NovelToon NovelToon
MODERN DEMON CULTIVATOR

MODERN DEMON CULTIVATOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha / Preman / Kultivasi Modern
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Mo Xie, Iblis Merah yang ditakuti di seluruh Alam Shenzhou, dikenal sebagai penghancur dunia yang bahkan para dewa dan kultivator agung bersatu untuk mengalahkannya.

Namun, kematiannya bukanlah akhir. Mo Xie terlahir kembali di dunia kultivator modern sebagai dirinya yang dulu—seorang pria lemah yang direndahkan dan dihancurkan harga dirinya.

Dengan kekuatan dan kebijaksanaan dari kehidupannya sebagai Iblis Merah, Mo Xie bersumpah untuk membalas dendam pada mereka yang pernah meremehkannya dan menaklukkan dunia sekali lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng

Malam itu, langit kelam tanpa bintang. Hanya cahaya rembulan redup yang memantulkan sinar pucat di jalanan Distrik Xuanshi. Yu Feng dan empat bawahannya berjalan perlahan di bawah bayang-bayang gedung, menghindari sorotan lampu jalan.

Ketegangan terasa di udara, terutama di antara keempat bawahannya yang terus mengeluh pelan tentang tulang-tulang mereka yang terasa remuk setelah pertempuran sebelumnya.

“Kenapa kita harus melakukan ini sekarang? Tubuhku masih sakit!” desis salah satu dari mereka, suaranya penuh keluhan.

Yu Feng berhenti sejenak dan menatap pria itu dengan mata tajam. “Diam! Kau pikir aku punya pilihan lain? Kalau kau tidak mau, pergi saja. Tapi aku jamin, kau tidak akan pernah bekerja di bawahku lagi!”

Pria itu mengepalkan tinjunya, tapi tak berani membalas. Dia menunduk dan mengikuti Yu Feng dengan enggan, sementara yang lainnya bertukar pandang penuh kecemasan.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di depan sebuah gedung apartemen sederhana. Lampu-lampu di sekitar area itu hampir semuanya padam, hanya menyisakan beberapa sudut yang diterangi cahaya redup. Yu Feng melirik ke sekeliling, memastikan tidak ada yang memperhatikan mereka.

“Dia tinggal di lantai tiga, nomor 305,” bisik Yu Feng dengan suara rendah. “Kita masuk pelan-pelan, dan pastikan tidak membuat keributan.”

“Tapi… Mo Xie itu aneh,” gumam salah satu bawahannya. “Dia seperti bukan manusia biasa.”

Yu Feng mendengus keras. “Dia hanya beruntung tadi. Kalian semua kalah karena tidak serius! Sekarang, ikuti saja perintahku, atau aku sendiri yang akan menghajarmu.”

Keempatnya mengangguk, meskipun wajah mereka menunjukkan rasa takut. Mereka masuk ke gedung itu melalui pintu samping yang tidak terkunci, lalu menaiki tangga dengan langkah perlahan. Suara sepatu mereka menggema lembut, setiap langkah terasa seperti menambah beban di dada mereka.

Ketika mereka mencapai lantai dua, Yu Feng mengangkat tangannya, memberi isyarat untuk berhenti. Dia memandang ke atas, ke arah tangga menuju lantai tiga, dan merasa ada sesuatu yang aneh. Udara di sekitarnya tiba-tiba terasa dingin, dan aroma samar seperti darah tercium.

“Apakah kalian mencium sesuatu?” tanya salah satu bawahannya dengan nada gemetar. “Bau… darah?”

Yu Feng memutar matanya. “Kau hanya paranoid. Tidak ada apa-apa di sini. Sekarang ayo lanjutkan—”

Dia terdiam. Di puncak tangga, sesosok berdiri diam di tengah kegelapan. Perlahan, sosok itu melangkah maju, dan cahaya redup dari lampu tangga menyoroti wajahnya.

Itu adalah Mo Xie. “Kalian datang tepat waktu,” kata Mo Xie dengan nada tenang namun penuh ancaman. “Aku bahkan belum sempat tidur.”

Mereka menatap Mo Xie, namun bukan wajah yang biasa mereka lihat. Matanya bersinar merah darah, seperti bara api yang menyala di tengah malam. Senyuman tipis menghiasi wajahnya, senyuman yang membuat udara di sekitar mereka terasa menekan.

“Aku sudah menunggu kalian,” ucap Mo Xie dengan suara pelan, namun suaranya menggema seolah memenuhi seluruh ruangan. “Aku hampir khawatir kalian akan lari seperti pengecut.”

Yu Feng merasa tubuhnya membeku, tapi dia mencoba menyembunyikan rasa takutnya. “Mo Xie! Kau pikir bisa mengalahkan kami semua di sini? Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama dua kali!”

Mo Xie tertawa kecil, suara tawanya dingin seperti malam yang membekukan. “Kesalahan? Kalian bahkan tidak sempat menyadari bahwa kalian sudah membuat kesalahan dengan mendekatiku.”

Salah satu bawahan Yu Feng melangkah mundur, wajahnya pucat pasi. “Bos… aku rasa kita harus pergi. Ini… ini tidak benar.”

Yu Feng memutar kepalanya dengan marah. “Diam! Dia hanya satu orang! Kita berlima! Apa yang kau takutkan?”

“Tapi… matanya, bos… matanya…”

Mo Xie melangkah maju, menuruni tangga perlahan, dan setiap langkahnya membuat ketegangan semakin menumpuk. Ketika dia berbicara, suaranya dingin seperti pisau yang menusuk.

