lama dekat dengan dewa Laila menjadi panas dingin sendiri, lebih baik laila masuk ke dalam kamar,buat membersihkan diri, karna sudah bauk sesudah masak tadi. baru beberapa langkah perkataan dewa menghentikan kaki nya.

" Sedang apa kamu di dapur." pertanyaan bodoh yang di tanyakan dewa pada Laila. sedangkan alisnya Laila terangkat mendengar pertanyaan dari dewa, lalu laila dengan berani menatap wajah dewa. apa pria itu tidak melihat ia tadi sedang masak, masa harus dijelaskan lagi.

" Maafkan saya izin masak di dapur anda tuan,kemarin saya sudah izin berbuat melakukan apa saja di apartemen Anda, asalkan ada batasnya untuk tidak mencampuri urusan masing-masing, bukan begitu tuan dewa." ujar Laila dengan tegas, menatap dalam-dalam mata dewa yang sangat tajam lalu tak lama lama Laila menundukan kepala nya lagi. sedangkan dewa yang melihat tatapan dari Laila sempat terpanah. namun tak lama ia sadar kembali lalu membuang pandangannya ke arah lain.

" Hemm." hanya itu jawaban dari dewa lalu pergi meninggalkan Laila sendirian yang hanya menghela napas lalu masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri. kalo tadi dewa tidak mengehentikan langkah nya,mungkin ia sudah siap bersih bersihnya.

" Ada ada saja yang di tanyakan dewa, Laila malah menjadi gregetan sendiri ia, dengan sikap dewa yang terlalu dingin dan ketus itu. Rasa nya pingin ia pukul pakai wajan hitam milik ibu nya yang berada di rumah.

" Astaghfirullah jangan begitu gitu Laila,gitu juga dia suami kamu sekarang." lirih Laila yang memukul jidat nya dengan pelan. karena azan maghrib sudah berkumandang sekalian Laila mengerjakan shalat terlebih dahulu baru keluar buat makan malam.

Setelah selesai mengerjakan salat magrib dan berdoa, Laila segera keluar menuju dapur buat mengisi perutnya yang sudah meronta rontak minta diisi dengan cepat. setelah memakai pakaian lengkap Layla pun keluar menuju dapur dia pun melihat sebelah kamar yang di tempat dewa masih tertutup dengan rapat,lalu melihat ke arah ruang tamu juga tidak ada orang nya lalu dengan cepat Laila berjalan ke arah dapur buat mengisi perutnya.

Alhamdulillah aman,orang nya tidak ada,bisa makan dengan bebas Pikir Laila, lalu menyantap makan yang sudah ia siapkan di meja dapur dan ia makan dengan santai Tampa terburu buru.

Setelah beberapa menit Laila sudah siap dengan makan lama nya, tapi karna masih ada sisa makan malam laila pun menutup dengan tudung saji makanan itu. lagi pula mana mungkin dewa mau makan masakan dari nya yang di anggap kampungan itu.

Dan setelah mencuci bekas piring dan gelas Laila langsung masuk ke dalam kamar buat mengerjakan tugas dari anak muridnya yang tadi siang belum sempat ia kerjakan.

Tak lama setelah pintu kamar Laila di tutup, terbuka lah pintu untuk kamar dewa dan melihat ke samping tempat kamar Laila berada sudah tertutup dengan rapat. lalu dewa berjalan ke arah dapur karna perut nya sejak dari tadi di kamar sudah minta di isi, namun dewa masih gengsi meminta makanan dari gadis itu.

Setelah sampai di dapur dewa mengedarkan pandangannya menyusuri dapur, sampai kedua matanya berhenti di meja makan yang tertutup tudung saji, lalu dewa membuka pun membuka dan menemukan makanan yang masih cukup banyak yang tentunya mengugah selerah, apa lagi perutnya saat melihat makanan itu langsung berbunyi minta di isi. dan berlama-lama lagi pun langsungmengambil piring dan isinya dengan nasi yang berada di rice cooker, namun sebelum itu dewa melihat lagi ke arah kamar Laila apakah gadis itu keluar apa tidak, namun masih aman karna pintu kamar yang masih tertutup dengan rapat.

Saat pertama kali makanan masuk ke dalam mulut dewa menghentikan kunyahan nya, lalu dengan cepat ia melanjutkan makan nya dengan lahap, sampai tak sadar semua lauk yang berada di piring telah habis ia makan saking enak nya masakan dari tangan laila.

" Ini benar-benar enak, yang pertama kali gua rasakan, sangat berbeda jauh dengan masakan dari restoran mewah yang terlihat biasa saja namun harganya mahal." ucap dewa dengan bangga, namun sadar Dewa baru sadar kalo semua makanan itu sudah habis ia makan semuanya, lalu nanti apa yang ia akan katakan sama Laila makanan di dapur hilang.

Yaudah lah nanti kalo Laila bertanya ia akan kasih alasan,bilang saja ia buang masakan di tong sampah atau ia kasih kepada security yang menjaga apartemen di bawah pikir dewa dalam hati.

"Alhamdulillah kenyang juga perut gue, nggak sia-sia deh masakan Laila ada manfaatnya buat menghemat pengeluaran gua." setelah itu dewa pun pergi ke kamar buat ngambil laptop, lalu keluar lagi menuju ruang tamu buat mengerjakan pekerjaan kantor yang ia bawa ke rumah buat meeting esok hari.sambil duduk di sofa dewa pun membuka laptop dan mengerjakan pekerjaan kantor dengan serius Setelah purut kenyang.

1
partini
jangan" tuh anak anaknya dewa
Eeris Punde
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!