NovelToon NovelToon
Suamiku Guru Galak

Suamiku Guru Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

"Karena kamu yang menggagalkan acara pernikahan ini, maka kamu harus bertanggung jawab!" ucap pria sepuh didepannya.
"Bertanggung jawab!"
"Kamu harus menggantikan mempelai wanitanya!"
"APA?"

****
Bagaimana jadinya kalau seorang siswi yang terkenal akan kenalan dan kebar-barannya menjadi istri seorang guru agama di sekolah?!?

Yah dia adalah Liora Putri Mega. Siswi SMA Taruna Bangsa, yang terkenal dengan sikap bar-barnya, dan suka tawuran. Anaknya sih cantik & manis, sayangnya karena selalu dimanja dan disayang-sayang kedua orang tuanya, membuat Liora menjadi gadis yang super aktif. Bahkan kegiatan membolos pun sangatlah aktif.

Kalau ditanya alasan kenapa dia sering bolos. Jawabnya cuma satu. Dia bolos karena kesetiakawanannya pada teman-teman yang juga pada bolos. Guru BK pusing. Orang tua juga ikut pusing.

Ditambah sikapnya yang seenak jidatnya, menggagalkan pernikahan orang lain. Membuat dia harus bertanggung jawab menggantikan posisi mempelai wanita.

Gimana ceritanya?!!?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : Kondangan

"Lihat anak kamu tuh, Pah. Bisa-bisanya ya ikut tawuran. Bener dah." Mirna Wati tambah frustasi, "Sama anak cowok pula. Mama sampai malu tadi mengahadap guru BK. Bibir mama sampai beku, bingung mau ngasih alasan apa!" gerutu si mama.

Liora hanya menundukkan kepalanya. Sebenarnya dia tidak terlalu memikirkan omelan sang mama. Yang sedang dipikirkannya sekarang, desas-desus Pak Agam yang katanya mau married, entah kenapa mengganggu pikirannya. Pria itu sudah meliburkan diri tadi pagi.

Sang mama lagi sibuk ngomel, pikiran Liora malah melayang jauh entah ke mana. Pokoknya dia nggak peduli dan nggak dengerin keluh sang mama pada suami tercintanya itu. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri.

Arian menghela nafasnya panjang mendengar keluh kesah istri tercinta. Bagaimana tidak, kupingnya sampai budek mendengar Mirna dari tadi ngomel panjang bener, nggak brenti-brenti. Dia baru mangap mau urun suara, tapi si istri langsung memotong. Baru mau bilang B, Mirna potong lagi. Pria itu pun kembali menutup mulutnya rapat-rapat membiarkan sang istri mengeluarkan unek-uneknya sampai puas. Catet ya, PUAS.

Mendengar itu Liora langsung menelan salivanya kasar. Serem ini mah, kalau kanjeng ratu sudah marah.

"Ih, papa. Ngomong dong. Jangan diem Bae! Orang anaknya badung begitu didiemin aja. Dimarahin kek. Ditempeleng kek. Ditabok pake sendal kek. Jangan diem bae, Papa. Ngomong dong!" seru sang istri dengan hebohnya.

"Bagaimana papa mau ngomong? Orang dari tadi mama nyerocos terus mirip kereta api!" protes suaminya.

"Hehehehe, iya ya. Maaf, Pah. Abisnya mama kesel!" ucap Mirnawati cengengesan. Arian hanya menggelengkan kepalanya. Istri dan anak sama-sama sablengnya. Namun begitu ia sangat menyayangi dua wanita itu.

"Papa dengerin keluh kesah mamah nggak sih?"

"Iya. Papa dengerin kok!"

"Terus gimana?" sentak sang istri.

"Apanya yang gimana?"

"Ya tindakan papa selaku orang tua. Masa mau diem bae liat anak kita tambah brutal kayak gitu? Inget, Pah. Anak kita itu perempuan, bukan laki. Napa juga dia ikut tawuran? Kayak anak laki aja. Asli parah ini, Pah. Pergaulannya dah nggak bener. Daripada kayak gitu, mending kawinin aja ...!"

"Ish, mama sembarangan banget kalau ngomong!" timpal Liora.

"Diem kamu...!" seru keduanya membentak Liora agar tidak ikut campur urusan orang tua lagi berembuk. Padahal dari tadi Liora diem aja, tapi begitu ngedenger kata kawin, dia baru protes, tapi langsung dibentak.

"Dasar mama kandung rasa ibu tiri!" umpat Liora di dalam hati.

"Terus mama mau-nya gimana? Papa marahin Liora? Dia itu dah besar, Mah. Malu ditabok terus pake sandal. Bokongnya aja ampe kapalen saking seringnya mama tabokin!" beo sang papa. Liora terkekeh geli dalam hati. Mendengar ucapan sang papa yang begitu menggelitik.

Jelas papanya nggak akan tega memarahinya, apalagi sampai pake kekerasan fisik. Nggak seperti Mirna Wati. Ibu kandung tapi rasa ibu tiri.

Kenapa nggak mama Ashanty saja sih yang jadi mamanya? Biar Aurel bisa merasakan punya ibu kandung tapi rasa ibu tiri kayak dirinya.

