Andre Christopher Sitorus pemuda yang sedang berusaha mencari lowongan pekerjaan diluar sana, apalagi dia hanya tamatan sma yang bisa dibilang sedikit pekerjaan yang menerima tamatan sma. Dia dari pagi sampai menjelang sore belum mendapatkan satu pun pekerjaan, sampai dimana dia mulai frustasi ada kejadian yang mengejutkan menghampirinya
BAB 1 sampai 20 itu hanya alur tidak penting kalau kalian merasa bosan dengan alurnya langsung skip ke bab 21 ya.
*100% cerita fisik
*Don't plagiarize my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SUPARMAN SUPARMAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~SF•06~
•Di belakang panti asuhan•
'Ini. aku tau arti kode ini, Apakah mereka ingin mengasih info bahwa mereka mati bukan karena kecelakaan tapi karena dibunuh dan yang membunuh mereka adalah musuh yang memiliki kekuatan yang lebih kuat dari mereka. Tapi bukannya mereka mempunyai bekingan yang lebih kuat jadi sepatutnya mereka menang bukan malah mati mengenaskan begini.'batin Andrew sambil melihat kertas isi kode
Pastor yang baru saja menjelaskan isi kertas itu malah melihat Andrew yang sedang melamun sambil memandangi kertas tersebut. Entah apa yang sedang dia pikirkan tapi sekarang udah enggak ada waktu lagi dia bentar lagi mau pindah eh malah melamun.
"Nak, nak Andre. Astaga fokus sekali dia."Panggil Andrew untuk menyadarkan Andrew
"ANDREW CHRISTOPHER SITORUS."teriak pastor
"Eh apa ada apa. Ada kebakaran kah cepat panggil bomba, bomba bomba."kaget Andrew
"Astaga anak ini."ucap pastor sambil menepuk dahinya frustasi
"Kamu ya asik melamun aja. Dari tadi bapak panggil-panggil enggak kamu respon malah masih asik melamun. Melamunkan apa sih fokus banget."tanya pastor frustasi
"Ah enggak, hanya melamunkan maksud arti dari kode ini. Tapi Andre enggak tau apa artinya."jawab Andrew
"Oohh oke bapak pun enggak akan memaksakan kamu untuk menebak arti dari kodenya bapak hanya mengembalikan barang yang sepatutnya milik kamu."balas pastor mendengar jawaban Andrew
"Bapak boleh Andre bertanya."ucap Andrew
"Ya mau tanya apa, nak."bals pastor
"Andre mau tanya pas bapak menemukan Andre waktu itu usia Andre udah berapa bulan."tanya Andrew
"Hm sebentar, ah iya waktu itu bapak jumpa kamu kalo enggak salah ni ya umur 2 bulan karena kulit kamu agak merah tapi udah badan kamu sudah ada sedikit berisi jadi ya mungkin umur 2 atau 3 bulan gitu deh."jawab pastor sedikit bingung menjelaskan
"Oh begitu, oke terima kasih bapak."balas Andrew mengerti
"Ya sudah ayo masuk bukannya kamu harus kemas barang. kasihan itu bodyguardnya nungguin diluar."ucap pastor sambil berdiri dan masuk kedalam
"Iya."balas Andrew.'Huff untung enggak ditanyain macem-macem, untuk sekarang aku hanya akan membawa ini mungkin nanti saja kucari tahu.'batin Andrew
Andrew pun menyusul kedalam sambil mengantongi kertas berisi pesan dari orang tuanya.
SKIP
Butuh 3 jam lebih perjalanan dari panti asuhan ke tempat kerja baru Andrew, suasana yang dilalui selama perjalanan dari yang tadinya pemandangan kota menjadi pemandangan penuh pepohonan lebat.
Dan sekarang mereka telah sampai dirumah tempat Andrew bekerja, setelah turun dari mobil dan menurunkan semua barangnya dia langsung saja menatap pemandangan rumah di depannya.
