NovelToon NovelToon
Alena: My Beloved Vampire

Alena: My Beloved Vampire

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa Fantasi / Vampir / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Syafar JJY

Alena: My Beloved Vampire

Sejak seratus tahun yang lalu, dunia percaya bahwa vampir telah punah. Sejarah dan kejayaan mereka terkubur bersama legenda kelam tentang perang besar yang melibatkan manusia, vampir, dan Lycan yang terjadi 200 tahun yang lalu.

Di sebuah gua di dalam hutan, Alberd tak sengaja membuka segel yang membangunkan Alena, vampir murni terakhir yang telah tertidur selama satu abad. Alena yang membawa kenangan masa lalu kelam akan kehancuran seluruh keluarganya meyakini bahwa Alberd adalah seseorang yang akan merubah takdir, lalu perlahan menumbuhkan perasaan cinta diantara mereka.
Namun, bayang-bayang bahaya mulai mendekat. Sisa-sisa organisasi pemburu vampir yang dulu berjaya kini kembali menunjukan dirinya, mengincar Alena sebagai simbol terakhir dari ras yang mereka ingin musnahkan.
Dapatkah mereka bertahan melawan kegelapan dan bahaya yang mengancam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafar JJY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1: Vampir Terakhir

Prolog

<Latar belakang dan Tragedi Kelam>

Ratusan tahun yang lalu, dunia masih diwarnai oleh bayang-bayang konflik yang mengubah peradaban dua bangsa paling misterius dalam sejarah: Vampir dan Lycan. Bangsa vampir, dengan kecerdasan dan budaya tinggi, hidup berdampingan dengan manusia di balik kedok malam. Mereka adalah makhluk aristokrat yang menjunjung tinggi tata krama, politik, dan kehormatan. Sebaliknya, bangsa lycan adalah kekuatan buas yang dipenuhi kebencian terhadap vampir dan menganggap manusia sebagai mangsa. Eksistensi mereka bagaikan bayang-bayang gelap yang mengancam dunia.

Alena Shevani adalah salah satu keturunan bangsawan vampir dari klan Shevani yang dihormati. Pada usia 100 tahun, ia dikenal sebagai diplomat yang pandai, memimpin negosiasi antara vampir dan manusia. Keluarganya adalah penggagas perjanjian damai yang melindungi manusia dari serangan lycan. Namun, kedamaian itu tidak bertahan lama.

<Perang Besar Vampir dan Lycan>

Bangsa lycan, yang kalah jumlah dan kekuatan, menyimpan dendam mendalam. Mereka melihat vampir sebagai musuh alami, bukan hanya karena kekuatan superior mereka, tetapi juga karena sejarah kelam perbudakan yang menghancurkan martabat bangsa lycan. Banyak lycan yang dijadikan budak oleh vampir, dan diperlakukan seperti binatang peliharaan atau anjing penjaga.

Satu satunya kesempatan Lycan untuk mendekati kekuatan vampir adalah saat bulan purnama. Bangsa Lycan hanya bertransformasi pada malam hari, pada siang hari mereka melemah dan berwujud seperti manusia normal serta berbaur dengan manusia.

Tapi tetap saja dari segi kecerdasan dan strategi dibandingkan vampir, kelemahan Lycan tak bisa ditutupi oleh apapun.

Puncak permusuhan menyebabkan perang besar pecah pada tahun 1803, bangsa vampir bersatu dengan manusia untuk melawan ancaman lycan. Perang ini berlangsung selama 39 tahun, meninggalkan kehancuran di setiap sudut dunia.

Pada akhir perang yang dimenangkan koalisi manusia-vampir, bangsa vampir hanya tersisa sebanyak 50%, sedangkan lycan hanya tersisa kurang dari 3% menyisakan hanya beberapa individu yang berhasil melarikan diri dan bersembunyi, sedangkan manusia hanya kehilangan 20% populasi.

