di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Setelah memutuskan panggilan dengan Rima, aku memutuskan untuk tidak mempedulikan Aditya yang katanya ingin membantuku, kini aku sedang berada di tepi jalan, namun ketika aku melihat di sekeliling ku, entah mengapa aku merasa seperti melihat seseorang yang ku kenal
Hanya berjarak sekitar beberapa meter dari tempatku saat ini. "Mas Daniel...!!" kata itu langsung lolos dari mulut ku begitu saja tanpa aku sadari
Di saat yang bersamaan dia juga melihat ke arah ku, ku tebak, sepertinya dia juga terkejut saat melihat ku, aku berjalan menghampiri nya, dia pun juga melakukan hal yang sama
Saat kini jarang kami sudah cukup dekat, aku merasa pikiran ku benar-benar kacau, entah itu apa yang jelas aku merasa kalau diriku sudah tidak waras lagi, kapanpun dan dimanapun aku berada, yang ada di otakku hanya mas Daniel, mas Daniel, dan mas Daniel, "Ya Tuhan, apa aku sedang berhalusinasi, kenapa semakin hari rasanya hati ini semakin berat berpisah dengannya, bahkan sampai berada di kota yang berbeda pun aku masih melihat nya di mana-mana". Gumam ku tanpa sadar, yang entah aku sendiri tidak tau apakah mas Daniel mendengar nya
"Nira...!!" panggilnya
"Aauw,.. Ssttt....!!" aku meringis menahan sakit saat aku mencubit tangan ku sendiri, ku pikir yang sebelumnya itu mimpi, tapi ternyata aku salah, semuanya benar-benar nyata
"Mas Daniel, kenapa kamu ada di sini?!" tanpa sadar pertanyaan itu langsung saja keluar dari mulutku
Ku lihat mas Daniel seperti nya serba salah, dia terlihat seperti orang yang sedang berpikir untuk mencari alasan atau ada hal lain nya
"Nira, sebenarnya aku... Tadi aku- kebetulan ada urusan penting yang harus ku selesaikan di kota ini, jadi aku pikir sekalian saja aku menemui mu" jelas mas Daniel
Aku menatap lekat matanya, berusaha mencari kebohongan di sana, namun aku tidak bisa membedakan nya, "Kamu datang sendiri, di mana Riko?!" tanya ku
"E-eum... aku sendiri saja, ada banyak tugas lain juga di perusahaan, jadi Riko tidak bisa ikut"
"Oh, heem begitu ya!". Aku tidak tau harus berbuat apa sekarang, antara senang dan sedih, bagaimana aku bisa mengekspresikan nya, aku bahagia saat mas Daniel datang menemui ku, tapi aku juga merasa seba salah, jika mas Daniel bersamaku lalu bagai mana aku akan melanjutkan apa yang menjadi tujuan awal ku datang kesini
"Kamu juga sendiri saja, dimana Rima.?!" tanya nya tiba-tiba
Astaga... Lagi-lagi aku merasa seperti telah bertemu jalan yang buntu, bisa-bisa nya aku tidak menyadari hal itu, aku berpamitan dengan nya kalau aku pergi untuk berlibur bersama Rima, tapi nyatanya....!!
