Xin Yue, seorang wanita cantik dengan kecerdikan yang mematikan, hidup dari mencuri dan membunuh. Namun, sebuah insiden membuatnya terlempar ke dunia kuno tanpa apa-apa selain wajahnya yang menipu dan akalnya yang tajam. Ketika dia mencuri identitas seorang wanita misterius, hidupnya berubah drastis—dari buronan kekaisaran hingga menjadi bunga paling dicari di Ruoshang, tempat hiburan terkenal.
Di tengah pelariannya, dia bertemu Yan Tianhen, pangeran sekaligus jenderal dingin yang tak pernah melirik wanita. Namun, Xin Yue yang penuh tipu daya justru menarik perhatiannya.
Dipaksa berpura-pura menjadi kekasihnya, keduanya terjebak dalam hubungan yang penuh intrik, adu kecerdikan, dan momen-momen menggemaskan yang tak terduga.
Akankah Xin Yue berhasil bertahan dengan pesonanya, atau akankah hatinya sendiri menjadi korban permainan yang ia ciptakan?
Tagline: Di balik wajah cantiknya, tersembunyi rencana yang tak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 : Awal Hidup Bersama
Malam itu, setelah pertemuan aneh dan kesepakatan yang tak terduga dengan Yan Tianheng, Xin Yue kembali ke Ruoshang dengan pikiran penuh. Dia harus melaporkan situasinya kepada Madam Hua, meskipun dia tahu ini akan memicu banyak pertanyaan.
Madam Hua, seperti yang diduga, mendengarkan dengan ekspresi datar namun penuh kewaspadaan saat Xin Yue menceritakan segalanya. "Jadi, kau setuju menjadi tunangan Yan Tianheng?" tanya Madam Hua sambil mengangkat alis.
Xin Yue mengangguk dengan enggan. "Aku tidak punya pilihan, Madam. Situasi token ini semakin kacau, dan musuh terus mengejarku. Dia menawarkan perlindungan, dan aku rasa ini adalah cara terbaik untuk sementara waktu."
Madam Hua menghela napas panjang. "Yan Tianheng bukan pria biasa, Xin Yue. Dia dingin, licik, dan tidak mudah dipahami. Kau harus berhati-hati."
"Aku tahu," jawab Xin Yue sambil menegakkan punggungnya. "Aku akan baik-baik saja."
Setelah pertemuan itu, Xin Yue kembali ke kamarnya untuk mengemasi barang-barangnya. Dia merasa aneh meninggalkan Ruoshang, tempat yang selama ini menjadi rumahnya. Saat dia sedang mempersiapkan semuanya, Ru Jian tiba-tiba kembali dari misinya.
"Xin Yue!" panggil Ru Jian dengan nada penuh semangat. "Aku baru saja kembali dan mendengar kabar aneh. Kau... akan pindah ke mansion Yan Tianheng?"
Xin Yue berhenti sejenak, lalu mengangguk. "Ya, itu bagian dari kesepakatan kami."
Ru Jian menatapnya dengan ekspresi campuran antara bingung dan khawatir. "Kau yakin tentang ini? Kau tahu siapa dia, kan? Pria itu bukan tipe yang mudah diajak bekerja sama."
Xin Yue tersenyum tipis. "Aku tidak punya pilihan lain, Ru Jian. Aku butuh perlindungan, dan dia menawarkan itu. Lagipula, ini hanya sementara."
Ru Jian mendekat, menatapnya dengan serius. "Kau seperti adik bagiku, Xin Yue. Jika sesuatu terjadi, kau harus memberitahuku. Aku tidak peduli siapa dia, aku akan datang menjemputmu."
Xin Yue tertawa kecil, meskipun matanya sedikit berkaca-kaca. "Terima kasih, Ru Jian. Aku akan baik-baik saja."
Setelah perpisahan singkat yang penuh emosi itu, Xin Yue akhirnya meninggalkan Ruoshang dan menuju mansion Yan Tianheng.
Kedatangan di Mansion Yan Tianheng
Mansion itu megah dan luas, tetapi terasa dingin dan sunyi. Xin Yue berdiri di depan gerbang besar, menatapnya dengan perasaan campuran. Saat dia melangkah masuk, beberapa pelayan menatapnya dengan bingung, tetapi tidak ada yang berani bertanya apa pun.
Yan Tianheng muncul dari dalam rumah, mengenakan pakaian hitam yang rapi, auranya dingin seperti biasa. "Kau terlambat," katanya singkat.
Xin Yue mendengus. "Aku tidak tahu kalau kau begitu tidak sabar."
Tianheng hanya meliriknya, lalu memberi isyarat kepada pelayan untuk membawa barang-barang Xin Yue. "Kamar tamu di sayap timur telah disiapkan untukmu. Kau bisa tinggal di sana."
