Morgan & Emily,
Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.
"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily
Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.
"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya
Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emily Minggat
.
.
.
...Perselingkuhan pasanganmu selalu seseorang disekitarmu....
...Tidak mungkin seorang istri tidak tau suaminya berselingkuh, mereka bisa tahu dengan semua indra mereka....
Hari ini adalah tepat 1 minggu, namun seolah tidak ada itikad baik dari Morgan untuk meminta atau maaf bahkan sekedar mencari dimana istrinya. Apakah dia aman setelah keluar dari rumah? Apakah di tidur & makan dengan tenang? Bagaimana jika ia tidak baik-baik saja?!
Sekeras apapun seorang istri mereka hanya ingin mendapatkan perhatian sekedar laki-laki datang kepadanya & membujuknya.
Hari ini juga adalah hari jadi pernikahan mereka yang ke -2 tahun, Emily sudah menyiapkan kado sebuah jam tangan yang tentu bukan sebuah barang yang mahal sejak jauh-jauh hari bahkan setelah ia mengetahui perselingkuhan Morgan dengan mantannya saat mereka dijerman.
Namun setelah ia mengetahui bahwa Morgan kembali lagi ke Jerman hanya untuk menemui perempuan itu, ia memutuskan untuk memilih berpisah. Semua rencana yang ia siapkan untuk kejutan hari jadi pernikahan mereka ia batalkan termasuk memberi kejutan berita kehamilannya.
Termasuk keberadaan Morgan saat ini, Emily pun tau. Ia kini menemukan jawaban mengapa Morgan hanya mencarinya di hari pertama mereka bertengkar.
Awalnya Emily tidak ingin mencari tau lagi tentang Morgan ia merasa belum siap, namun ia hanya ingin memastikan dimana keberadaan suaminya selama seminggu Emily tak dirumah.
Ia menyalakan kembali sebuah aplikasi yang terhubung dengan ponsel Morgan. Semacam aplikasi penyadap / pelacak, Emily memasangnya saat mereka masih di Jerman kemarin.
Morgan layaknya seorang suami pada umumnya, dengan ceroboh tidak pernah memasang sandi pada ponselnya.
Semua gerak-gerik Morgan, termasuk kemana ia pergi, foto & video sejak aplikasi itu terhubung semua akan masuk pada ponsel Emily. Tidak termasuk dengan riwayat chat & panggilan yang ada diponsel Morgan.
Emily tercengang! Dengan apa yang baru saja ia lihat.
Morgan ke jerman bahkan belum ada 24 jam mereka bertengkar, entah apa alasan ia pergi ke jerman. Tentu menemui kekasihnya, apa ia lari menenangkan diri?! Pikiran-pikiran liar Emily mulai berputar dikepalanya kini ia mulai menangis lagi.
Mengetahui hal itu, Emily menghapus aplikasi tersebut dan memblokir semua akses yang berkaitan dengan Morgan. Ia pastikan mulai hari ini tak ada lagi celah agar ia bisa menemui Morgan.
Tanpa berpikir dua kali, ia langsung saja mengurus kepindahannya termasuk surat pengunduran dirinya sebagai Direktur utama. Dan untuk urusan Rumah sakit, Emily mempercayakan Keyla untuk mengambil alih pekerjaan selama ia tidak berada di Indonesia.
"Kak! Kakak yakin dengan keputusan ini?" Tanya keyla dengan nada suara yang rendah setelah mendengar rencana itu.
Emily mengangguk dan mencoba mempertahankan senyumnya.
"Kamu bisa kan dek!" ucap Emily berharap
Keyla berpikir sejenak, bagaimana mungkin ia yang hanya lulusan SMA bisa mengambil alih tugas mengurusi rumah sakit.
Kilas balik sedikit....
Emily & keyla bertemu 2 tahun sebelum Emily menikah. Malam itu jakarta yang sedang di guyur hujan deras, ia melihat Keyla dan yang berteduh didepan sebuah ruko dan tidak jauh di dekatnya terdapat sebuah motor.
Itu tandanya Keyla tidak mempunyai jas Hujan, Emily yang melihat hal itu tentu saja merasa iba. Bagaimana bisa seorang perempuan berteduh sendirian sedangkan jalannya tampak mulai sepi.
Tanpa berpikir lama, ia akhirnya memutuskan menepi dan menghampiri Keyla.
Entah bagaimana bisa ia dengan begitu percaya menghampiri orang asing, namun seolah semesta tau bahwa mereka adalah dua orang baik yang saling membutuhkan.
Emily turun dan mobilnya dengan sebuah payung hitam mendekati Keyla. Keyla yang melihat mobil putih menghampirinya sejak tadi begitu tampak gugup, ia khawatir jika orang yang berada didalam mobil tersebut mempunyai niatan jahat.
Ketika melihat seorang perempuan yang turun ia membuang nafasnya dengan kasar, merasa lega. Namun ia merasa heran, mengapa wanita itu harus repot-repot turun dari mobil dengan kondisi hujan yang deras.
"Apa terjebak hujan sendirian?" tanya Emily sambil menutup payungnya.
Keyla mengangguk dengan sopan, pertama kali melihat sosok Emily ia begitu cantik.
