Arkana Mahendra.Badboy tampan yg menikahi gadis cantik bernama Kartika Putri
Sama2 ingin berjuang untuk saling menyayangi satu Sama lain...Lantas apakah hidup mereka berjalan penuh kebahagiaan??..
baca cerita selengkapnya di bawah ini🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEEN ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Hari sudah semakin gelap. berhubung ini sudah pukul 11.00 malam, para para anggota black eagles unpams untuk pulang dari rumah sang ketuanya itu.
Adrian bangkit dari duduknya diikuti yang lain, "kami pulang dulu ar, udah malam banget" kata Adrian berjalan ke arah Arkan berniat tos.
" Sebenarnya belum larut-larut amat sih, biasanya kita pulang dari tempat nongkrong aja pukul 01.00, tapi kali ini mumpung kami punya otak, jadi kita nggak tega mau ganggu waktu tidur pasutri baru kayak kalian, istri lu aja udah tidur tuh" ucap Alfarizi membuat Arka mendengus.
Baguslah! Masih sadar diri.
satu persatu dari mereka mulai bertos ria dengan ketuanya, dengan ekspresi arka yang selalu datar.
sampai pada giliran barang yang terakhir, cowok itu tersenyum kaku ke arah ketuanya,
yang dibalas tatapan sini oleh Arka.
ya masih punya dendam ke bara, gara-gara cowok itu otak suci istrinya jadi tercemar.
" hehehe, tas dulu dong bos"ucap bara diiringi ringisan kecil.
"pulang sana"dingin Arka membuat bara tersentak, sementara temannya yang lain terkikik ke puas.
"Jangan marah lah bos, Abel intip sendiri sumpah! gue nggak liatin ke dia"jelasnya memelas.
Arkana mendengus, dia mengangkat tangannya yang langsung disambut kosan semangat oleh bara.
"gue pulang dulu bos, selamat malam... jangan lupa kokop bini loh sampai pingsan setelah ini ya"kata cowok itu tersenyum manis, dan segera berlari keluar
namun sebelumnya dia masih sempat-sempatnya mencubit pipi cabi Abel yang tertidur pulas di atas paha suaminya.
hal itu membuat Arka mengeraskan rahangnya murka,"para anjing!"tesis Artha begitu geram dengan tingkah temannya itu.
andai saja pahanya bukan dijadikan bantal oleh Abel, mungkin wajah baru sudah mendapatkan bogeman mentah darinya.
Adrian menggelengkan kepalanya pelan"kita pamit dulu ar"kata Adrian berlalu pergi dari sana diikuti oleh yang lainnya.
"sumpah ya bar! lo nggak ada takut-takutnya ya sama Arka? awas aja kalau besok kena bogem sama dia, jangan minta tolong sama gue!!!"ngomel Alfarizi berjalan di samping bara.
"yaelah, cuma cubit pipi doang! nggak tahan gue, bininya gemes banget kalau lagi tidur gitu"sahutbara membuat Alfarizi mendelik.
"lo nggak naksir Abel kan bar?", tanya Alfarizi menatap barang serius.
"heh sembarangan loh! Lo pikir gue penghianat, sampai rela buat nikung teman sendiri?"cara menjitak kepala Alfarizi dengan geram,"bego dipelihara"
"ya siapa tahu kan? soalnya Abel itu cantik"
"tau ah! berisik lo"ucap bara pesan, berjalan ke arah motornya di parkiran.
sementara di dalam, Arka menatap wajah istrinya lekat-lekat! wajah damai gadis itu saat tertidur terlihat begitu cantik, membuat Arta betah memandangnya lama-lama.
bisakah dibilang jika Arka telah jatuh cinta kepada gadis yang sudah sebulan lalu berada di sampingnya terus?
"Ternyata lo seindah ini, albelivina"gumam Arka membelai pipi lembut Abel, misalkan menghilangkan jejak tangan udara dari sana, dengan senyuman tipis yang terukir di wajahnya.
Abel memang sangat indah! gadis itu diciptakan oleh Tuhan Dengan begitu sempurna. apakah Arka harus bersyukur memiliki istri secantik ini?
Ya! sepertinya memang seharusnya begitu.