Saat mereka berjalan menuju kamarnya, Tianheng memberinya beberapa aturan. "Jangan masuk ke ruang kerjaku tanpa izin. Jangan menyentuh barang-barang pribadiku. Dan, yang paling penting, kau harus siap kapan saja jika ada tamu yang datang."
"Siap untuk apa?" tanya Xin Yue dengan curiga.
"Berperan sebagai tunanganku, tentu saja," jawab Tianheng dengan nada datar.
Xin Yue mendesah. "Kau benar-benar membuat ini terdengar menyenangkan."
Interaksi dengan Li Jun
Keesokan harinya, Li Jun datang ke mansion untuk menyampaikan laporan. Namun, begitu melihat Xin Yue berjalan di sekitar mansion dengan santai, dia tersenyum lebar.
"Xin Yue, kau di sini? Luar biasa. Aku tidak menyangka kau akan menjinakkan pria seperti Tianheng begitu cepat," katanya dengan nada menggoda.
Xin Yue hanya mengangkat alis, tidak terpengaruh. "Aku tidak menjinakkannya. Aku hanya di sini karena keadaan memaksa."
Li Jun menoleh ke Tianheng, menyeringai. "Beberapa waktu lalu, kau mengatakan bahwa semua wanita itu merepotkan, dan sekarang kau malah mengikat gadis ini sebagai tunanganmu? Tianheng, aku harus mengatakan, kau benar-benar berubah cepat."
Tianheng hanya menatap Li Jun dengan dingin. "Jika kau tidak punya hal penting untuk dikatakan, lebih baik kau diam."
Li Jun terkekeh, lalu menatap Xin Yue lagi. "Hati-hati dengan pria ini, Xin Yue. Dia mungkin tampak dingin, tapi dia punya sisi lembut yang tersembunyi. Kau hanya perlu mencari dengan hati-hati."
Xin Yue hanya tersenyum tipis, tetapi dia bisa merasakan ketegangan di udara. Tianheng jelas tidak senang dengan komentar Li Jun, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.
Konflik Awal di Mansion
Hari-hari pertama Xin Yue di mansion tidak berjalan mulus. Para wanita yang dikirim oleh bangsawan tua mulai berdatangan, membawa hadiah dan mencoba menarik perhatian Tianheng.
Salah satu dari mereka, seorang wanita muda dengan gaun mewah, mendekati Xin Yue dengan senyum palsu. "Oh, kau pasti pelayan baru di sini. Boleh aku bertemu dengan Tuan Muda Yan?"
Xin Yue tersenyum tipis, matanya berkilat tajam. "Pelayan? Aku rasa kau salah orang. Aku tunangan Tuan Muda Yan."
Wanita itu tertegun, tetapi sebelum dia bisa berkata apa-apa, Xin Yue melangkah mendekat, suaranya lebih rendah dan berbahaya. "Dan jika kau mencoba sesuatu yang tidak pantas, aku tidak akan segan-segan mengusirmu."
Wanita itu tersentak, tetapi dia mencoba mempertahankan martabatnya. "Kau tidak bisa begitu saja mengusirku!"
Xin Yue tersenyum manis, lalu dengan gerakan cepat, dia menjatuhkan wanita itu ke lantai dengan satu gerakan tangannya. "Oh, maaf. Aku tidak sengaja."
Beberapa pelayan yang melihat kejadian itu terkejut, tetapi tidak ada yang berani mengatakan apa-apa.
Saat Tianheng tiba, Xin Yue segera berubah menjadi sosok yang lembut. Dia berlari mendekat dan memegang lengannya dengan erat. "Tianheng, wanita ini mencoba mengganggumu. Aku hanya ingin melindungi kehormatanmu."
Tianheng mengangkat alis, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, dia melingkarkan lengannya di pinggang Xin Yue, menunjukkan kedekatan mereka. "Kau melakukan pekerjaan yang baik," katanya dengan nada dingin, tetapi ada senyum tipis di sudut bibirnya.
Wanita itu hanya bisa pergi dengan wajah merah padam, sementara Xin Yue menatapnya dengan senyum penuh kemenangan.
Setelah mereka berdua sendirian, Tianheng menatap Xin Yue dengan tatapan penuh arti. "Kau benar-benar menikmati peran ini, bukan?"
Xin Yue tersenyum licik. "Aku hanya memainkan peranku sebagai tunangan yang penuh kasih sayang."
Tianheng menghela napas, tetapi dia tidak bisa menahan senyum kecil yang muncul di wajahnya. "Kau benar-benar merepotkan."
Namun, di balik kata-katanya, ada sesuatu yang lain—sebuah penghargaan atas cara Xin Yue menangani situasi.
Meskipun hari-harinya di mansion penuh dengan konflik, Xin Yue mulai merasa bahwa ini mungkin bukan keputusan yang sepenuhnya buruk. Bagaimanapun, dia tidak akan pernah membiarkan siapa pun menginjak-injak harga dirinya, bahkan di tempat yang tidak familiar seperti ini.