Dalam pernikahan yang terlihat indah dan romantis, Aisha Khalisa, seorang dokter muda yang cerdas dan cantik, merasa hidupnya hancur ketika mengetahui suaminya, Fajri Nadhir, seorang dosen tampan dan sukses, memiliki istri rahasia.
Di tengah kebohongan dan perselingkuhan, Aisha harus menghadapi kenyataan pahit dan memecahkan teka-teki yang menyelimuti kehidupan pernikahannya. Dengan kekuatan dan keberanian, Aisha berjuang untuk mengungkapkan kebenaran dan mempertahankan cintanya.
Namun, apakah Aisha dapat memaafkan Fajri dan menyelamatkan pernikahannya, ataukah dia harus memilih jalan yang berbeda? "Istri Kedua Suamiku" adalah kisah tentang cinta, kepercayaan, dan kekuatan seorang wanita dalam menghadapi kesulitan dan kekecewaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Resa bersandar di kursi mobil, kepalanya menghadap ke luar kaca pintu mobil, untuk menikmati perjalanan ini, Johan sudah tak bicara apa - apa lagi kepada Resa.
Johan terdengar asyik bercanda bersama Adinda dan juga memutar lagu kesukaan mereka, Resa menyadari sebuah getaran di ponsel nya.
Fajri mengirim pesan , bertuliskan bahwa dirinya akan terus mengejar Resa dan meminta kembali cinta Resa sampai kapan pun.
Tangan Resa meng-Klik tulisan Blokir di sudut ponsel nya , ia muak dengan apa yang Fajri utarakan di pesan itu.
Resa memejamkan matanya Sebentar ,menarik nafas dengan berat lalu menghembuskan nya,mencoba menenangkan diri dan menerima situasi buruk ini.
"Loh Johan ,kita mau kemana ?" tanya Resa kepada Johan saat dirinya menyadari mobil itu melaju di jalan yang tak semestinya.
"Kita mau ke Mall ma" Adinda justru yang menjawab pertanyaan Resa untuk Johan, anak itu begitu antusias.
"dasar Fajri sialan!" Resa memaki Fajri dari dalam hatinya ,andai Fajri tak meng iming - imingi Adinda untuk pergi ke Mall pasti Johan juga tak akan membawa mereka berdua untuk berjalan - jalan.
"Kita pulang saja Johan ,aku ingin beristirahat" ujar Resa ,memohon untuk di antar pulang saja.
"baiklah ,tapi apa kamu tega mengorbankan perasaan antusias anak kita ?" jawab Johan ,ia tak keberatan dan tak akan memaksa Resa untuk pergi.
Namun ia tak akan tega dengan Adinda yang sudah pasti akan mengamuk karena Adinda sudah sangat antusias dan senang di ajak pergi ke Mall.
"baiklah Sebentar saja , kamu juga harus bekerja bukan?" Resa pasrah ,sambil bertanya tentang pekerjaan Johan.
"tenang saja aku sudah atur itu " jawab Johan, Resa hanya mengangguk, ia sudah terjebak sekarang ,tak mungkin menolak ajakan ini.
Jika Resa menolak maka Resa harus menenangkan Adinda yang akan rewel sepanjang hari bahkan bisa hingga malam.
...
"Alhamdulillah" Aisha mengucap syukur kala melihat pesan yang dikirim oleh Johan, Johan izin sebentar untuk mengantar Adinda ke Mall bersama dengan Resa.
Lagi pula hari ini mereka sedang tidak menerima Pasien karena sedang menjalani pemeliharaan, Aisha akan mengerjakan pekerjaan Johan bersama para perawat.
"Alhamdulillah semua nya sudah selesai kita hanya perlu menunggu jam pulang, hari ini bersantai lah" perintah Aisha kepada para perawat yang membantu nya.
Aisha mengambil air minum dalam dispenser, namun saat akan meneguk nya , Aisha merasakan perasaan mual yang datang tiba - tiba.
Aisha sedikit membungkuk untuk memeriksa air galon, takut - takut ada sesuatu yang mungkin masuk ke dalam galon itu.
Dirasa tak ada yang aneh, Aisha meneguk kembali air minum nya ,namun kali ini secara perlahan.
"Dokter Aisha ,saya membawa Durian, tadi tak sempat di makan saat jam makan siang, mari makan bersama " Ucap Fatima salah satu perawat yang bekerja bersama Aisha.
"wah iya kah ?" sebagai salah satu penggemar buah Durian Aisha langsung tertarik dan menghampiri Fatima juga perawat yang lain nya untuk menikmati buah Durian yang sudah di kupas itu.
"Uh !" Aisha menutup mulut nya ,ia kembali merasa mual, padahal buah Durian itu bahkan belum ia telan.
