"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."
"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Setelah selesai mengantar mereka berdua ke bandara Azura langsung bergegas kembali ke rumah, tapi di tengah perjalanan seseorang menghubungi dirinya, dia adalah Amalia yang entah tau darimana kontak barunya itu.
"Kamu dimana Ayudia?"tanya Amalia.
"Dijalan kenapa emangnya?"tanya Azura bingung.
Seseorang datang ke rumah namaku mencarimu dia bilang dia ingin bertemu dengan mu sesegera mungkin."ucap Amalia.
"Amalia aku tidak tahu siapa yang datang dan tidak semua orang yang datang benar-benar penting atau mengenal ku. aku dan ibu mu sama-sama pernah mengenal banyak pria, jadi tidak semua orang yang mencariku memiliki urusan dengan ku."ucap Azura tegas.
"Tapi dia bilang kamu pasti kenal dengan Arga Wijaya."ucap Amalia.
"Aku sudah tidak perduli siapa dia ataupun mereka semua aku lelah berurusan dengan semua itu. Jika bukan karena terdesak dulu aku pun tak ingin hidup seperti itu dan kehilangan cinta ku."ucap Azura.
"Ayudia aku tau semua itu begitu berat tapi lihat sekarang hidup mu kembali nyaman semua berkat ibuku."ucap Amalia dengan santainya.
"Semua berkat kerja keras Amalia."ucap Azura.
"Ya apapun itu ibuku sudah berjasa dalam hidup mu jadi tolong datang lah dia menunggu mu."ucap Amalia seakan tak punya hati.
"Baiklah aku akan datang tapi sepulang kuliah katakan pada pria itu bahwa aku akan datang di tempat biasa."ucap Azura.
"Thanks for everything Azura."ucap Amalia tersenyum manis.
Azura sengaja beralasan setelah pulang kuliah, padahal dia pulang kerumah untuk istirahat dari kepenatan yang melanda.
Sementara di tempat Amalia saat ini dia tengah bersorak gembira sambil memeluk sang mama yang telah bersedia untuk membantu Amalia meskipun bayarnya cukup mahal yaitu dengan mengorbankan dirinya untuk menemani pria hidung belang yang sudah membooking ibunya yang kini sedang tidak enak badan.
Diam-diam Amalia pun sering bekerja seperti ibunya karena uang yang ia dapatkan cukup menjanjikan, tapi dia selalu bertingkah seperti gadis suci yang tidak tau apa-apa.
Arga Wijaya yang dia sebutkan adalah salah satu langganannya, dan entah apa yang ia rencanakan saat ini.
Waktu semakin larut Azura masih berada di tempat tidurnya rasanya dia malas untuk pergi tapi dia tidak ingin membuat sahabat nya kecewa.
Selama ini Amalia yang tau apa pekerjaan yang dia geluti selain para pria yang pernah bertemu dan menggunakan jasanya.
Azura pun bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, dia sangat tidak bersemangat saat ini sampai dia keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang fresh dan tubuh yang terasa sangat rileks dia berjalan menuju pintu lemari dimana dress cantik itu berjejer rapi di dalam lemari itu.
Azura meraih midi dress , tapi kemudian ia hempaskan ke atas ranjang empuknya, dia kembali memilih dress lainnya tapi tidak ada satupun yang ingin dia kenakan.
Azura pun mengambil hotpants dari bahan jeans dan t-shirt longgar dengan tanktop dan pakaian dalam yang akan membuat semua pria bangkit dari kematiannya saat melihat itu semua.
Azura pun menggunakan semua itu dengan makeup natural yang sungguh siapapun tidak akan berpaling melihat betapa sempurnanya kecantikan dari seorang Azura saat ini.
Meskipun tanpa bulu mata palsu dan hanya menggunakan lipstik andalan nya berwarna nude, Azura bisa bersaing dengan kecantikan dari model papan atas.
Dia berjalan menghampiri rak sepatu dimana disana terdapat banyak berbagai macam alas kaki mulai dari high heels dan masih banyak lainnya tapi yang Azura raih adalah Sneaker, padahal masih banyak shoes, wedges yang lebih menarik.
Azura sudah siap dengan itu, dan kini dia pergi ke suatu tempat untuk mengambil mobil dinas yang selama ini ia titipkan di sana.
Mobil sport keluaran terbaru yang pernah ia dapatkan dari seseorang yang dulu pernah merenggut kesucian nya. Mobil itu tidak Azura buang seperti uang hasil kerja keras nya karena itu adalah benda bersejarah dimana di hari itu dia terjerumus kedalam kubangan lumpur hitam yang menjeratnya.
Azura mengemudikan mobil tersebut sampai tiba di sebuah club malam termegah sepanjang sejarah. Disana tempat pria-pria dan wanita berduit yang akan mencari kepuasan lewat barang yang dijual, baik itu barang haram berupa miras dan juga bubuk putih yang membuat semua orang lupa diri meskipun sampai saat ini tidak pernah terendus oleh pihak manapun kecuali para penikmatnya dan satu lagi yang dijual di sana adalah wanita dan pria penjajal se*.