Emily melihat sekeliling, ia melihat jam tangannya. Saat ini menunjukkan jam setengah 10 malam, itu tandanya waktunya jam tutup operasional toko. Ia bermaksud mengajak Keyla untuk mencari supermarket terdekat dan membelikan jas hujan.
"Naiklah ke mobilku, aku akan mengantarkanmu mencari jas hujan di indoma*t atau mini market terdekat dari sini." titah Emily
"Atau apakah kau sedang menunggu seseorang?" tanya Emily memastikan.
"Aku hanya menunggu hujan reda." ucap Keyla lesu kini ia mulai kedinginan dan lelah.
Emily bisa melihat raut wajah Keyla yang nampak pucat. "Apa kamu sudah makan?" Tanya Emily khawatir.
Keyla tertunduk dan menggeleng. "ikut denganku, simpan saja kuncinya di sini & aku akan menyuruh seseorang untuk mengantarkannya ke tempat tinggalmu. Dimana alamatnya?" ucap Emily
Keyla yang mendengar itu merasa was-was bagaimana tidak, mereka belum pernah mengenal dan bertemu. Tentu ia mengkhawatirkan jika ia dibawa ke tempat yang tidak-tidak belum lagi motornya akan hilang.
Tapi melihat dari gerak-geriknya ia sama sekali tidak memiliki aura jahat. Batin Keyla
Emily melambai-lambaikan tangannya melihat Keyla yang melamun. Ia mengeluarkan satu kartu nama "Aku seorang dokter di rumah sakit xxx, bawa ini jika kau merasa tidak aman" ucap Emily mengerti ke khawatiran gadis ini.
Karena merasa badannya tidak enak lagi, ia memutuskan mengikuti Emily.
Setelah mereka sudah masuk didalam mobil, sebelum meninggalkan tempat itu ia menelpon orang rumah sakit untuk membantunya membawa motor milik Emily tidak lupa memberikannya alamat tempat tinggal Emily.
Tujuan pertama Emily adalah mencari tempat makan yang masih buka saat ini, pilihannya adalah ke tempat langganan ia dan rekan kantornya kulineran yaitu warung tendaan ayam lalapan yang sangat terkenal didaerah itu.
Setelah sampai mereka pun turun, Keyla mengikuti langkah Emily dengan malu-malu. Emily mencari kursi yang kosong dan langsung memanggil pelayannya untuk memesan makanan.
Emily memesan ayam goreng sambal hijau, begitupun dengan Keyla tidak lupa memesan beberapa lauk tambahan dan untuk minumnya mereka memesan teh hangat.
Sambil menunggu pesanan mereka di antarkan, Emily mulai melanjutkan obrolan mereka sejak dalam mobil yang sempat terhenti.
Ia kini tahu nama gadis itu Keyla dan umurnya saat itu 24 tahun. Ia merasa sangat iba, keyla yang sejak siang belum makan ditambah ia kehujanan karena mengantarkan cv lamarannya.
Keyla yang merasa sangat iba dengan keadaan Keyla, entah apa yang membuat ia begitu yakin bahwa Keyla adalah anak baik yang butuh untuk dibantu. Ia menawarkan keyla menjadi asistennya pribadinya sebelum akhirnya ia di angkat menjadi sekretaris Emily.
Keyla tentu merasa terkejut bagaimana tidak ia mendapatkan begitu kebaikan malam ini, tentu Keyla tidak menolaknya ia menganggap bahwa ini adalah jawaban atas doa-doanya selama ini.
Ia sangat butuh pekerjaan, apapun itu akan ia lakukan. 1 tahun setelahnya, Emily menyarankan Keyla melanjutkan pendidikannya dan ia menawarkan diri untuk membantu membiayainya karena Keyla tidak memiliki siapa-siapa, sejak kecil ia hidup di panti asuhan.
Untuk kali ini Keyla menolak tawaran Emily, ia merasa sangat cukup atas apa yang Emily berikan sejak pertama kali mereka bertemu dan itu sudah lebih dari cukup. Ia memilih melanjutkan pendidikannya dengan membiayai sendiri dari hasil kerjanya menjadi asisten Emily.
.
"Kak, kalau boleh aku ingin ikut kakak kemanapun kaka pergi. Aku ingin menjaga dan membantu kakak selama hamil." ucap Keyla
"Lalu bagaimana dengan kuliahmu Key, aku tidak ingin kamu berhenti." kata Emily
"Soal itu...aku bisa mengikuti program mahasiswa jarak jauh." jawab Keyla
Emily mengangguk, menyetujui tawaran Keyla.
Sebenarnya selain Keyla ia masih punya satu orang karyawan lagi yang menjadi kepercayaannya, dan ia akan memilih orang tersebut yang akan mengambil alih Rumah sakit selama ia tidak berada di Indonesia dan ia hanya akan mengawasinya dari jauh.
Kini Emily semakin yakin merasa mantap untuj meninggalkan indonesia.
...........
Waduhhhh Emily kabur gaysssss, kemana ya dia!!
Apa ke jerman ngelabrak dua manusia itu??
Kalian jangan lupa dan comment ya biar Thor ga makin puyeng
Seee youuu