Namun, lycan yang tersisa bersekutu dengan sekelompok manusia yang membenci vampir, menciptakan organisasi pemburu vampir yang diselimuti oleh keyakinan agama yang aneh.

Setelah perang berakhir, mereka menemukan satu satunya kelemahan bangsa vampir, meski penemuan ini cukup terlambat, karena perang telah usai dan Lycan telah punah, para pemburu vampir yang menyembah lycan sebagai dewa pelindung malam dan bersumpah akan memusnahkan seluruh vampir dari muka bumi dengan memanfaatkan kelemahan mereka.

Melalui tipu daya bahwa vampir kelak akan menjadi ancaman baru bagi manusia, mereka mulai merekrut banyak anggota, serta menebarkan bibit kebencian diseluruh penjuru dunia.

<Kehidupan Alena yang Tenang>

Alena awalnya hidup di sebuah desa terpencil bersama keluarganya, jauh dari hiruk pikuk konflik. Mereka menjaga diri dari perhatian pemburu vampir yang memburu mereka dan hidup harmonis di tengah masyarakat manusia.

Ayah Alena adalah pemimpin keluarga Shevani, seorang vampir bijaksana yang mengajarkan Alena untuk menghormati semua kehidupan, termasuk manusia. Sementara itu, adiknya, Liliana, adalah gadis ceria yang selalu memandang dunia dengan optimis meski penuh bahaya.

Meskipun hidup dalam pengasingan dan menyembunyikan identitas, kehidupan mereka sangat harmonis dan penuh canda tawa.

Hingga suatu hari kedamaian itu hancur dalam satu malam.

<Pembantaian Keluarga Shevani>

Kelompok pemburu vampir, yang telah berkembang pesat, menemukan tempat persembunyian keluarga Shevani. Mereka menyerang dengan brutal, membakar rumah keluarga Shevani dan membantai setiap anggota keluarga. Ayah Alena gugur melindungi istri dan kedua anaknya, sementara Liliana berusaha melarikan diri bersama Alena.

Alena berlari sambil menggenggam erat tangan adik tercintanya, suara jeritan, rintihan, ratapan dan tangisan orang tua mereka mengiringi setiap langkah kaki, tanpa menoleh kebelakang, mereka terus berlari sambil menitihkan air mata.

Terdengar pula gelakan tawa suara suara jahat para manusia yang keji dan kejam terasa bak ribuan pedang yang menghujam jantung Alena, setelah berlari tanpa lelah, mereka terpojok di tepi hutan.

Liliana terkena peluru perak dan terluka parah, memohon kepada Alena untuk lari. Dengan hati yang hancur, Alena meninggalkan adiknya dan melarikan diri ke dalam hutan, membawa relik kuno keluarganya yang konon memiliki kekuatan untuk melindungi keluarga Shevani.

Di hutan itu, dalam sebuah gua yang gelap gulita, Alena membuat keputusan untuk menyegel dirinya sendiri menggunakan kekuatan relik. Ia percaya, jika ia tidak bisa melindungi keluarganya, maka ia tidak pantas melanjutkan hidup. Relik kuno tersebut berubah menjadi batu besar lalu menyelimuti seluruh tubuh Alena. Dengan ritual kuno, Alena tertidur selama seratus tahun di dalam gua itu.

Chapter 1: Kebangkitan Alena

Seratus tahun berlalu, dunia telah berubah. Mobil menggantikan kereta kuda, gedung pencakar langit menjulang tinggi, dan manusia hidup dengan teknologi yang jauh lebih maju. Namun, di dalam gua tua itu, batu besar yang menyegel tubuh Alena retak oleh tetesan darah segar. Darah itu mengalir masuk melaui celah celah retakan, diatas batu itu tergeletak seorang pemuda yang bersimbah darah.

