sudah 6 tahun Freya menikah dengan Abigail Maulana Ferdian, mereka telah di karuniai seorang putri yang sudah berusia 5 tahun.tapi Abi tidak pernah menganggap mereka karena Abi tidak mencintai Freya bahkan saat Freya mengandung dan melahirkan dia tidak perduli karena pernikahan mereka terjadi karena suatu insiden.
"5 tahun mas,,, selama 5 tahun apa pernah mas menggendong atau memperhatikan Dania? " tanya Freya yang mengangkat satu tangan nya.
"karena saya tidak Sudi menggendong anak itu!" ucap Abi.
"kenapa, apa karena Dania terlahir dari wanita miskin seperti ku dan bukan anak seorang model, ingat mas yang anak kandung mu adalah Dania bukan Sherin!" ucap freya.
"iya karena anak itu terlahir dari wanita kampung seperti mu!"ucap Abigail kejam setelah itu dia meninggalkan Freya yang mematung mendengar ucapannya.di saat Freya menangis sebuah tangan kecil menghapus air mata nya.apakah Freya akan bertahan sedangkan yang menjadi alasan nya bertahan sudah menyerah??
baca cerita selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
sementara di sekolah Dania, dia sedang menunggu jemputan Daren tapi yang datang sebuah mobil mewah yang tentu nya dia kenal mobil itu.
Saat orang yang berada di mobil itu turun Dania langsung menoleh ke samping karena dia tidak ingin sakit hati lagi melihat eyang nya.yah,,,dia adalah eyang Sintya pasti nya bukan dia yang di jemput nya melainkan orang yang duduk di sebelah nya.
"oma?panggil Sherin pada nyonya Sintya.
"maaf kan Oma tadi Oma ada acara". ucap Sintya yang mengelus rambut Sherin.
"Oma?"panggil Dania yang membuat Sintya menoleh dan melihat Dania tapi nyonya Sintya tidak menatap nya dengan sinis lagi.
"Dania?" lirih nya dan tangan nya ingin menggapai Dania,tapi Dania langsung berdiri dan berlari pada orang yang dia panggil Oma membuat Sinta menoleh.
deg
entah kenapa perasaan nyonya Sintya merasa sakit melihat Dania akrab dengan perempuan paruh baya yang dia tau wanita yang super sibuk itu.
"Nia?" sahut orang yang di panggil Oma itu.
melihat itu Sintya pun berdiri dan melangkah ke arah wanita itu dan mengabaikan Sherin
"nyonya arumi ?" panggil Sintya mendekat.
mendengar ada yang memanggil nya nyonya Arumi pun melihat ke sumber suara.
"nyonya Sintya?" panggil Arumi yang kaget melihat Sintya.
"sedang apa anda di sini?" tanya Sintya lagi karena merasa aneh melihat Arumi datang ke sini padahal yang dia tau Arumi tinggal di kota yang jauh.
"saya menjemput cucu saya nyonya Sinta" kata Arumi.
"cucu?beo Sintya
"iya Dania" ucap nya tersenyum lalu menatap dania yang menatap nya.
"Oma?" panggil Sherin karena melihat Oma Sintya yang mengacuhkan kan nya.
"ini cucu mu nyonya Sintya?" tanya Arumi yang membuat Sintya menatap Dania tapi Dania mengacuhkan nya.
"Oma mari kita pulang katanya Oma mau jagain kios nya Nia?" kata Nia yang mengajak nyonya Arumi pulang.
"ayo, Oma tidak sabar menjaga kios nya Dania?" kata nyonya Sintya.
"mari nyonya saya duluan?" pamit nyonya Arumi.
"Dania pamit sama Oma Sintya?" kata Arumi yang mengajar kan dania untuk berbuat sopan pada tang lebih tua.
"mari nyonya Nia pulang dulu?" kata Nia yang memanggil Sintya dengan sebutan nyonya dan itu membuat nyonya Sintya merasakan sakit mendengar nya.
setelah menaiki mobil tersebut Dania menyuruh pak supir nya pelan -pelan karena rumah nya hanya beberapa meter saja dari arah sekolah. .
"pak supir tolong lari nya pelan -pelan rumah Dania dekat kok" ucap Dania pada orang yang di anggap supir itu dan seketika pak supir nya mengerem mendadak sehingga membuat Dania yang tidak siap meringis karena kepalanya terbentur kursi.
"kamu tidak apa-apa?" tanya nyonya Arumi yang memeriksa kepala Dania.
"kenapa Oma mempekerjakan supir ini? ucap Dania
"kenapa?" tanya Arumi bukan nya mengeluh kan sakit Tao dia malah protes dengar sang supir.
"apa dia tidak bisa membawa mobil?" tanya Dania kepada Arumi.
sehingga sang supir yang mendengar nya pun menoleh dan menatap Dania dengan tatapan tajam, tapi Dania tidak menampakan wajah takut nya malah dia melotot kan mata nya ke pada sang supir itu.
"apa! Dania tidak takut dengan tatapan seperti itu!" kata Dania yang masih melotot kan mata nya. Membuat nyonya Arumi terperangah mendengar dan melihat keberanian Dania.
"diam atau kamu turun!" kata sopir itu datar.
"dih,,, dasar sopir tidak sopan!" ucap Dania lalu menoleh ke arah Arumi yang masih terdiam .
"Oma supir nya di ganti_" belum sempat Dania berkata mobil nya segera melaju tapi tidak sekencang tadi.
"di mana rumah mu!" tanya supir itu dengan datar.
"masuk ke gang cinta?" ucap Dania yang memberi petunjuk.
setelah itu supir pun membelokan mobil nya dengan pelan-pelan karena gang nya tidak terlalu besar.
....ceritanya bagus sekali
Tetap semangat 🤗🤗🤗🤗