seorang anak yang sejak kecil hidup bersama kakak perempuannya.
dimana didunia kekuatan adalah kekuasaan tertinggi.
anak yang lemah selalu diintimidasi,sebab ia lemah tanpa kekuatan.
untungnya ia memiliki seorang kakak perempuan yang selalu menyayanginya.
hidup sebagai anak lemah,pastinya penderitaan selalu menerpa.
hingga akhirnya keberuntungan mengubah nasibnya menjadi penguasa disegala alam bahkan semesta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy Choa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Bersembunyi
Empat pria bertopeng hitam menatap kearah depan mereka.
Cuaca sangat gelap saat itu,namun samar samar mereka bisa melihatnya,bahwa didepan mereka terdapat jurang yang dalam.
"Apakah mereka mati" kata satu dari empat pria itu.
"Jatuh begitu dalamnya,kurasa siapa pun itu pasti mati" jawab satu lainnya.
Dua lainnya mengangguk setuju dengan ucapan teman kedua mereka.
"Baiklah,mari kita kembali,misi telah diselesaikan" kata satu lagi.
Lalu empat pria itu pun berbalik dan meninggalkan kawasan itu.
_
Siu..
Ahk..
Prak..
Bam
Bam
Brak..
Wuz..
Siu...
Tubuh Guo Liang dan Guo Ying jatuh deras kebawah,menabrak beberapa pohon kecil dan akar akaran.
Tertahan sesaat oleh pohon yang sedikit besar,lalu meluncur turun lagi kebawah.
Siu..
Bam...
Prak..
Ugh..
Bahu kiri Guo Liang membentur keras permukaan tanah keras didinding jurang lalu menabrak semak belukar.
Tulang bahunya patah,sedangkan saat itu kondisi Guo Ying sedang pingsan.
Walau gadis itu beberapa kali menabrak dinding jurang dan pepohonan.
Namun ia nampak baik baik saja,ia terluka dan pingsan oleh karna tendangan kuat lawan sebelumnya,melukai tubuh bagian dalamnya.
Guo Ying memiki kultivasi,jadi benturan pada dinding jurang dan pepohonan kecil,tidak mampu mematahkan tulangnya.
Hal berbeda pasti Guo Liang alami,ia tidak memiliki kultivasi.
Walau tubuhnya kuat,tetap saja ia hanyalah manusia biasa.
Menabrak pepohonan kecil beberapa kali,pemuda itu pun pingsan.
Siu..
Bam..
Setelah jatuh hingga kedalaman ratusan meter,akhirnya tubuh mereka jatuh kedasar jurang.
Dalam posisi pingsan,otomatis tidak ada pergerakan reflex dari tubuh dan tulang mereka saat membentur sesuatu,dan itu adalah hal yang baik bagi mereka.
Apa lagi mereka jatuh tepat diatas tumpukan tebal dedaunan kering.
Walau kondisi mereka pingsan saat itu,namun keduanya tidak mati.
Rintik hujan masih turun malam itu,wajah dan bibir dua saudara itu terlihat memucat.
Selain sakit ditubuh mereka,keduanya pastinya kedinginan saat itu.
Pingsan tanpa mengetahui dimana mereka berada,keduanya terbaring diam.
_
Dihunian Lu San dan istrinya,suami istri itu telah mendapatkan kabar akan apa yang terjadi.
Mereka pun merasa yakin Guo Liang dan Guo Ying telah terbunuh.
Lalu suami istri itu memutuskan beristirahat malam itu,dan pura pura tidak mengetahui apa yang telah terjadi.
Pastinya setelah beberapa hari,hilangnya dua saudara itu diketahui oleh penghuni perkampungan Lu.
Lu Suan pergi kehunian Guo Liang dan Guo Ying,melihat kehancuran beberapa benda dihunian itu.
Lu Suan pun menyadari bahwa dua keponakannya itu telah dibunuh.
Ia nampak bersedih,namun ia tidak memiliki bukti siapa pembunuh dua keponakannya.
Dengan kesedihan yang mendalam,Lu Suan pun akhirnya hanya bisa diam.
Ia lebih pendiam saat itu,padahal sebelumnya ia selalu pendiam sejak ibu Guo Liang dan Guo Ying terbunuh.
Setelah dua keponakan nya ikutan dibunuh orang yang tidak dikenal,Lu Suan pun hanya mengurung diri saja.
Kesedihan itu hanya ia yang merasakannya,penghuni perkampungan Lu lainnya,nampak biasa saja.
_
"ugh..uhuk uhuk" Guo Liang terbatuk batuk dan memegang dadanya.
Pemuda remaja itu membuka matanya,saat itu matahari pagi bersinar cerah.
Membuka mata dan mengingat apa yang terjadi,sesaat tubuhnya nampak menggigil,pakaiannya nampak kotor,robek dan basah.
"Oh" Guo Liang terperanjat dan berusaha bangun dari posisinya yang terbaring saat itu,ketika ia teringat kakaknya.
Ia melirik kesebelahnya,Guo Ying terbaring diam beberapa meter dari Guo Liang.
"Ah,kakak" teriak Guo Liang.
Ia pun merangkak kearah kakaknya dan memeriksa kondisi Guo Ying.
Saat mengetahui bahwa kakaknya hanya pingsan saja,Guo Liang pun menghela nafas lega.
"Pppppffffffff" setelah menghela nafas,remaja itu pun melirik keadaan disekeliling ia berada saat itu.
Udara sangat dingin didalam jurang yang dalam itu,disetiap area nampak pepohonan besar dan kecil ada disana.
Dibeberapa bagian lagi nampak bebatuan keras besar dan kecil.
Dan disampingnya,adalah dinding jurang yang terbuat dari bebatuan dan tanah.
Melirik kesegala area,nampak kekhawatiran diwajah Guo Liang.
"Aku harus mencari tempat yang baik untuk bersembunyi,pegunungan tapal batas,terkenal akan binatang buas dan binatang roh nya,bila bertemu mereka,maka aku dan kakak pasti mati" gumam Guo Liang.
Ia kembali melirik kesegala area,berusaha mencari sebuah kawasan yang bisa dijadikan tempat persembunyian.
Kakaknya terluka parah,dan masih pingsan hingga saat ini,ia butuh tempat berteduh dan mengobati kakaknya.
Melirik dengan teliti,diantara bebatuan didinding jurang,nampak sebuah lobang kecil.
Ukuran lobang sangatlah kecil,melihat itu Guo Liang pun tersenyum.
Walau lobang sangatlah kecil,namun ia masihlah terhitung anak kecil.
Jadi tubuh kecilnya pasti bisa memasuki lobang itu.
Sedangkan kakaknya,walau dua tahun lebih tua dari Guo Liang.
Kakaknya adalah wanita bertubuh langsing,jadi ukuran lingkaran tubuh mereka tidaklah berbeda jauh.
Lobang kecil akan sulit jika dimasuki pria dewasa,namun bila itu adalah dia,Guo Liang yakin ia bisa memasukinya.
Lalu Guo Liang menarik tubuh kakaknya,bahu kirinya patah akibat jatuh sebelumnya.
Rasa sakit membuat dua matanya meneteskan air mata menahan rasa sakit itu.
Dengan satu tangannya Guo Liang perlahan lahan menarik kakaknya kehadapan lobang kecil.
Menatap lobang itu,ia pun merasa akan sulit membawa kakaknya,apa lagi bahu kirinya patah.
Otak Guo Liang memikirkan apa yang harus ia lakukan.
Lobang didapannya tidaklah diketahui lobang apakah itu,namun ia tahu,hanya itu pilihanya agar tidak bertemu binatang buas.
Melirik kesegala area,lalu tatapannya melihat akar akaran pohon yang kuat berbentuk seperti tali panjang.
Guo Liang tersenyum,lalu ia melangkah kearah akar yang mirip tali,dan menebas akar menggunakan sebuah pisau besar yang ia simpan didalam tas penyimpanannya.
Berhasil mengambil akar,ia pun berjalan kearah kakaknya,lalu Guo Liang mengikat tubuh kakaknya dengan hati hati.
Setelah itu ia membawa kakaknya kedepan lobang sempit berada.
Melirik posisi kakaknya dengan lobang,merasa posisinya telah tepat.
Pemuda belasan tahun itu pun merangkak masuk kedalam lobang.
Lobang mirip sebuah lorong panjang didalam batu.
Guo Liang merangkak hingga belasan meter jauhnya,dan ia menemukan sebuah ruangan berukuran tiga kali tiga meteran dibagian dalam lobang.
Guo Liang melirik kesegala arah,saat itu pisau nampak digenggamannya.
Tatapan matanya nampak jelas berhati hati saat itu.
Setelah memastikan keadaan aman,Guo Liang menyimpan pisaunya.
Lalu ia menarik tali yang mengikat kakaknya dengan satu tangannya.
Perlahan lahan tubuh Guo Ying yang masih pingsan pun terseret masuk kedalam ruangan dimana Guo Liang berada.
"Pppppfffffffff" Guo Liang menghela nafas panjang setelah berhasil menarik tubuh kakaknya.
Kemudian menggunakan pemantik api dari batu yang selalu ia bawa,ia pun membuat api unggun.
Setelah itu Guo Liang mengobati kakaknya,didalam tas miliknya,Guo Liang dan kakaknya menyimpan banyak herbal khusus luka dalam dan luar tubuh.
Ia nampak berhati hati memeriksa kakaknya,ia membaringkan tubuh kakaknya dekat api unggun,agar baju Guo Ying yang basah,bisa mengering.
dengan teliti dan hati hati,Guo Liang merawat Guo Ying.
_
lanjutkan Thor aku suka karya mu...
nanti aku komen di novel sebelah Thor. teknik yg bikin Han Sian, senior dan juniornya hampir kewalahan ada di novel toon.🙏🙏🙏