Glorya Amira Putri. seorang gadis yang mandiri dari kecil karena perpisahan kedua orangtuanya disebabkan kematian.
Andreu Gilbert Edizon seorang Tuan muda yang angkuh dan dingin,yang sangat tampan dan juga terlahir Jenius.
Dinovel ini akan mengisahkan perjalanan cinta mereka yang penuh tantangan. bagaimanakah kisah mereka ----} yuk intip..😀🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
2 jam waktu telah berlalu.
Andreu sudah selesai meeting bersama rekan bisnisnya,setelah itu Dia kembali bersama Rendi keruang kerjanya lagi untuk membahas pekerjaan yang lain sampai dia hampir lupa untuk menjemput adiknya maora Gilbert Edizon.Rendi memberanikan diri berbicara pada Tuan Mudanya.
"Tuan muda Nona Maora sudah tiba di bandara sekarang nona sedang menunggu anda!" Ucap Rendi yang dari tadi di beritahu anak buahnya untuk mengawal kedatangan Nona muda mereka,Rendi juga mengulur waktunya keproyek yang akan dia kunjungi karena ulah Tuan mudanya.
"Kenapa kau tidak mengatakan dari tadi." ucap Andreu sedikit kesal pada asisstennya,dia beranjak dari tempat duduknya lansung keluar dari ruangannya untuk segera menjemput adiknya.
Sedangkan Rendi yang masih tinggal di dalam ruangannya ikut menggerutu.
"Tadi sudah di ingatkan,kenapa jadi saya yang di marah.nasip-nasip kamu Ren..Tuhan cepat kau turun bidadari pencair es batu itu,siapa tau bisa mengurangi waktu gila kerjanya Tuan muda,amin.."ucap Rendi di selah gerutuannya,dia juga tidak lupa berdoa untuk Tuan mudanya.
Rendi mengambil berkas yang sudah Tuan mudanya tanda tangan untuk di bawa keruangannya,setelah itu Rendi juga pergi karena akan memantau pengerjaan proyek.
Hampir 20 menit perjalanan Andreu menuju bandara akhirnya sampai. sebelum turun dia terlebih dahulu menghubungi adiknya.
tut..tut..
"Dima__" Ucapan Andreu terputus karena suara cempreng adiknya membuat gendang telinganya mau pecah.
"Kakak lama sakali jemputnya.., aku udah kepanasan ini,kalau ngak bisa jemput kasi tau,Ini udah dimana kakak.?"Ucap Maora.
"Pergilah kedepan dengan pengawalmu,aku menunggu di depan, kau pasti tau maksudku."Ucap Andreu yang tidak jadi keluar menjemput adiknya kedalam nanti pasti akan membuat pemberitaan heboh di media. karena mereka tidak pernah melihat sosok anak bungsu Tuan jhon meskipun mereka tau anak bungsunya berjenis kelamin perempuan,begitu juga Andreu selama ini dia tidak pernah di beritakan dekat dengan seorang wanita, bahkan media banyak yang memberitakan tentang dia seorang Gay karena setiap menghadiri acara apapun hanya Asisstennya yang selalu menemaninya.
Tidak begitu lama menunggu adiknya akhirnya datang dan lansung masuk kedalam mobilnya,setelah itu mereka lansung pergi dari sana yang di ikuti anak buah Andreu yang Rendi perintahkan tadi menjaga Nona mudanya.
"Kenapa lama sakali menjemputku kak,mommy nggak ngasi tau kakak kalau aku itu jam 10 sampai gitu?" Maora kembali mengomeli kakaknya.
"Maaf,kakak lupa,karena terlalu sibuk." jawabnya.
"Kerja aja trus yang di pikirin,kapan ada kakak ipar kalau kakak begini terus." Ucap Maora.
"Memikirkannya saja aku pusing apalagi apa tadi kau bilang?" ucap Andreu.
"Kakak ipar,Istri... istri kakak."Ucap Maora sedikit berteriak.
"Kakak tidak butuh mereka." Ucapnya lagi.
"Astaga kak,kakak bilang tidak butuh mereka,kakak ini masih normal kan?" Tanya Maora geram kakaknya sama sekali tidak tertarik sama wanita jadi dia berpikir kakaknya benaran gay seperti yang di beritakan di luar sana.
"Berisik,tidak bisakah kau diam saja." ucap Andreu sudah malas meladeni adiknya banyak tanyanya.Maora pun memilih diam jadinya.
30 menit perjalanan mereka menuju rumah utama kediaman Tuan Jhon akhirnya mereka sampai juga.
Tampa menunggu lama pintu gerbang lansung di bukakan penjaga yang berjaga,melihat kedatangan Tuan muda,mereka lansung menunduk memberi hormat.Andreu dan Maora lansung masuk untuk bertemu dengan kedua orangtuanya.
"Bibik Maora datang.." Triak cempreng Maora.