Aisha buru - buru berlari menuju toilet untuk memuntahkan makanan nya.
"aduh kenapa aku yah,? tolong dong jangan sakit dulu yah tubuh ku" ucap Aisha ,yang mulai merasakan rasa sakit di kepalanya.
"Dokter Aisha tak suka Durian yah?" tanya Fatima dengan mimik wajah nya yang dipenuhi rasa khawatir sekaligus merasa bersalah kepada Aisha.
"saya sangat suka dengan buah Durian Fatima ,hanya saja ,hari ini sedang mual " jawab Aisha .
"saya Istirahat dulu sebentar yah ? " Aisha menidurkan dirinya di ranjang perawatan,ia merasakan kepalanya yang terasa begitu berat.
Jam pulang masih cukup lama ,namun pekerjaan mereka telah selesai, jadi mereka diberi waktu untuk beristirahat hingga jam pulang tiba.
....
"Eh jangan cepat - cepat lari nya ! Kasihan papa ngejar nya capek !" Resa terus saja berteriak untuk mengontrol Adinda yang sedang bermain di temani oleh Johan.
Sementara Resa hanya duduk dan mengawasi keduanya , Johan begitu semangat menemani Adinda bermain.
"mau main capit boneka pa !" Rengek Adinda ,Johan langsung menyetujuinya ,Resa pun bangkit dari duduk nya dan ikut menemani.
"Yah gagal !" Adinda memanyunkan bibir nya, ia sudah gagal beberapa kali untuk mencapit sebuah boneka incaran nya di mesin capit boneka.
"sudah - sudah ,kamu lihat yah biar papa yang main" ucap Johan yang gemas seraya menenangkan Adinda ,ia mengambil alih permainan.
"papa ! Papa !" Adinda dan bahkan Resa turut menyemangati Johan , Resa terbawa suasana menegangkan itu.
Saat Johan dengan fokus nya mencoba mengendalikan mesin pencapit boneka itu.
"ayo pa ! Eh Johan,sedikit lagi itu !" Resa menjadi gregetan melihat Johan yang begitu lambat.
Johan dengan cepat memencet tombol di mesin itu, sebuah boneka kelinci berwarna pink berhasil Johan dapat kan.
"Yes ! Hore !" ketiga nya bersorak gembira ,Johan langsung menggendong Adinda , sementara Resa mengambil boneka itu.
"ayo kita makan dulu, terus pulang yah,papa harus kembali bekerja" ajak Johan kepada Adinda dan Resa.
"gak mau pa , Adinda masih mau main " jawab Adinda sedikit kecewa karena dirinya belum puas bermain.
"sayang, nanti kalau papa libur kita main dari pagi sampai malam , Ok? Sekarang kita makan burger , habis itu pulang yah papa kan harus nyari uang untuk ngajak Adinda main lagi " bujuk Johan , sementara Resa hanya tersenyum.
Walau di masa lalu Johan itu sangat membuat nya kecewa ,namun kali ini Resa bersyukur dengan perlakuan Johan kepada Adinda.
"mau main itu dulu ! " Adinda menunjuk sebuah Foto box yang ada di hadapan mereka.
"Aduh sayang lain kali yah,kan papa harus buru - buru ke Rumah sakit lagi" Resa kali ini mencoba membujuk Adinda ,ia tak enak dengan Johan yang terlalu lama bolos dari pekerjaan nya.
"tak apa Resa ,paling hanya sebentar , setelah itu kita pesan makan dan pulang" ucap Johan yang tak mau membuat Adinda kecewa ,Resa hanya pasrah.
Johan menurunkan Adinda dari gendongan nya , ia pun menempatkan Adinda di tengah - tengah diri nya dan Resa, membuat Adinda secara otomatis meraih tangan keduanya.
"lihat itu sayang, setelah bayi kita lahir nanti , aku ingin seperti keluarga kecil itu, kamu harus meluangkan waktu sesibuk apapun" ujar salah satu wanita kepada pasangan nya.
Kala mereka melihat keluarga kecil , Johan masih mengenakan pakaian Dokter lengkap dengan Stetoskop yang dikalungkan di lehernya.
Adinda masih memakai seragam Sekolah nya membuat siapapun menyangka bahwa keluarga itu tengah meluangkan kesibukan mereka untuk menyenangkan anak nya.
.....
"ayo masuk ma ! Papa juga !" perintah Adinda kepada Johan dan Resa.
Awal nya anak itu hanya berfoto sendirian, namun ia juga ingin mendapat foto bersama kedua orang tuanya .
Johan dan Resa saling berpandangan, mereka merasa canggung satu sama lain, namun Adinda terus saja meminta mereka berdua untuk ikut masuk dan berfoto di dalam Foto box itu.