Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Kejutan ulang tahun untuk Daddy Zavier berjalan lancar.Pria yang masih terlihat tampan diusianya yang menginjak 56 tahun itu begitu bahagia karena untuk pertama kalinya sang putra ikut memberikan kejutan untuknya.
"Terimakasih Zaki,Daddy dan Bunda kamu memutuskan untuk tidak lagi mencarikan gadis untukmu.Tapi Daddy harap kamu segera menikah dan memberikan kami cucu",ujar Zavier menepuk pelan pundak sang anak.
"Ya Dad...",jawab Zaki.
"Bunda ingin sekali kamu menikah dengan asisten kamu itu",ujar Fira.
"Bun...", tegur Zavier
"Apa sih Mas",ujar Fira.
"Zaki kembali ke kamar dulu Dad, Bun",ujar Zaki pamit tanpa menjawab ucapan Bundanya.
"Ya Nak...",jawab Fira.
Sesampainya dikamar Zaki menghampiri sang istri yang tampak tertidur pulas dengan selimut membalut tubuh polosnya.
"Kamu terlihat begitu sangat menggemaskan jika tertidur seperti ini.Namun jika kamu bangun, kamu itu sangat datar dan banyak bicara serta menyebalkan",ujar Zaki mengelus lembut rambut Kinar.
Pria itu meraih laptopnya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaaannya.Pria yang begitu sangat dingin tanpa ekspresi itu berubah menjadi banyak bicara jika bersama Kinar.Gadis itu mampu membuat seorang Zaki Iskandar mempercayai seorang wanita dalam hidupnya.
Setelah selesai Zaki kembali naik keatas tempat tidur dan ikut bergabung bersama sang istri masuk kedunia mimpi.
Pagi menjelang Kinar masih terlelap dalam tidurnya.Wanita itu tampak begitu pulas meski cahaya matahari telah masuk melalui celah jendela kaca kamar luas itu.
Sedangkan Zaki tampak baru aja selesai membersihkan tubuhnya dari pergulatan panas mereka usai sholat subuh.
Kinar sungguh tak bisa menolak setiap sentuhan yang Zaki berikan.Pria itu sungguh tau titik kelemahannya.Meski ia belum mencintai Zaki,dia hanya berusaha untuk menjadi istri yang baik karena ia tak ingin Zaki mencari pelampiasan di luar sana.
Zaki tersenyum tipis melihat Kinar yang tampak tak terusik meski cahaya matahari mengenai wajahnya.Pria itu menutup gorden hingga wanitanya itu tak terganggu tidurnya.
Pria itu berencana untuk ke kantor siang,karena ia tak mungkin meninggalkan Kinar dalam keadaan seperti ini dikamarnya.Ia takut semua orang dirumah ini tau apa yang dilakukannya dengan Kinar.
Pria itu belum berniat untuk mengatakan yang sebenarnya kepada kedua orangtuanya karena satu alasan.Ia ingin saat ia mengatakan kepada orangtuanya,dia dan Kinar sudah saling mencintai.
Zaki menghubungi sekretarisnya Adi untuk mengundur meetingnya pagi ini dan meminta pria itu untuk mengirimkan beberapa berkas melalui emailnya.
Kinar membuka pelan kedua matanya menatap sekeliling kamar.Tubuhnya terasa sangat lelah dan remuk redam karena ulah Zaki tak memberinya ampun sebelum ia terkulai lemas.
Kinar mendudukkan tubuhnya dan bersandar di dasboard tempat tidur sembari mengeratkan selimut dibagian dada.
Wanita itu begitu terpesona melihat Zaki yang duduk disofa kamar memangku laptopnya.Ia baru menyadari pria yang merupakan suaminya itu sangat mempesona.Pantas saja Ivanka dan semua wanita di kantornya memuja suaminya itu.
"Apakah sudah puas menatapku?",ujar Zaki tanpa menoleh pada Kinar.
Kinar gelagapan saat Zaki memergoki ia memperhatikan pria itu."Ah...a-aku hanya--
"Mau mandi?",tanya Zaki meletakkan laptopnya tanpa ingin tau jawaban Kinar lalu melangkah menuju ranjang.
"I-iya...",jawab Kinar mengeratkan selimut dibagian dadanya.Ia takut Zaki kembali menyerangnya.
