Menikahi Pacar Adikku Sendiri

Bukk

Tampa sengaja Ruby menabrak seseorang karena keteledorannya yang tidak fokus dengan area taman yang terlihat luas dengan orang orang yang lalu lalang. " Aduuu sakit " pekik Ruby memegang jidatnya yang lebih dulu menabrak.

Sett

Ruby mendongak melihat siapa yang is tabrak ia ingin meminta maaf dengan orang tersebut karena keteledorannya sampai ia menabrak. tapi saat ia melihat sosok itu matanya mulai membulat sempurna, jantung yang tadi tenang kini mulai memompa dengan cepat ia hanya bisa diam mematung menatap seseorang yang ia tabrak.

Degg

Detak Jantungnya benar benar kencang ketika melihat siapa yang ia tabrak. Yah, Ruby menabrak orang yang membuat ia kehilangan senyuman selama tiga hari, dia juga yang membuat Ruby sakit gara gara memikirkan kejadian itu, dia juga yang mengambil kesuciannya. Perasaan emosi marah dan takut menjadi satu, Ruby hanya bisa diam terbelakang menatap wajah pria yang ada di hadapannya.

Set

Lucas menarik dagu gadis yang tadi menabraknya, ia merasa kenal dengan sosok yang ada di hadapannya. Ia mulai melihat lekat lekat wajah ayu dan cantik itu sampai ia sadar kalo cewek inilah yang ia tiduri tempo hari.

" Siapa nama mu?" tanya Lucas yang sepertinya enggan melepaskan pandangannya dari gadis yang ada di depannya barang sejenak dan masi fokus menatap waja ayu gadis itu.

" Kak Lucas " panggil Ares yang membuat Ruby sepontan menepis tangan laki laki di hadapannya dan pergi menghampiri Ares yang sudah ada di belakangnya.

" Kak Lucas kok ada di sini?" Ares berjalan menghampiri Kakaknya sambil di ikuti Ruby yang ada di belakang tubuhnya.

Bukanya menjawab Lucas malah fokus menatap wanita yang ada di belakang tubuh sang adik, Ia masi penasaran dengan sosok gadis yang ada di samping Adiknya.

" Ck, gw tau pacar aku ini emang cantik tapi gak usah natap sampai segitunya kak." ucap Ares menutupi muka Ruby dengan satu tangannya yang sedari tadi di tatap oleh sang kakak.

Pacar! Jadi gadis cantik di samping Ares itu pacarnya? Dan aku meniduri pacar adikku sendiri waktu itu!. Batin Lucas dengan muka datarnya tampa terlihat kaget walaupun di dalam hatinya penuh dengan pertanyaan soal cewek yang ada di samping adiknya itu.

" Yank kenalin ini kakak aku namanya Lucas. Dan kak kenalin ini Ruby pacar aku." Ares memperkenalkan Ruby pada sang kak dan begitupun sebaliknya ia memperkenalkan Lucas kakanya kepada Ruby.

" Oh... Ehmm hallo Aku... Ruby, maaf tadi menabrak Anda aku tidak sengaja, sekali lagi aku minta maaf " ujar Ruby gugup yang langsung menunduk tampa memandangi Lucas sedikit pun.

Ruby sedikit kesal dengan Lucas yang seperti tidak merasa bersalah terhadap dirinya dan terlihat tenang tanpa rasa kaget ketika dia tau kalo Ruby adalah pacar adiknya. Tidak seperti dirinya yang terlihat takut dengan apa yang terjadi Minggu lalu. Tapi di lain sisi ia lebih takut dengan Ares jika mengetahui semua itu dan meninggalkannya.

" Iya gak papa. kalian sudah makan, Ayok biar aku traktir " ujar Lucas mengajak Adik dan Ruby kedalam mall yang baru saja ia buka.

" Boleh, ayok yank kita masuk kedalam mall. Kamu juga lapar ___

" Aku kenyang yank, kita balik aja yuk lagian jam segini aku harus masak nasi buat kak Doni " Ruby benar benar tidak mau bersama laki laki yang ada di depannya ini, bahkan hanya untuk sekedar mengobrol saja sepertinya enggan ia lakukan.

" Gak usah yank, kita beli aja di dalam. Nanti aku bungkusin buat kamu sama kak Doni biar kamu gak usah masak makan malam nanti. Yuk kita masuk " Ares menggandeng tangan Ruby masuk kedalam tapi seperti enggan, ruby bahkan tidak bergerak sedikit pun dari tempat ia berdiri.

Lucas yang melihat Ruby hanya diam bahkan tidak melihat kearahnya sama sekali hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar menatap gadis itu, ia jelas mengerti dengan Ruby yang terlihat takut kepada dirinya. Ck, Apa gw semenakutkan itu di mata kamu. Kata hati Lucas hanya bisa berdecak kesal menatap Ruby.

" Lucas, kemana aja kamu. Dari tadi aku cariin kamu tau " sosok wanita yang tiba-tiba datang dan berhalyut di tangan Lucas sambil menatap genit pada Lucas. 

" Kak Lia " pangil Ares ketika melihat sahabat dari kakanya Lucas.

" Ares kamu di sini juga, wah kamu juga lagi pacaran yah. Ayok kita double date res___

" Ck " decak Lucas melepaskan pelukan tangan Lia dari tangannya dan berjalan pergi meninggalkan mereka.