singkat cerita, aku dan mas Daniel kini berada di sebuah rumah makan yang cukup sederhana dan letaknya di pinggir jalan
Mas Daniel mengajakku untuk makan siang terlebih dahulu, dan dia menyuruh ku untuk memilih sendiri tempat nya, jadi aku membawanya ketempat yang menurutku cocok
"Kamu mau pesan apa?" tanya mas Daniel sambil menyerahkan buku pilihan menu itu padaku
"Terserah kamu saja mas, aku ngikutin aja" kata ku sekena nya
Dia pun mengangguk tanpa protes, tak berselang lama dia mangkok mie seafood kuah pun datang, aku bisa menebak kalau mie itu rasanya pasti sangat enak, dari aromanya saja sudah tercium jelas
Tanpa basa-basi aku langsung menyantapnya, karna memang sejak tadi perutku sudah keroncongan
Hanya butuh waktu beberapa menit saja aku telah menghabiskan makananku, sampai kuah nya pun ku minum hingga benar-benar tandas, tanpa aku sadari sejak tadi ada sepasang mata yang menyaksikan kerakusan ku
Aku baru menyadari nya setelah menghabiskan makanan ku, memang benar kata orang, kalau kenikmatan itu bisa membuat lupa segalanya, contohnya sekarang, aku bahkan lupa kalau ada mas Daniel bersamaku, karna saking enaknya makan, hihihii...!!
mas Daniel tersenyum melihat tingkah ku, dan aku pun hanya membalasnya dengan cengiran saja
"Abis ini kita mau kemana lagi?!" tanya mas Daniel
"Eumm... Kemana ya?!" kataku yang malah balik tanya
"Kamu ini gimana sih, kan kamu niatnya datang kesini buat liburan, tapi kok gak tau tempat yang dituju!" protes mas Daniel
"Ya kan aku juga bingung, tadinya kan harusnya Rima jadi ikut, karna cuma dia yang tau tempat liburan yang menyenangkan, tapi sayangnya dia gak jadi ikut" jawabku sembarangan, padahal jelas-jelas aku datang kesini bukan buat liburan, jadi aku tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengkambing hitamkan Rima. "Sorry Rima, I had to do it" (Ma'af Rima, aku terpaksa melakukannya) gumam ku dalam hati
Tadinya Aku dan mas Daniel memilih untuk berjalan-jalan ke tepi pantai, namun karna hari masih siang dan cuaca sedang panas-panasnya kami pun memutuskan untuk menundanya terlebih dahulu, sambil menunggu hari sore, aku pun memilih mengajak mas Daniel untuk kembali ke hotel
saat aku berniat ingin memesankan satu kamar lagi untuk nya, tiba-tiba aku kaget saat mengetahui ternyata mas Daniel sudah memesan kamar dan letaknya bertepatan di sebrang kamarku
Aku tidak tau apakah ini memang sudah di rencanakan sejak awal atau memang karna suatu kebetulan saja, yang jelas itulah kenyataan nya
"Mas, kamu bilang kan kamu datang ke sini karna ada urusan mendadak, terus kenapa kamu malah ngajakin aku jalan-jalan?"
"Ah itu, sebenarnya aku ada pertemuannya nanti malam, jadi ku pikir siang ini aku masih bisa menemani istriku jalan-jalan"
"Oh, begitu ya! Kalau begitu sebaiknya kamu istirahat yang, sambil menunggu sore hari, aku rasa masih ada waktu"
"Boleh juga!" kata mas Daniel
Saat aku akan masuk ke kamarku, tiba-tiba mas Daniel menarik tangan ku dan membawaku masuk ke kamarnya, saat kami berdua telah masuk, dia langsung mengunci pintunya, aku tidak tau apa yang ada di pikiran nya saat ini, yang jelas aku merasa seperti nya dia menyembunyikan sesuatu dariku
"Mas, apa yang kamu lakukan?"
mas Daniel menatap ku, dia semakin mendekat kan wajah nya ke wajah ku, hingga kini jarak antara Wajah kami hanya menyisakan beberapa Senti saja
"Sejak menikah, kita tidak pernah menghabiskan waktu bersama, apalagi sekedar berbulan madu, menurutmu apa situasinya saat ini benar-benar tepat?!" tanya mas Daniel dengan suara lirih dan Nafas nya yang hangat tepat mengenai wajahku
seketika aku Merasakan seluruh tubuh ku menegang, di saat seperti ini, bisa-bisanya mas Daniel memikirkan hal itu
"Mas, a-apa maksud mu, a-aku tidak mengerti...?!"
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea