NovelToon NovelToon
PEMILIK HATI BEKU

PEMILIK HATI BEKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Vernando Permana. banyak orang yang memanggilnya Nando, seorang siswa yang dikenal berekspresi datar. namun banyak siswi-siswi yang mengidolakan nya, tidak ada seorang siswi manapun yang bisa menembus dinding hati beku nya Nando.

Sampai takdir yang mempertemukan dirinya dengan seorang gadis ceria bernama Monisha Listiani yang biasa dipanggil Mona, kisah hidup dan kisah cintanya berawal dari situ.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHB | 06. Mona Vs Nurul.

Selepas sarapan pagi, Mona langsung pergi ke garasi rumah, netranya melihat sepeda motor matic kesayangan nya yang berwarna merah muda.

Tak henti-henti nya Mona merasa bahagia, karena dia tak perlu repot lagi nebeng pulang sama Novia atau di antar ke sekolah naik mobil bersama papah nya.

Mona merogoh kunci di saku celana, saat sudah naik ke atas motor, telinga agak panas mendengar gerungan motor dari tetangga sebelah.

Mona yang terpancing turun kembali dari motornya, dan melihat Nando dengan santai memainkan gas motor, karena emang dia lagi memanaskan sepeda motor sebelum berangkat.

"Berisik woy" Mona protes keras.

Nando sekilas menoleh, namun tidak ada ucapan yang keluar dari bibir tipis nya. Justru dia semakin memutarkan gas pada sepeda motornya.

Nando juga sudah mulai terpancing emosi, karena dari kemarin gadis yang ada sebelah rumahnya ngoceh terus kaya burung beo.

"Saya lakban juga ya mulut kamu, lama-lama"

Mona tertawa "Coba aja kalau berani"

"Dih malah nantangin" Bukan hanya sebuah gertakan, Nando langsung pergi ke dalam rumah hanya untuk mengambil lakban hitam

Teriak Mona pecah saat Nando menghampiri nya.

Teriakan Mona disusul oleh jeritan ibunya yang mendengar dari dalam rumah "Monaaaa sekarang kamu jerit-jerit masalah apa lagi sih!"

"Sabar ma" Hibur Pak Gilang yang ada di depan tubuh Bu Sisil. Bu Sisil sendiri sedang membereskan dasi kantoran nya Pak Gilang.

"Gak bisa sabar, itu anak turunan siapa si, kok buat heboh terus tiap hari" Keluh Bu Sisil, pak Gilang hanya terkekeh, karena sadar saat sekolah Bu Sisil sama gaduh nya dengan Mona. Namun Bu Sisil tidak menyadari nya.

Kedua orang tua Mona yang sekarang ini adalah teman sekolah saat SMA, mereka menikah setelah Pak Gilang tau kalau Bu Sisil sudah jadi janda.

Memang buah kalau jatuh tak jauh dari pohon nya.

"Kenapa tawa pah?"

Pak Gilang menggeleng memberi tanda tidak apa-apa.

"Kalau gitu, papa berangkat dulu, nanti siang kamu nyusul aja" Kata Pak Gilang.

"Oke siap bos" Dijawab penuh semangat oleh Bu Sisil.

Bu Sisil mengantar Pak Gilang ke depan rumah.

Sampainya disana, mereka di suguhkan perdebatan Mona dan Nando yang masih belum usai.

Bu Sisil langsung terhentak berlari kecil saat Mona mau menjambak rambut nya Nando.

"Setan kamu ya buat saya emosi aja!" Amuk Mona yang emosi nya meluap

Nando terlihat dalam keadaan tenang, dia tak terpancing walau sedikit menguras puncak kesabaran nya.

"Mona! Kamu ini apa-apa ribut, apa-apa ribut gak capek apa!" Tegur Bu Sisil, sekaligus beliau meminta maaf kepada Nando.

Nando tersenyum dan memaafkan, mumpung gadis itu sudah ada pawang nya, Nando langsung pergi dari area rumah nya.

Bu Sisil juga meminta maaf kepada mbok Ika yang sudah hadir, beliau tak henti meminta maaf tentang anak nya yang kurang ajar kepada Nando.

"Bu, saya minta maaf atas perilaku anak saya... Loh gadis itu kemana?"

"Iya tidak apa-apa bu" Jawab sopan mbok Ika.

Mona sekarang sudah berada di garasi rumah sambil berkacak pinggang dalam hati, dia memanaskan mesin motornya terlebih dahulu, sambil meminta uang jajan ke papah nya.

"Pah minta cepek"

"Jangan kasih pah" Protes Bu Sisil dari arah berlawanan.

"Jajan kamu mamah potong jadi lima puluh ribu!"

"Lah? Dih kok gitu sih mah? Apa banget sih, Mona gak bisa jajan banyak dong"

"Anak orang lain kalau jajan sepuluh sampai dua puluh ribu, kamu di kasih lima puluh harus nya bersyukur Mona" Omel Bu Sisil.

Mona mengerucut bibir sebal, mau gak mau dia harus menerima, Ia langsung cipika-cipiki pipi sang ibu dan berpamitan ke sekolah.