Huft....

Liora menghela nafasnya panjang sambil meniup-niup poninya yang semakin menjuntai menutupi mata. Mendengar perdebatan kedua orangtuanya, membuat gadis cantik itu mengantuk, apalagi seharian ini dia harus berdebat dengan guru BK, memohon-mohon supaya Bu Haslinda tidak membawa-bawa orang tua dalam masalah kemarin, tapi tetep aja guru itu keukeh ingin bertemu, alhasil ya seperti sekarang. Tanduk Mirna Wati langsung memanjang.

Ternyata, Liora bukan satu-satunya yang kerap mendengar ceramah panjang lebar dari orang tuanya. Di rumahnya, Tito pun mendapat perlakuan serupa. Raut wajah mereka berdua pasrah saat diomeli oleh orang tua masing-masing. Namun ada perbedaan, jika orang tua Liora masih bersama, sementara orang tua Tito sudah bercerai. Meski begitu, tak menghalangi mereka untuk tetap bekerjasama dalam mengomel bersama-sama saat ada masalah menyangkut anak mereka. Ekspresi wajah Tito cemas, takut mereka kembali bertengkar.

Itulah kenapa mereka bisa sampai bercerai.

"Semua ini salah, Mas. Harusnya mas lebih perhatian sama anak!" ucap Bu Kiranti, mamanya Tito.

"Kok aku yang salah? Harusnya mengurus anak itu kewajiban kamu sebagai seorang ibu. Tidak hanya fokus dengan karier saja. Kewajiban sampai di lupain!" ucap Pak Topan mendengus kesal.

"Memang kalau tidak kerja, kamu bisa menyekolahkan Tito disekolah elite itu? Memang gaji kamu bisa mencukupi semua kebutuhan anak kamu? Bisa membelikan Tito motor sport yang sekarang dipakainya? Ingat, Mas. Semuanya aku yang beli. Uang kamu itu hanya cukup untuk makan."

"Idih, gitu aja bangga. Aku juga bisa mencukupi kebutuhan Tito tanpa bantuan dari kamu. Nyatanya sampai sekarang, Tito hidup enak. Berkecukupan. Mau apa tinggal bilang. Fasilitas di rumah juga tidak kalah dengan teman-temannya!"

Lagi-lagi Tito harus mendengarkan pertengkaran kedua orang tuanya, yang selalu saling membangga-banggakan diri mereka masing-masing. Ya ujung-ujungnya memicu pertengkaran. Itulah yang membuat Tito tidak betah di rumah. Ia pun memilih pergi dari sana, ndekem di kamar.

******

Tiga Hari kemudian.

Mirna menyuruh Liora bersiap-siap. Begitu juga pada suaminya, karena hari ini mereka sekeluarga akan memenuhi undangan Yai Ahmad. Undangan pernikahan cucunya.

Keluarga kecil Satya juga ikut. Satya mengajak istri dan anaknya, Gio, ke pesta pernikahan itu.

Denger-denger sih pernikahannya di adakan di ballroom hotel bintang 5. Pernikahan yang cukup mewah dan berkelas menurut Arian sekeluarga. Arian pernah mendengar nama hotel itu. Kalau nggak salah hotel itu biasa dijadikan tempat untuk melakukan resepsi pernikahan. Dan mereka sekeluarga sudah bersiap menuju ke sana.

"Pah, ijabnya dijadikan satu dengan acara resepsi?" tanya Mirna pada suaminya yang duduk di sebelah Satya yang sedang fokus mengemudikan mobil.

Yah mereka menuju ke sana dengan menggunakan mobil Satya. Kebetulan Satya baru beli mobil baru, yang lebih luas dan muat seluruh anggota keluarga tanpa berdesakan.

"Iya kayaknya, Mah. Kemarin Pak Yai meminta langsung pada papa ikut menyaksikan acara ijabnya!"

"Oh," sahut sang istri hanya membulatkan bibir membentuk huruf o.

Liora duduk memangku keponakannya, sambil bercanda ria. Dan sesekali gadis manis itu menggelitik perut bocah gendut itu, hingga terkekeh-kekeh karena kegelian.

"Li, jangan digelitikin terus Gionya. Nanti pipis di celana!" tegur sang mama pada putrinya.

Liora hanya nyengir, tapi tetep nggak mengindahkan ucapan sang mama. Dia terus saja menggelitik perut gembul keponakannya itu. Abisnya perjalanan yang lama, membuatnya jenuh dan bosan. Untung ada Gio. Semua terasa lebih menyenangkan.

Akhirnya mobil itu sampai di parkiran hotel. Parkiran sudah penuh dengan kendaraan. Mobil dan motor berjejer rapi, karena sudah ada yang mengaturnya. Begitu juga ruangan acara, ada petugas keamanan yang memberikan arah pada para tamu untuk duduk sesuai dengan petunjuk undangan tersebut.

Undangan dengan pita warna merah, artinya untuk keluarga. Berarti harus duduk di sayap sebelah kanan. Sementara undangan dengan pita berwarna biru, artinya untuk umum. Berarti mereka harus duduk sayap sebelah kiri.