Azura adalah satu dari sekian banyak wanita yang selama ini bekerja di dunia itu demi melunasi hutang keluarga dan juga biaya hidup yang semakin tinggi.
Azura masuk kedalam tampa menyapa siapapun termasuk bartender yang kini ada di hadapannya yang tengah sibuk beratraksi dengan berbagai jenis botol yang ada di tangan nya.
Azura meraih handphone dan menghubungi Amalia mengabari temanya itu bahwa ia sudah ada di tempat yang biasa. Namun Amalia tidak kunjung membalas atau mengangkat panggilan tersebut.
Azura pun menatap ke sekeliling ruangan yang sangat luas dengan dentuman musik keras dan juga asap rokok dan alkohol yang menyengat itu.
Azura pun berjalan ke lantai dua dimana disana adalah tempat yang tenang meskipun musik masih menggema di dalam sana tapi setidaknya tidak terlalu banyak orang di sana yang menurut Azura sangat membosankan itu.
Hingga seseorang datang menghampiri nya dan mendekap erat tubuhnya dari belakang bau parfum khas yang masih Azura ingat.
"Babe, kamu datang setelah sekian lama aku mencarimu."ucap pria yang sedari tadi ia tunggu.
"Kenapa tuan Arga harus mencari perantara untuk bertemu dengan ku, bukankah kau tahu dimana harus mencari ku."ucap Azura yang terlihat sangat kesal dari cara dia berbicara yang penuh penekanan itu.
"Aku tidak sengaja bertemu dengan teman mu, dan dia yang menawarkan bantuan untuk ku bisa bertemu dengan mu babe."ucap pria yang kini duduk di sampingnya itu.
Tangan pria itu sungguh tidak bisa diam dia terus menjelajah di area wajah Azura yang sangat cantik itu.
"Bagaimana kalau kita menikah saja agar kamu tidak dimiliki oleh orang lain."ucap Arga pria yang kini berusia 27 tahun, dia seorang lajang tapi dia juga penikmat lubang surgawi.
"Untuk dijadikan pajangan?"ucap Azura yang kini balas menatap pria itu.
"Mungkin bisa lebih serius kita bisa memiliki keluarga kecil."ucap pria itu.
"Aku rasa setelah itu kamu akan mencari yang lainnya."ucap Azura.
"Ya, mungkin sesekali tapi yakinlah bahwa calon istri ku adalah yang terbaik."ucap Arga.
...🧸🧸🧸🧸🧸...
Azura sudah menolak berulang kali untuk apa yang pria itu tawarkan, saat ini mereka masih duduk sambil menikmati minuman, tapi kali ini Azura hanya minum jus buah saja dengan alasan ingin melayani Arga dengan maksimal. Tentu saja tidak akan ada pria yang menolak hal itu hingga saat Arga membawa Azura untuk duduk di atas pangkuannya dan menghadap kearahnya.
"Oh jadi ini alasan kau meminta putus dariku, sungguh ironi."ucap seseorang yang membuat Azura tidak bisa berkata-kata saat melihat Pria yang sangat ia cintai berada di sana memergoki dirinya yang hampir berciuman dengan pria tampan itu.
"Siapa kau, kenapa mengganggu kesenangan kami?"ujar Arga yang ikut bangkit dari sofa.
"Cih... sungguh menjijikan."ucap Delon yang kini masih berdiri sambil menatap kearah Azura yang hanya diam tanpa kata.
"Kenapa diam apa selama ini kau menipuku Ayudia."ucap Delon lagi.
"Babe jangan buang-buang waktu dengan meladeni nya ayo ikut dengan ku."ucap Arga yang kemudian menatap tak percaya karena Azura menepis tangan nya.
"Azura aku sudah mencari mu kemana-mana rupanya kau sudah bertemu dengan pelanggan se."ucapan gadis yang kini muncul di hadapan mereka semua telah menjawab pertanyaan Delon.
"Berapa kau dibayar oleh nya dalam satu malam sekarang aku akan membayar mu dua kali lipat dan sekarang juga kau bisa ikut dengan ku dan puaskan aku!"ucap Delon berteriak.
Plak....
Tamparan keras itu mendarat di pipi Delon yang begitu halus dan mulus meskipun rahangnya cukup kokoh."Aku memang wanita kotor tapi kau tidak berhak untuk menghinaku, mungkin aku sangat menjijikan tapi aku tidak pernah merugikan siapapun termasuk kau. Aku memang pela*ur tapi aku tidak pernah menawarkan diriku pada siapapun. Dan ya ini alasan ku meminta putus darimu karena aku sadar diri bahwa aku bukan orang yang pantas untuk mendampingi mu... Kau seorang tuan muda dan aku hanya sampah berkubang dosa seharusnya kau bersyukur karena aku menjauh dari mu."ucap Azura.
Sementara saat ini di sebuah sudut ruangan seseorang yang sedari tadi mengepalkan tangannya dengan erat tengah menatap lekat kearah empat orang tersebut.
