" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
Esok hari
Seperti biasa Zayn menjemput Melisa, kali ini karena sudah siang Zayn tak mampir dulu
" maaf ya pak, Bu, saya ga bisa mampir dulu, tadi bangunnya kesiangan " ucap Zayn dari dalam mobil sebelum berangkat
" iya ga apa-apa nak, sudah sana nanti kamu telat ke kantor " kata Bu Arini
" baiklah, kami pamit " ucap Zayn lalu mobil nya melesat membelah jalan ibu kota
" seharusnya kalau mas Zayn telat ga usah jemput aku, aku bisa ke kampus sendiri kok " ucap Melisa
" ini itu tugas yang papah kasih dan aku ga berani melanggarnya " kata Zayn
" papah ga usah tau lah mas, kamu kan bisa chat aku dulu " kata Melisa
Zayn kagum pada Melisa, ia benar-benar selalu mengerti dirinya, Melisa tak pernah menuntut apapun
Kringg-kringg ( ponsel Melisa berdering )
" mamah " gumamnya
Zayn menoleh ke Melisa yang sedang mengangkat telepon
" hallo mah " ucap Melisa
" nak... Nanti siang jadi kan kita survei gedung? " tanya calon mertua nya
" iya mah, hari ini Mel kuliah hanya sampai JM 1 nanti setelah itu kita survei gedung " kata Melisa
" baiklah nak, sekarang kamu sedang bersama Zayn ? " tanya mamah Sarah
" iya mah, aku sama mas Zayn menuju kampus " jawab Melisa
" bagus lah, ya sudah sampai ketemu nanti di lokasi ya " kata mama Sarah
" iya mah " jawab Melisa dan telepon terputus Melisa kembali fokus pada jalan di depannya
mobil Zayn sudah memasuki kampus Melisa
" makasih ya mas Zayn " ucap Melisa sebelum turun
" Mel... " panggil Zayn
" kenapa mas? " tanya Melisa
" malam nanti ada acara? " tanya Zayn
" ga ada mas, kenapa? " tanya Melisa
" sebenarnya aku ada janji ketemu pacarku, nanti kalau mamah atau papah telepon kamu bilang aja kamu lagi jalan sama aku ya, please " ucap Zayn
" oh... jadi kamu minta aku bohong nih? " ucap Mel
" please Mel... Semenjak di jodohin sama kamu gerak gerik aku selalu di perhatikan oleh orang tuaku, kalau aku bilang mau ketemu pacarku atau mau nongkrong sama temen-temen pasti di larang Mel, makanya aku bilang mau jalan sama kamu " kata Zayn
" oke... Tapi apa imbalan nya buat aku? " ucap Melisa
" maksudnya? " tanya Zayn
" kamu kan suruh aku bohong, udah di selingkuhin, udah dosa juga bohongin orang tua, masa aku ga dapet apa-apa " kata Melisa
" oke- oke... kamu mau imbalan apa? " tanya Zayn
" apa ya... ??? " Melisa berfikir
" aku traktir makan deh " kata Zayn
" boleh tuh, tapi di puncak dan kesana nya pakai motor ya " kata Melisa
" oke deal " mereka sepakat setelah itu Melisa turun dari mobil Zayn dan masuk ke area kampus nya
Mobil Zayn pun melaju menuju kantornya
Melisa mengikuti mata kuliah nya dengan fokus tapi hari ini Febi tak masuk, katanya sakit, Melisa berniat menjenguknya nanti malam.