**

Sampai di gerbang sekolahan, Mona kembali melihat perawakan Nando yang lagi mengobrol santai bersama kedua teman nya.

Nando sedikit menoleh tipis, Nabil dan Arip ikut melihat kearah yang Nando lihat.

"Itu murid baru di kelas kan do?" Tanya Nabil.

Nando mengangguk, berusaha mengontrol dirinya agar tetap stay cool.

"Kira-kira cantik gak dia Do?" Tanya Nabil lagi.

"Biasa aja"

"Kalau menurut gue gadis itu cantik sih, udah tubuhnya mungil, ramping, senyum nya bisa buat lesung pipi lagi" Timpal Arip.

"Nah, kali ini gue sependapat sama lu Rip, lihat kilauan rambutnya, menggoda banget loh" Kata Nabil.

Nando menatap dingin "Ambil aja, bukan tipe gue juga kok" Nando tiba-tiba melangkahkan kaki masuk ke dalam area lingkup sekolahan.

"Buset dah... Oy tunggu kocak"

Nabil dan Arip menyusul langkah Nando dari belakang.

Sisi lain, Mona menangkap lengan Novia saat bertemu di area parkiran.

"Maaf telat dikit Nov" Kata Mona.

"Saya juga baru sampai kok, yasudah kuy masuk kelas" Novia merangkul lengan Mona untuk bergandengan tangan.

Materi demi materi sudah Mona lakukan dengan giat, hingga bel istirahat pun berkumandang. Mona dan Novia langsung masuk ke dalam kantin itu.

Begitu sampai di kantin, matanya seakan tercemar kembali dengan meja makan yang biasa Nando duduki telah dikerubungi banyak gadis-gadis yang rutin menggoda nya.

Kelompok geng yang diketuai Nurul itu sedang kepo menanyakan menu makan siang, menu makan malam, hingga kabar mengenai olahraga yang di anut sang pria itu.

"Idola sekolah apa dia?" Bisik Mona.

"Iya gitulah" Jawab Novia.

Salsa menunjuk Mona "Nur siapa tuh? Murid baru kah?"

Nurul menoleh saat salah satu teman nya menunjuk kehadiran Mona di kantin. Nurul bangkit dari tempat duduk, Nando melihat, tapi dia tidak peduli.

Nurul menghalang pergerakan Mona saat ingin pergi ke warung nasi pecel.

"Bisa minggir cantik?" Kata Mona dengan sopan.

"Siapa nih, gaya-gayaan pakai makeup, mau saingan sama saya?" Kata Nurul.

Mona masih tersenyum, dia ingin melanjutkan langkah kaki nya, disaat Mona bergerak ke kanan, Nurul ke kiri.

Mona ke kanan, Nurul pun ke kiri. Seakan dia sengaja menghalang laju dari Mona.

"Mau kamu itu apaan?" Kata Mona.

Nurul mengetuk dagu. "Mau apa ya?"

"Aku mau liat kamu menderita, itu aja sih"

"Dih konyol banget" Jawab Mona yang masih tenang, netranya terus menatap Nurul yang lagi pasang wajah tengil, Mona berkali-kali menghela nafas melihat tingkah laku Nurul seperti anak SD.

"Eksekusi aja dia Nur" Provokasi Salsa.

"Basi banget sumpah, dah kamu mending minggir, aku mau lewat" Kata Mona.

Nurul tertawa jahat. "Hapus makeup kamu, yang boleh tampil cantik disekolah ini hanya saya!"

Mona terkejut dan ikut tertawa. "HAHA, Lucu banget sih kamu, sampe nangis loh aku ketawa nya, muka kaya ondel-ondel aja mau tampil cantik." Ledeknya.

"APA!" Bentak Nurul Murka.

Nurul yang sudah kehilangan kesabaran langsung menjambak rambut Mona dengan keras.

"AW! Lagi apa sih, lepas!" Pinta Mona.

"Lepas? Gak semudah itu, HAHA"

"Lepas buruan, atau kamu akan tau siapa saya?" Gertak Mona.

"Kamu pikir saya takut sama anda? HAHA gak sama sekali!"

"Oke kalau itu mau kamu, saya turutin" Kata Mona, langsung membalas jambakan rambut Nurul lebih keras dari nya, bahkan kepala nya sampai terjengkang ke belakang.

Saat itu juga Mona langsung menghajar wajah Nurul hingga kepala Nurul merasa pusing.

Nurul terkejut, siswa lainnya pun ikut terkejut.

Termasuk Salsa, dia langsung menghampiri Nurul yang sudah tergeletak dengan wajah seperti orang mabuk.

"Saya sudah ingatin kamu ya tadi, jangan salahin saya kalau saya keluarin khodam barusan" Kata Mona dengan tatapan tajam.

Novia menggeleng kepala karena syok, saat itu juga Novia langsung menggeret Mona untuk duduk dengan tenang di kantin, namun Mona menolak, dia memilih untuk membeli makan terlebih dahulu.

"Ayo pergi dari sini" Komando Nurul untuk kedua teman nya, mereka berjalan menuju kelas, karena Nurul merasakan mental nya jatuh di hajar cewek yang kiranya cupu ternyata suhu.

1
Sri Wiwiet
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!