“Kau tahu, Yu Feng, aku sebenarnya tidak ingin repot-repot mencarimu. Tapi kau sendiri yang datang padaku.” Dia berhenti di anak tangga terakhir, hanya beberapa meter dari mereka. “Dan itu adalah keputusan terbodoh yang pernah kau buat.”

Yu Feng mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada bawahannya untuk menyerang. “Hajar dia sekarang!”

Tapi sebelum mereka sempat bergerak, Mo Xie mengangkat tangannya, dan kegelapan tiba-tiba meliputi ruangan. Lampu-lampu tangga padam, dan hanya ada kegelapan pekat yang terasa menyesakkan.

“B-bos! Apa ini?” teriak salah satu bawahan, suaranya bergetar hebat.

Terdengar suara langkah cepat, diikuti oleh jeritan singkat. Ketika lampu menyala kembali, salah satu dari mereka sudah tergeletak di lantai dengan leher terpuntir ke arah belakang, matanya terbuka lebar tanpa nyawa.

Yu Feng terbelalak. “Apa yang terjadi?!”

Mo Xie muncul di sisi lain, seolah bergerak di antara bayangan. Dia mengulurkan tangannya, dan dari telapak tangannya muncul kabut gelap yang melesat ke arah salah satu bawahan Yu Feng. Kabut itu melilit tubuh pria itu, meremasnya perlahan.

Jeritan mengerikan memenuhi udara saat tubuh pria itu remuk di bawah tekanan, darah mengalir di lantai.

“Siapa selanjutnya?” tanya Mo Xie, matanya berkilat seperti predator yang menikmati mangsanya.

Yu Feng mundur beberapa langkah, wajahnya penuh keringat dingin. “T-tunggu, kita bisa bicara… kita bisa—”

Mo Xie tidak memberi kesempatan. Dengan satu gerakan cepat, dia muncul di depan salah satu bawahannya yang tersisa dan menancapkan tangannya ke dada pria itu, mencabut jantungnya dengan kekuatan brutal. Tubuh pria itu jatuh tanpa suara.

Yang tersisa hanya Yu Feng dan satu bawahannya yang gemetar hebat. Mo Xie berjalan mendekat, darah menetes dari tangannya ke lantai yang dingin.

“Kau ingin melarikan diri sekarang?” tanya Mo Xie, suaranya penuh ejekan. “Atau kau ingin merasakan apa yang mereka rasakan?”

Yu Feng jatuh berlutut, begitu juga dengan satu bawahannya yang tersisa. Tubuh keduanya menggigil hebat. “A-ampuni aku… tolong, aku tidak akan… aku tidak akan mengganggumu lagi…”

Mo Xie tertawa kecil, tetapi matanya tidak menunjukkan belas kasihan. “Ampun? Kau berpikir aku akan menunjukkan belas kasihan pada sampah sepertimu?”

Dia mengulurkan tangannya ke arah mereka berdua, dan kabut gelap mulai melilit tubuh mereka perlahan, seperti ular yang bermain dengan mangsanya. Jeritan Yu Feng menggema di malam yang sunyi, tetapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya.

Ketika jeritan terakhir Yu Feng dan bawahannya menghilang, keheningan mencekam memenuhi lorong tangga apartemen. Mo Xie berdiri di tengah kegelapan, darah menetes dari tangannya. Namun, tak ada ekspresi puas di wajahnya, hanya tatapan dingin dan kosong, seolah tindakan brutal barusan hanyalah rutinitas biasa.

Dengan satu gerakan tangannya, kabut hitam yang mengelilinginya mulai menyelimuti tubuh-tubuh tak bernyawa di lantai. Kabut itu hidup, seperti makhluk pemangsa yang lapar. Dalam beberapa detik, tubuh-tubuh itu lenyap, tanpa meninggalkan bekas. Tak ada darah, tak ada jejak pertarungan, hanya lantai bersih yang dingin dan kosong.

Mo Xie menutup matanya saat merasakan sesuatu yang intens. Sensasi dingin dan hangat secara bersamaan mengalir melalui tubuhnya. Jiwa, darah, dan energi negatif yang terserap dari korban-korbannya memenuhi inti kekuatannya. Itu seperti aliran deras yang membanjiri seluruh tubuhnya, membuat setiap sel terasa hidup.

Dia membuka matanya, cahaya merah di irisnya memudar perlahan. Sebuah kekuatan baru mendidih di dalam dirinya.

"Penyempurnaan Qi tahap 1," gumamnya, bibirnya menyunggingkan senyum dingin. “Lumayan untuk menghabisi sampah seperti mereka.”

Tubuhnya terasa jauh lebih kuat, pikirannya lebih tajam, dan rasa lapar di dalam dirinya… sedikit terpuaskan. Tapi dia tahu, ini hanya permulaan. Keinginan untuk lebih kuat membakar dalam dirinya, seperti api yang tak pernah padam. Sebagai iblis, Mo Xie dapat menyerap energi negatif, darah, ataupun mayat, dan dengan itu dia dapat terus bertambah kuat.

1
Jamal Amir
update banyak chapter nya Thor
Hardware Solution
mawar 🌹 untukmu Thor...yg rajin update /Heart//Heart//Heart//Heart/
Caveine: makasih kak 🔥🔥
total 1 replies
Hardware Solution
ayo Thor....yg rajin update. tak tunggu.!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!