"Aaa...Mas apa yang kamu lakukan?",pekik Kinar saat dengan satu tarikan Zaki menarik selimutnya lalu menggendong tubuh polosnya ala bridal style menuju kamar mandi.
"Mandilah...setelah itu kita ke kantor",ujar Zaki mendudukkan di bathub yang sudah berisi air.
"Terimakasih Mas...",jawab Kinar tersipu malu karena lagi dan lagi Zaki melihat tubuh polosnya.
"Hmmmm... berendamlah dulu",ujar Zaki lalu mengecup pucuk kepala Kinar membuat gadis itu berdebar.
"Terimakasih...",ucap Zaki.
"Untuk?",tanya Kinar karena bingung tiba tiba saja Zaki mengucapkan terimakasih padanya.
"Layananmu sangat memuaskan",jawab Zaki yang sukses membuat pipinya terasa begitu panas dan ia yakin saat ini mukanya sudah seperti kepiting rebus.
Zaki tersenyum melihat Kinar yang merona karena pujiannya."Mandilah... aku tunggu diluar", sambung Zaki baranjak keluar dari kamar mandi meninggalkan Kinar yang berdebar.
Kinar menatap punggung lebar Zaki yang melangkah keluar dari kamar mandi."Ada apa denganku?", gumam Kinar sembari memegangi dada sebelah kirinya.
Sementara itu Zaki membersihkan tempat tidur mereka yang layaknya sudah seperti kapal pecah.Pria itu tak pernah merasa terhina melakukan pekerjaannya itu.Ia tak ingin membebani Kinar dengan pekerjaan kecil ini setelah melayaninya.
Tok tok tok...
Zaki melangkah menuju pintu kamar karena terdengar ketukan pintu dari luar.
Ceklek
"Tuan muda ini pesanan anda",ujar pelayan yang memberikan sebuah paper bag pada Zaki.
"Terimakasih...dimana Bunda?",tanya Zaki karena pagi ini tak mendengar suaranya.
"Pagi pagi sekali Tuan dan Nyonya sudah berangkat Tuan Muda",jawab pelayan itu.
"Oh..."
Zaki kembali menutup pintu kamarnya dan meletakkan paper bag itu diatas tempat tidur.
Pria itu kembali melanjutkan pekerjaannya sembari menunggu Kinar yang sedang mandi.
Tak lama pintu kamar mandi terbuka bersamaan Zaki yang juga menatap Kinar yang keluar dengan memakai handuk membalut tubuh polosnya.
Zaki menelan ludah kasarnya saat melihat Kinar yang tampak begitu sexy menurutnya.Handuk itu hanya menutupi dada dan separuh paha mulus Kinar.Hal itu tentu saja sukses membuat seorang Zaki merasa panas dingin.
Kinar sedikit risih ditatap seperti itu oleh Zaki, tanpa ia sadari ia mengeratkan handuknya di bagian dada.
Zaki menghampiri Kinar yang sudah ketakutan.Ia takut Zaki kembali menyerangnya.Salahnya juga memakai handuk saat keluar kamar, tapi ia gak memilik cara lain karena hanya ada handuk dikamar mandi.
"Sengaja menggodaku, hum?",tanya Zaki merengkuh pinggang Kinar hingga pandangan tertuju pada dada atas Kinar yang tak tertutup keseluruhannya oleh handuk.
"Mas...a-aku--
Zaki mengecup bahu polos Kinar membuat gadis memejamkan kedua matanya saat bibir Zaki menyentuh kulitnya.
"Kamu sexy,baby", bisik Zaki.
Deg
Jantung Kinar berdebar kencang saat Zaki mengucapkan kalimat itu tepat ditelinganya.
Zaki tersenyum tipis melihat sang istri yang tampak diam saja.
"Berpakaianlah...!.Di paper bag itu ada pakaian lengkap untukmu",ujar Zaki menunjuk paper bag yang terletak di atas tempat tidur.
"I-iya Mas",jawab Kinar gugup.Ia pikir Zaki akan kembali menyentuhnya.
Zaki melepaskan rengkuhan tangannya di pinggang sang istri.
Hal itu langsung dimanfaatkan Kinar untuk segera berlari menuju. tempat tidur megambil paper bag itu dan membawanya ke walk in closet.
Kinar segera memakai pakaiannya,ia tak lagi terkejut dengan dalaman yang di belikan Zaki begitu pas di tubuhnya.
...****************...