Alberd seorang pemuda yang tidak sengaja tersesat di hutan saat melarikan diri dari kejaran dua penjahat bersenjata. Dia terluka parah setelah terkena tembakan dipunggungnya. Dalam keputusasaan, Dia menemukan gua itu dan terjatuh di atas batu besar lalu pingsan. Darah dari lukanya menetes di atas batu itu, membuat batu tersebut retak lalu cahaya keemasan keluar dari dalamnya, darah Alberd mengalir memasuki celah batu, sementara cahaya itu perlahan menyelimuti tubuhnya.

Tubuh Alberd perlahan pulih kembali, cahaya keemasan yang menyelimuti tubuhnya pun lenyap secara misterius.

Alberd terbangun keesokan harinya dengan luka-luka yang telah sembuh. Ia kebingungan, melihat lukanya telah pulih tanpa bekas, tetapi tidak menyadari bahwa tetes darahnya telah membangkitkan sesuatu yang telah lama tertidur.

Tiga hari kemudian, Alena membuka matanya untuk pertama kali dalam seabad. Ingatan pembantaian keluarganya kembali menghantuinya, dia menyadari mungkin dia adalah vampir terakhir yang tersisa didunia. Dengan tekad untuk mencari orang yang telah membangunkannya, Alena mengikuti aroma darah Alberd, yang tetap melekat dalam ingatannya.

<Pengenalan karakter>

Alberd Reinhard, seorang mahasiswa yang baru genap berusia 24 tahun, selain tampan dan cerdas, dia berbakat dalam olahraga terutama basket, dia juga mahir bermain piano, selain itu dia juga seorang petarung Taekwondo yang cukup terampil.

Tak heran jika dia menjadi idola para wanita di universitasnya.

Tapi meski begitu Alberd sangat jarang menghiraukan mereka, sepanjang hidupnya dia hanya pernah berpacaran satu kali, itu adalah 7 tahun yang lalu saat dia masih di bangku SMA.

Sayangnya Alberd pada saat itu tidak sepopuler dirinya saat ini.

Ketulusannya saat itu dibalas penghianatan, oleh wanita yang dia cintai dan sahabatnya sendiri.

Sejak saat itu Alberd cenderung mengabaikan urusan asmara.

Dia hanya fokus pada dirinya sendiri, dan hampir tak memiliki sahabat meski banyak orang yang ingin dekat dan menjadi temannya.

Alberd lebih memilih mengalihkan fokus ke keluarganya terutama adik yang paling dia sayangi.

Ayah Alberd, Grinfol Reinhard (48 tahun) adalah manajer dari sebuah perusahaan properti.

Ibunya, Stefani Vienna Reinhard (43 tahun) adalah wanita yang cukup terpandang, dia memiliki usaha butik yang cukup besar.

Selain itu, Alberd juga memiliki satu satunya saudara, adik perempuannya;

Nina Geofani Reinhard (19 tahun) yang periang dan sangat manja terhadap kakaknya. Nina sering terlibat dalam usaha butik milik ibunya, sedangkan Alberd terkadang membantu ayahnya adalam urusan perusahaan.

Hingga suatu hari peristiwa tak terduga mengubah kisah hidupnya.

<Awal Kisah>

Alena yang telah terbangun, membuka matanya untuk pertama kali setelah sekian lama. Dia melihat sekeliling sejenak, dengan pandangan yang masih buram, kondisi gua yang gelap dan lembab dengan sedikit cahaya yang masuk melalui celah celah gua, tetesan air jatuh dari celah langit langit, mengenai wajah Alena, dia lalu membuka mulutnya, beberapa tetes air jatuh ke mulutnya, Alena meneguk tetesan itu perlahan.

Gua ini adalah tempat yang pernah dia tinggali cukup lama. Disinilah dia terkurung sendirian, Alena duduk perlahan, tubuhnya terasa sangat lemas seperti telah tertidur puluhan tahun.

