10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
"Evaaaannnnn." Teriak Farrel dan teman-teman nya, iya betul yg terjatuh barusan adalah salah satu anggota team Farrel, lelaki yg bernama Evan itulah yg tadi di beri kode oleh Farrel untuk mencurangi Mark.
Namun sayang sekali, Mark menyadari bahwa Evan berniat mencurangi dirinya, sehingga Mark bisa menghindar, dan akibat nya Evan terjatuh sendiri, bisa di bilang senjata makan tuan, atau bisa juga di katakan bahwa niat yg buruk pasti akan kembali ke diri kita sendiri. Itulah yg sedang dialami Evan.
Lelaki itu kini terkapar dengan wajah yg lecet, dan hidung yg mengeluarkan darah, akibat terbentur pada semen lapangan tadi.
Farrel dan teman-teman nya mendekati Evan, begitu pula dengan team Zio, mereka juga merasa prihatin melihat kondisi Evan.
Beberapa anggota team basket Farrel mulai mengangkat tubuh Evan, dan langsung membawa siswa tersebut menuju UKS sekolah, atas perintah sang pelatih, karna luka di wajah Evan harus segera di obati.
"Rasain Lo, makanya jangan curang." Teriak Arumi, dia memperhatikan saat tadi Evan berniat membuat Mark jatuh.
“Arumu tidak boleh sesumbar begitu.” Tegur Zea.
"Biarin lah Zea, tau rasakan dia kena karma." Arumi masih mengumpati Evan.
"Arumi, benar Raudha, kamu tidak boleh merasa senang diatas penderitaan orang." Ara ikut menasehati.
"Iya iya, aku doakan semoga yg jatuh tadi segera meninggoy, agar dia tidak merasakan sakit lagi, dan tidak berbuat jahat lagi, Aamiin." Arumi malah menengadahkan tangan nya, gadis itu benar-benar berdoa.
Ara dan Zea hanya bisa geleng-geleng kepala, Arumi memang bisa di bilang tidak punya rasa kasihan, jika dia sudah membenci orang, maka gadis itu benar-benar tidak akan peduli.
Sedangkan di lapangan basket, keributan mulai terjadi.
"Lo sengaja ya, membuat teman Gue jatuh." Farrel malah sengaja menuding Mark, lelaki itu bahkan telah menarik kaos olahraga yg di pakai Mark.
"Jangan nuduh sembarangan Lo, jelas-jelas teman Lo itu tadi yg mau berbuat curang pada Mark." Zayn mulai angkat bicara, dan berniat untuk menyingkirkan tangan Farrel dari baju ma Mark. Namun Mark telah lebih dulu meraih tangan Farrel, dan memelintirnya kebelakang.
"Jangan Lo kira Gue nggak tau, niat Lo yg sebenarnya, Lo kan yg nyuruh dia buat nge jatuhin Gue." Desis Mark, suara lelaki itu begitu dingin dan penuh penekanan. Sesekali Mark akan semakin memelintir kuat tangan Farrel.
"Aauuuuwwwss, sakit sialan." Farrel meringis sambil menatap penuh permusuhan pada Mark.
"Yang sakit tangan Lo kan, bukan tangan Gue." Kecam Mark.
"Dengar ya pecundang, sekali lagi Lo berani nyentuh princess Gue, Gue pastikan bahwa tangan Lo ini akan menjadi santapan buaya peliharaan Gue." Ancam Mark tidak main-main, setelah itu barulah Mark melepaskan tangan Farrel.
"Brengsek Lo, siapa nama Lo, ingat kalau Lo berani Gue tunggu nanti malam di jalan xx." Ucap Farrel, lelaki itu menantang Mark.
Mark tersenyum miring, dan menyeringai. Zio dan teman-teman nya hanya bisa bergidik melihat seringaian bak iblis Mark. Baru kali ini mereka melihat Mark semenyeramkan itu.
"Sudah bubar sekarang." Sang pelatih mulai membubarkan kedua team, dan SMA Nusa Bangsa lah yg menang.
Oleh karna itulah Farrel semakin tak terima, karna selain di kalahkan secara telak, team mereka juga di permalukan, dengan jatuh nya Evan.
Semua orang mulai membubarkan diri, dan saat itulah para siswi mulai mengerumuni Zayn, ada yg memberikan air mineral, ada yg menawarkan tisue, ada yg bela-belain menyeka keringat Zayn.
Zea, Ara dan Arumi juga tak mau kalah. Gadis ketiga itu juga mendekati Zio dan kawan-kawan, selain untuk memberikan selamat, mereka juga akan memberikan air minum untuk pangeran mereka masing-masing.Arumi bahkan telah lebih dulu berjalan ke kantin, untuk membeli air minum botol yg akan dia berikan untuk Asya.
Sementara Ara dan Zea, kedua gadis itu memang telah menyiapkan air minum sejak tadi pagi, bisa di bilang kedua gadis itu membawa air minum botol dari rumah.
"Zio kamu pasti hauskan, nih air minum untuk mu, aku udah beliin dari tadi loh." Vina mendekati Zio. Sambil menyodorkan sebotol air mineral pada Zio.
Ara yg melihat hal itu langsung menyentak kuat tangan Vina.