'Wahh besarnya ini rumah, eh sepatutnya ini bukan rumah enggak sih sepatutnya ini mansion. Mana ada rumah sebesar dan seluas ini.'batin Andrew
"Andrew mari ikuti saya tuk mengantarkan kamu ke kamar barumu, dan kalian kembali ke posisi masing-masing."ucap Ryan begitu keluar dari mobil
"Baik."patuh mereka dan pergi ke dalam
"Ah oke tapi bantu kek ini berat tau gak," ucap Andrew tidak terima
"Bukannya kamu nyuruh kami jangan bantu angkat barang kamu jadi kami turutin dan lagi pun kamu jangan manja disini ini bukan di panti yang mana masih ada yang peduli denganmu. Tapi bukan berarti kami enggak peduli tapi kamu bukan tanggung jawab kami, mengerti."jawab Ryan dingin
"Aahh bukannya kalian udah berjanji dengan ibuk saya untuk melindungi dan membantu saya kok sekarang kalian kek gini."balas Andrew kesal
"Iya saya berjanji akan melindungi kamu tapi jika kamu sudah tidak bisa melindungi diri kamu sendiri dan enggak ada saya berjanji untuk membantu kamu angkat barang."jawab Ryan dingin sambil berjalan masuk
"Cih."kesal Andrew sambil mengangkat barang satu -persatu
•Di belakang Mansion Amir•
Ada rumah di belakang Mansion Amir. Ada 12 rumah yang berdiri di belakang. Ryan dan Andrew menuju rumah yang ke 10 dan kamar nomor 100
"Andrew kamar kamu ada di lantai 2 dan bertuliskan angka 75 mulai sekarang dan 5 tahun kedepan kamu akan tinggal disini. Dan perkenalkan nama saya Ryan, paham."ucap Ryan menjelaskan
"Hm."singkat Andrew
"Cih dasar anak nakal. Bukannya bilang makasih malah nyelonong pergi aja.'"ucap Ryan kesal
"Owh capeknya untung aja disini pake lift bukan tangga dan untung aja kamarku di lantai 2 bukan di lantai 3 kalo enggak aku udah mati ditengah jalan."ucap Andrew berbaring di kasur barunya
"ohh empuknya kasurnya kayaknya aku antara betah atau enggak ni disini, tapi semoga aja betah sih."ucap Andrew ngomong sendiri
•Malam hari•
Tiba-tiba Para bodyguard pada ngumpul dan berbaris rapi di depan Mansion.
"Selamat malam nona Natasya."ucap bodyguard barengan
"Hm malam dimana Andrew kok dia enggak ada."ucap Natasya menanyakan Andrew
"Lapor nona, Andrew sekarang ada di kamar barunya di rumah yang ke 10 dan kamar nomor 100 nona."ucap Ryan sebagai perwakilan
"Baiklah kalian kembali ke tugas kalian masing-masing sebentar lagi tuan Amir bakal datang dan setelah saya membukakan pintu untuk tuan Amir saya akan menemui Andrew, paham."ucap Natasya
"Siap paham."ucap bodyguard kompak
Tibalah mobil memasuki pekarangan Mansion Natasya dan yang lain melihat itu sadar bahwa orang yang dibicarakan telah pulang, Amir. Langsung saja Natasya mendatangi mobil yang sudah berhenti tersebut.
"Natasya apakah Andrew sudah ada disini."tanya Amir begitu keluar dari mobil
"Sudah tuan dan Andrew sekarang ada di kamarnya."jawab Natasya setelah membukakan pintu mobil.
"Baiklah mulai sekarang yang akan membimbingnya adalah kamu dan Ryan, mengerti."ucap Amir sambil berjalan masuk ke mansion
"Mengerti tuan."hormat Natasya
•Di luar kamar Andrew•
Tok tok tok
"Andrew ini saya Natasya, buka pintunya ada yang ingin saya bilang ke kamu."ucap Natasya setelah mengetok pintu
"Kok enggak ada jawaban apa dia ketiduran di dalam, aish anak itu."kesal Natasya
TOK TOK TOK TOK
Natasya terus mengetuk pintu lebih keras dan lebih lama agar Andrew terbangun.
"ANDREW BANGUN, ADA YANG INGIN SAYA BICARAKAN, ANDREW BANGUN KAMU."teriak Natasya
•Di dalam kamar•
"Iya ibuk sabar, bentar lagi Andrew bangun."ucap Andrew sambil ngigo mengira ini masih di panti
•Di luar kamar•
"Astaga dia mengira ini masih di panti apa sampai mengigau seperti itu."ucap Natasya speechless
TOK TOK TOK"ANDREW BAANGUUN, INI SAYA NATASYA DAN INI BUKAN LAGI DI PANTI SEKARANG KAMU DI RUMAH TUAN AMIR, ANDREW."teriak Natasya
•Di dalam kamar•
"Itu suara teriakkan Natasya dan apa dia bilang ini bukan di panti."ucap Andrew masih belum membuka matanya
Ketika mendengar suara teriakkan Natasya yang menggelegar barulah Andrew terbangun dari tidur nyenyaknya
"OMG AKU BARU INGAT INI BUKAN DI PANTI."teriak Andrew
Andrew langsung saja lari sampai dia terjatuh dari tenpat tidur tapi dia tidak mempedulikan itu dia lanjut lari menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar
"GEDUBRAK"suara orang jatuh
"OUCH"suara kesakitan Andrew
•Di luar kamar•
"Apakah dia udah bangun tapi tadi aku dengar ada suara jatuh berarti dia itu, ya sudah kubiarkan kau bersih-bersih dulu baru kupanggil lagi."ucap Natasya
TBC