NovelToon NovelToon
PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Anak Yatim Piatu / Dokter Genius / Beda Usia
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: AMIRA ARSHYLA

"paman jelas-jelas kamu juga mencintai aku akan tetapi kenapa kamu tidak mau mengakuinya"
Alena jatuh cinta kepada paman angkatnya sejak dia masih kecil, akan tetapi paman selalu menganggap dia seorang gadis kecil yang sangat imut, apakah si dokter jenius itu akan tergerak hatinya untuk menerima Alena, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMIRA ARSHYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 19

Setelah masuk ke dalam kamar, Alena kemudian langsung membuka lemari bajunya, Alena kemudian langsung mengambil sebuah dress yang feminim yang berada di hadapannya.

"aku pakai baju yang ini saja."ujar alena sambil memakai baju yang berada di tangannya.

Setelah memakai baju, Alena kemudian merias wajahnya tipis-tipis.

"sudah siapa."ujar Alena sambil tersenyum lebar di depan kaca.

Setelah selesai, Alena kemudian langsung berjalan keluar dari dalam kamar.

"paman aku sudah siap."ujar Alena sambil tersenyum.

Narendra kemudian menatap ke arah Alena.

"emmhhh...! Wah...wah...wah...cantik sekali Alena malam ini."ujar Narendra sambil tersenyum lebar.

Alena tersipu Mendengar ucapan Narendra.

Ting...!

Tong...!

Tiba-tiba saja terdengar suara bel pintu.

Alena kemudian langsung berjalan membuka pintu apartemen tersebut.

"hallo...kak Denis."ujar Alena sambil tersenyum lebar.

"hai...si manis, kamu terlihat cantik sekali."ujar Denis sambil mencubit pipi Alena.

"Denis singkirkan tanganmu dari pipi Alena."ujar Narendra sambil menatap tajam ke arah Denis.

"oh...! Iya...iya...baiklah."ujar Denis sambil tersenyum.

Narendra kemudian langsung berjalan mendekati Alena.

"ayo kita pergi sekarang."ujar Narendra sambil menggandeng tangan Alena.

"oke...!"ujar Denis sambil berjalan di depan mereka berdua.

Sesampainya di depan apartemen, Narendra kemudian langsung membuka pintu mobil untuk Alena.

"masuklah."ujar narendra sambil menatap wajah Alena.

"baiklah paman, terima kasih."ujar Alena sambil masuk ke dalam mobil.

Denis dan Narendra duduk di kursi bagian depan, dan Alena di bagian belakang.

beberapa saat kemudian mereka bertiga sudah duduk di sebuah restoran yang cukup mewah.

"eh..? ternyata kak Denis adalah teman sekelasnya paman ya...?"ujar Alena sambil menatap wajah denis.

"iya benar."ujar Denis sambil tersenyum.

"berarti kak Denis sudah lama kenal dengan paman dong...?"ujar Alena.

"iya dong, tentu saja aku sudah lama sekali kenal Narendra, dia dulu."belum sempat Denis melanjutkan ucapannya, Narendra kemudian memasukkan makanan di mulut Denis.

"Denis, kenapa kamu tidak menutup mulutmu itu dengan makanan yang enak ini."ujar Narendra.

"itu berarti kak Denis tahu lebih banyak tentang paman dong."ujar Alena dalam hatinya sambil menikmati makanan yang berada di hadapannya.

beberapa saat kemudian, Narendra menyudahi makannya.

"aku mau pergi ke toilet dulu, kalian lanjutkan saja makannya."ujar Narendra sambil berdiri dari tempat duduknya.

Denis dan Alena mengangguk, setelah itu narendra kemudian berjalan meninggalkan mereka berdua.

"kak Denis,kita saling bertukar nomor telepon yuk atau permintaan pertemanan di aplikasi sosmed, kak Denis chat aku di sosmed aja ya."ujar Alena sambil tersenyum.

"ok...! Ini alamat sosmed ku."ujar Denis sambil menuliskan sesuatu di sebuah buku kecil.

"oke baiklah, setelah sampai di rumah, aku akan add kamu."ujar Alena sambil mengambil kertas tersebut dari tangan Denis.

Tiba-tiba saja Narendra datang.

"apa yang sedang kalian berdua bicarakan...?"ujar Narendra sambil menatap mereka berdua.

"tidak ada kok paman."ujar Alena sambil mengantongi kertas tersebut.

pandangan Narendra berpindah ke denis, akan tetapi Denis hanya mengangkat bahunya.

Narendra kemudian langsung membuang nafas kasar.

Setelah selesai makan, mereka bertiga kemudian langsung pulang ke apartemen masing-masing.