Arian sekeluarga beruntung mendapatkan undangan dengan pita berwarna merah. Mereka diarahkan petugas untuk berjalan ke tempat duduk di sayap kanan.

Kyai Ahmad sudah menganggap Arian seperti putranya sendiri. Dulu, Arian dan Hidayat sangat dekat. Sama-sama mondok di pesantren yang sama, dan tinggal di kamar yang sama pula. Dipondok milik Yai Ahmad sendiri yang ada di Cirebon.

Ketika liburan tiba, Arian lebih suka tetap tinggal di pesantren, karena sahabatnya Hidayat selalu mengajaknya menginap di rumah keluarganya - sebuah rumah utama yang ditempati oleh pak Yai dan dua istrinya.

Arian merasa sangat nyaman dan betah berada di sana. Rumah itu selalu penuh dengan berbagai sajian makanan lezat yang tak ada habisnya.

Dua istri Pak Yai, termasuk ibunya Hidayat yang akrab disapa Bu Nyai, selalu menyambut tamu dengan tangan terbuka dan memperlakukan mereka dengan sangat hormat. Arian sering merasa seperti anggota keluarga sendiri saat berada di sana, hingga melupakan rasa rindunya pada keluarga yang jauh di kampung halaman.

Kembali ke pesta.

"Pah, Liora mau ke toilet dulu. Kebelet pipis!" ujar gadis itu pada papanya.

"Ya sudah sana. Nanti ngompol di celana lagi!" sahut si papa terkekeh, sambil mendudukkan bokongnya di kursi.

"Ish, emang Liora, Gio, yang suka pipis di celana!"

Mendengar namanya disebut, Gio langsung menoleh ke arah Liora. Namun bocah itu nggak ngeh apa yang kedua orang dewasa itu obrolkan. Dia pun kembali sibuk dengan gawai di tangannya.

"Cepetan sana!" usir si papa.

Liora berjalan keluar ballroom mencari kamar mandi terdekat. Sayangnya kamar mandi terdekat sedang dibersihkan, ada tanda di depannya kalau kamar mandi itu sedang dibersihkan. Terpaksa Liora mencari kamar mandi yang lain yang ada di sekitaran situ.

Saking buru-burunya, tidak sengaja Liora menubruk tubuh seorang perempuan cantik memakai kebaya pengantin. Untung perempuan cantik itu tidak sampai terjatuh, karena dua orang bridesmaids yang berdiri di belakang perempuan itu langsung menangkap tubuhnya. Lekas Liora meminta maaf pada perempuan cantik berkebaya pengantin tersebut.

Wanita itu menatap datar ke arah Liora, tatapannya tajam, tapi aneh. Tanpa membalas ucapan Liora, perempuan itu berjalan melewati gadis manis itu begitu saja. Namun bukan ke arah ballroom, melainkan ke luar hotel.

Liora merasa familiar dengan wajah perempuan berkebaya pengantin itu. Meskipun riasannya cukup tebal, dengan polesan sana-sini, namun Liora yakin pernah melihat tatapan mata legam perempuan itu yang sangat familiar di ingatannya.

"Bukankah itu wanita ....!" gumam Liora di dalam hati.

Bersambung....

Komen dong.....

1
☠☀💦Adnda🌽💫
aneh y Tito modelan anak sapi ucul ....yg nggak bisa dibilangin 😁🤭
نور✨
lanjut lanjut kak👍
نور✨
hahahaha sahabat gini amat si🤣🤣🤣
نور✨
ngakaknya😭🤣🤣🤣🤣
نور✨
gantian tito🤣🤣
نور✨
sama aja kalian berdua, gokil🤣🤣🤣
نور✨
kancut basi😭😭🤣🤣🤣🤣
Aditya HP/bunda lia
fix si Tito sarapannya pake sambel terasi nenek jadi bau deh tuh tangannya 😂😂
Senja Kelabu: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Christina Hartini
lupa dia kl sdh punya suami, ciuman pertamanya untuk suaminya ...lha tuh td suaminya apa gendaannya😀😀😀🥰🥰🥰
Christina Hartini
hahaha dasar barbar suruh jd orang yg Sholehah malah tanya tawuran boleh...jelas enggakkk😀😀😀🥰🥰🥰
sri rahayu rahayu
Luar biasa
Christina Hartini
syukur biar kamu GK barbar lagi Lion panggilan sayang ponakan🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
semoga Liora bener " berubah JD lebih baik dan Sholehah y ....
☠☀💦Adnda🌽💫
lagian ngapa nikah nya sama bocah p guru harus sabar banyak "🤭🤭
Christina Hartini
perempuan yg pernah laki²nya marah² pada Liora😘
☠☀💦Adnda🌽💫
mana ngerti romantis anak bar bar bgtu pak guru dia ,ngertinya bikin onar 🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
ada yg mulai cembokur .....harus lah y p guru jaga istri kecilnya yg bar "🤭🤦
Nur Adam
lnjut
نور✨
Ketahuan jadinya😱
نور✨
Pipit krisdayantul dari tadi aku bacanya krisdayantuyul😭😭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!