semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
runtuh nya harga diri
Sebelum pergi,Novi memeluk ibunda dan sang adik dengan erat,dan memberitahu mereka agar tidak khawatir kalau dia jarang menemui mereka nanti,dan Novi pun masuk ke dalam mobil dan di bawa pergi oleh Revan meninggalkan gedung tersebut....
"Sejak kecil.aku selalu membayangkan pernikahan ku akan seindah cinderella sambil memakai sepatu kaca,namun hari ini aku sadar,kalau cerita cinderella cuman dongen untuk anak-anak,"
Novi termenung meremas buket bunga di tangan nya dengan erat,sambil menatap kosong ke arah jendela mobil,dia terlihat pasrah dan menerima apa saja yang akan terjadi kepada nya setelah tibah di mansion Revan....
Tak butuh waktu lama,mobil yang mereka tumpangi memasuki perkarangan mansion,dan terlihat para pelayan berbaris untuk menyambut mereka di depan mansion....
(Visual mansion Revan)
"Turun," perintah Revan dingin,lalu turun dari mobil.
Novi membalas dengan anggukan pelang,lalu membuka pintu mobil dan ikut turun.melihat itu,para yang berjumlah 10 orang itu pun langsung membungkuk hormat....
"Selamat datang nyonya Muda,dan tuan Muda," sambut para pelayan itu serempak.
Revan pun berjalan ke arah mereka dan mendekati Novi,lalu meraih lengan Novi dan meremas nya dengan kuat....
"Sakit," ringis Novi.
"Kalian dengarkan aku baik-baik.dia bukan Nyonya disini,melainkan seorang pelayan,maka derajat nya disini tidak jauh beda dari kalian,jadi jangan sekali-kali kalian memanggil nya Nyonya,Paham," tekan Revan memancarkan aura dingin.
Para pelayan sedikit terkejut dengan pernyataan Revan,namun mereka tetap memilih diam dan mengangguk patuh....
Lalu Novi pun di seret masuk oleh Revan dengan kasar ke dalam mansion,lalu Revan menghempaskan tubuh Novi begitu saja,sehingga Novi pun jatuh diatas lantai....
"Lihat itu," pekik Revan menunjuk ke arah depan.
Novi pun perlahan menoleh ke arah yang ditunjukan oleh Revan,dan mata nya pun langsung berkaca-kaca.ternyata di tenga mansion terpajang foto pernikahan Mary dan Revan....
"Mary...."
Tak sampai disitu,Revan kembali meraih rambut Novi dengan kasar,lalu membawa nya menaiki anak tangga menuju kamar....
Cekklekkkkk
"Masuk," berang Revan sambil menarik rambut Novi dan membawa nya masuk ke dalam kamar.
Brukkkkk!
Revan kembali menghempaskan tubuh Novi diatas lantai,lalu menyalahkan tv dan menanyangkan video perjalanan cinta nya dengan Mary,lalu ia pun berjalan menuju nakas dan membuka botol red wine....
"Kau lihat itu wanita sial,calon istriku sangat bahagia,tapi kamu malah merengut nya dariku," ujar Revan penuh amarah,lalu meneguk red wine itu di hadapan Novi.
Aksi yang di tunjukan oleh Revan membuat Novi ketakutan setenga mati,dengan tubuh yang gemetar tak karuan....
"Tuhan...selamatkan aku,"
Revan yang sudah dalam pengaruh alkohol,perlahan melepaskan ikat pinggan nya dan melangkah mendekati Novi dengan tatapan suram....
"Tu~tuan,anda sedang mabuk,tolong tenanglah," tita Novi sambil mengeserkan tubuh nya kebelakan.
Namun tampa aba-aba,Revan langsung melayangkan ikat pinggan nya ke tubuh Novi berkali-kali,membuat Novi yang kesakitan langsung berteriak histeris sambil memohon ampun,namun Revan tak memperdulikan nya....
(30 menit kemudian)
Novi terkapar lemas diatas lantai dengan tubuh penuh memar bekas sabuk,melihat itu Revan semaking bersemangat ingin menyiksa Novi....
"Cih! Dasar lemah,aku baru saja mulai," desis Revan dengan nafas memburu marah,lalu ia pun membungkukan tubuh nya,lalu mengulurkan tangan meraih rambut Novi,dan menarik nya keatas.
"Tu~tuan,maafkan aku,aku mohon jangan hukum aku lagi," pinta Novi dengan suara lemah dan air mata yang terus mengalir deras.
"Cih!" desis Revan menarik rambut Novi menuju kasur,lalu menghempaskan Novi diatas kasur.
Brukkkkkk!
Dengan cepat Revan menindi tubuh kecil Novi,dan mulai merobek gaun pengantin yang dikenakan oleh Novi menjadi beberapa bagian,Novi mencoba melawan balik,namun dia di tampar dengan keras oleh Revan yang tersulut emosi dan dendam,sehingga membuat cairan merah segar keluar dari kedua sudut bibir Novi....
"Ma~maafkan aku,Tuan...." lirih Novi.
"Memaafkan mu tidak akan mengembalikan calon istriku!" teriak Revan lalu melayangkan kembali tamparan lebih keras lagi,sehingga membuat Novi langsung bungkam.
Lalu Revan membalikan tubuh Novi membelakangi nya,dan mengarahkan tatapan Novi ke arah tv yang sedang menayangkan persiapan pre wedding Revan dan Mary.sedangkan dari belakan Revan dengan marah menarik turun dalaman milik Novi,lalu memaksa masuk milik nya tampa pemanasan....
Novi memejamkan mata sambil mengigit bibir nya dengan kuat saat benda tumpul milik Revan merobek gawan nya dengan paksa....
Sakit? Tentu saja sakit,karna hari ini Novi kehilangan mahkota dan harga diri nya di dalam kamar pengantin sahabat baik nya itu,sambil menyaksikan video pre wedding sahabat nya itu....
Tidak ada suara desahan yang keluar dari bibir Novi,ia terlihat kaku dan ling-lung saat Revan melayangkan hentakan demi hentakan secara berurutan,dan akhirnya mencapai puncak....
"Aaakkkhhhh...ahhh...ahhh," desah panjang Revan memasukan milik nya lebih dalam dan menyemburkan benih nya memenuhi rahim Novi.
Lalu Revan bangkit dari atas tubuh Novi,dan meraih lengan Novi yang sedang terbaring lemas tak berdaya,lalu menarik nya menuju pintu kamar....
Cekleekkkkkkk
"Pelayan!" teriak Revan dengan suara keras,sehingga kepala pelayan pun langsung berlari menaiki anak tangga dan menghampiri mereka.
"I~iya Tuan," sahut kepala pelayan membulatkan mata melihat keadaan Novi sangat memprihatinkan.
Bruuukkkk!
"Bawa dia ke kamar pelayan," perintah Revan menghempaskan tubuh lemas Begitu saja diatas lantai,lalu kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar.
Kepala pelayan pun dengan cepat meraih tubuh lemas Novi,lalu memeluk nya dengan erat sambil menangis,walaupun ini pertama kali nya dia bertemu dengan Novi,namun ia bisa merasakan sakit yang di derita oleh Novi....
"Nona,ayo kita ke kamar," ajak kepala pelayan sambil memapa tubuh Novi,dan membawa nya pergi menuju kamar pelayan.
Setelah tibah disana,kepala pelayan pun membantu membersihkan tubuh Novi dengan air hangat sambil menangis,apalagi ia melihat bekas ikat pinggan yang sudah membiru,membuat hati nya sebagai seorang ibu semaking sakit....
(Bersambung)