"Berapa lama aku tertidur disini?" tanya Alena dalam hati, matanya melihat sekeliling tampak mencari cari sesuatu..

Alena bergumam kecil,

"Hmm.. relik? segelnya.."

Alena menghela napas seraya tertegun memandang ke bawah sambil menekuk dan memeluk lututnya.

Tubuhnya mulai bergetar,

tak lama kemudian air mata mulai jatuh membasahi pipinya. Hatinya tak sanggup menahan kesedihan karena ingatan terakhir yang masih membekas dan membayangi pikirannya,

Semua keluarganya telah tiada, benar benar hanya tersisa dirinya sebatang kara.

"Ayah, ibu.. Liliana .." gumam Alena dengan tangis yang pecah.

Rintihan, kepedihan serta air mata, Alena menumpahkan segalanya saat itu. Hati benar benar hancur, perasaannya campur aduk, sedih, rasa bersalah, marah, mengutuk, dan tak berdaya. Dia benar benar merasa telah ditelantarkan oleh dunia.

Setelah beberapa saat dia mulai tenang,

Dia teringat dengan darah yang membangungkannya,

"Aroma ini.. sangat manis, aku harus menemukannya..ya harus" ujar Alena.

Lalu dengan sisa tekad dan tenaga dia bergegas meninggalkan gua yang menjadi penjaranya selama satu abad, dengan langkah yang berat dan tertatih dia berjalan perlahan menuju bibir gua.

Matahari pagi menyambut Alena, udara pagi yang segar, akhirnya setelah sekian lama dia bisa meninggalkan tempat itu. Butuh waktu setengah hari untuknya keluar dari hutan, tubuhnya yang masih lemah karena tertidur 100 tahun tanpa darah, hal itu benar benar melemahkan dirinya, Matahari hampir terbenam, Alena akhirnya sampai di tepi jalan raya. Sebuah perjuangan yang luar biasa harus diderita oleh seorang gadis imut yang belum makan selama satu abad. Alena benar benar sudah kelelahan, tubuhnya tak sanggup lagi berjalan, langkahnya kakinya terhuyung huyung, pandangannya perlahan buram hingga akhirnya dia jatuh pingsan di tepi jalan raya.

Chapter 2: Alena Mencari Alberd

Alena membuka matanya perlahan, dia melihat sekeliling, tempat yang tampak asing, "mmm..jalanan bergerak?, apa aku berada didalam kereta? Tapi dimana kudanya?" gumam Alena dalam hati.

"Nona, kau sudah bangun?" sapa seorang wanita paruh baya yang duduk disampingnya sambil tersenyum ramah.

"Uhh.. dimana aku, apa ini kereta?" ujar Alena sambil sedikit mengusap usap matanya dengan wajah yang sedikit bingung.

"Kita sekarang ada di dalam mobilku, saya tadi menemukan anda pingsan di sisi jalan, jadi saya membawa anda ke mobil, oh iya nama saya Clara, salam kenal nona" jawabnya.

Alena membalas,

"Jadi ini disebut mobil?, ah.. terima kasih banyak nyonya sudah menolongku, mungkin aku tadi pingsan karena kelelahan, namaku Alena, senang mengenalmu". Alena tersenyum kecil, lalu mencoba duduk.

"Apa perlu kita ke rumah sakit?" balas wanita itu.

"Ah tidak perlu.. uh, nyonya apakah boleh kita hentikan kereta ini sebentar saja?" Ucap Alena dengan sopan.

"Tentu nona.." balasnya tanpa ragu.

Mobil pun menepi ditepi jalan.

Kemudian Alena meraih tangan Clara dan menatap matanya dengan tajam.

Wanita itu hanya diam tertegun,

Perlahan Alena mendekat, dia meraih punggung kepala Clara perlahan dan mendekatkan bibirnya ke leher Clara, kemudian dia dengan lembut menancapkan taringnya ke leher Clara, namun wanita itu hanya diam dan tak bergeming, dia bahkan tak berteriak sedikitpun.