Dia adalah pemilik club tersebut siapa lagi jika bukan Diego Alexander yang kini meminta pengunjung di lantai dua itu turun kebawah dan hanya menyisakan empat orang yang sedari tadi ia perhatikan.
Delon masih mematung di tempatnya mendengar kata-kata Azura yang seperti belati untuk dirinya, hatinya begitu sakit karena tanpa sengaja dia telah melukai hati wanita yang sangat ia cintai meskipun pada kenyataannya Azura memang bukan wanita baik-baik.
"Ayudia tunggu!"ucap Amalia saat Azura berlalu pergi dari hadapan mereka semua.
Azura pergi dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya, siapa yang ingin hidup seperti itu jika dia bisa memilih, dia ingin kedua orang tuanya masih hidup meskipun mereka jatuh miskin setidaknya dia masih memiliki semangat untuk hidup dengan baik.
Jika mereka masih ada mungkin tidak akan ada Azura yang akan menjadi seorang pel*cur karena mereka akan saling menguatkan saat memiliki masalah tapi sekeras apapun dia berharap semua itu sudah terjadi dan Azura sudah tidak bisa mundur lagi untuk menyelamatkan diri dari lumpur yang kini tengah menjeratnya.
Azura sudah melajukan mobilnya meninggalkan club malam tersebut dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan hingga akhirnya ia menabrak pembatas jalan dan mobil itu terbalik.
Azura yang masih sadar dia berusaha untuk keluar dari dalam mobil tersebut hingga seseorang meraih tangan nya dan membawa Azura menjauh dari mobil yang akhirnya meledak itu.
"Apa yang kau lakukan!! bagaimana jika kau mati!"ucap pria yang tadi memergoki dirinya.
"Mati, jika itu bisa membersihkan diri ini dari dosa-dosa aku akan dengan suka rela mati saat ini."ucap Azura yang kini kehilangan kesadarannya dalam dekapan pria yang sangat ia cintai.
Delon sempat menitikkan air mata, dia langsung bergegas membawa Azura yang berlumpur dari dari luka-luka yang ia alami saat ini.
Sementara Diego yang sedari tadi mengikuti mereka, dia langsung menyusul adiknya menuju rumah sakit.
"Delon terlihat shock, saat ternyata Azura terluka parah di bagian kepala dan pahanya yang retak dan robek saat dia berusaha keluar dari jendela mobil dengan pecahan kaca yang menggores pahanya itu.
Azura dilarikan ke ruang operasi dan disana lah Delon berada di depan pintu ruangan tersebut sambil mondar-mandir dengan gumaman di bibirnya yang tiada henti.
Dia merutuki dirinya sendiri yang telah menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Sementara itu di kamar hotel yang menyatu adengan club malam tersebut, kedua orang yang tadi Azura tinggalkan tengah bergumul di atas ranjang."Ahh... tolong lebih dalam lagi tuan, lebih cepat aku ingin lebih eum."racau Amalia yang kini tengah memohon agar pria itu memasuki nya lebih dalam karena sedari tadi Arga hanya bermain-main dengan kenikmatan yang Amalia rasakan.
Pria itu sebenarnya ingin memberikan pelajaran terhadap wanita yang sudah seperti plankton yang sudah mengganggu kesenangan nya tadi.
Hingga akhirnya Arga melakukan apa yang diminta oleh Amalia tapi lewat area belakang yang membuat gadis itu berteriak kencang karena sod*kan keras di bagian yang tidak pernah ia duga sebelumnya.
"Ahh!!! Sakit apa yang kau lakukan hentikan!! Ahh sakit!!"teriak Amalia yang tidak kunjung dilepaskan oleh pria tampan yang kini berulang kali bolak balik menghujam kedua lubang keramat itu.
Hingga akhirnya pria itu berteriak kencang karena kepuasan yang ia dapatkan setelah itu ia pun melepaskan pengaman yang ia gunakan tapi bukannya dibuang kedalam tong sampah, justru dia mengeluarkan isinya di dalam mulut gadis yang terus berusaha untuk meludah kan nya.
Amalia terlihat sangat teraniaya hingga dia membenci Azura."Kau pikir kau seistimewa itu di mataku seperti Azura yang cantik dan sexy dan jauh lebih menggoda dari apa yang kau miliki yang bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Azura ku, bahkan lubang mu itu sangat menjijikan mungkin sudah ratusan pria yang meniduri mu."ucap pria yang kini melempar lebaran uang yang kini berhamburan di wajah Amalia yang kini menatap pria itu dengan kebencian.
"Aku membenci mu Azura dan kau harus membayar semua apa yang aku rasakan saat ini."gumamnya lirih.
Sementara pria itu dengan santainya menuju kamar mandi dan segera membersihkan tubuhnya yang terasa sangat kotor setelah berhubungan dengan wanita yang sama sekali tidak dia sukai.
"Babe kamu pergi kemana."ucapnya yang masih teringat akan Azura.
tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/