"Nona muda.." ucap bik suti kepala pelayan rumah Tuan Jhon yang senang melihat anak majikannya yang lama tak pernah pulang lansung berlari kearah Maora lansung memeluknya.
"Ya ampun Non,bibik kangen sekali non kenapa lama ngak pulang?" tanya bik suti.
"Iya bik Moara juga kangen sama bibik, selesai kuliah Maora menetap disana, biasa permintaan Daddy,bik.." ucap Maora masih dalam pelukan bibik.
"Ya sudah non sama Tuan muda duduk dulu bibik buatkan minum dulu.." ucap bik suti.
"Tidak perlu bik,saya mau balik lagi kekantor,nanti bibik kasi tau mommy." Ucap Andreu berlalu keluar lagi segera ingin kembali kekantornya.
"Baik Tuan muda.Non mau bibik buatkan minuman apa ?"
"Buatkan Jus apel aja bik,Oh ya mommy mana bik?" Tanya Maora.
"Tuan dan Nyonya lagi pergi non, mungkin sebentar lagi pulang,kalau begitu bibik kedapur dulu." ucap bik suti.
"Iya bik.." ucap Maora saat ini dia sudah di ruang tamu sambil membaringkan tubuhnya di sofa,kemudian dia tersadar ada sesuatu yang lupa dia beritahu.
"Astaga aku lupa memberitahu Glory kalau kembali kesini,lebih baik aku telpon dia terlebih dahulu.." ucap maora.
Tut...tut..tut..
"Kenapa glory tidak mengangkat telpon dariku,apa mungkin dia sibuk,tapi dia kan belum mendapatkan kerjaan,lebih baik aku telpon sekali lagi." Guman Maora.
Tut..tut..
"Hallo..." Jawab Amira dari sana.
"Hallo ry,kamu dimana?"
"Aku baru selesai mandi ra,mau siap- siap juga,jam 2 nanti aku ada interviu kerjaan." jawab Amira.
"Kerja..,kok kamu ngak bilang aku kamu di terima kerja sih ry?" Ucap Maora sedikit kesel.
"Aku udah telpon kamu berkali kali tapi tidak di angkat,aku juga udah kirim pesan,kamu ngak baca pesan dari aku?" ucap Amira bertanya balik.
" Iya kah,sorry aku ngak sempat liat ponselku ory." Jawab Maora.
"Okelah yang sibuk sekarang,ra nanti telpon lagi ya aku siap siap dulu nanti aku telat ini kesempatan sangat penting buat aku,atau nggak kita ketemuan kalau kamu lama disini.Bye..." Amira lansung menutup telponnya.
"Yaaak..Dasar oryyyy main matiiin aja.." triak Maora yang terdengar oleh kedua orangtuanya yang baru saja datang.
"Siapa Ory???" Ucap Tuan Jhon membuat Maora lansung menoleh.
"Mommy,daddy ,kalian sudah datang aku kangen sekali.." Ucap Maora berlari kearah kedua orangtuanya lansung memeluk mereka.
buuk...
"Jangan lama memeluk mommy." Ucap Daddy Jhon.
"Dasar pak tua posesif" Ejek Maora.
"Maora..!!" ucap Daddynya sedikit menekan.
"Apa sih dad,aku ini anak Daddy bukan orang lain." ucap Maora tidak perduli masih memeluk Mommnya.
"Sudahlah jangan begitu sama Anak dad.." ucap mommy tarisa yang membuat daddy lansung mengikuti ucapan istrinya.
"Daddy tanya siapa yang membuatmu berteriak tadi?." tanya tuan Jhon sekarang ini mereka sudah duduk di ruang tamu.
"Itu teman aku waktu kuliah dad,
namanya Glory,wanita dad..,kami berdua sering memanggil nama kami ora ory lucu kaan?" Ucap Maora menjawab sadar daddynya curiga takut itu laki laki.
"oh begitu,kenapa harus triak triak." tanya mommy.
"Kesal aja mom,dia matiin teleponku katanya dia lagi buru buru mau interviu kerjaan padahal aku masih kangen..." Nawab Maora.
"Mungkin dia memang sedang buru buru sayang,nantikan bisa kamu ajak ketemu atau ngak sekalian ajak kesini, mommy sudah lama pengen ketemu sama dia." Ucap sang mommy.
"Iya Mam nanti aku kabarin Glory, mommy sama daddy habis pulang dari mana?"Tanyanya.
"Kami habis dari rumah teman Daddy sayang.kamu udah makan belum sayang?"
"Emm gitu..sudah Mam sarapan tadi pagi,sekarang masih kenyang." jawab Maora.
"Non,Nyonya,Tuan ini minuman dan cemilannya." Ucap bik suti yang baru saja datang dari dapur membawa minuman serta cemilan kesukaan anak Tuannya.
"Makasih bibik" jawab Maora.
Mereka bertiga masih melanjutkan obrolan mereka.