Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Sesampainya dibandara kami langsung check in, dan menuju ruang tunggu menanti panggilan keberangkatan.
Setengah jam kemudian kami menaiki pesawat dan menuju ke pulau dewata bali.
Sesampainya dibali kami dijemput supir pribadi keluarga arnold dan mengantar kami ke vila mewah Yang merupakan hadiah pernikahan kami dari ayah dan bunda. Dan vila itu atas nama Maria.
“selamat datang tuan dan nyonya, perkenalkan saya bi ratna yang akan menjaga dan melayani tuan dan nyonya selama berada disini, dan ini suami saya beni supir merangkap tukang kebun disini.” Memperkenalkan diri dan menunduk dengan ramah
“Ia bi ratna, makasi ya” sahut Maria sambil tersenyum ramah.
Vila mewah Yang sudah dilengkapi perabot yang mewah dan interior Yang klasik memenuhi setiap ruangan.
Kami melangkah menuju kamar utama, kamae Yang cukup luas, dengan tempat tidur meja rias, walk in closet Yang tersbung juga dengan pintu kamar mandi.
Setelah menata barang-barang kami beristirahat, di kamar dan menunggu waktu makan siang. Rencanya kami akan seminggu di bali.
Tok tok tok pintu diketuk dari luar
Ceklek
“Maaf nyonya makan siangnya sudah bibi siapin di meja” kata bibi ramah.
“baik bi, makasi ya” senyum ramah maria
“Beb makan yuk” lanjut Maria sambil duduk di sebelah arnold Yang membalas email di hpnya
“yuk sayang” jawab arnold singkat sambil menganndeng Maria keluar kamar menuju ruang makan.
Menu siang ini ada cah kangkung, cumi gordng saus, udang asam manis, sup ayam dan sambal tomat.
Kami menikmati makanan dengan tenang. Setelah makan siang kami kembali dan beristirahat di kamar.
Sesampainya di kamar arnold memelukku dari belakang dan mulai mencium pundakku. Jantungku berdetak saat hembusan napasnya berhembus ke leherku.
“sayang bolehkan aku memintanya sekarang” dengan suara Yang menggoda dan mengeratkan pelukannya.
Hanya anggukan kepala Yang kuberikan, setelah mendapat ijin dariku. Arnold membalikan tubuhku saling berhadapan.
Kedua tangannya membelai pipiku, wajahnya semakin dekat dan tanpa aba -aba kami saling melumat, Yang awalnya lembut menjadi lumatan Yang menuntut lebih. Arnold melepaskan tautan bibirnya dan ciuman tuun ke jenjang leherku, kedua tangannya mulai membuka pakaianku dan tanganku mulai membuka kancing bajunya.
Dan seketika tubuh kami sama-sama polos. Tanpa melepaskan pagutan bibir kami melangkah perlahan menuju tempat tidur dengan posisi Maria di bawah.
Setelah puas di bibir dan leher arnold mulai memainkan puting Maria dengan lid***ya.
Suara desahan dari bibir Maria seolah menuntut lebih membuat arnold semakin bergairah.
Membuat tanda kepemilikan di leher dan dada Maria.
Li****** semakin liar ke area perut Maria, kedua tangan masih setia memainkan bukit kembar maria yang besar.
Maria meliuk-liukan tubuhnya bak penari ular, suara desa*** dari bibirnya Yang menyebut nama arnold menambah sensasi Yang sangat nikmat dan sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Setelah puas arnold mulai melakukan penyatuan. Entah berapa kali pelepasan Yang mereka lakukan.
Setelah puas melakukannya arnold mengusap perut maria Yang masi rata
“Sayang cepatlah tumbuh dalam perut mami ya” sambil mencium perut maria Yang masi rata.
Mereka sama-sama tidur tanpa membersihkan bekas percintaan mereka.
Dikediaman arnold, sejak keberangkatan mereka bulan madu, kamar arnold sedang di renovasi. Dan ruang kerja terhubung dengan kamar tidur.
Biar memudahkan arnold saat bekerja di rumah. Semua sudah arnold persiapkan.