Alena perlahan menghisap darah Clara dengan lembut. Rasa manis yang begitu menyegarkan menyapu tenggorokannya, seolah seluruh energinya telah kembali.

Alena sebelumnya terkenal sebagai salah satu vampir yang memiliki kontrol tertinggi terhadap hasrat akan darah.

Jadi meskipun dia berada dalam keadaan sangat lapar atau bahkan sekarat sekalipun, dia tak akan kehilangan kendali.

Perlahan Alena mulai melepaskan gigitannya.

Bekas luka gigitan langsung hilang hanya dengan satu usapan lidah,

Kemudian Alena menepuk pundak Clara, lalu berkata,

"Lupakan apa yang baru saja terjadi.."

Clara mengangguk patuh,

Tak lama kemudian dia tersadar dan tidak mengingat apapun yang terjadi meski awalnya sedikit kebingungan dia kemudian kembali bersikap normal.

"Eh, kenapa kita berhenti di tepi jalan?" ujar Clara heran.

"Oh iya nona, saya mau ke kota, apa nona juga akan ke sana?" tanya Clara sambil menoleh ke arah Alena.

Alena menoleh dan menjawab,

"Ah iya kebetulan aku juga akan ke kota, dan ngomong ngomong, Nyonya Clara.. terima kasih" Alena tersenyum manis, energinya terasa telah kembali.

"Sama sama, tak perlu sungkan.."

Clara membalas dengan senyum hangat, dan mereka melanjutkan perjalanan ke kota.

30 menit kemudian, Alena telah sampai ke kota, karena tidak ingin merepotkan dia meminta turun di sembarang tempat.

Dia mengendus pakaian dan tubuhnya,

"Hmmm.. kenapa harum ya? Apakah di dalam segel batu ada parfumnya?" tanya Alena dalam hati.

Alena melihat tahun yang tertulis di bahu jalan, "tahun 2025?, ternyata 100 tahun telah berlalu. Aku telah tertidur selama itu." gumam Alena.

Dia memperhatikan sekeliling, orang orang berlalu lalang, kendaraan memenuhi jalan. Alena berusaha untuk cepat menyesuaikan diri.

"Kota Velmor, nama tempat tidak berubah sejak dulu, tapi.. sekarang sudah jauh lebih maju"

Alena berjalan perlahan matanya lalu tertuju pada sebuah kedai ramen di depannya.

Tapi dia ingat bahwa ia tak memiliki uang sama sekali.

"Haruskah aku mencuci mangkuk demi makanan?

Ahh sial.." gerutunya dalam hati.

Dia lalu menatap gelang giok di tangan kirinya lalu menghela napas panjang.

"Tak ada pilihan lain.." gumamnya

Beberapa hari kemudian,

"Hah, lumayan sulit beradaptasi dengan jaman ini huh" gumam Alena sedikit kesal.

6 hari telah berlalu sejak dia terbangun, meski ras vampir tak terlalu masalah dengan cahaya matahari, tapi tetap saja hal itu berefek pada dirinya.

Cahaya matahari tidak akan melukai vampir tapi hanya akan membatasi kekuatan mereka menjadi 50%.

Selain itu, tak seperti yang diceritakan dalam legenda fiksi dan karya sastra, ras vampir sebenarnya tak pernah takut dengan salib, air suci dan bawang putih.

Satu satunya kelemahan mereka adalah perak.

"Sudah 6 hari.. dimana kamu wahai dermawanku.." Alena menghela napas, lalu dia duduk di kursi taman.

"Kalau bukan karena bantuan paman baik hati yang membeli gelang giok ku, aku pasti sudah sangat menderita karena tak punya uang" rintih Alena.

Saat Alena terbangun, hal terakhir yang dia ingat adalah dia yang menyegel dirinya sendiri dengan relik kuno milik keluarganya yang membuat dirinya tertidur dan tak terdeteksi selama 100 tahun.