Setelah jam kuliah selesai Melisa di jemput Zayn, sesuai rencana awal mereka akan pergi ke gedung tempat acara pernikahan di gelar
Mamah Sarah sudah menunggu disana
Mobil Zayn terus melaju membawa Melisa menuju gedung dimana mamah nya sudah menunggu
Tiba disana Zayn langsung mengajak Melisa masuk ke gedung mewah tersebut dan menemui mamahnya di dalam
" mah " sapa Melisa kepada calon mertua nya
" Mel... Akhirnya kamu sampai juga " kata mamah Sarah
" sini nak, ini loh aula yang akan jadi tempat pernikahan kalian, gimana? Luas kan? " ucap mamah Sarah
" iya mah, besar banget " kata Melisa nanti dekorasi nya kamu yang pilih ya
Mereka duduk di kursi yang di sediakan pihak gedung
Mama Sarah sengaja meminta EO nya untuk datang juga dan melakukan meeting di sana
" bagaimana nak, kamu suka yang mana? " tanya Mamah
" mas Zayn, gimana? Kamu mau seperti apa? " tanya Melisa
" terserah kamu aja Mel " ucap Zayn
" kayanya yang ini deh mah " tunjuk Melisa pada salah satu dekor di dalam album foto
" wah... Selera kamu bagus banget, mama juga suka sama yang itu " kata mamah Sarah
setelah itu mereka mencoba berbagai menu dan membooking menu-menu yang menurut mereka enak dan pas untuk acara pernikahan mereka nanti
Acara survei lokasi, pilih dekorasi dan tes menu sudah selesai kini Melisa dan mamah Sarah juga Zayn sedang makan bersama di salah satu resto mewah langganan mamah Sarah
" oh iya mah, nanti malam aku sama Mel mau nonton " kata Zayn
" oh ya... Bagus dong malam mingguan itu penting buat kalian, biar lebih cepat saling kenal " kata mamah Sarah
Melisa tersenyum tanpa berkata apapun
Setelah selesai makan Melisa di antar pulang oleh Zayn dan sebelum Melisa turun dari mobil Zayn berkata
" Mel... Jangan lupa apa yang aku bilang tadi " ucap Zayn
" iya mas, Mel inget kok " ucap Melisa lalu turun dari mobil Zayn dan masuk ke rumahnya
malam hari tiba Melisa sudah rapi dan berpamitan pada orang tuanya
" pak Bu Melisa pamit ya " ucap nya
" mau kemana Mel? " tanya ibu nya
" mau jengukin Febi Bu, tadi dia ga masuk kulian katanya sakit, makanya Mel mau jengukin " kata Melisa
" sama siapa? " tanya bapak
" sendiri pak " ucap Melisa
" mau pakai motor bapak? " tanya bapaknya
" iya dong pak, masa jalan kaki " kata Melisa menggoda bapaknya
" nih kuncinya " lalu Melisa menerima kunci motor dari bapak nya lalu pergi setelah pamit kepada kedua orang tua nya
Di perjalanan Mel berhenti di lampu merah kenetulan mobil Zayn ada di tempat yang sama
" itu kaya Melisa " batu Zayn
zayn melihat Melisa dari balik kaca mobil nya , tapi tak berani menyapa karena ada vero di sampingnya
" mau kemana dia " batin Zayn terus berbicara
Motor yang di Kendarai Melisa melesat meninggalkan area lampu merah karena lampu sudah kembali hijau
Dan Zayn juga meneruskan perjalanan nya bersama Vero
Seperti biasa Zayn dan vero mengunjungi sebuah mall besar di ibu kota dan jika sudah begini Zayn akan menghabiskan puluhan juta untuk membelikan keinginan sang kekasih
setelah puas belanja kini mereka makan malam bersama di resto yang ada di dalam mall tersebut
" Vero kapan kamu akan siap menikah dengan ku? " tanya Zayn sengaja ingin tau jawaban Vero
" Zayn aku kan sering bilang, aku belum siap, karier yang aku bangun bertahun-tahun akan redup jika aku menikah, tolong kamu mengerti itu ya " kata Vero
" iya tapi sampai kapan ver? " tanya Zayn lagi
" apa kamu ga ingin hidup bahagia bersama aku dan anak-anak kita ver? " ucap Zayn lagi
" Zayn please, kita sering bahas ini, aku akan menikah dengan kamu jika waktunya sudah tepat " kata Vero
" kamu tau ver, akibat kamu selalu menolak ajakan ku untuk menikah, bulan depan aku akan di jodohkan dengan wanita pilihan papah " kata Zayn
Vero kaget, matanya membulat
" terus kamu mau aja di jodohin? " tanya vero
" apa boleh buat, pacar ku ga mau di ajak nikah, jadi terpaksa aku menuruti keinginan orang tua ku " kata Zayn
" kamu ga bisa gitu dong sayang, kalau kamu menikah terus aku gimana? " ucap vero memasang wajah sedih
" teruskan karier kamu seperti keinginan mu " kata Zayn
" Zayn... aku ga rela kamu menikah dengan wanita lain, kalau kamu jatuh cinta sama wanita itu terus aku gimana? " kata Vero
" entahlah " jawab Zayn
" ihh... Kok kamu gitu sih, oke ga masalah kamu menikahi wanita lain tapi aku masih bisa jadi kekasihmu kan? " kata Vero
" maksud kamu aku harus menduakan istriku dengan kamu? " tanya Zayn
" iya dong... Kamu itu milik aku, jadi aku tetap nomer satu " kata Vero egois
" terserah kamu saja " ucap Zayn merasa Vero sangat egois, sebenarnya yang Zayn inginkan Vero mengalah dan bersedia menikah dengan nya, mumpung masih ada waktu untuk mengubah perjodohan itu, tapi ternyata Vero justru menyuruhnya untuk mendua, Zayn kecewa