" Lucas kamu mau kemana, aku ikut " Lia langsung berlari mengejar Lucas dengan teriakan manja.

Melihat kakaknya bergi padahal berjanji akan menyakitinya hanya bisa kesal sambil memandang sinis pada punggung kakaknya yang mulai pergi " Ck, katanya tadi mau traktir giman si gak jelas banget tu kak Lukas " ares hanya bisa mendengus kesal dengan sang kakak yang tiba tiba pergi meninggalkan mereka.

Ruby menatap kesal kearah punggung Lucas yang terlihat sudah menjauh dari hadapannya. Ia jelas kesal dengan Lucas yang sudah mempunyai pacar tapi malah memaksa dirinya untuk menghangatkan tubuhnya waktu itu, walaupun Waktu itu ia tau Lucas mabok dan mungkin saja ia tidak tau kalo yang menghangatkan tubuhnya adalah dirinya.

" Yank, ayok kita pulang aja yuk." Ajak Ruby yang sudah tidak mood di tempat ini.

" Belum juga makan yank____

" Gak mau yank, aku mau pulang "

" Napa si yank buru buru banget. Kita makan aja dulu yuk, nati aku di marahin lagi sama kak doni kalo ngajak kamu pacaran tapi gak ngasih makan kamu. Yuk kita makan dulu kamu mau makan apa yank?" Ares menatap lembut pada Ruby merangkul pinggangnya mengajak Ruby untuk masuk kedalam mall.

" Gak mau aku mau pulang aja."

" Yaudah kita pulang, tapi Aku beli makanan dulu ya buat kamu nanti dirumah" ujar Ares dan langsung di setujui oleh Ruby.

Mereka berjalan dengan Ares yang memeluk pinggang mungil Ruby, ia berjalan masuk kedalam mall tersebut. Tapi baru juga mereka melangkah masuk kedalam pintu besar itu, ada seseorang yang tiba tiba mencekal Ares yang membuat Ares sepontan melepaskan tangannya dari pinggang Ruby. 

Ares langsung menoleh kesamping yang ternyata itu adalah Juna Asisten dari Lucas kakanya, ia bahkan hampir melesatkan tinjunya jika ia tidak melihat terlebih dahulu orang yang ada di sampingnya itu.

" Kak juna, ngapain di sini. Gw sampai kaget tadi " Ares menatap Juna yang ada di depannya ini, ia heran tiba tiba di datangi oleh Asisten sang kakak yang jelas jarang berinteraksi dengannya.

" Tadi Lucas nyuruh gw ngasih ini ke kalian. Ni ambil gw mau balik kerja lagi" juna memberikan dua bingkisan pada Ares dan melangkah pergi dari hadapan mereka.

" Woi ini apaan" teriak Ares yang heran tiba tiba di berikan dua bungkus plastik.

" MAKANAN!" Teriak juna tampa melihat kebelakang dan fokus berjalan.

" Kita pulang yank, gak jadi beli makan" Ares mengajak Ruby pulang dengan tangan yang menggandeng sang kekasih, berjalan berlahan menuju parkiran di mana motor sportnya berada sambil menenteng makanan yang tadi di belikan oleh Lucas.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lucas masi berdiri menunggu Juna di samping parkiran mobil untuk pulang ke kantornya. Lucas juga tidak sendirian tapi ia di temani oleh Lia yang sedari tadi berglayut sambil merancau sendiri tampa di perdulikan oleh Lucas sama sekali.

" Coba liat tas aku Lucas, cantik kan. Tadi aku beli dengan memikirkan wajah tampan mu. Dan liat baju aku, aku pakai baju waran kesukaan kamu ak_____

" Kamu bisa diem gak Lia, lagian lu ngapain Dateng kesini. Telinga gw bising denger ocehan lo itu."

" Apa si Cas. gw kesini tu sengaja biar ketemu kamu. Gw kesini cuma mau liat lu doang, Gw kan kangen sama lu. Kita udah dua bulan ini gak ketemu gara gara kamu sibuk Kerja, emang lu gak kangen gitu sama aku." Lia hanya bisa mendengus kesal sambil melipat dada menatap Lucas yang terlihat tidak peduli dengan dirinya. ia sadar betul kalo dirinya mencintai Lucas hanya bertepuk sebelah tangan, tapi ia benar benar tulus mencintai Lucas sahabat masa kecilnya ini.

" Gw sibuk Lia, pergilah dari hadapan gw. gw males ladenin lu yang makin hari makin kek anak kecil " katanya yang bahkan tidak melirik kearah Lia sedikit pun.

" Ck " Lia hanya berdecak kesal melangkah pergi meninggalkan Lucas yang tidak peduli sama sekali dengan dirinya.

Cukup lama Lucas menunggu juna sang Asisten sampai Akhirnya ia datang menuju Kearahnya. " Tadi gw ketoilet dulu maaf" ujar Juna menekan tombol kunci mobilnya.

Chut chut tuttt

" Jun, suruh orang buat cari tau tentang Ruby. dan juga awasi dia" ujar Lucas menyuruh Juna sebelum ia membuka pintu belakang mobilnya dan langsung masuk kedalam mobil tersebut.

Juna yang mendengar itu hanya mengangguk tampa bertanya sedikit pun. Ia masuk kedalam mobil dan mengemudikan mobilnya pergi melaju menuju kantor perusahaan.