"gue janji nggak bakal sakitin lo! tolong tetap di samping gue terus... gue cinta sama lo" bisiknya.
Arkana , membungkuk kan badan, dan mencium kening Abel dengan penuh kasih sayang.
dia memindahkan kepala Abel ke atas sofa dengan hati-hati setelah itu barulah yang menggendongnya ke kamar mereka.
Arkana menaiki anak tangga satu persatu, kamar Mereka ada di tingkat 2 jadi tidak perlu menggunakan lift.
sesampainya di kamar, Arka meletakkan tubuh Abel secara perlahan di atas kasur dapat membangunkan istrinya yang sedang tertidur pulas.
Namun nyatanya, Abel lebih dulu membuka matanya.
" arka?" sebut Abel dengan suara yang terdengar serak.
" tidur lagi sayang"ucap arkan dengan begitu rambut.
akan mengerjakan pelan, baru bangunlah disuguhi oleh pangeran sayang dari suami tampannya ini,"jam berapa?"
"udah jam 11.00 lebih"
"dingin, mau dipeluk"minta Abang membuat harga tersentak, namun selanjutnya tersenyum yang nakal.
lelaki tampan itu mulai naik ke atas kasur, dan mengungkung tubuh istrinya, "jamu tagih soal perjanjian tadi" bisik Arka terdengar berat.
matanya meneliti setiap inci wajah Abel, menatapnya dengan dekat! yang bikin arca salah fokus adalah bibir pink gadis itu .
*sial! arka bisa gila*....
Abel mengerjap matanya pelan, "yang_hmptt!!" ucapan Abel terpotong, dia melebarkan matanya saat tiba-tiba Arka mencium bibirnya dengan brutal.
lelaki itu melumat bibir Abel secara bergantian penuh nafsu, Dia terlihat begitu pro dalam berciuman. abel sampai dibuat hampir tidak bisa bernafas.
ada yang belum mengerti, hanya diam dengan tubuh membeku.
Arka semakin liar. tanpa sadar dia menyelusup tangannya ke dalam baju Abel, meremas kedua gundukan padat dan kenyal itu.
" ahhh..."sebuah desahan kecil, lolos begitu saja dari mulut Abel, membuat arca semakin menggila.
Ciuman itu turun ke leher istrinya karena menggigit, melumat, menghisap, sehingga menciptakan banyak begitu kissmark di sana.
tangan Abel pun tak tinggal diam, dia bergerak menjambak rambut hitam Arka, dengan bibirnya yang selalu mengeluarkan lengkuhan nikmat tanpa disadari.
Arkana menghentikan ciuman itu, dia menatap istrinya tatapan saya menahan gairah.
Abel penuh seperti itu, dia jelas terangsang dengan ciuman suaminya yang berhasil membuat melayang. karena dia juga wanita normal.
"mau dilanjutin nggak"tanya Arka, suaranya terdengar serak dan berat.
' A...apa?"gugup Abel.
Jujur saja, saat ini jantungnya berpacu begitu cepat! takut gugupvsemuanya menjadi satu.
"lakuin apa yang seharusnya suami istri lakuin, sayang"ucap arka lembut
Abel menganga, dan kenapa sifat cowok ini berubah drastis?" kalau udah sayang gue nggak?" tanya Abel pelan.
"sayang..."
"cinta gue juga, enggak?"
"cinta..... aku baru sadar, kalau aku ternyata mulai jatuh cinta sama cewek manja ini tanpa butuh waktu lama buat prosesnya!"
"dan mungkin" rekaman jedanya sesaat, "setelah ini, cinta aku akan semakin besar buat kamu..." lanjutnya berbisik sehingga membuat Abel tertegun.
Arka bahkan mengubah panggilannya? oh shit! kenapa Arka mendadak menyeramkan seperti ini?
". Abel... "panggil Arka saat tidak mendapatkan respon dari gadisnya ini.
"lo nggak bakal selingkuhin gue kan setelah ini?" tanya Abel menatap Arka dengan serius.
oke! anggaplah dia sudah tidak waras sekarang! Abel benar-benar dibuat mabuk oleh ciuman suaminya itu.
" enggak...."