Dihari dia terbangun, Alena menangis selama 3 jam. Mengingat bagaimana kematian tragis seluruh keluarganya, dia benar benar merasa sendiri dan hampa.

Tapi kemudian dia berhasil menguatkan hatinya, dia harus menjalani hidupnya dengan baik, hanya dengan begitu dia tidak akan mengecewakan semua pengorbanan keluarganya.

Dia juga mengingat tentang orang yang telah membangunkannya, bagaimanapun juga dia harus menemukan orang itu.

Alena menjadikan hal itu sebagai tujuan baru hidupnya.

"3 hari lainnya telah berlalu, aku harus mencari darah lagi..

Ternyata 3 hari adalah batasku hah.." ucap Alena.

Meski vampir seperti dirinya tetap bisa makan makanan biasa untuk sehari hari, tapi seorang vampir tetap membutuhkan asupan darah setiap 2-5 hari.

"Aku harus mencari gadis lagi malam ini" ujar Alena, lalu tatapannya tertuju ke penjual es krim yang sedang lewat.

"Ess Krimmm.. !!!" Teriak Alena dengan antusias.

Chapter 3: Alena Bertemu Alberd

Di sebuah sudut gang yang gelap, tampak dua orang wanita disana terlihat mencurigakan.

Orang itu tidak lain adalah Alena dan seseorang, tampaknya dia sedang makan malam.

"Mmmph ahh.. ini cukup.." ucap Alena dengan wajah puas seraya menyeka mulutnya. "Sekarang kamu pergi kesana dan duduk disitu, lupakan apapun yang baru saja terjadi, paham?" Ujar Alena.

Wanita tersebut mengangguk lalu berjalan perlahan menuju kursi halte bis.

Bangsa vampir seperti Alena memiliki kemampuan charm atau pesona yang bisa menghipnotis target yang lebih lemah darinya atau target yang mentalnya sedang lemah.

Selain charm, bangsa vampir juga memiliki kemampuan stealth yang membuatnya tak terlihat untuk beberapa menit.

"Baiklah selanjutnya apakah aku harus tidur di atap gedung lagi? Hmmm...?" Alena tiba tiba mencium aura aroma darah yang familiar.

"Bau ini... Bau darah yang membangkitkanku, tapi ada aura ancaman yang tercampur, apakah dia sedang dalam bahaya?" Ucap Alena.

Dia pun langsung bergegas mengikuti aroma darah tersebut.

Di sebuah gang yang gelap, seorang pemuda berlari sambil memegangi bahunya yang berdarah, dia sedang dikejar oleh dua orang penjahat, Pemuda itu tak lain adalah Alberd.

"Sial, mereka punya pistol.." gumam Alberd seraya berlari.

"Mengapa aku sial sekali, dua kali aku dikejar dan tertembak."

Ketika Alberd hampir tertangkap, Alena muncul dari bayang-bayang dan menyelamatkannya. Melihat senjata berbahaya yang mereka pegang, tanpa pikir panjang Alena langsung melumpuhkan keduanya. Kedua penjahat itu dihentikan dengan sihir vampirnya, tetapi Alena memastikan untuk tidak membunuh mereka, dan hanya membuat mereka pingsan.

Alberd, yang masih linglung, hanya bisa menatap kagum pada wanita misterius dengan mata merah yang memancarkan kekuatan, rambutnya hitam panjang yang sangat indah dan anggun bergerai tertiup angin.

“Permisi nona, Siapa kamu? Bagaimana caramu melakukan itu?” tanya Alberd memberanikan diri.

Alena menoleh ke arah Alberd lalu tersenyum samar, “Aku adalah orang yang kau bangunkan dari tidur panjang. Dan mulai sekarang, aku akan melindungimu.”

