Novel ini Terdapat dua cerita yang berbeda, sengaja Author gabung, karna cerita nya pendek.
1.Rumah Kos Terkutuk
Perjalanan Tono yang mencari kosan, untuk tempat tinggal nya, yang sengaja ia di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah.
namun apes nya, Tono malah di tipu oleh pakde yang ternyata jelmaan jin.
2.Pendakian Terakhir
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Jaraknya kini semakin dekat dengan posisi nya Tono. perlahan ia merebahkan badan nya di atas genteng.
"Di mana dia ?! ingin rasanya ku penggal langsung leher nya" gumam nya, dengan suara berat karena faktor usia
Matanya membelalak tajam penuh amarah, ia berdiri mematung sejenak sambil sorot kedua mata nya berpatroli mengawasi keadaan sekitar, berharap pandangan nya menangkap keberadaan Tono yamg mungkin sembunyi di semak-semak. Tanpa dia ketahui sebenarnya Tono ada di atas genteng di belakang nya
Pyak pyak pyak pyak
Terdengar langkah kaki lelaki tua itu berbenturan dengan air hujan yang menggenang di halaman rumah. Dia bergerak menjauh dari posisi nya Tono dan mendekat ke pintu gerbang untuk memastikan gembok nya benar-benar masih dalam keadaan terkunci.
Perlahan dan dengan hati-hati, Tono mengangkat badan nya yang dari tadi rebahan di atas genteng. Dia mencoba memantau pergerakan lelaki tua berambut setengah gondrong tersebut. Lelaki tua itu melangkah membelakangi Tono.
Tanpa berkedip, sepasang mata nya memperhatikan Pak Jarwo. Kira-kira jarak mereka sekarang 15 meter. Betapa kaget nya mata Tono ketika memperhatikan tangan kiri lelaki tua itu yang menyeret kepala perempuan terpenggal.
Tangan kirinya menggenggam erat ujung rambut panjang wanita itu yang kira-kira panjang rambut nya sekitar 65 cm. Kepala terpenggal itu posisi nya setengah mendongak ke atas empat puluh derajat dan ujung leher bekas tebasan nya terseok-seok di atas tanah.
Hingga ujung kulit leher bekas tebasan nya itu morak-marik karena bergesekan dengan tanah cukup lama, sedangkan tangan kanan lelaki tua bengis itu memegang parang yang cukup besar dan mata parang nya terlihat tajam sekali.
Dia mengenali wajah kepala terpenggal itu, dua matanya terlihat shock ketakutan sampai ia terbengong beberapa saat dengan posisi badan merangkak. Untung nya hantu tua itu tidak menoleh ke belakang, jika menoleh sudah pasti ketahuan.
"Tidak mungkin,tidak mungkin,tidak mungkin" gumam nya cepat dengan di ulang-ulang
Hingga mulut nya komat-kamit seperti sedang membaca mantra karena rasa takut yang luar biasa dan masih tidak percaya soal kepala itu, bahwa pemilik kepala terpenggal itu adalah hantu wanita yang mengejar nya sampai ke pintu kamar kost nya.
Ketika ia sedang memperhatikan kepala itu, tiba-tiba sepasang mata dari kepala terpenggal tersebut terbuka memelototi wajah Tono, hingga tak sengaja kedua mata Tono dan mata kepala itu saling bertatapan.
"Aaapp" Tono hampir teriak kencang
Tapi spontan mulut nya di rapatkan lagi dan langsung merebahkan badan nya di atas genteng sambil mengalihkan penglihatan nya ke arah lain.
Lelaki tua yang bengis itu pun langsung membalikan badan nya ketika merasa di belakang nya ada suara seseorang. Sepasang matanya nampak melotot memperhatikan tiap sudut, ia pun melangkah kembali mendekati posisi nya Tono yang sedang rebahan di atas genteng bangunan tingkat dua.
Pyak,pyak,pyak,pyak
Suara langkah telapak kaki nya yang beradu dengan genangan air semakin dekat di telinga Tono.
"Sial sial sial sial, ia mendekat " gumam nya lirih di sertai perasaan jengkel dan takut.
Dia masih merebahkan badan nya berusaha semampu mungkin untuk tidak bergerak supaya tidak menimbulkan suara, dengan sepasang mata nya tetap terpejam karena rasa kekhawatiran takut posisi nya di ketahui hantu tua itu.