“Damian, ah, jangan...”
"Itu geli, jangan seperti itu."
Arissa berdiri di depan ruangan kantor direktur Miracle group, dia mendengar suara Damian suaminya yang sedang bermesraan dengan wanita lain di dalam ruangan itu, suara manja wanita yang tengah bersama dengan suaminya itu seperti belati tajam yang menghujam jantungnya.
“Nyonya, direktur sekarang sedang sibuk, nanti akan saya sampaikan jika nyonya datang mengunjunginya...” Asisten pribadi Damian, Remi dengan wajah canggung dan penuh simpati menatap Arissa.
"Damian apa yang kamu...." Belum sempat Arissa menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah di bekap oleh bibir Damian.
Ciuman Damian kali ini lebih kasar dari sebelumnya. Seperti hendak menelan Arissa bulat-bulat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP: 28
Sissy menatap Arissa yang berbalik meninggalkannya, lalu dia tersenyum dingin. Seperti menunggu kemenangan menghampirinya.
......................
Arissa membawa hasil desainnya ke Perusahaan Miracle Group.
Arissa memandang gedung tinggi itu. Tiga bulan lalu dia datang ke perusahaan itu untuk menyerahkan Surat cerainya.
Dan, saat itu jugalah dia mendengar suara seorang perempuan yang tengah bermesraan dengan Damian yang kala itu masih menjadi suaminya.
Perempuan itu? Mungkin dia adalah perempuan yang di cintai oleh Damian. Pikir Arissa.
Arissa menarik nafas panjang, lalu menghelanya perlahan, kali ini dia datang dengan identitas sebagai seorang karyawan perusahaan yang bekerja sama dengan Miracle Group.
Arissa melangkah masuk kedalam gedung dengan perasaan campur aduk. Takut, jika dia kembali mendengar suara perempuan yang pernah di dengarnya di ruangan Damian itu.
Sesampainya di lantai ruangan Damian, di meja asisten, di sana ada Dennis.
Arissa berdoa semoga saja Dennis tidak mengenalinya sebagai istri Damian.
"Pak Dennis, saya perwakilan dari Sky House datang untuk bertemu dengan direktur Damian." Kata Arissa memberitahu pada Dennis prihal kedatangannya.
"Baik, tunggu sebentar." Kata Dennis lalu menghubungi Damian yang berada di dalam ruangannya.
"Silakan masuk nona Arissa, pak Damian menunggu di dalam." Kata Dennis.
"Terima kasih." Ucap Arissa tersenyum. Sepertinya Dennis tidak mengenalinya. Untung saja saat dia datang menyerahkan surat cerai, dia memakai kacamata hitam besar.
Arissa masih berpikir jika Damian belum mengetahui tentang dirinya.
Damian yang duduk di meja kerjanya, mempersilakan Arissa masuk.
"Pak direktur Damian, saya datang membawa desain yang perlu anda lihat." Kata Arissa tanpa basa-basi.
"Apa akhir-akhir ini kamu merindukanku?" Tatap Damian yang membahas masalah pribadi, bukan pekerjaan.
"Maaf pak Damian, saya rasa pertanyaan itu di luar dari urusan pekerjaan, saya datang hari ini sebagai perwakilan yang ingin menunjukkan pada anda desain yang sudah siap. Bukan datang untuk membahas masalah personal." Kata Arissa yang tidak menjawab pertanyaan Damian.
Damian mengerutkan kening, keramahannya hilang dalam sekejap.
"Mana desainnya?" Tanyanya dengan nada dingin.
Kini Arissa yang jadi sedikit terkejut, dia tidak menyangka jika pria itu akan langsung berubah hanya dengan hitungan detik.
"Ini pak." Arissa menyerahkannya.
Setelah melihat hasil desain itu, Damian langsung melemparnya.
"Apa benar ini hasil desain mu!" Tanya Damian dengan marah.
"Benar, itu hasil desain saya pak." Sahut Arissa mengiyakan.
"Apa karena aku bersikap baik padamu, kamu jadi besar kepala dan mendesain sesuka hatimu?" Tatap Damian marah.
"Beberapa hari yang lalu, aku lihat desain mu sangat bagus, tapi kenapa yang kamu perlihatkan hari ini sampah!" Kata Damian.
"Bukankah ini atas permintaan pak Damian? Saya membuatnya seperti yang bapak inginkan." Kata Arissa.
"Atas keinginanku? Aku tidak pernah meminta untuk mendesain sampah seperti ini!" Ujar Damian.
"Tapi..." Arissa ingat tiga hari yang lalu saat dia menunjukkan pada Sissy hasil akhir desainnya, malamnya Sissy menghubunginya. Mengatakan jika Damian meminta untuk mengubah total desain itu karena Damian tidak menyukainya.
Lalu, Sissy memberikan instruksi desain yang di inginkan oleh Damian. Dan, jadilah desain yang seperti yang dia perlihatkan pada Damian itu.
"Jika perusahaan mu bekerja seperti ini, maka aku dengan terpaksa akan menghubungi Brian dan membatalkan kontrak kerja sama." Kata Damian dengan emosi.
"Jangan pak, jangan membawa perusahaan atas kesalahan ini. Pak Brian dan perusaan ini salah." Ucap Arissa.
Tapi, hal itu justru semakin memancing amarah Damian, karena mengira jika Arissa begitu peduli pada Brian.
"Desain yang anda lihat, itu adalah desain yang awalnya saya buat, dan desain itu sudah selesai. Tapi, saat saya memperlihatkan desain itu pada ibu Sissy, malamnya dia menghubungi saya, mengatakan jika anda tidak menyukai desain itu dan pak Damian meminta saya untuk mengubah total desain itu sesuai yang anda inginkan." Jelas Arissa berkata dengan jujur.
Tapi sepertinya Damian tidak mempercayai ucapannya.
...****************...
Selamat membaca untuk kalian. Jangan lupa support author dengan like, komen dan vote ya, dan tolong berikan bintang 5. Terima kasih semuanya.
kita ikuti
ceritanya thor
apakah dirimu lagi sibuk?
semoga author sehat " ya
🙏🙏🙏
di tunggu up nya...
bersatu lagi thor
bikin sebucin bucinnya
mereka ber 2
lanjut thor ceritanya
semoga iya biar terkejut