"tapi.."
"lama sayang"orang Arka frustasi, dirinya mati-matian menahan diri agar tidak menerkam Abel sekarang juga.
"ya udah kalau gitu, ayo.."
lagi-lagi ucapan Abel terpotong, karena Arkan langsung menciumnya lagi, bahkan cuman itu kali ini lebih brutal dari yang tadi, sehingga membuat tabel kesulitan untuk bernafas.
Arka melepaskan ciumannya sejenak, nafas lelaki itu terengah-engah, "i want you"bisiknya, mulai melepaskan pakaiannya sendiri.
"buka baju kamu sekarang"ucap Arka membuat Abel tersentak "nggak mau" tolaknya spontan.
"mau dibukain he'h?" goda lelaki itu yang sudah full naked.
Abel mengalihkan pandangannya ke arah lain, tak mau menatap Arka! karena jika dia menatapnya pasti aset lelaki itu akan terlihat! Abel tidak mau, dia terlalu malu.
"Arka udah! nggak mau..."ucap Abel menggeleng kepalanya dengan air mata yang sudah mengalir.
padahal harga baru saja memasukkannya namun Abel udah histeris duluan.
"belum masuk, bel" kata Arka dengan nada rendahnya menggeram tertahan.
"nggak mau dilanjutin. sakittt!" kata Abel membuat Arka tersentak.
"sayang, yang bener..." Arkana menatap Abel dengan ekspresi memelas.
ayolah! kenapa gadis ini mempermainkannya? padahal daerahnya sudah berada di ubun-ubun.
"sakit! gue nggak suka Arka, tolong jangan dilanjutin, gue nggak mau"gadis itu menangis.
sebenarnya Abel bukan hanya karena takut sakit, tapi dia juga mendadak ragu dengan keputusannya sendiri! jadi lebih baik dia menghentikan saja aksi ini, daripada menyesal di akhir.
hal itu membuat Arka tidak tega. dia melepaskan miliknya yang belum masuk itu, lantas menyelimuti tubuh polos Abel.
"nggak dilanjutin lagi,; sekarang tidur" ucap Arka lembut dengan perasaan kalut.
tangisan Abel terhenti, dia menatap Arka dengan ekskresi polosnya."lo nggak marah kan?" tanyanya sumpah ekspresi gadis ini begitu lucu karena baru selesai menangis.
"enggak! tidur aja sekarang, gue mau kamar mandi bentar" ucapkan mengelus rambut Abel sekilas.
"jangan bohong! lo kesel kan sama gue?"desak abel.
"enggak, astaga! kenapa lu bisa nyimpulin kalo gue kesel sama lo?"
"soalnya panggilannya diubah lagi jadi lo gue"kata Abel membuat Arka terkekeh kecil.
"lo aja manggilnya masih lo gue! masa gue nggak bisa hmmm?"jangan Arka bergerak menghapus air mata Abel yang tersisa di pipinya.
"jangan ngelak harta! ngaku aja, lu kesel kan sama gue, gara-gara gue berhenti di tengah jalan gini?"tanya Abel lagi.
Arka mengangguk,"sedikit"jawabnya jujur.
siapa yang tidak akan kesal, horny horny nya malah minta diberhentikan seperti ini?
wajah Abel berubah sendu"maaf! pasti itu nyiksa lo banget ya?... gue nggak tahan, sakit banget soalnya. gue nggak tahu kalau ternyata bakal sesakit ini"lirih Abel merasa bersalah.
Arka menghelai nafasnya pelan, "bukan salah lo! maaf karena gue terlalu buru-buru ngajaknya"
"No! kita mulainya karena sama-sama mau... gue janji lain kali nggak akan terjadi gini lagi"ucap Abel.
"jangan janji kalau nggak bisa ditepati"ucap Arka mendengus.
"serius, kita lanjutin ini lain kali.. habisnya punya kamu gede banget, gue jadi takut"ucap Abel membuat wajah Arka memanas.
"tidur nggak usah banyak ngomong! gue harus ke kamar mandi sekarang"ucapkan mengajak rambut Abel sekilas, lalu pergi dari sana.
****
***Ada-ada aja bel bel***.....