"Zio tidak butuh minuman dari tante girang kek lu." Sentak Ara, yang membuat Vina ingin sekali menjambak dan menarik-narik rambut gadis culun itu, akan tetapi Vina harus bisa mengendalikan diri, sebab jika dia melakukan itu, maka image nya di depan Zio bisa hancur.
"Oh ya ampun Zio, kamu sampai berkeringat begini." Ara berkata seraya menyeka keringat Zio dengan handuk kecil yg memang telah ia siapkan.
"Nih minum, kamu pasti haus kan habis bertanding, dan iya selamat ya tampan atas kemenangan kalian." Ucap Ara, sengaja gadis itu mau memanas-manasi Vina.
Vina yg melihat hal itu hanya bisa mengepalkan tangan nya menahan amarah. Dalam hati Vina menyumpah serapahi Ara yg menurutnya tidak tahu diri.
"Zio kenapa mau-mau saja sih, di dekati cewek culun itu." Gumam Vina dalam hati, bibir gadis itu bahkan telah maju 5 centi.
Sedangkan kedua teman Vina yaitu Misel dan Nauren malah sengaja mendekati Mark.
"Hay tampan, kamu sangat keren tadi, btw ini aku bawakan minum untuk mu." Nauren menyodorkan sebotol air pada Mark.
Mark hanya tak acuh, dan tak menganggap Nauren ada.
"Dia pasti tidak mau menerima air dari mu, ini ambil air dariku saja." Misel melakukan hal yg sama, gadis itu juga menyodorkan sebotol air pada Mark.
Zea tidak bertindak seperti Ara, gadis itu hanya menunggu reaksi Mark, dan dia ingin tahu bagaimana Mark akan menyikapi gadis-gadis seperti Nauren dan Misel.
Sama seperti pada Nauren tadi, Mark pura-pura tak melihat dan pura-pura tuli, kedua gadis itu bagai tak kasat mata bagi Mark. Lelaki tampan itu justru berjalan dengan melewati kedua gadis tadi, dan malah menghampiri Zea.
"Princess, kamu pasti sudah siapkan air minum untuk ku kan?." Mark sengaja mengatakan hal itu dengan lantang, agar Nauren dan para siswi disana bisa mendengar nya.
Semua siswi yg tadi sempat mengagumi Mark hanya bisa menatap cengo, saat Mark memanggil Zea dengan sebutan princess.
"Princess apa nya, Cinderella yg bermimpi jadi tuan putri iya." Cibir Nauren lirih.
"Iya Mark, nih minum ya." Zea menyahuti perkataan Mark tadi, gadis itu tak memperdulikan orang-orang yg mencibirnya.
Zea menyodorkan sebotol air mineral pada Mark, dan lelaki itu menerima botol air mineral tersebut dengan senyum manis nya.
"Terimakasih princess ku." Mark berkata seraya mengusap lembut rambut Zea, lelaki itu tak akan sungkan-sungkan untuk menunjukkan perasaan nya pada Zea di hadapan semua orang.
Zea mengangguk dan tersenyum manis, bahkan pipi gadis itu semakin merona merah.
Mark meminum air nya hingga tandas, bahkan saking haus nya, lelaki tampan tersebut minum hingga air mineral tersebut sedikit tertumpah dan membasahi leher nya.
"Ya ampun Mark, pelan-pelan saja minumnya, sampai tumpah begitu, jadi basahkan." Omel Zea sambil berkata gadis itu menyeka air di leher Mark dengan tisue.
Yang membuat Misel dan Nauren ingin mencakar-cakar wajah Zea, karna membuat mereka iri dan cemburu. Mark menghentikan tangan Zea yg sedang menyeka sisa-sisa air dan keringat nya.
"Terimakasih princess, kamu begitu perhatian dan baik pada ku." Usai mengatakan hal tersebut, Mark malah mengecup lembut tangan Zea.
Membuat beberapa siswi hanya bisa gigit jari.
"Emaaak, aku juga mau dong di perlakukan so sweet begitu." Jerit seorang siswi.
"Aku juga mau, tapi siapa yg mau dengan ku." Ratap siswi yg lain nya.
"Sadar woy, ini sekolah bukan tempat pacaran, tapi tempat nya belajar dan menuntut ilmu, ya meskipun ilmu tidak bersalah sih." Celetuk Asya, saat ini lelaki itu juga mulai di kerumuni beberapa siswi yg menawarkan minum untuk nya.
"Iri ya, karna kamu tidak punya pasangan." Tanggap Mark, sambil menatap Asya dengan senyum mengejek nya. Asya berdecak sebal.
"Maka nya cari pasangan." Ara ikut menyeletuk.
"Asya aku mau kok jadi pasangan mu, kamu tidak perlu iri begitu." Seorang siswi yg bernama Pricila menawarkan diri, gadis itu juga menyodorkan sebotol air mineral untuk Asya.
"Eh, eh, procela tempat tidur, Asya tidak butuh air minum dari mu, dia bisa alergi nanti." Tiba-tiba Arumi menyela, gadis itu sudah kembali dari kantin. Dan seenak jidat nya mengganti nama orang.
"Nama Gue Pricila, bukan procella." Cebik Pricila.
*
Bersambung..................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.