"Hah?.. uhh.. oke terima kasih.. tapi aku tak paham, apa maksudnya membangunkan? Seingatku aku tak pernah menjahili gadis yang sedang tidur". jawab Alberd dengan sedikit ketakutan.

"Aku takkan dibunuh kan?" gumamnya dalam hati.

Alena hanya menatap diam, lalu melirik bahu Alberd yang terluka karena tertembak. Darahnya menetes ke tanah, melihat itu Alena hanya bisa menelan ludahnya,

"Ah sial, darah manis itu.. jatuh sia sia"

guman Alena dalam hati sambil menggigit kecil bibirnya.

Dengan awal pertemuan yang dramatis ini, kisah cinta mereka dimulai, diwarnai oleh masa lalu kelam Alena dan dunia modern yang harus ia pelajari. Sementara itu, ada bahaya besar mengintai, dan akan menjadi ancaman besar bagi takdir mereka.

1
Siti Masrifah
cerita nya bagus
John Smith-Kun: Thank u👍
total 1 replies
Author Risa Jey
Sebenarnya ceritanya bagus, ringan dan cocok untuk dibaca di waktu santai. Cuma aku bacanya capek, karena terlalu panjang. Satu bab cukup 1000 kata lebih saja, agar pas. Paling panjang 1500 kata. Kamu menulis di bab yang isinya memuat dua atau tiga chapter? ini terlalu panjang. Satu chapter, kamu buat saja jadi satu bab, jadi pas.

Bagian awal di bab pertama harusnya jangan dimasukkan karena merupakan plot penting yang harusnya dikembangkan saja di tiap bab nya nanti. Kalau dimasukkan jadinya pembaca gak penasaran. Kayak Alena kenapa bisa tersegel di gua. Lalu kayak si Alberd juga di awal. Intinya yang tadi pakai tanda < atau > lebih baik tidak dimasukkan dalam cerita.

Akan lebih baik langsung masuk saja ke bagian Alberd yang dikejar dan terluka hingga memasuki gua dan membangunkan Alena. Sehingga pembaca akan bertanya-tanya, kenapa Alberd dikejar, kenapa Alena tersegel di sana dan lain sebagainya.

Jadi nantinya di bab yang lain nya akan membuat keduanya berinteraksi dan menceritakan kisahnya satu sama lain. Saran nama, harusnya jangan terlalu mirip atau awalan atau akhiran yang mirip, seperti Alena dan Alberd sama-sama memiliki awalan Al, jadi terkesan kembar. Jika yang satu Alena, nama cowoknya mungkin bisa menggunakan awalan huruf lain.
John Smith-Kun: Untuk sifat asli Alena ada di bab 15 dan terima kasih atas sarannya
Author Risa Jey: 5.

Pengen lanjut baca tapi capek, gimana dong penulis 😭😭😭
total 5 replies
Dear_Dream
Jujur aja, cerita ini salah satu yang paling seru yang pernah gue baca!
Siti Masrifah: mampir di cerita ku kak
John Smith-Kun: Terima kasih🙏
total 2 replies
John Smith-Kun
Catatan Penulis:
Novel ini adalah karya pertama saya, sekaligus debut saya sebagai seorang penulis.
Mengangkat tema vampir dan bergenre romansa-fantasy yang dibalut berbagai konflik dalam dunia modern.
Novel ini memiliki dua karakter utama yang seimbang, Alena dan Alberd.

Novel kebanyakan dibagi menjadi dua jenis; novel pria dan novel wanita.
Novel yang bisa cocok dan diterima oleh keduanya secara bersamaan bisa dibilang sedikit.
Sehingga saya sebagai penulis memutuskan untuk menciptakan dua karakter utama yang setara dan berusaha menarik minat pembaca dari kedua gender dalam novel pertama saya.
Saya harap pembaca menyukai novel ini.
Selamat membaca dan terima kasih,
Salam hangat dari author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!