Setelah sampai di apartemen, Alena langsung berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Alena langsung mandi karena badannya lengkap karena dia berkeringat sewaktu makan malam tadi.

Setelah beberapa saat kemudian, Alena langsung berjalan keluar dari dalam kamar hanya menggunakan kimono.

"Alena."ujar narendra sambil menatap ke arah Alena yang sedang mengelap rambutnya.

"iya paman."ujar Alena sambil melihat ke arah Narendra yang sedang duduk sambil membaca buku.

"keringkan dulu rambutmu sebelum kamu pergi tidur."ujar Narendra.

"oh... baiklah."ujar Alena sambil berjalan ke dekat Narendra.

Alena kemudian langsung mengambil hairdryer yang berada di dekat kursi yang sedang di duduki oleh narendra.

setelah itu Alena langsung membuka kabel yang di lilit di hairdryer tersebut.

"kok susah banget sih ngelepasinnya."ujar Alena dalam hatinya sambil berusaha untuk melepaskan kabel tersebut.

Narendra kemudian menatap ke arah Alena, setelah itu Narendra langsung menaruh buku yang berada di tangannya.

"sini."ujar Narendra sambil mengambil hairdryer dari tangan Alena.

Setelah itu Narendra kemudian langsung membuka lilitan kabel tersebut.

Setelah itu Narendra kemudian langsung menyuruh Alena duduk di kursi.

"duduklah."ujar Narendra sambil menyambungkan kabel hairdryer tersebut ke kontak listrik.

Wung...!

Wung...!

Wung...!

Hairdryer itu berbunyi, Narendra kemudian langsung mengeringkan rambut Alena dengan sangat telaten.

Deg...!

deg...!

Deg...!

Jantung Alena berdetak kencang.

"apa ini gak terlalu mesra ya...?"ujar Alena dalam hatinya.

"paman kamu membuat aku deg-degan."ujar Alena dalam hatinya sambil tersipu malu.

Raut wajah Narendra berubah seketika ketika melihat telinga Alena yang terlihat memerah.

"Alena, kamu tidak enak badan ya...?"ujar Narendra sambil membalikkan badan Alena.

"enggak kok paman...! Aku baik-baik saja...!"ujar Alena sambil tersenyum lebar.

Narendra kemudian langsung menempelkan keningnya ke kening Alena.

Deg...!

Jantung Alena berdetak kencang.

"agak hangat."ujar Narendra sambil menatap mata Alena.

"aku tidak apa-apa paman, pengering rambutnya yang terlalu panas."ujar Alena sambil mendorong tubuh Narendra.

"rambutku sudah kering, aku masuk ke kamar dan mau segera tidur."ujar Alena.

setelah itu Alena kemudian langsung berdiri dari tempat duduknya, Alena kemudian langsung berlari masuk ke dalam kamar.

"kenapa anak itu...?"ujar Narendra sambil menggaruk kepalanya.

setelah masuk ke dalam kamar, Alena kemudian langsung naik ke atas tempat tidurnya.

"paman kamu ini benar-benar keterlaluan ya, kamu sudah membuat aku terkejut setengah mati."ujar Alena dalam hatinya sambil memeluk guling yang berada di sampingnya.

mata Alena kemudian tertuju pada laptopnya yang masih menyala.

Alena kemudian langsung meraih laptopnya, dia langsung mengirim pesan singkat kepada Denis.

Meraka berdua kemudian saling berbalas pesan.

beberapa saat kemudian terlihat Alena sudah sangat mengantuk.

Hoam...!

Terdengar suara Alena menguap.

"kalo aku bertanya tentang paman kepada kak Denis sekarang apakah terlalu cepat...?"ujar Alena dalam hatinya.

"kak denis, apakah pamanku punya seorang pacar...?"tulis Alena.

"tidak "balas Denis.

"kak Denis, apakah pamanku pernah berpacaran...?"tulis Alena.

"pernah dengan seorang gadis yang sangat cantik."balas Denis.

Denis kemudian mengirim foto seorang gadis yang sangat cantik ke laptop Alena.

"ini, cantik sekali wanita ini...!"ujar Alena dalam hatinya sambil mengigit bibirnya.

"wanita secantik ini saja tidak bisa mempertahankan hati paman, jadi kalau di pikir-pikir itik yang buruk rupa sepertiku tidak akan mungkin bisa mendekati paman dong...?"ujar Alena dalam hatinya sambil memijat pelipisnya.

1
Jeonghan svt 🩷
benar itu kata dokternya Alena
ARMILA06: kayaknya Alena sengaja deh minum itu alkohol
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!